Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas presentasi

Mata Kuliah Kurikulum Pembelajaran

Dosen Pengampu:

Dr.Hj.Sutiah,M.Pd

Oleh:
Intan Hafidhatun Nisaa’ (200101110047)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah
memberikan rahmat, nikmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami bisa mengerjakan
makalah ini dengan keadaan sehat wal’afiyat. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang dengan adanya al-Din al-Islam.

Makalah berjudul “Fungsi Pengembangan Kurikulum” ini kami susun guna


memenuhi tugas presentasi pada mata kuliah “Kurikulum Pembelajaran” yang dibimbing oleh
Dr.Hj.Sutiah,M.Pd. Semoga dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan,
wawasan, dan membantu kita dalam menganalisis Fungsi Pengembangan Kurikulum di
lembaga pendidikan Islam.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya
memiliki kekurangan, baik dalam segi penulisan, tata bahasa, maupun penyusunannya. Oleh
karena itu kami dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini menjadi bacaan dan ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 25 September 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 5

C. Tujuan .................................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6

A. Fungsi - Fungsi Pengembangan Kurikulum ...................................................................... 6

B. Komponen - Komponen Pengembangan Kurikulum ........................................................ 9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11

B. Saran................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

iii
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah kurikulum memiliki banyak pengertian yang dirumuskan oleh para ahli dalam
bidang pengembangan kurikulum itu sendiri sejak dulu hingga masa kini. Secara sederhana,
kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari atau
diselesaikan oleh peserta didik untuk memperoleh ijazah. Adapun menurut UU No.20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19, menerangkan bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”.

Kurikulum memiliki kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.


Kurikulum itu sendiri bertujuan sebagai pedoman, arah, dan rambu-rambu dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Dewasa ini, pergerakan dan perkembangan arus informasi di era
globalisasi menuntut semua bidang kehidupan untuk selalu menyesuaikan visi, misi, dan
strategi agar sesuai dengan kebutuhan dan mampu mengimbangi perkembangan zaman. Tidak
terkecuali bidang pendidikan, terutama kurikulum sebagai salah satu komponen penting dalam
pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum yang ada di sekolah atau madrasah harus selalu ditinjau
dan dikembangkan, dalam artian memperbaharui, merumuskan, atau mendesain kembali dari
kurikulum sebelumnya. 1

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah fungsi, fungsi membawa
akibat pada adanya hasil. Jika sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya hasil. Begitu
juga sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak tercapainya hasil
yang diharapkan (tujuan). Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pengembangan kurikulum
berhubungan dengan komponen-komponen yang mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan.
Menimbang pentingnya mengetahui fungsi dari pengembangan kurikulum itu sendiri, penulis
menyusun suatu karya ilmiah yang berjudul “Fungsi Pengembangan Kurikulum”.

1
Yeni Tri Nur Rahmawati and Suheri Suheri, “PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM,” Islamic Akademika : Jurnal Pendidikan & Keislaman 6, no. 1 (2019): 1–22.
B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fungsi dari pengembangan kurikulum?


2. Apa saja komponen-komponen kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui fungsi dari pengembangan kurikulum.


2. Untuk mengetahui komponen-komponen kurikulum.

5
6

BAB II

PEMBAHASAN
A. Fungsi - Fungsi Pengembangan Kurikulum
Pada umumnya, fungsi sering diartikan sebagai gambaran peran yang ideal sebagai
patokan dalam mengerjakan sesuatu sesuai tatanan tertentu. Selain itu, fungsi juga dapat
diartikan sebagai manfaat atau kegunaan. Dalam konteks pengembangan kurikulum ini, fungsi
pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai peran. Beberapa fungsi dari kurikulum
menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto (2007) adalah sebagai berikut: 2

1. Fungsi kurikulum agar tujuan pendidikan tercapai. Kurikulum sebagai alat atau upaya
yang dilakukan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Fungsi kurikulum untuk peserta didik. Kurikulum merupakan organisasi belajar yang
disusun dan dipersiapkan bagi siswa untuk menunjang pendidikan mereka.
3. Fungsi Kurikulum untuk guru meliputi:
a) Menjadi acuan kerja dalam mengasosiasikan dan menyusun pengalaman belajar
untuk siswa.
b) Sebagai acuan kerja dalam menyusun kegiatan belajar mengajar.
4. Fungsi kurikulum bagi pembina sekolah dan kepala sekolah meliputi:
a) Menjadi acuan melaksanakan fungsi supervisi dalam memperbaiki situasi belajar.
b) Menjadi acuan melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi yang dapat
menunjang suasana belajar anak menadi lebih baik.
c) Menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi supervisi dalam membantu guru agar
situasi belajar menjadi lebih baik.
d) Menjadi acuan dalam mengevaluasi kemajuan proses belajar mengajar.
e) Menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum kedepannya.
5. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid yaitu agar orang tua mampu berpartisipasi dalam
mengupayakan kemajuan anaknya.
6. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah pada tingkat diatasnya yaitu untuk mempersiapkan
guru dan memelihara keseimbangan proses pendidikan.
7. Fungsi kurikulum bagi masyarakat, organisasi, dan lembaga atau perusahaan yang
memakai lulusan sekolah yaitu ikut memberikan bantuan guna membantu kelancaran

2
Pratiwi Bernadetta Purba, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. (Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 7.
pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama antara pihak sekolah,
orang tua, dan masyarakat luas.
8. Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar yaitu menjadi pedoman guru dan peserta didik
dalam proses melajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. 3

Adapun fungsi pengembangan kurikulum menurut Alexander Inglis dalam bukunya


Principle of Secondary Education (1918) terdiri dari 6 fungsi, yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi Penyesuaian (The Adjustive of Adaptif function)

Setiap peserta didik hidup dalam suatu lingkungan. Lingkungan sendiri bersifat dinamis,
tidak statis, dan senantiasa berubah, maka peserta didik harus mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Di sinilah fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, yaitu untuk
mengarahkan dan mengantarkan peserta didik agar mampu menyesuaikan diri di tengah
kehidupan sosial masyarakat. 4 Kurikulum harus mampu menata kondisi masyarakat ke dalam
lingkungan sekolah untuk dijadikan objek belajar bagi siswa. 5

2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function)

Kelompok sosial dapat memberikan pengaruh bagi tingkah laku peserta didik, baik
pengaruh yang positif maupun negatif. Kurikulum berfungsi untuk mendidik dan
mengembangkan pribadi peserta didik secara terintegrasi (utuh) dengan modal pengetahuan,
pengalaman, cara berpikir, dan keterampilan sehingga peserta didik mampu memberikan
kontribusi kepada masyarakat, karena peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang
harus mampu melakukan pengintegrasian sesuai norma-norma yang ada di masyarakat. 6

3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)

Pada dasarnya, setiap peserta didik memiliki potensi dan keunikannya masing-masing.
Yang mana diferensiasi (perbedaan) akan mendorong seseorang untuk berfikir kritis dan

3
Sofyan, dkk. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.
(Bandung, Media Sains Indonesia, 2021). Hlm. 7.
4
Wawan Danasmita. Konsep Kurikulum, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031-
WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_I-KONSEP_KURIKULUM.pdf pada tanggal 1
Oktober, pukul 01.30.
5
Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (Sidoarjo, Nizamia Learning Center,
2017). Hlm. 148.
6
Nur Komariah. Pengantar Manajemen Kurikulum. (Yogyakarta, Bintang Pustaka Madani). Hlm. 8.

7
kreatif. Kurikulum harus memberikan pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik
yang berbeda-beda. Sehingga peserta didik dapat hidup di tengah masyarakat yang beragam
dan berpartisipasi dalam memajukan masyarakat. Intinya, fungsi kurikulum disini harus dapat
melayani setiap peserta didik dengan segala potensi dan keunikannya.

4. Fungsi Persiapan (The Propadeutic Function)

Pada hakikatnya manusia memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok dan


berinteraksi satu sama lain. Selain itu, terkadang manusia merasa tidak puas dengan apa yang
sudah dicapainya. Hal ini akan mendorong keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi. Dalam hal ini, kurikulum berfungsi untuk menyiapkan peserta didik agar
mampu melanjutkan studi lebih lanjut sesuai dengan minat mereka. Persiapan kemampuan
belajar ini sangat diperlukan karena mata pelajaran di sekolah tidak mungkin bisa memberikan
semua yang menarik perhatian mereka. 7

5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa diantara fungsi kurikulum yaitu
diferensiasi, yang mana antara diferensiasi (perbedaan) dengan seleksi (pemilihan) itu saling
berkaitan. Pengakuan adanya perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk memilih apa yang mereka inginkan dan menarik minatnya.Oleh karena itu, kurikulum
perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel. Hendaknya kurikulum dapat memberikan
pilihan sesuai dengan minat dan potensi peserta didik. Maksudnya kurikulum harus
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar sesuai potensinya (minat dan
bakatnya).8

6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)

Untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik secara maksimal,
maka peserta didik harus mampu memahami dan menerima dirinya. Fungsi diagnostik ini
bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam mengenali kekuatan dan kelemahannya

7
Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (Sidoarjo, Nizamia Learning Center,
2017). Hlm. 149.
8
Wawan Danasmita, Konsep Kurikulum, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031-
WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_I-KONSEP_KURIKULUM.pdf pada tanggal 1
Oktober, pukul 02.15.

8
melalui proses eksplorasi. Sehingga peserta didik dapat memperbaiki dan mengembangkan
kemampuannya secara maksimal sebelum terjun ke masyarakat. 9

B. Komponen - Komponen Pengembangan Kurikulum


Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan memiliki lima komponen
pokok yang saling berkaitan yaitu: komponen tujuan, komponen isi/materi, komponen media
(sarana dan prasarana), komponen strategi, dan komponen evaluasi.

1. Komponen Tujuan

Komponen tujuan berkaitan dengan hasil atau arah yang diharapkan. Berhasil tidaknya
program pengajaran dapat diukur dari seberapa banyak pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti sudah dicantumkan tujuan-tujuan
pendidikan yang hendak dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. Berdasarkan tingkat
kekhususan suatu tujuan, tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu: 10

a) Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), yaitu tujuan bersifat paling umum dan merupakan
sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan pendidikan
nasional yang bersumber dari sistem nilai pancasila dirumuskan dengan jelas dalam UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehudupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
b) Tujuan Institusional (TI) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan Institusional merupakan tujuan untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan
dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, seperti kompetensi
pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi.
c) Tujuan Kurikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran. Pada dasarnya, setiap tujuan kurikuler diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional.

9
Nur Komariah. Pengantar Manajemen Kurikulum. (Yogyakarta, Bintang Pustaka Madani). Hlm. 10.
10
Endang Rusyani, KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-
ENDANG_RUSYANI/Landasan_Pengembangan_Kurikulum.pdf pada tanggal 1 Oktober 2021, pukul 02.24.

9
d) Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan bagian dari tujuan
kurikuler. Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus
dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan.
2. Komponen Isi/Materi

Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan pengalaman belajar


peserta didik. Isi kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program
masing-masing bidang studi tersebut, baik materi maupun aktivitas dan kegiatan peserta didik
seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

3. Komponen Media (Sarana dan Prasarana)

Media merupakan perantara dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan memanfaatkan


media secara tepat, akan membantu peserta didik dalam menanggapi memahami isi dan
penjabaran materi yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, pemilihan media yang tepat
akan sangat berguna bagi proses belajar mengajar.

4. Komponen Strategi/Metode

Strategi/metode memiliki peran yang sangat penting karena berhubungan dengan


implementasi kurikulum. Strategi pengajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam
melaksanakan pengajaran, mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur
kegiatan, baik yang secara umum berlaku maupun yang bersifat khusus dalam pengajaran.
Sedangkan metode ialah upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun bisa dicapai secara optimal. Metode juga
digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dalam satu strategi
pembelajaran digunakan beberapa metode.

5. Komponen Evaluasi

Evaluasi atau penilaian dibutuhkan sebagai patokan ketercapaian tujuan. Selain itu,
evaluasi juga dibutuhkan sebagai gambaran keefektifan penerapan suatu kurikulum ke dalam
lingkup pendidikan. Dengan adanya evaluasi, kurikulum dapat dikembangkan untuk mendapat
sistem pengajaran yang lebih baik lagi kedepannya.

10
11

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi pengembangan kurikulum diantaranya adalah: a) Fungsi kurikulum untuk
mencapai tujuan pendidikan, b) Fungsi kurikulum untuk peserta didik yakni sebagai acuan
belajar, c) Fungsi kurikulum untuk guru ialah sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, d)
Fungsi kurikulum bagi pembina sekolah dan kepala sekolah yakni sebagai patokan pengawasan
dan indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar, e) Fungsi kurikulum bagi orang tua
murid yaitu agar orang tua mampu berpartisipasi dalam mengupayakan kemajuan anaknya, f)
Fungsi kurikulum untuk masyarakat yaitu ikut memberikan bantuan guna membantu
kelancaran pelaksanaan program pendidikan, g) Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar yaitu
menjadi pedoman guru dan peserta didik dalam proses melajar mengajar.

Adapun menurut Alexander Inglis dalam bukunya Principle of Secondary Education


(1918) terdiri dari 6 fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, fungsi integrasi, fungsi diferensiasi,
fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.

Ada beberapa pendapat mengenai komponen-komponen pengembangan kurikulum, saya


menyimpulkan komponen kurikulum dibagi menjadi lima yaitu komponen tujuan, komponen
isi/materi, komponen media (sarana dan prasarana), komponen strategi, dan komponen
evaluasi.

B. Saran
Dengan adanya pemaparan materi pada makalah ini, semoga kami dan para pembaca
mampu memahami lebih mendalam tentang fungsi pengembangan kurikulum dan komponen-
komponennya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun
untuk memperbaiki makalah kami kedepannya. Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya kami sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA

Danasmita, Wawan. Konsep Kurikulum,


http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031
-WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_I-
KONSEP_KURIKULUM.pdf diakses pada tanggal 1 Oktober 2021, pukul 01.30.
Komariah, Nur. (tanpa tahun). Pengantar Manajemen Kurikulum. Yogyakarta, Bintang
Pustaka Madani.

Purba, Pratiwi Bernadetta, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. (2021). Yayasan Kita Menulis.

Rahmawati, Yeni Tri Nur, and Suheri Suheri. “PENGEMBANGAN KURIKULUM


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.” Islamic Akademika : Jurnal Pendidikan &
Keislaman 6, no. 1 (2019): 1–22.

Rusyani, Endang. KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM,


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-
ENDANG_RUSYANI/Landasan_Pengembangan_Kurikulum.pdf , diakses pada tanggal
1 Oktober 2021, pukul 02.24

Sofyan, dkk. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM. (2021). Bandung: Media Sains Indonesia.

Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (2017). Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.

12

Anda mungkin juga menyukai