Dosen Pengampu:
Dr.Hj.Sutiah,M.Pd
Oleh:
Intan Hafidhatun Nisaa’ (200101110047)
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah
memberikan rahmat, nikmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami bisa mengerjakan
makalah ini dengan keadaan sehat wal’afiyat. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
baginda kita Nabi Muhammad SAW. yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang dengan adanya al-Din al-Islam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya
memiliki kekurangan, baik dalam segi penulisan, tata bahasa, maupun penyusunannya. Oleh
karena itu kami dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak. Kami berharap semoga makalah ini menjadi bacaan dan ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
B. Saran................................................................................................................................... 11
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah kurikulum memiliki banyak pengertian yang dirumuskan oleh para ahli dalam
bidang pengembangan kurikulum itu sendiri sejak dulu hingga masa kini. Secara sederhana,
kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari atau
diselesaikan oleh peserta didik untuk memperoleh ijazah. Adapun menurut UU No.20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 19, menerangkan bahwa “kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah fungsi, fungsi membawa
akibat pada adanya hasil. Jika sesuatu itu berfungsi maka berakibat pada adanya hasil. Begitu
juga sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak berfungsi akan berakibat pada tidak tercapainya hasil
yang diharapkan (tujuan). Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi pengembangan kurikulum
berhubungan dengan komponen-komponen yang mengarah pada tujuan-tujuan pendidikan.
Menimbang pentingnya mengetahui fungsi dari pengembangan kurikulum itu sendiri, penulis
menyusun suatu karya ilmiah yang berjudul “Fungsi Pengembangan Kurikulum”.
1
Yeni Tri Nur Rahmawati and Suheri Suheri, “PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM,” Islamic Akademika : Jurnal Pendidikan & Keislaman 6, no. 1 (2019): 1–22.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi - Fungsi Pengembangan Kurikulum
Pada umumnya, fungsi sering diartikan sebagai gambaran peran yang ideal sebagai
patokan dalam mengerjakan sesuatu sesuai tatanan tertentu. Selain itu, fungsi juga dapat
diartikan sebagai manfaat atau kegunaan. Dalam konteks pengembangan kurikulum ini, fungsi
pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai peran. Beberapa fungsi dari kurikulum
menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto (2007) adalah sebagai berikut: 2
1. Fungsi kurikulum agar tujuan pendidikan tercapai. Kurikulum sebagai alat atau upaya
yang dilakukan lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Fungsi kurikulum untuk peserta didik. Kurikulum merupakan organisasi belajar yang
disusun dan dipersiapkan bagi siswa untuk menunjang pendidikan mereka.
3. Fungsi Kurikulum untuk guru meliputi:
a) Menjadi acuan kerja dalam mengasosiasikan dan menyusun pengalaman belajar
untuk siswa.
b) Sebagai acuan kerja dalam menyusun kegiatan belajar mengajar.
4. Fungsi kurikulum bagi pembina sekolah dan kepala sekolah meliputi:
a) Menjadi acuan melaksanakan fungsi supervisi dalam memperbaiki situasi belajar.
b) Menjadi acuan melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi yang dapat
menunjang suasana belajar anak menadi lebih baik.
c) Menjadi acuan dalam pelaksanaan fungsi supervisi dalam membantu guru agar
situasi belajar menjadi lebih baik.
d) Menjadi acuan dalam mengevaluasi kemajuan proses belajar mengajar.
e) Menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum kedepannya.
5. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid yaitu agar orang tua mampu berpartisipasi dalam
mengupayakan kemajuan anaknya.
6. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah pada tingkat diatasnya yaitu untuk mempersiapkan
guru dan memelihara keseimbangan proses pendidikan.
7. Fungsi kurikulum bagi masyarakat, organisasi, dan lembaga atau perusahaan yang
memakai lulusan sekolah yaitu ikut memberikan bantuan guna membantu kelancaran
2
Pratiwi Bernadetta Purba, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. (Yayasan Kita Menulis, 2021), hlm. 7.
pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerjasama antara pihak sekolah,
orang tua, dan masyarakat luas.
8. Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar yaitu menjadi pedoman guru dan peserta didik
dalam proses melajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku. 3
Setiap peserta didik hidup dalam suatu lingkungan. Lingkungan sendiri bersifat dinamis,
tidak statis, dan senantiasa berubah, maka peserta didik harus mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungannya. Di sinilah fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan, yaitu untuk
mengarahkan dan mengantarkan peserta didik agar mampu menyesuaikan diri di tengah
kehidupan sosial masyarakat. 4 Kurikulum harus mampu menata kondisi masyarakat ke dalam
lingkungan sekolah untuk dijadikan objek belajar bagi siswa. 5
Kelompok sosial dapat memberikan pengaruh bagi tingkah laku peserta didik, baik
pengaruh yang positif maupun negatif. Kurikulum berfungsi untuk mendidik dan
mengembangkan pribadi peserta didik secara terintegrasi (utuh) dengan modal pengetahuan,
pengalaman, cara berpikir, dan keterampilan sehingga peserta didik mampu memberikan
kontribusi kepada masyarakat, karena peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang
harus mampu melakukan pengintegrasian sesuai norma-norma yang ada di masyarakat. 6
Pada dasarnya, setiap peserta didik memiliki potensi dan keunikannya masing-masing.
Yang mana diferensiasi (perbedaan) akan mendorong seseorang untuk berfikir kritis dan
3
Sofyan, dkk. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM.
(Bandung, Media Sains Indonesia, 2021). Hlm. 7.
4
Wawan Danasmita. Konsep Kurikulum, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031-
WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_I-KONSEP_KURIKULUM.pdf pada tanggal 1
Oktober, pukul 01.30.
5
Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (Sidoarjo, Nizamia Learning Center,
2017). Hlm. 148.
6
Nur Komariah. Pengantar Manajemen Kurikulum. (Yogyakarta, Bintang Pustaka Madani). Hlm. 8.
7
kreatif. Kurikulum harus memberikan pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik
yang berbeda-beda. Sehingga peserta didik dapat hidup di tengah masyarakat yang beragam
dan berpartisipasi dalam memajukan masyarakat. Intinya, fungsi kurikulum disini harus dapat
melayani setiap peserta didik dengan segala potensi dan keunikannya.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa diantara fungsi kurikulum yaitu
diferensiasi, yang mana antara diferensiasi (perbedaan) dengan seleksi (pemilihan) itu saling
berkaitan. Pengakuan adanya perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi peserta didik
untuk memilih apa yang mereka inginkan dan menarik minatnya.Oleh karena itu, kurikulum
perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel. Hendaknya kurikulum dapat memberikan
pilihan sesuai dengan minat dan potensi peserta didik. Maksudnya kurikulum harus
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar sesuai potensinya (minat dan
bakatnya).8
Untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik secara maksimal,
maka peserta didik harus mampu memahami dan menerima dirinya. Fungsi diagnostik ini
bertujuan untuk membimbing peserta didik dalam mengenali kekuatan dan kelemahannya
7
Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (Sidoarjo, Nizamia Learning Center,
2017). Hlm. 149.
8
Wawan Danasmita, Konsep Kurikulum, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195201281982031-
WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_I-KONSEP_KURIKULUM.pdf pada tanggal 1
Oktober, pukul 02.15.
8
melalui proses eksplorasi. Sehingga peserta didik dapat memperbaiki dan mengembangkan
kemampuannya secara maksimal sebelum terjun ke masyarakat. 9
1. Komponen Tujuan
Komponen tujuan berkaitan dengan hasil atau arah yang diharapkan. Berhasil tidaknya
program pengajaran dapat diukur dari seberapa banyak pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Dalam setiap kurikulum lembaga pendidikan, pasti sudah dicantumkan tujuan-tujuan
pendidikan yang hendak dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. Berdasarkan tingkat
kekhususan suatu tujuan, tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu: 10
a) Tujuan Pendidikan Nasional (TPN), yaitu tujuan bersifat paling umum dan merupakan
sasaran yang harus dijadikan pedoman oleh setiap lembaga pendidikan. Tujuan pendidikan
nasional yang bersumber dari sistem nilai pancasila dirumuskan dengan jelas dalam UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehudupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
b) Tujuan Institusional (TI) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan.
Tujuan Institusional merupakan tujuan untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan
dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, seperti kompetensi
pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi.
c) Tujuan Kurikuler (TK) adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau mata
pelajaran. Pada dasarnya, setiap tujuan kurikuler diarahkan untuk mencapai tujuan
institusional.
9
Nur Komariah. Pengantar Manajemen Kurikulum. (Yogyakarta, Bintang Pustaka Madani). Hlm. 10.
10
Endang Rusyani, KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM, diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195705101985031-
ENDANG_RUSYANI/Landasan_Pengembangan_Kurikulum.pdf pada tanggal 1 Oktober 2021, pukul 02.24.
9
d) Tujuan Instruksional atau Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan bagian dari tujuan
kurikuler. Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang harus
dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi
tertentu dalam satu kali pertemuan.
2. Komponen Isi/Materi
4. Komponen Strategi/Metode
5. Komponen Evaluasi
Evaluasi atau penilaian dibutuhkan sebagai patokan ketercapaian tujuan. Selain itu,
evaluasi juga dibutuhkan sebagai gambaran keefektifan penerapan suatu kurikulum ke dalam
lingkup pendidikan. Dengan adanya evaluasi, kurikulum dapat dikembangkan untuk mendapat
sistem pengajaran yang lebih baik lagi kedepannya.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungsi pengembangan kurikulum diantaranya adalah: a) Fungsi kurikulum untuk
mencapai tujuan pendidikan, b) Fungsi kurikulum untuk peserta didik yakni sebagai acuan
belajar, c) Fungsi kurikulum untuk guru ialah sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, d)
Fungsi kurikulum bagi pembina sekolah dan kepala sekolah yakni sebagai patokan pengawasan
dan indikator keberhasilan kegiatan belajar mengajar, e) Fungsi kurikulum bagi orang tua
murid yaitu agar orang tua mampu berpartisipasi dalam mengupayakan kemajuan anaknya, f)
Fungsi kurikulum untuk masyarakat yaitu ikut memberikan bantuan guna membantu
kelancaran pelaksanaan program pendidikan, g) Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar yaitu
menjadi pedoman guru dan peserta didik dalam proses melajar mengajar.
B. Saran
Dengan adanya pemaparan materi pada makalah ini, semoga kami dan para pembaca
mampu memahami lebih mendalam tentang fungsi pengembangan kurikulum dan komponen-
komponennya. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan
kami. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima saran dan kritik yang membangun
untuk memperbaiki makalah kami kedepannya. Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya kami sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Pratiwi Bernadetta, dkk. Kurikulum dan Pembelajaran. (2021). Yayasan Kita Menulis.
Sutiah. Pengembangan Kurikulum PAI : Teori dan Aplikasinya. (2017). Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
12