Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TELAAH DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

TENTANG

“ Fungsi dan Asas-asas Kurikulum ”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Makalah Telaah Dan Pengembangan Kurikulum Pai

Dosen Pengampu : Drs. Azwir Salam, MA

Disusun Oleh : Kelompok 2

Erbi Zaitun Arohman (12110112757)

M. Taufik Al Zikri (12110112056)

Sri Wahyu Ningsih Pane (12110120854)

PAI 4D

UIN SUSKA RIAU

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


TAHUN AJARAN 2022/2023

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhaanahu wata’ala yang dengan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat beriringkan salam
semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam beserta keluarga
dan para sahabat radhiallahu ’anhum.

Makalah ini berjudul “Fungsi dan Asas-asas Kurikulum” disusun untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum PAI. Alhamdulillah dengan selesainya
tugas makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dalam mata
kuliah ini yang telah memberikan arahan dan bimbingan dengan sabar kepada penulis sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis mendapatkan ganjaran yang jauh lebih baik dari Allah Subhaanahu wa ta’ala.

Penulis menyadari meskipun penulis berusaha menulis makalah ini dengan semaksimal
mungkin, tetapi tetap saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya masukan dan saran serta bimbingan dari dosen pengampu dan dari pembaca.
Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa menambahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat.
Aamiin.

Pekanbaru, 2 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................2

B. Pokok Bahasan......................................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Fungsi..................................................................................................3

B. Fungsi Kurikulum..................................................................................................3

C. Pengertian Asas.....................................................................................................6

C. Asas Pengembangan Kurikulum...........................................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................10

A. Kesimpulan............................................................................................................10

B. Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Mutu bangsa di
kemudian hari bergantung pada Pendidikan yang dikecap oleh anak-anak sekarang,
terutama melalui Pendidikan formal yang diterima di sekolah. Jadi, barangsiapa yang
menguasai kurikulum, memegang nasib bangsa dan negara. Maka dapat dipahami bahwa
kurikulum sebagai alat yang begitu vital bagi perkembangan bangsa yang dipegang oleh
pemerintah suatu negara.

Kurikulum merupakan suatu rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan


cukup penting dalam seluruh kegiatan pendidikan, juga menentukan proses pelaksanaan
dan hasil pendidikan. Penyususnan kurikulum tidak dapat dikerjakan secara sembarangan,
mengingat pentingnya peran kurikulum di dalam pendidikan perkembangan kehidupan
manusia secara umum. Selain sebagai pedoman untuk sekolah, kurikulum juga
mempunyai peran untuk para siswanya. Bagi siswa kurikulum mempunyai fungsi sebagai
penyesuaian, pengintegrasian, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan diagnosis yang
semuanya nanti akan dibahas dalam makalah ini. Kurikulum dirancang dan dibentuk untuk
mencapai tujuan pendidikan, yaitu untuk membentuk karakter dan mental para siswa agar
siap hidup dalam masyarakat.
Pada umumnya dalam merencanakan sebuah kurikulum kita dapat berpegang pada
dasar-dasar pemikiran yang pada umumnya telah dilakukan dalam penyusunan kurikulum,
yang pertama yaitu Asas filosofis (asas ini menunjukkan pada asas filsafat dan tujuan
pendidikan, yang kedua adalah Asas psikologis, dalam hal ini menyangkut pada psikologi
belajar dan psikologi anak, yang ketiga yaitu asas sosiologis yaitu yang kaitanya dengan
masalah sosial dalam pembelajaran, kemudian yang ke empat ayitu asas organisatoris
yang berkaitan dengan bentuk dan keorganisasian dalam kurikulum yang Sesuai dengan
perkembangan masyarakat yang berlatar belakang berbeda-beda). Maka dalam
pengembangan kurikulum juga harus melibatkan masyarakat sehingga terbentuk
kurikulum yang ideal dan sistematik sesuai kebutuhan mereka agar berjalan secara
terstruktur, efektif dan efisien.
Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang
didasarkan oleh hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam dan sesuai dengan
tantangan zaman karena kurikulum ibarat sebuah rumah yang harus mempunyai pondasi

1
agar dapat berdiri tegak, tidak rubuh dan dapat memberikan kenyamanan bagi yang tinggal
di dalamnya, pondasi tersebut ialah landasan-landasan untuk kuriulum sebagai rumahnya,
agar bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi peserta didik untuk menuntut
ilmu dan menjadikannya produk yang berguna bagi dirinya sendiri, agama, masyarakat
dan negaranya.

B. Rumusan Permasalahan

Dari pendahuluan diatas, maka timbul permasalahan-permasalahan, diantaranya :

1. Bagaimanakah Fungsi Kurikulum ?

2. Bagaimanakah Asas-asas Pengembangan Kurikulum ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk menjelaskan Fungsi Pengembangan Kurikulum

2. Untuk menjelaskan Asas-asas Pengembangan Kurikulum

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Fungsi

Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2008) adalah


merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Adapun
menurut The Liang Gie dalam Zainal (2013) definisi fungsi adalah sekelompok aktivitas
yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifatnya, pelaksanaan ataupun
pertimbangan lainnya. Definisi tersebut memiliki persepsi yang sama dengan definisi
fungsi menurut Sutarto dalam Zainal (2011), yaitu Fungsi adalah rincian tugas yang
sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seorang pegawai
tertentu yang masing-masing berdasarkan sekelompok aktivitas sejenis menurut sifat atau
pelaksanaannya.

Sedangkan pengertian singkat dari definisi fungsi menurut Moekijat dalam Zainal
(2011), yaitu fungsi adalah sebagai suatu aspek khusus dari suatu tugas tertentu.

B. Fungsi Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi
kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan
supervisi atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
membimbing anaknya belajar dirumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah.
Sedangkan bagi siswa, siswa kurikulum berfungsi sebagai suatu belajar.

Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta didik
untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum itu segala aspek
yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan sarana serta prasarana
lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa, disusun secara sistematis dan
logis, diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program belajar,
kurikulum adalah niat, rencana dan harapan.

3
Berkaitan dengan fungsi kurikulum, Alexander Inglis mengemukakan enam fungsi
kurikulum untuk siswa:

1. Fungsi Penyesuaian (the adjustive of adaptive function)

Yang dimaksud dengan fungsi penyesuaian adalah bahwa kurikulum harus


dapat mengantarkan siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan dan
kehidupan masyarakat, karena lingkungan tersebut senantiasa berubah dan dinamis,
maka setiap individu harus mampu menyesuaikan diri secara dinamis. Dan di balik
lingkungan pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan, disinilah letak fungsi
kurikulum sebagai alat pendidikan menuju individu yang baik. Sedangkan kehidupan
masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis, artinya kehidupan masyarakat
selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Oleh sebab itu,
siswa harus dapat beradaptasi dalam kehiupan masyarakat yang cepat berubah itu.
Dalam rangka inilah fungsi penyeseuaian kurikulum diperlukan.

2. Fungsi Integrasi (the integrating function)

Fungsi integrasi dimaksudkan bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan


pribadi siswa secara utuh. Kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor harus
berkembang secara terintegrasi. Kurikulum bukan hanya diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan intelektual atau kecerdasasan saja, akan tetapi juga
harus dapat membentuk sikap sesuai dengan sisitem nilai yang berlaku di masyarakat,
serta dapat memberikan keterampilan untuk dapat hidup di lingkungan
masyarakatnya. Maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan
dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function)

Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan-perbedaan siswa


dengan segala keunikannya. Sebab siswa adalah organisma yang unik, yakni memiliki
perbedaan-perbedaan, baik perbedaan minat, bakat maupun perbedaan kemampuan.
Dapat dipastikan di dunia ini tidak akan ada manusia yang sama. Walaupun keadaan
fisik mungkin ada yang sama, akan tetapi belum tentu dilihat dari faktor
psikologisnya juga sama.

4
4. Fungsi Persiapan (the propaedeutic function)

Fungsi persiapan mengandung makna, bahwa kurikulum harus dapat


memberikan pengalaman belajar bagi anak baik untuk melanjutkan penddikan ke
jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk kehidupan di masyarakat. Bagi anak yang
memiliki potensi untuk belajar pada jenjang yang lebih tinggi, maka kurikulum harus
membekali mereka dengan berbagai pengetahuan yang diperlukan agar mereka dapat
mengikuti pelajaran pada level pendidikan di atasnya; namun bukan itu saja,
kurikulum juga harus membekali mereka agar dapat belajar di masyarat, bagi mereka
yang tidak memiliki potensi untuk melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan (the selective function)

Fungsi pemilihan adalah fungsi kurikulum yang dapat memberikan


kesempatan kepada setiap siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum harus bersifat fleksibel, artinya menyediakan berbagai pilihan program
pendidikan yang dapat dipelajari. Hal ini sangat penting, sebab seperti yang telah
dikemukakan di atas, siswa memiliki perbedaan-perbedaan, dan kurikulum harus
melayani setiap perbedaan siswa.

6. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function)

Fungsi diagnostik, adalah fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan dan


kekuatan siswa. Melalui fungsi ini kurikulum berperan untuk menemukan kesulitan-
kesulitan dan kelemahan yang dimiliki siswa, disamping mengeksplorasi berbagai
kekuatan-kekuatan sehingga melalui pengenalan itu siswa dapat berkembang sesuai
dengan potensi yang dimilikinya.1

Sedangkan dilihat dari cakupan dan tujuannya isi kurikulum memiliki empat
fungsi, yaitu : Fungsi pendidikan umum, yaitu fungsi kurikulum untuk
mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang yang
bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Kemudian sebagai suplementasi, Setiap peserta didik memiliki perbedaan baik dilihat
dari perbedaan kemampuan, perbedaan minat, maupun perbedan bakat. Kurikulum
sebagai alat pendidikan seharusnya dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa
sesuai dengan perbedaan tersebut. Kemudian sebagai eksplorasi, fungsi eksplorasi

1
Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm 13-14

5
memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan
minat dan bakat masingmasing siswa. Melalui fungsi ini siswa diharapkan dapat
belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memungkinkan mereka akan
belajar tanpa adanya paksaan. Dan terakhir keahlian, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahlian yang didasarkan atas
minat dan bakat siswa. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan
berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan, pertanian, industri, atau disiplin
akademik. Yang bertujuan agar peserta didik memiliki keterampilan-keterampilan
sesuai dengan bidang spesialisnya.2

C. Pengertian Asas

Kata “asas” berasal dari bahasa arab, “asasun” yang artinya adalah dasar, basis,
pondasi. Kalau dihubungkan dengan sistem berpikir, yang dimaksud dengan asas adalah
landasan berpikir yang sangat mendasar. A.W. Munawir menyatakan bahwa asas sama
dengan “ussu” atau “al-ussu” dan “asasu” atau “al-asasu”, jamak dari ussu adalah isaasu.
Asas berarti permulaan bangunan, “muftadau kullu saiin” (setiap permulaan sesuatu), al-
qaaid dan diartikan sebagai pangkal, dasar, fundamen, pondasi. Jika kata asas
dihubungkan dengan hukum, yang dimaksud dengan asas adalah kebenaran yang
digunakan sebagai tumpuan berpikir dan alasan pendapat terutama dalam penegakkan dan
pelaksanaan hukum.3

Berdasarkan kamus bahasa indonesia, arti kata “asas” sebagai: (1) “Akar, alas, basis,
dasar, fondasi, fundamen, hakikat, hukum, landasan, lunas, pangkal, pegangan, pilar,
pokok, prinsip, rukun, sandaran, sendi, teras, tiang, tonggak; (2) hukum, kaidah, kode etik,
norma, patokan, pedoman, pijakan, tata cara.”4

Kamus hukum memberikan pemaknaan asas sebagai suatu landasan yang


dirumuskan secara luas dan mendasari adanya sesuatu norma hukum, sedangkan untuk
prinsip dibagi menjadi dua, yaitu principia prima (norma-norma kehidupan yang berlaku
secara fundamental, universal dan mutlak serta kekal (berlaku bagi segala bangsa dan
masa)) dan principia secundaria (norma-norma yang tidak fundamental, tidak universal,
tidak mutlak, melainkan relatif tergantung pada manusianya).5

2
Baderiah, Pengembangan Kurikulum, (Sulawesi Selatan: Kampus IAIN Palopo), hlm 34-35
3
Munawir A.W., Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Pustaka Progressif, Surabaya, 1997, hlm. 44.
4
Ali Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amani, Jakarta, 1980, hlm. 64.
5
Sudarsono,Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm. 97.

6
D. Asas Pengembangan Kurikulum

Dalam pengembangan kurikulum, banyak hal yang harus diperhatikan dan


dipertimbangkan sebelum mengambil suatu keputusan. Apapun jenis kurikulumnya pasti
memerlukan asas-asas yang harus dipegang, dilihat dari perbedaan masyarakat, organisasi
bahan yang digunakan, dan pilihan psikologi belajar dalam mengembangkan kurikulum
tersebut. Terdapat enam asas dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

1) Asas religius

2) Asas filosofis

3) Asas psikologis

4) Asas sosial budaya

5) Asas organisatoris

6) Asas ilmu pengetahuan dan teknologi

1. Asas religius

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan


Nasional Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta tanggung jawab. Oleh karena itu salah satu asas
pengembangan kurikulum adalah asas religius atau agama. Kurikulum yang akan
dikembangkan dan diterapkan berdasarkan nilai-nilai ilahiyah sehingga sdengan
adanya dasar kurikulum diharapkan dapat membimbing peserta didik untuk
membina iman yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, berakhlak mulia dan
melengkapinya dengan ilmu pengetahuan yang dimanfaatkan di dunia dan di
akhirat.

2. Asas filosofis

Kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karena filsafat


pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita masyarakat. Berdasarkan citacita
7
tersebut terdapat landasan, mau dimana kemana pendidikan peserta didik. Filsafat
pendidikan menggambarkan manusia yang ideal yang diharapkan oleh masyarakat.
Filsafat pendidikan menjadi landasan dan sumber untuk menentukan arah dan
tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang disebut kurikulum. DAIWI WIDYA
Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 62 Pancasila merupakan
filsafat bangsa Indonesia merupakan system nilai yang menjadi pedoman hidup
bangsa, karena itu tujuan dana rah dari segala usaha sadar sebagai jemjang dan
jenis kesatuan pendidikan adalah pengembangan dan membina manusia yang
pancasilais. Dengan demikian, isi kurikulum yang disusun harus memuat dan
mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kecerdasan yang harus dikumbangkan, sikap
dan kehendak yang harus ditanamkan serta keterampilan yang harus dikuasai oleh
setiap peserta didik harus selalu diwarnai dan di jiwai nilai-nilai Pancasila.

3. Asas psikologis

Asas psikologis berkaitan dengan perilaku manusia. Sehubungan dengan


pengembangan kurikulum dan pembelajaran, perilaku manusia menjadi landasaan
berkenaan dengan psikologis belajar dan psikologis perkembangan anak. Dalam
psikologi belajar dikenal beberapa aliran yang masing-masing mempunyai konsep
tentang belajar. Setiap teori mempunyai implikasinya sendiri terhadap penyusunan
kurikulum.

4. Asas sosial budaya

Asas sosial budaya berkenaan dengan menyampaikan kebudayaan proses


sosialisasi individu, dan rekontruksi masyarakat. Bentuk-bentuk kebudayaan mana
yang patut disampaikan dan ke arah mana proses sosialisasi tersebut ingin
direkontruksi sesuai dengan tuntutan masyarakat. Masyarakat mempunyai norma-
norma ,adat kebiasaan yang mau tidak mau harus dikenal dan diwujudkan peserta
didik dalam bentuk perilakunya. Karena peserta didik pada gilirannya harus hidup
dalam masyarakat itu, maka masyarakat harus dijadikan suatu faktor yang harus
dipertimbangkan dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum. Oleh karena itu
harus dijaga keseimbangan antara kepentingan siswa sebagai individu dengan
kepentingan siswa sebagai anggota masyarakat. Keseimbangan ini dapat dicapai
apabila dicegah kurikulum semata-mata bersifat terpusat pada masyarakat.

8
5. Asas organisatoris

Asas ini berkenaan dengan organisasi dan pendekatan kurikulum. Studi


tentang kurukulum sering mempertanyakan tentang jenis organisasi atau
pendekatan apa yang dipergunakan dalam pembahasan atau penyusunan kurikulum
tersebut. Penggunaan suatu jenis pendekatan pada umunya menentukan bentuk dan
pola yang dipergunakan oleh kurikulum tersebut.

6. Asas ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung


berimplikasi terhadap perkembangan kurukulum yang didalamnya mencakup
pengembangan isi kurikulum atau materi pelajaran, pengguanaan strategi, metode
dan media pembelajaran, serta pengguanaan system evaluasi. Secara tidak
langsung Daiwi Widya Jurnal Pendidikan Vol.09 No. 2 Edisi Desember 2022 63
menuntut dunia pendidikan untuk dapat membekali peserta didik agar memiliki
kemampuan memecahnkan masalah yang diahadapi sebagai pengaruh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Bagi peserta didik, fungsi kurikulum adalah sebagai sarana untuk mengukur
kemampuan diri dan konsumsi pendidikan. bagi pendidik ataupun guru, fungsi
kurikulum sebagai pedoman kerja bagi pihak pendidik atau guru. Bagi orang tua
fungsi kurikulum sangat penting Karena nantinya orang tua juga harus menuntun dan
memberikan pengajaran pada anak sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. Bagi
masyarakat fungsi kurikulum adalah sebagai upaya mendorong sekolah agar
menghasilkan berbagai tenaga yang diperlukan masyarakat.

Kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan


zaman.Di dalam mengembangkan kurikulum, perlu diperhatikan asas-asas kurikulum,
yang meliputi asas fiosofis, asas psikologis, asas fisiologis, asas organisatoris, dan
asas teknologi.

B. Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan dan kritikan
demi sempurnanya makalah ini,sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya akan
menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2011)

Baderiah, Pengembangan Kurikulum, (Sulawesi Selatan: Kampus IAIN Palopo)

Munawir A.W., Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Pustaka Progressif,


Surabaya, 1997

Ali Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amani, Jakarta, 1980

Sudarsono,Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007

11

Anda mungkin juga menyukai