Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

HAKIKAT DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 3 / C

Nur Hidayah 2111010329

Slamet Ahmad Arrosid 2111010366

Zidny Zidan Niam 2111010395

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2023


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Pengembangan Kurikulum
PAI yang berjudul “Hakikat Dan Pengembangan Kurikulum”.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada manusia yang


paling agung akhlaknya, Rasulullah SAW yang menjadi sumber ketauladanan
bagi umat manusia. Semoga kita semua mendapat syafa’at di hari kiamat
kelak. Aamiin. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum PAI Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam, Sarjana UIN Raden
Intan Lampung.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih


yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Agus Pahrudin, M.Pd. selaku dosen pembimbing


mata kuliah Evaluasi Pendidikan yang telah meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan,
dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan semua di Kelas C Semester V Pendidikan Agama Islam
UIN RIL

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Bandar Lampung, 23 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1

C. TUJUAN......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

A. HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM........................................2

B. PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM................................................3

C. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN...................................................5

D. KURIKUKUM IDEAL DAN KURIKULUM AKTUAL...........................7

E. KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)..................7

BAB IIIPENUTUP.................................................................................................9

A. KESIMPULAN............................................................................................9

B. SARAN........................................................................................................9

DAFTAR RUJUKAN............................................................................................9

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses penerapan kurikulum dalam pelaksanaan pembelajaran


mempunyai fungsi yang paling mendasar dan utama dalam proses meraih
output, output ini tadi menjadi tolak ukur dalam dilakukannya pengembangan
pada kurikulum, yang mana dapat menentukan seperti apa arah
pengembangan yang harus dicapai dan juga yang memiliki pengaruh yang
baik ataupun kurang baik, sehingga disini terlaksananya perbaikan kurikulum
disini dapat menyelesaikan berbagai hambatan yang sudah dialami maupun
hambatan dimasa akan datang yang akan dijalani.1 Disini penulis akan
mengulas tentang Hakikat dan Pengembangan Kurikulum

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Hakikat Pengembangan Kurikulum?

2. Apa peran dan fungsi kurikulum?

3. Bagaimana hubungan antara kurikulum dan pengajaran?

4. Apa yang dimaksud Kurikukum Ideal Dan Kurikulum Aktual.?

5. Apa yang dimaksud Kurikulum Tersembunyi?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui Hakikat Pengembangan Kurikulum

2. Untuk mengetahui peran dan fungsi kurikulum

3. Untuk memahami hubungan antara kurikulum dan pengajaran

4. Untuk mengetahui Kurikukum Ideal Dan Kurikulum Aktual.

5. Untuk mengetahui Kurikulum Tersembunyi

1
Windy Andriani, “Pentingnya Perkembangan Pembaharuan Kurikulum Dan
Permasalahannya,” 2020, https://doi.org/10.35542/osf.io/rkjsg, 3.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan


rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari bagaimana cara
mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan isi dan bahan
pelajaran serta bagaimana cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang
sederhana, sebab menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari
visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapai; sedangkan menentukan tujuan erat
kaitannya dengan persoalan sistem nilai dan kebutuhan masyarakat.

Orientasi pengembangan kurikulum menurut Seller menyangkut enam


aspek, yaitu:
6. Tujuan pendidikan menyangkut arah kegiatan pendidikan. Artinya, hendak
dibawa ke mana siswa yang kita didik itu.

7. Pandangan tentang anak: apakah anak dianggap sebagai organisme yang


aktif atau pasif.

8. Pandangan tentang proses pembelajaran: apakah proses pembelajaran itu


dianggap sebagai proses transformasi ilmu pengetahuan atau mengubah
perilaku anak.

9. Pandangan tentang lingkungan: apakah lingkungan belajar harus dikelola


secara formal, atau secara bebas yang dapat memungkinkan anak bebas
belajar.

10. Konsepsi tentang peranan guru: apakah guru harus berperan


sebagai instruktur yang bersifat otoriter, atau guru dianggap sebagai
fasilitator yang siap memberi bimbingan dan bantuan pada anak untuk
belajar.

2
11. Evaluasi belajar: apakah mengukur keberhasilan ditentukan dengan
tes atau nontes.

Mengacu pada proses pengembangan kurikulum sebagai siklus seperti


yang dikemukakan Seller di atas, maka tampak bahwa pengembangan
kurikulum itu pada hakikatnya adalah pengembangan komponen-komponen
yang membentuk sistem kurikulum itu sendiri serta pengembangan
komponen pembelajaran sebagai implementasi kurikulum. Dengan demikian,
maka pengembangan kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya,
yaitu sisi kurikulum sebagai pedoman yang kemudian membentuk kurikulum
tertulis dan sisi kurikulum sebagai implementasi yang tidak lain adalah sistem
pembelajaran.2

B. PERANAN DAN FUNGSI KURIKULUM

12. Peranan Kurikulum

Ada tiga peranan kurikulum yang sangat penting, yakni peranan


konservatif, peranan kritis atau evluatif, dan peranan kreatif.
a. Peranan Konservatif. Salah satu tanggung jawab kurikulum adalah
mentransmisikan dan menafsirkan wariswan sosial bagi generasi muda.
Dengan demikian, sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat
memengaruhi dan membina tingkah laku siswa sesuai dengan berbagai
nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan
pendidikan sebagai suatu proses sosial.

b. Peranan Kritis dan Evaluatif. Kebudayaan senantiasa berubah dan


bertambah. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada,
melainkan juga menilai dan memilih berbagai unsur kebudayaan yang
akan diwariskan. Dalam hal ini, kurikulum turut aktif berpartisipasi
dalam kontrol sosial dan memberi penekanan pada unsur berpikir kritis.

c. Peranan Kreatif. Kurikulum berperan dalam melakukan berbagai


kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam artian menciptakan dan

2
Wina Wijaya, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2008), 31-34.

3
menyusun suatu hal yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di
masa mendatang.3

13. Fungsi Kurikulum

Fungsi kurikulum terbagi menjadi tiga yaitu:


d. Preventif, artinya fungsi agar guru terhidar dari melakukan hal-hal yang
tidak sesuai dengan yang ditetapkan kurikulum Kurikulum sebagai
pedoman dan arah dimana guru akan melakukan suatu pembelajaran.

e. Kuratif, artinya kurikulum sebagai rambu-rambu yang harus


dipedomani dalam membetulkan pelaksanaan yang menyimpang dari
kurikulum. Fungsi ini lebih cenderung oleh supervisor, misalnya kepala
sekolah atau pengawas.

f. Konstruktif, artinya memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan


mengembangkan pelaksanaannya, asalkan arah pengembangannya
mengacu pada kurikulum yang berlaku. Terlihat disini bahwa fungsi ini
cenderung dilakukan oleh pengembang.4

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa, dalam literatur lain,


Alexander Inglis mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai berikut:
g. Fungsi Penyesuaian (the adjustive or adaptive function), artinya;
kurikulum itu mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan
yang terjadi, sehingga kurikulum tersebut dapat menyesuaikan dengan
tuntutan dan kebutuhan saat ini.

h. Fungsi Integrasi (the integrating function), artinya; kurikulum tersebut


menggambarkan suatu keutuhan yang teritegrasi dalam satu kesatuan
secara menyeluruh atau konprehensif, artinya kurikulum terintegrasi
dalam satu kesatuan secara konprehensif dan holistic.

3
Sari Wahyuni Rozi Nasution and Dkk, Dasar-Dasar Pengebangan Kurikulum (Jawa
Tengah: NEM, 2022), 13-14.
4
Lise Chamisijatin and Fendy Hardian Permana, Telaah Kurikulum (Malang:
UUMPress, 2019), 9.

4
i. Fungsi Diferensiasi (the differentiating function), fungsi yang ke tiga
adalah the differentiating function artinya bahwa kurikulum tersebut
harus mampu menyediakan bahan atau materi yang beragam sesuai
dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

j. Fungsi Persiapan (the propaedeutic funtction), artinya kurikulum


mampu mengarahkan setiap peserta didik untuk memilih keahlian yang
ditekuni sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

k. Fungsi Pemilihan (the selectivefunction), artinya bahwa kurikulum


tersebut menyediakan pilihan-pilihan bagi peserta didik yang sesuai
dengan kondisi yang diperlukan. Kurikulum mampu menyediakan
pilihan-pilihan kepada peserta didik untuk diseleksi sesuai dengan
minatnya.

l. Fungsi Diagnostik (the diagnostic function), artinya kurikulum tersebut


disusun dan dikembangkan dengan mempertimbangkan hasil telaah atas
kebutuhan, maksudnya kurikulum yang dirumuskan tersebut berangkat
dari hasil kebutuhan yang diperoleh melalui survei atau observasi
lapangan.5

C. KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak terpisahkan,


pembelajaran tanpa kurikulum sebagai rencana tidak akan efektif, atau
bahkan bisa keluar dari tujuan yang telah dirumuskan. Kurikulum tanpa
pembelajaran, maka kurikulum tersebut tidak akan berguna.

Mengenai keterhubungan antara kurikulum dan pembelajaran Oliva


menggambarkan melalui beberapa model sebagai berikut:
14. Model Dualistis (The Dualistic Model)

5
Ruhban Masykur, TEORI DAN TELAAH PENGEMBANGAN KURIKULUM (Bandar
Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2019), 43-44.

5
Pada model ini kurikulum dan pengajaran terpisah. Keduanya tidak
bertemu. Kurikulum yang seharusnya menjadi input dalam menata sistem
pengajaran tidak tampak. Demikian juga pengajaran yang semestinya
memberikan balikan dalam proses penyempurnaan kurikulum tidak terjadi,
karena kurikulum dan pengajaran berjalan sendiri.
15. Model Berkaitan (The Interlocking Model)

Dalam model ini kurikulum dan pengajaran dianggap sebagai suatu


sistem yang keduanya memiliki hubungan. Kurikulum dan pengajaran
maupun sebaliknya pengajaran dan kurikulum menjadi dua hal yang
berkaitan antara satu degan yang lain, sehingga keduanya memiliki
hubungan. Pada model interlocking, kurikulum dan pembelajaran memiliki
posisi yang sama. Keduanya saling mempengaruhi, pemisahan dari
keduanya dianggap akan membahayakan. Keberhasilan pembelajaran
dianggap dipengaruhi oleh perencanaan kurikulum yang baik, sebaliknya
perencanaan kurikulum yang baik harus mempertimbangkan
pembelajarannya.
16. Model Konsentris (The Consentric Model)

Pada model ini kurikulum dan pengajaran memiliki hubungan dengan


kemungkinan kurikulum bagian dari pengajaran atau pengajaran bagian
dari kurikulum. Di sini ada ketergantungan satu dengan yang lain. salah
satu dari keduanya merupakan subsistem dari yang lainnya. Pada model ini
banyak ahli berpendapat bahwa kurikulum lebih dominan dan
pembelajaran sebagai subordinatnya. Sementara para ahli yang lain
mengatakan bahwa pembelajaran lebih dominan dan kurikulum sebagai
subordinatnya. Dengan adanya lingkup besar dan kecil (dominan dan
subordinat) dari kurikulum dan pembelajaran ini, memberikan batasan
lingkup kajian masing-masing.
17. Model Siklus (The Ciclical Model)

Model ini menggambarkan hubungan timbal balik antara kurikulum


dan pengajaran. Keduanya dianggap saling mempengaruhi. Segala yang

6
ditentukan dalam kurikulum akan menjadi dasar dalam proses pelaksanaan
pengajaran. Sebaliknya yang terjadi dalam pengajaran dapat memengaruhi
keputusan kurikulum selanjutnya. Dalam model ini hubungan keduanya
sangat erat meski kedudukannya terpisah yang berarti dalam analisis juga
terpisah.6

D. KURIKUKUM IDEAL DAN KURIKULUM AKTUAL

Kurikulum Ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilakukan dan


berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan
mengajar. Oleh karena itu, kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru,
maka kurikulum ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis
(written curriculum) Guru dituntut untuk memahami dengan benar kurikulum
ideal. bukan hanya tentang tujuan yang dicapai akan tetapi berbagai hal yang
berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan tersebut. 7

Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses


pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh
berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya
mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan
dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan
ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang.
Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut bertahap
dalam belajar mengajar.8

6
Winarto Eka Wahyudi, “Relasi Kurikulum Dan Pembelajaran Serta
Kontekstualisasinya Dengan Nilai-Nilai Multikultural,” Jurnal Ilmu Pendidikan Islam 3
(2019), 282-285.
7
Muhammad Arifin and Dkk, Modul Kurikulum Dan Pembelajaran (Medan:
Umsupress, 2020), 9.
8
Abdul Manjir, Dasar Pengembangan Kurikulum (Yogyakarta: Deepublish, 2017), 78.

7
E. KURIKULUM TERSEMBUNYI (HIDDEN CURRICULUM)

Kurikulum yang telah didiskusikan pada bagian sebelumnya sudah


memperlihatkan kemajemukan kajiannya. Kurikulum masih menyimpan
dimensi-dimensi tersembunyi yang diajarkan secara implisit, bukan eksplisit
oleh lingkungan sekolah. Para siswa di sekolah tetap menerima macam-
macam pembelajaran yang sering tidak direncanakan. Inilah yang disebut
sebagai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).

Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum tersembunyi memang tidak


direncanakan dalam program atau tidak ditulis oleh guru (uplanned
curriculum), sehingga kurikulum ini berupa upaya murni dari peserta didik
atas potensi dan kreatifitasnya. Kurikulum seperti ini juga muncul melalui
interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa.
Kurikulum tersembunyi, dengan demikian, memiliki konotasi positif
sekaligus negatif. Arifin memberikan pandangan positifnya tentang
kurikulum tersembunyi. dengan menyatakan kurikulum tersembunyi adalah
segala sesuatu yang memengaruhi peserta didik secara positif ketika sedang
mempelajari sesuatu. Pengaruh itu mungkin dari pribadi guru, peserta didik
itu sendiri, karyawan sekolah, suasana pembelajaran dan sebagainya. Namun,
Idi Abdullah cenderung melihat konotasi negatif dari adanya kurikulum
tersembunyi ini. Misalnya, dalam proses pembelajaran dan evaluasi, anak
terbisa mencontek sehingga menghasilkan penilaian yang baik.9

9
Stief Aristo Walewangko, Kurikulum Pendidikan (Yogyakarta: Media Pustaka, 2022),
10-11.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengembangan kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan


rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang harus dipelajari bagaimana cara
mempelajarinya. Peranan kurikulum ada 3 yaitu peranan konservatif, peranan
kritis dan efaluatif, dan peranan kreartif. sedangkan yang Berkaitan dengan
fungsi kurikulum bagi siswa, dalam literatur lain, Alexander Inglis
mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai berikut : Fungsi Penyesuaian
(the adjustive or adaptive function), Fungsi Integrasi (the integrating
function), Fungsi Diferensiasi (the differentiating function), Fungsi Persiapan
(the propaedeutic funtction), Fungsi Pemilihan (the selectivefunction), dan
Fungsi Diagnostik (the diagnostic function).

Kurikulum Ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilakukan dan


berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan
mengajar. sedangkan Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan
dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kurikulum masih menyimpan
dimensi-dimensi tersembunyi yang diajarkan secara implisit, bukan eksplisit
oleh lingkungan sekolah. Para siswa di sekolah tetap menerima macam-
macam pembelajaran yang sering tidak direncanakan. Inilah yang disebut
sebagai kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).

B. SARAN

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih banyak


terdapat kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis menerima saran dan
kritik dari para pembaca guna memperbaiki dan menambah kualitas terhadap
makalah yang disajikan. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk
memahami dan mengetahui materi “Hakikat dan Pengembangan Kurikulum
PAI”.

9
DAFTAR RUJUKAN

Andriani, Windy. “Pentingnya Perkembangan Pembaharuan Kurikulum Dan


Permasalahannya,” 2020. https://doi.org/10.35542/osf.io/rkjsg.

Arifin, Muhammad, and Dkk. Modul Kurikulum Dan Pembelajaran. Medan:


Umsupress, 2020.

Chamisijatin, Lise, and Fendy Hardian Permana. Telaah Kurikulum. Malang:


UUMPress, 2019.

Manjir, Abdul. Dasar Pengembangan Kurikulum. Yogyakarta: Deepublish, 2017.

Masykur, Ruhban. Teori Dan Telaah Pengembangan Kurikulum. Bandar


Lampung: Anugrah Utama Raharja, 2019.

Nasution, Sari Wahyuni Rozi, and Dkk. Dasar-Dasar Pengebangan Kurikulum.


Jawa Tengah: NEM, 2022.

Wahyudi, Winarto Eka. “Relasi Kurikulum Dan Pembelajaran Serta


Kontekstualisasinya Dengan Nilai-Nilai Multikultural.” Jurnal Ilmu
Pendidikan Islam 3 (2019).

Walewangko, Stief Aristo. Kurikulum Pendidikan. Yogyakarta: Media Pustaka,


2022.

Wijaya, Wina. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.

10

Anda mungkin juga menyukai