di susun oleh :
Warti Sri Ariani (132210105)
Siti Muthi’ah (132210029)
KELAS PGSD.22C1A
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN DAN
HUMANIORA UNIVERSITAS PELITA BANGSA (UPB)
CIKARANG 2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II............................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................3
BAB III........................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................15
1.1. Kesimpulan................................................................................15
1.2. Saran...........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
an baik. Kedua, peranan kritis. Tidak setiap nilai dan budaya lama harus tetap
dipertahankan, sebab terkadang nilai dan budaya lama itu sudah tidak sesuai d
engan tuntutan perkembangan masyarakat; demikian juga ada kalanya nilai da
n budaya baru itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai lama yang masih relevan
dengan keadaan dan tuntutan zaman. Di sini, kurikukum berperan dalam meny
eleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehid
upan anak didik. Ketiga, peranan kreatif. Kurikulum harus mampu menjawab
setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang
cepat berubah. Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal
baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap pote
nsi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyar
akat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
Dalam proses pengembangan kurikulum, ketiga peran di atas harus berjala
n secara seimbang. Kurikulum yang terlalu menonjolkan peran konservatifnya
cenderung akan membuat pendidikan ketinggalan oleh kemajuan zaman; sebal
iknya kurikulum yang terlalu menonjolkan peran kreatifnya dapat membuat hi
langnya nilai-nilai budaya masyarakat. Khususnya di Indonesia, pengembanga
n kurikulum dimaksudkan agar pendidikan dapat menyesuaikan perkembanga
n zaman dengan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya masyarakat yang luhur.
2
1.2. Rumusan Masalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang berart
i jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish. Dalam b
ahasa Arab, kata kurikulum yang biasa digunakan adalah manhaj, yang berart
i jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan.
Adapun definisi menurut istilah, sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasuti
on ialah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengaj
ar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajaran. Sedangkan menurut Zaenal Arifin, kurikulum merupa
kan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan p
edoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendi
dikan.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, kurikulum tidaklah bersifat sta
tis. Kurikulum dapat diubah maupun dimodifikasi secara dinamis mengikuti a
rah perkembangan zaman. Proses mengubah dan memodifikasi ini dinamakan
proses pengembangan. Dalam kajian ini dipahami bahwa kegiatan pengemba
ngan adalah penyusunan, pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaaan kuriku
lum. Istilah pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan s
uatu alat atau cara yang baru. Selama kegiatan tersebut, penilaian dan penyem
purnaan terhadap alat atau cara tersebut terus dilakukan. Apabila setelah men
galami penyempurnaan, akhirnya cara tersebut dipandang cukup mantap untu
k digunakan seterusnya, maka berakhirlah kegiatan pengembangan tersebut.
Pengembangan kurikulum oleh Oemar Hamalik, didefinisikan sebagai per
encanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membaw
a siswa ke arah perubahan- perubahan yang diinginkan dan menilai sampai di
4
mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Sedangkan Dakir
menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum ialah proses mengarahkan kuri
kulum sekarang ke tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbaga
i pengaruh yang sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sen
diri, dengan harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya den
gan baik.
Istilah pengembangan kurikulum sebagaimana disebut di atas mencakup di
mensi yang luas. Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang kompreh
ensif, yang meliputi perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Perencanaan k
urikulum yaitu langkah terdepan dalam membangun kurikulum ketika pekerja
kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan
rencana yang akan dipakai oleh guru dan siswa. Penerapan kurikulum atau ya
ng biasa disebut implementasi kurikulum berupaya memindahkan perencanaa
n kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum adalah tahap
akhir pengembangan kurikulum untuk melihat sejauh mana hasil pembelajara
n, tingkat pencapaian program yang direncanakan, dan hasil dari kurikulum te
rsebut. Pengembangan kurikulum bukan hanya melibatkan orang-orang yang
berhubungan langsung dengan dunia pendidikan, tetapi juga melibatkan bany
ak individu, seperti politisi, wirausahawan, orang tua siswa, dan elemen masy
arakat lainnya yang merasa tertarik dengan pendidikan. Prinsip-prinsip yang a
kan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada intinya adalah
aturan atau undang-undang yang akan menginspirasi kurikulum.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan kur
ikulum adalah proses memaksimalkan pelaksanaan kurikulum dalam mencap
ai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sebagaimana dalam kurikulum yang d
itetapkan pemerintah setelah dilaksanakan dalam waktu tertentu. Biasanya pe
ngembangan kurikulum ini adalah proses pembaruan kurikulum setelah dilak
ukan evaluasi kurikulum setelah dilaksanakan, bisa saja dilakukan atas kebija
kan pemerintah dan juga dapat dilakukan oleh pihak sekolah bersama dengan
guru dalam mendukung optimalisasi pelaksanaan kurikulum pendidikan di se
kolah dan luar sekolah terhadap perkembangan anak didik.
5
Sumber-Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Menurut Sukmadinata dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teori da
n Praktek menyebutkan beberapa sumber pengembangan kurikulum dianta
ranya ialah:
a. Kehidupan dan pekerjaan orang dewasa, di mana isi kurikulum disesua
ikan sebagai persiapan anak untuk menjalani kehidupan dan pekerjaan
orang dewasa.
b. Budaya masyarakat, termasuk di dalamnya semua disiplin ilmu yang a
da sebagai pengetahuan ilmiah, nilai-nilai, perilaku, benda material dan
unsur kebudayaan lainnya.
c. Anak, sebagai pusat atau sumber kegiatan pembelajaran. Perhatian dal
am menyusun pengembangan kurikulum bukan sesuatu yang akan dibe
rikan pada anak tapi bagaimana potensi yang ada pada anak dapat dike
mbangkan secara optimal.
d. Pengalaman penyusunan kurikulum sebelumnya, baik sesuatu yang ne
gatif maupun hasil evaluasi positif atas pelaksanaan kurikulum sebelu
mnya.
e. Tata nilai di masyarakat, termasuk nilai-nilai apa saja yang akan diajar
kan di sekolah atau dalam pelaksanaan kurikulum.
f. Kekuasaan sosial-politik tertentu termasuk lembaga, arah kebijakan da
n produk- produk politik berupa peraturan perundang-undangan yang b
erlaku.
mungkinkan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dari kurikulum yang digun
6
akan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan ada banyak prinsip yang digunak
nsip pengembangan kurikulum menjadi dua kelompok, yakni prinsip umum dan p
rinsip khusus.
1. Prinsip relevansi
Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsi
l komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan teknologi (releva
nsi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa (relevansi psikologis), serta tunt
swa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan datang. Dalam realitanya prin
sip di atas memang harus betul-betul diperhatikan karena akan berpengaruh ter
7
hadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah penting harus sesuai dengan per
a.
2. Prinsip fleksibilitas
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampua
n dan latar belakang siswa, peran kurikulum disini sangat penting terhadap per
kembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel ini harus benar-benar diperhatikan
yang baik adalah kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam imple
si regional. Waktu dan kemampuan serta latar belakang anak. Kurikulum ini m
empersiapkan anak-anak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum tetap fleksi
bel di mana saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang dan ke
3. Prinsip kontinuitas
8
Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, m
pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan. Makna kon
tinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai keterkaitan antara kurikul
k yang mengajarkan (guru) maupun yang belajar (peserta didik). Selain berhub
gan berbagai studi, agar antara satu studi dapat melengkapi studi lainnya. 23 Se
mberikan kebebasan kepada guru maupun peserta didik dalam memilih progra
m atau bahan pembelajaran, sehingga tidak ada unsur paksaan dalam menempu
h program pembelajaran.
4. Prinsip efisiensi
Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan bah
kan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam perencanaa
n pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Dewasa ini, dunia revolusi indus
h para ahli dari dunia barat. Salah satu pengembangan kurikulum yang dipakai
oleh pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah cita-cita bangsa yaitu mengo
9
Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam meng
embangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai dengan tuj
uan yang ingin dicapai. Jika sebuah program pembelajaran dapat diadakan satu
bulan pada satu waktu dan memenuhi semua tujuan yang ditetapkan, itu bukan
ain karena upaya itu diperlukan agar dalam pengembangan kurikulum dapat me
manfaatkan sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepa
5. Prinsip efektivitas
ip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas di sini adalah sejauh mana ren
ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efe
ktivitas belajar siswa. Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif da
lam mengajar bahan ajar atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengem
hop dan lain-lain. Sedangkan pada aspek efektivitas belajar siswa, perlu dikem
yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan metode yang relevan dengan m
BAB III
PENUTUP
10
1.1. Kesimpulan
angkan kurikulum harus berdasar pada data empiris dan eksperimen, serta
11
DAFTAR PUSTAKA
2010.
vol. 4, 2011.
Bandung, 2008.
12