Anda di halaman 1dari 9

Kurikulum CBSA

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pembimbing :

Weni Tria Anugrah Putri, M.Pd.

Disusun oleh :

Muhammad Choirul Anam (203210131)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUS AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Pengembangan Kurikulum ini dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan
kepada kita agama Islam yang sempurna sebagai anugerah terbesar bagi seluruh umat manusia di
dunia ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bu Weni Tria Anugra, M.Pd.
Pada bidang Pengembangan Kurikulum. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang “Kurikulum CBSA”. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan dan penulisan masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ponorogo, 01 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................5
DAFTAR ISI........................................................................................................................................6
BAB I...................................................................................................................................................7
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
A. Pengertian Kurikulum CBSA......................................................................................................8
B. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum CBSA............................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Simpulan....................................................................................................................................10
Daftar Pustaka....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam era informasi dan teknologi yang semakin berkembang, kebutuhan untuk memiliki
pendidikan yang berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu aspek penting dalam pendidikan
adalah kurikulum yang menentukan bagaimana materi pelajaran disajikan dan diajarkan kepada
siswa. Kurikulum yang baik harus dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan dan gaya belajar
siswa. Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan salah satu konsep pembelajaran
yang tengah populer di dunia pendidikan. Konsep ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga mereka menjadi lebih mandiri, kreatif, dan inovatif.
Dalam Kurikulum CBSA, guru berperan sebagai fasilitator atau penghubung antara siswa dengan
materi pelajaran.

Kurikulum CBSA memiliki beberapa prinsip, yaitu mengutamakan pengalaman belajar,


melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, memotivasi siswa untuk belajar dengan
cara yang bervariasi, dan menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti
keterampilan berpikir kritis, berkomunikasi, dan bekerja sama.

Peran penting kurikulum CBSA dalam meningkatkan kualitas pendidikan telah diakui oleh
banyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia, kurikulum ini mulai diterapkan pada beberapa
sekolah, baik di tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Namun, untuk menerapkan
kurikulum CBSA dengan baik, dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai prinsip-prinsip dan
teknik-teknik pembelajaran aktif.

Oleh karena itu, makalah tentang Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif perlu dibuat sebagai
upaya untuk memperkenalkan konsep pembelajaran aktif kepada para pelaku pendidikan, serta
sebagai sarana untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan mengenai kurikulum yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Makalah ini juga akan membahas penerapan kurikulum CBSA pada
sekolah-sekolah di Indonesia, serta tantangan dan peluang dalam menghadapi perubahan sistem
pendidikan di era digital.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penjelasan dari kurikuum CBSA


2. Apa Kekurangan dan kelebihan dari Kurikulum CBSA

1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum CBSA


Kurikulum adalah suatu hal yang esensial dalam suatu penyelenggaraan pendidikan. Secara
sederhana, kurikulum dapat dimengerti sebagai suatu kumpulan atau daftar pelajaran yang akan
diajarkan kepada peserta didik komplit dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun
waktu tertentu. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang berbeda
secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar.1

kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara
sederhana, kurikulum adalah kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta
didik, lengkap dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu tertentu. Dalam
konteks pendidikan, kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dan bagi
siswa dalam belajar.

Pentingnya kurikulum ini terletak pada fungsinya yang dapat mengakomodasi kebutuhan
peserta didik yang berbeda secara individual, baik dari segi waktu maupun kemampuan belajar.
Artinya, kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mempertimbangkan
perbedaan individual setiap siswa, seperti gaya belajar, kecepatan belajar, kemampuan belajar, dan
sebagainya.

Selain itu, kurikulum juga harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat. Dalam era teknologi dan informasi yang semakin maju seperti saat ini,
kurikulum harus mampu mengintegrasikan teknologi sebagai salah satu bagian dari proses
pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dapat
mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman.

Dalam kesimpulannya, kurikulum adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan yang
harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan siswa secara individu dan memperbarui
diri sesuai dengan perkembangan zaman.

Cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakana sama dengan Student
Active (SAL). Menurut Sriyono, CBSA bukan disiplin ilmu atau dalam bahasa populer bukan
“teori” melainkan merupakan cara, teknik, atau dengan kata lain disebut “teknologi”. Dalam teori
pengajaran, CBSA merupakan konsekuensi logis dari pengajaran yang seharusnya. Lebih lanjut
Sriyono menjelaskan, hakekat dari CBSA pada dasarnya adalah cara atau usaha mempertinggi atau
mengoptimalkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.2

CBSA adalah. Diharapkan dengan CBSA terciptanya suasana belajar yang aktif dan efektif.
Hasibuan & Moedjiono berpendapat, keaktifan siswa dalam rangka CBSA merujuk kepada

1
Wardhana, ‘Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Tahun 1984 dalam
Pendidikan Indonesia’, 2.
2
Koto, ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’, 3.
keaktifan mental, dan fisik. Dengan demikian peserta didik diharapakan dapat mengahayati dan
menginternalisasi nilainilai dalam pembentukan keterampilan, pengetahun dan karakter.3

Dapat diambil kesimpulan bahwa Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah
salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran. Kurikulum ini dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa
depan.

Kurikulum CBSA memuat berbagai komponen yang dirancang untuk meningkatkan


keterampilan dan kemampuan siswa dalam menginternalisasi pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan. Beberapa komponen yang terdapat dalam kurikulum CBSA antara lain:

1. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) PBM merupakan salah satu metode


pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum CBSA. Metode ini mengharuskan siswa
untuk aktif mencari solusi terhadap masalah yang diberikan. Dengan demikian, siswa
menjadi aktif dalam mencari informasi, menganalisis masalah, dan merumuskan solusi.
2. Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) PBP merupakan metode pembelajaran yang
menggunakan proyek sebagai landasan pembelajaran. Dalam PBP, siswa diberi tugas
untuk membuat suatu produk atau proyek, seperti karya tulis, film pendek, atau
presentasi. Siswa bekerja dalam kelompok atau individu, sehingga mampu
mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis.
3. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang
mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif,
siswa saling membantu satu sama lain dalam memahami materi pelajaran. Metode ini
mampu meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sama siswa.
4. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Kurikulum CBSA juga memasukkan
penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Teknologi seperti komputer, internet, dan
media sosial dimanfaatkan untuk memperkaya sumber belajar dan meningkatkan
interaksi antara siswa dan guru.

Dalam kurikulum CBSA, siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Mereka tidak
hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga aktif dalam mencari informasi, menganalisis
masalah, dan merumuskan solusi. Hal ini membuat siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar dan
mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Kurikulum CBSA juga mampu
meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sama siswa, sehingga siswa mampu
beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam dan kompleks.

B. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum CBSA

Kelebihan Kurikulum 1984

1. Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci, sehingga pendidik dan
peserta didik mudah untuk melaksanakannya.

3
Koto, ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’.
2. Prakarsa peserta didik dapat lebih dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui
keberanian memberikan pendapat
3. Keterlibatan peserta didik didalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam melaksanakan tugas.
4. Anak dapat belajar dari pengalaman langsung.
5. Kualitas interaksi antara peserta didik sangat tinggi, baik intelektual maupun sosial.
6. Memasyarakatkan keterampilan berdiskusi yang diperlukan dengan berpartisipasi secara
aktif

Kelemahan Kurikulum CBSA Tahun 1984

1. Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di
ruang kelas lantaran peserta didik berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang
menyolok.
2. Adanya ketergantungan pada pendidik dan peserta didik pada materi dalam suatu buku teks
dan metode yang disebut secara rinci, sehingga membentuk pendidik dan peserta didik tidak
kreatif untuk menentukan metode yang tepat dan memiliki sumber belajar sangat terbatas.
1. Dapat didominasi oleh seorang atau sejumlah peserta didik sehingga dia menolak pendapat
peserta lain.
3. Peserta didik yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan ketinggalan.
4. Peranan pendidik yang lebih banyak sebagai fasilitator, sehingga prakarsa serta tanggung
jawab peserta didik atau mahapeserta didik dalam kegiatan belajar sangat kurang.
5. Diperlukan waktu yang banyak dalam pembelajaran menyebabkan materi pelajaran tidak
dapat tuntas dikuasai peserta didik.
6. Pendidik kurang berperan aktif

BAB III

PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan dari penjelasan ini adalah bahwa kurikulum adalah suatu hal yang penting
dalam penyelenggaraan pendidikan dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dan
bagi siswa dalam belajar. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang
berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar. Selain itu,
kurikulum juga harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat.

Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakna sama dengan Student Active
Learning (SAL). CBSA adalah cara, teknik, atau "teknologi" untuk mempertinggi atau
mengoptimalkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. CBSA menekankan peran aktif siswa
dalam proses pembelajaran dengan harapan terciptanya suasana belajar yang aktif dan efektif.
Kurikulum CBSA memuat berbagai komponen seperti Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Pembelajaran Kooperatif, yang dirancang untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam menginternalisasi pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan
Daftar Pustaka
Koto, Lutfi. ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’, n.d.
Wardhana, Ivan Prapanca. ‘Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Tahun 1984 dalam Pendidikan Indonesia’. Keraton: Journal of History Education and
Culture 3, no. 1 (17 June 2021): 17. https://doi.org/10.32585/keraton.v3i1.1611.

Anda mungkin juga menyukai