Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Alhamdulillah, Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Pengembangan Kurikulum ini dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita, Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan
kepada kita agama Islam yang sempurna sebagai anugerah terbesar bagi seluruh umat manusia di
dunia ini. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bu Weni Tria Anugra, M.Pd.
Pada bidang Pengembangan Kurikulum. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang “Kurikulum CBSA”. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan dan penulisan masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................5
DAFTAR ISI........................................................................................................................................6
BAB I...................................................................................................................................................7
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................8
A. Pengertian Kurikulum CBSA......................................................................................................8
B. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum CBSA............................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. Simpulan....................................................................................................................................10
Daftar Pustaka....................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Peran penting kurikulum CBSA dalam meningkatkan kualitas pendidikan telah diakui oleh
banyak negara di seluruh dunia. Di Indonesia, kurikulum ini mulai diterapkan pada beberapa
sekolah, baik di tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Namun, untuk menerapkan
kurikulum CBSA dengan baik, dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai prinsip-prinsip dan
teknik-teknik pembelajaran aktif.
Oleh karena itu, makalah tentang Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif perlu dibuat sebagai
upaya untuk memperkenalkan konsep pembelajaran aktif kepada para pelaku pendidikan, serta
sebagai sarana untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan mengenai kurikulum yang sesuai
dengan perkembangan zaman. Makalah ini juga akan membahas penerapan kurikulum CBSA pada
sekolah-sekolah di Indonesia, serta tantangan dan peluang dalam menghadapi perubahan sistem
pendidikan di era digital.
1.3. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Secara
sederhana, kurikulum adalah kumpulan atau daftar pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta
didik, lengkap dengan cara pemberian nilai pencapaian belajar di kurun waktu tertentu. Dalam
konteks pendidikan, kurikulum berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dan bagi
siswa dalam belajar.
Pentingnya kurikulum ini terletak pada fungsinya yang dapat mengakomodasi kebutuhan
peserta didik yang berbeda secara individual, baik dari segi waktu maupun kemampuan belajar.
Artinya, kurikulum harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu mempertimbangkan
perbedaan individual setiap siswa, seperti gaya belajar, kecepatan belajar, kemampuan belajar, dan
sebagainya.
Selain itu, kurikulum juga harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman dan
kebutuhan masyarakat. Dalam era teknologi dan informasi yang semakin maju seperti saat ini,
kurikulum harus mampu mengintegrasikan teknologi sebagai salah satu bagian dari proses
pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga dapat
mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dalam kesimpulannya, kurikulum adalah salah satu aspek penting dalam pendidikan yang
harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan siswa secara individu dan memperbarui
diri sesuai dengan perkembangan zaman.
Cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakana sama dengan Student
Active (SAL). Menurut Sriyono, CBSA bukan disiplin ilmu atau dalam bahasa populer bukan
“teori” melainkan merupakan cara, teknik, atau dengan kata lain disebut “teknologi”. Dalam teori
pengajaran, CBSA merupakan konsekuensi logis dari pengajaran yang seharusnya. Lebih lanjut
Sriyono menjelaskan, hakekat dari CBSA pada dasarnya adalah cara atau usaha mempertinggi atau
mengoptimalkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.2
CBSA adalah. Diharapkan dengan CBSA terciptanya suasana belajar yang aktif dan efektif.
Hasibuan & Moedjiono berpendapat, keaktifan siswa dalam rangka CBSA merujuk kepada
1
Wardhana, ‘Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Tahun 1984 dalam
Pendidikan Indonesia’, 2.
2
Koto, ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’, 3.
keaktifan mental, dan fisik. Dengan demikian peserta didik diharapakan dapat mengahayati dan
menginternalisasi nilainilai dalam pembentukan keterampilan, pengetahun dan karakter.3
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) adalah
salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peran aktif siswa dalam proses
pembelajaran. Kurikulum ini dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa
depan.
Dalam kurikulum CBSA, siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran. Mereka tidak
hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga aktif dalam mencari informasi, menganalisis
masalah, dan merumuskan solusi. Hal ini membuat siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar dan
mampu mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Kurikulum CBSA juga mampu
meningkatkan keterampilan sosial dan keterampilan kerja sama siswa, sehingga siswa mampu
beradaptasi dengan lingkungan sosial yang beragam dan kompleks.
1. Kurikulum ini memuat materi dan metode yang disebut secara rinci, sehingga pendidik dan
peserta didik mudah untuk melaksanakannya.
3
Koto, ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’.
2. Prakarsa peserta didik dapat lebih dalam kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui
keberanian memberikan pendapat
3. Keterlibatan peserta didik didalam kegiatan-kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri dalam melaksanakan tugas.
4. Anak dapat belajar dari pengalaman langsung.
5. Kualitas interaksi antara peserta didik sangat tinggi, baik intelektual maupun sosial.
6. Memasyarakatkan keterampilan berdiskusi yang diperlukan dengan berpartisipasi secara
aktif
1. Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang terlihat adalah suasana gaduh di
ruang kelas lantaran peserta didik berdiskusi, di sana-sini ada tempelan gambar, dan yang
menyolok.
2. Adanya ketergantungan pada pendidik dan peserta didik pada materi dalam suatu buku teks
dan metode yang disebut secara rinci, sehingga membentuk pendidik dan peserta didik tidak
kreatif untuk menentukan metode yang tepat dan memiliki sumber belajar sangat terbatas.
1. Dapat didominasi oleh seorang atau sejumlah peserta didik sehingga dia menolak pendapat
peserta lain.
3. Peserta didik yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan ketinggalan.
4. Peranan pendidik yang lebih banyak sebagai fasilitator, sehingga prakarsa serta tanggung
jawab peserta didik atau mahapeserta didik dalam kegiatan belajar sangat kurang.
5. Diperlukan waktu yang banyak dalam pembelajaran menyebabkan materi pelajaran tidak
dapat tuntas dikuasai peserta didik.
6. Pendidik kurang berperan aktif
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan dari penjelasan ini adalah bahwa kurikulum adalah suatu hal yang penting
dalam penyelenggaraan pendidikan dan berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar dan
bagi siswa dalam belajar. Kurikulum harus mampu mengakomodasi kebutuhan peserta didik yang
berbeda secara individual, baik ditinjau dari segi waktu maupun kemampuan belajar. Selain itu,
kurikulum juga harus selalu diperbarui sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan
masyarakat.
Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakna sama dengan Student Active
Learning (SAL). CBSA adalah cara, teknik, atau "teknologi" untuk mempertinggi atau
mengoptimalkan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran. CBSA menekankan peran aktif siswa
dalam proses pembelajaran dengan harapan terciptanya suasana belajar yang aktif dan efektif.
Kurikulum CBSA memuat berbagai komponen seperti Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),
Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), dan Pembelajaran Kooperatif, yang dirancang untuk
meningkatkan keterampilan dan kemampuan siswa dalam menginternalisasi pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan
Daftar Pustaka
Koto, Lutfi. ‘STRATEGI PEMBELAJARAN’, n.d.
Wardhana, Ivan Prapanca. ‘Review Kurikulum Pendidikan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Tahun 1984 dalam Pendidikan Indonesia’. Keraton: Journal of History Education and
Culture 3, no. 1 (17 June 2021): 17. https://doi.org/10.32585/keraton.v3i1.1611.