Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PRINSIP – PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu: Prof. H. Sofyan Iskandar, M.Pd., Primanita Sholihah Rosmana, M.Pd.

Oleh :

Agung Febriyano 2103351


Alya Amrina Rosyada 2103054
Popy Gustini 2103474
Yulia Rahmawati 2109803

4C PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUSPURWAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Prinsip – Prinsip Pengembangan Kurikulum” dengan
tepat waktu. Sholawat serta salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
alam Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga, sahabatnya, serta kita semua
selaku umatnya semoga mendapat syafa’at.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
menambah wawasan bagi para pembaca mengenai pengembangan kurikulum,
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, dan sumber-sumber prinsip
pengembangan kurikulum. Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah memberikan tenaga serta
dukungan moril sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Ucapan
terima kasih ini kami tujukan kepada:
1. Prof. H. Sofyan Iskandar, M.Pd. dan Primanita Sholihah Rosmana, M.Pd.
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
2. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, serta
doa.
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan telah berjuang
bersama-sama dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Kami sudah berusaha dengan sebaik-baiknya untuk dapat menyelesaikan
makalah ini, akan tetapi pastinya kami menyadari bawasannya masih banyak
kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka untuk
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
memperbaiki segala kekurangan yang ada.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan pihak
yang berkepentingan.

Purwakarta, 17 Februari 2023

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II
KAJIAN TEORI..............................................................................................................
A. Pengertian Prinsip.......................................................................................................
B. Pengertian Pengembangan Kurikulum.......................................................................
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum................................................................
D. Sumber-sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum..................................................
BAB III
PENUTUP .......................................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
C. Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kurikulum merupakan seperangkat pengaturan mengenai tujuan,cara-cara
yang digunakan sebagai aturan atau pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran,bahan,dan isi untuk mencapai tujuan dalam
pendidikan.Pengembangan mempunyai arti cara,proses, dan perbuatan
mengembangkan.Sedangkan pengembangan kurikulum merupakan
perencanaan,penerapan,dan evaluasi yang mengahsilkan kurikulum baru.
kurikulum disusun oleh orang yang ahli dalam pendidikan yaitu pejabat
pendidikan,pendidik,dan juga unsur-unsur masyarakat agar memberi pedoman
kepada pelaksana pendidikan dalam proses perkembangan siswa.Kurikulum di
Indonesia mengalami perkembangan dari masa ke masa sejalan dengan
perekmbangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dari masyarakat.Dalam pendidikan
kurikulum merupakan hal pokok yang dalam pengembangannya tidak hanya
melibatkan orang yang beruhubungan dengan dunia pendidikan saja,namun juga
melibatkan banyak orang dan unsur-unsur masyarakat lainnya.Dalam
pencapainnya seorang tenaga pendidik memiliki tanggung jawab terhadap
perwujudan prinsip,konsep,dan aspek kurikulum,oleh sebab itu seorang pelaksana
kurikulum harus mengetahui prinsip apa saja yang terdapat dalam kurikulum agar
tujuan dari pendidikan dapat tercapai secara optimal.Terdapat tiga hal pokok
dalam prinsip pengembangan kurikulum yaitu prinsip umum kurikulum,prinsip
khusus yang berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP),dan prinsip khusus yang
didasarkan kurikulum 2013,hal inilah yang mendasari penyusun dalam menyusun
makalah dengan judul prinsip pengembangan kurikulum. Suatu pandangan yang
dijelaskan dlam makalah ini yaitu bagaimana agar prinsip-prinsip dalam
pengembangan kurikulum dapat tercapai sesuai dengan tujuan pengembangannya
itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa PengertianPengembangan Kurikulum?


2. Apa saja Macam-Macam Prinsip Pengembangan Kurikulum?
3. Apa saja Sumber-Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui apa itu Pengembangan Kurikulum.
2. Menjelaskan macam-macam Prinsip Pengembangan Kurikulum.
3. Mengetahui Sumber-Sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum.

1
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Prinsip
Prinsip Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan asas,
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya.
Pengertian prinsip juga dapat diartikan dasar, azas, pendirian. Prinsip
merupakan hal yang sangat penting, perlu diperhatikan, dan bersifat mengatur
dan mengarahkan pada sesuatu hal yang terjadi.
B. Pengertian Pengembangan Kurikulum
Secara harfiah kurikulum berasal dari bahasa latin, curriculum yang
berarti kumpulan materi pelajaran yang harus dicapai dalam kurun waktu
yang ditentukan, tri wulan atau satu semester. Pengertian kurikulum tersebut
sesuai dengan asal katanya “courier” (bahasa Prancis) yang berarti berlari, (S.
Nasution, 1991: 9). Ada juga yang berpendapat kalau secara bahasa kata
“kurikulum”, berasal dari bahasa Perancis, ‘courier’ yang artinya to run:
berlari. Kurikulum dalam bahasa Yunani, diartikan ‘jarak’ yang harus
ditempuh oleh pelari. maka kurikulum dalam pendidikan diartikan sebagai
‘sejumlah’ mata pelajaran yang harus ditempuh/diselesaikan anak didik untuk
memperoleh ijazah (Sudjana, 1991: 4). Dalam Bahasa Arab, istilah
“kurikulum” diartikan dengan Manhaj, yakni jalan yang terang, atau jalan
terang yang dilalui oleh manusia pada bidang kehidupan (Muhaimin, 2009:1).
Kurikulum juga disebut sebagai proses pengajaran yang isinya terdiri
dari sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis dan sejalan
dengan hal-hal yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu
proses dalam kegiatan pendidikan tertentu. Dalam pengertian ini, kurikulum
dipahami rancangan mata pelajaran bagi suatu kegiatan jenjang pendidikan
tertentu dan dengan menguasainya seseorang dapat dinyatakan lulus dan
berhak mendapat ijazah (Abuddin, 1996: 123). kurikulum juga dapat
didefinisikan sebagai mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang harus
diampu.
Tetapi dalam perkembangannya pengertian kurikulum mempunyai
cakupan yang lebih luas kurikulum harus dipahami bukan hanya meliputi
mata pelajaran atau mata kuliah, akan tetapi segala usaha lembaga pendidikan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan baik yang dilakukan di lingkungan
sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian, kurikulum harus mengacu
kepada penyelenggaraan pendidikan di lembaga formal, dimana pengalaman
yang diberikan kepada siswa dilakukan melalui kegiatan di sekolah dan di
luar sekolah, dan tetap dalam tanggung jawab sekolah.
Pengembangan kurikulum merupakan istilah yang terdiri dari
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam perencanaanya pekerja

2
kurikulum merupakan langkah terdepan dalam mengahsilkan rencana
kurikulum yang akan digunakan oleh guru dan siswa. Dalam pengembangan
kurikulum tidak hanya melibatkan orang yang berhubungan langsung dengan
pendidikan saja, namun juga melibatkan banyak orang seperti orang tua,
polisi, wirausahawan,dan masyarakat lainnya.Jadi dapat dismpulkan bahwa
pengembangan kurikulum merupakan langkah atau proses memaksimalkan
pelaksanaan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah dan dilaksanakan
dalam waktu tertentu guna mencapai tujuan pemebelajaran yang telah
ditetapkan terhadap perkembangan peserta didik.
C. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum merupakan sesuatu yang harus atau mesti
dilakukan dan berlaku disepanjang hidup. Pengembangan kurikulum oleh
Oemar Hamalik, didefinisikan sebagai perencanaan kesempatan-kesempatan
belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-
perubahan yang diinginkan dan menilai sampai di mana perubahan-perubahan
itu telah terjadi pada diri siswa. Sedangkan Dakir menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum ialah proses mengarahkan kurikulum sekarang ke
tujuan pendidikan yang diharapkan karena adanya berbagai pengaruh yang
sifatnya positif yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri, dengan
harapan agar peserta didik dapat menghadapi masa depannya dengan baik.
Seseorang yang melakukan pengembangan kurikulum biasanya menetapkan
beberapa prinsip sebagai pegangan atau acuan supaya kurikulum dihasilkan
sesuai dengan harapan siswa, pihak sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum mestinya dapat dievaluasi dan
ditetapkan sebagai suatu usaha dalam penataan yang diharapkan dapat
mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional yang telah ditentukan bersama.
Sukmadinata membagi menjadi dua kelompokprinsip pengembangan
kurikulum, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus.
Adapun beberapa prinsip umum yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum, yaitu prinsip berorientasi pada tujuan, relevansi, fleksibilitas,
kontinuitas, efisiensi, efektivitas,dan integritas. Prinsip umum tersebut
diartikan sebagai suatu prinsip yang mesti diperhatikan guna dimiliki oleh
kurikulum sebagai totalitas gabungan komponen yang membangun. Berikut
penjelasan mengenai prinsip-prinsip umum:
1. Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Kurikulum menjadi suatu sistem yang memiliki komponen metode,
materi, evaluasi, dan komponen tujuan sebagai hal pokok bagi komponen-
komponen lainnya dalam pengembangan sistem. Artinya pengembangan
kurikulum mestinya berorientasi kepada tujuan. Prinsip berikut
menekankan bahwa tujuan ialah suatu arah bagi pengembangan
komponen-komponen dalam pengembangan kurikulum. Tujuan dari
kurikulum harus memiliki kejelasan, yang dapat diartikan bahwa tujuan

3
suatu kurikulum harus dipahami dengan jelas oleh para pelaksana
kurikulum untuk dapat menjabarkan secara lebih rinci dan operasional.
Selain itu tujuan dari kurikulum juga harus komprehensif, yaitu
yang meliputi berbagai aspek domain tujuan, baik itu kognitif, afektif,
ataupun psikomotor. Dengan demikan, hal-hal diatas perlu diperhatikan
supaya hasil yang dikeluarkan menguasai ketiga aspek domain tujuan
secara penuh.
2. Prinsip Relevansi
Relevansi artinya sesuai atau serasi. Relevansi yang harus dimiliki
oleh kurikulum ada dua macam, yakni relevan ke luar (eksternal) dan
relevan di dalam kurikulum itu sendiri (internal). Relevan secara eksternal
artinya komponen (tujuan isi dan proses pembelajaran) yang terdapat
dalam kurikulum sebaiknya sesuai dengan tuntutan sains dan teknologi
(relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi dari siswa (relevansi
psikologis), serta tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan dalam
masyarakat (relevansi sosilogis).
Dengan demikian, dalam pembuatan kurikulum perlu diperhatikan
kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di sekitar, sehingga nantinya
bermanfaat bagi siswa dan menyiapkan siswa untuk dapat hidup dan
berjuang dalam dunia kerja di masa yang akan datang. Prinsip ini wajib
diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan dan
tentunya harus sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga mampu
sejalan dalam mengupayakan pembangunan negara.
3. Prinsip Fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum hendaknya menggunakan sifat
fleksibel atau lentur dalam pelaksanaannya. Kurikulum mempersiapkan
perkembangan anak untuk berada dikehidupan yang akan datang dan
dimanapun tempatnya, serta apapun situasi, kondisi, dan waktu. Suatu
kurikulum yang baik ialah kurikulum yang berisi tentang hal-hal yang
solid, namun dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya penyesuaian
sesuai dengan kondisi regional, kemampuan, dan latar belakang anak.
Anak-anak memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda,
tetapi pengembangan kurikulum masih bisa dilakukan atau tetap fleksibel
di mana saja. Pendidik juga memiliki kewenangan dalam pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan minat, kebutuhan siswa, dan kebutuhan
lingkungan siswa.
4. Prinsip Kontinuitas
Perkembangan dan proses belajar bagi anak yang berlangsung
secara berkesinambungan dalam kurikulum, baik itu secara vertikal,
ataupun horizontal. Pengalaman belajar yang didapatkan dari kurikulum
tentunya harus memperhatikan kesinambungan, baik di dalam tingkat
kelas, antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan
jenis pekerjaan. Arti dari kontinuitas disini ialah berhubungan, yakni
dimana adanya nilai keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat
pendidikan.

4
5. Prinsip Efisiensi
merupakan salah satu prinsip yang harus diperhatikan juga dalam
pengembangan kurikulum, sehingga apa yang sudah direncanakan dapat
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Peran kurikulum dalam dunia
pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pembelajaran, serta, mencakup segala hal dalam perencanaan
pembelajaran supaya lebih optimal dan efektif.
Prinsip ini bisa juga disebut dengan prinsip praktis yang
berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara, dan biaya
yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum harus dirancang
untuk dapat digunakan dalam segala keterbatasan. Bagaimanapun bagus
dan idealnya suatu kurikulum jika menuntuk keahlian-keahlian dan
peralatan khusu dan mahal biayanya, maka kurikulum tidak efisien dan
sulit untuk dilaksanakan.
6. Prinsip Efektivitas
Pengembangan kurikulum pendidikan perlu adanya pertimbangan
prinsip efektivitas, yang diartikan bahwa dengan efektivitas di sini ialah
sejauh mana rencana program pembelajaran yang dicapai dan
dilaksanakan. Adapun dua aspek yang perlu diperhatikan, yakni:
efektivitas kegiatan mengajar guru dan efektivitas dalam melaksanakan
kegiatan belajar siswa. Pada saat kegiatan mengajar guru apabila masih
tidak efektif dalam mengajarkan bahan ajar atau suatu program, maka itu
akan menjadi bahan dalam mengembangkan kurikulum di masa yang akan
datang, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop, dan lain-lain.
Sedangkan dalam aspek efektivitas belajar siswa, perlu adanya
perkembangan kurikulum yang terkait dengan metodologi pembelajaran
sehingga apa yang direncanakan dapat tercapai dengan metode yang sesuai
dengan materi pembelajaran.
7. Prinsip Integritas
Integritas yang dimaksud di sini merupakan keterpaduan yang
artinya pengembangan kurikulum perlu dilakukan dengan menggunakan
prinsip keterpaduan. Prinsip ini menekankan bahwa kurikulum harus
dirancang untuk mampu membentuk manusia utuh, pribadi yang
integrated. Artinya, bahwa manusia yang berkemampuan selaras dengan
lingkungan hidup di sekitarnya, mampu menjawab berbagai persoalan
yang dihadapi dalam kehidupannya. Oleh karena itu, harus dapat
mengembangkan berbagai keterampilan hidup (life skills).
Kemudian terdapat prinsip khusus yang telah disampaikan oleh
Sukmadinata mencakup lima prinsip, yakni: prinsip penentuan tujuan
pendidikan, pemilihan isi pendidikan, pemilihan proses belajar mengajar,
pemilihan media dan alat pengajaran, serta berkenaan dengan penilaian.
Berikut penjabarannya:
1. Prinsip penentuan tujuan pendidikan

5
Tujuan dari pendidikan meliputi tujuan yang bersifat umum dan
khusus. Untuk merumuskan tujuan pendidikan harus didasarkan kepada
sumber-sumber, seperti; ketentuan dan kebijakan pemerintah, survei
mengenai persepsi masyarakat tentang kebutuhan mereka, survei tentang
pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu, survei tentang kualitas
sumber daya manusia, serta pengalaman negara lain dalam menghadapi
masalah yang serupa.
2. Prinsip Pemilihan Isi Pendidikan /Kurikulum
Untuk menentukan isi kurikulum terdapat beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dan dijadikan dasar acuan yaitu; diperlukan adanya
penjabaran tujuan pendidikan ke dalam perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta ada unit-unit kurikulum yang
harus disusun dalam urutan yang sistematis.
3. Prinsip Pemilihan Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar perlu diperhatikan hal-hal berikut;
kecocokan metode atau teknik belajar mengajar untuk mengajarkan bahan
pelajaran, variasi metode atau teknik dalam proses belajar mengajar
terhadap perbedaan individu siswa, serta adanya keefektifan dalam metode
atau teknik dalam mengaktifkan siswa dan mendorong perkembangan
kemampuan baru.
4. Prinsip Pemilihan Media dan Alat Pengajaran
Proses pemilihan media dan alat pengajaran tentunya perlu adanya
hal yang diperhatikan, yaitu; kegiatan perencanaan dan inventaris terhadap
alat atu media apa saja yang tersedia, serta pengorganisasian alat dalam
bahan pembelajaran, baik itu dalam bentuk modul ataupun buku paket.
5. Prinsip Berkenaan dengan Penilaian
Suatu penilaian adalah sebuah proses akhir dalam kegiatan belajar
mengajar. Dalam proses penilaian belajar terdapat tiga hal dasar yang
perlu diperhatikan, yaitu; 1) Merencanakan alat penilaian, pada fase ini
perlu adanya penentuan karakteristik kelas dan usia, bentuk tes atau ujian,
dan banyaknya butir tes yang akan disusun. 2) Menyusun alat penilaian,
diawali dengan merumuskan tujuan pendidikan pada ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik, mendeskripsikan dalam bentuk tingkah laku
siswa yang dapat diamati, menghubungan dengan bahan ajar, serta
menuliskan butir-butir pada tes. 3) Mengelola hasil penilaian, prinsip yang
harus diperhatikan merupakan norma dalam penilaian yang digunakan
dalam pengelolaan hasil tes serta penggunaan skor standard.
Selain itu, dalam proses pelaksanaan kurikulum juga memiliki beberapa
prinsip. Menurut Kunandar (2007: 142-143) pelaksanaan kurikulum disetiap
satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip berikut:
1. Pelaksanaan kurikulum berdasarkan pada potensi, perkembangan, dan
kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna baginya;
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan lima pilar belajar, yaitu;

6
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Belajar untuk memahami dan menghayati;
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain;
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati dirinya, melalui proses
pembelajaran yang efektif, kreatif, aktif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang baik;
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, hangat,
dan bersifat membangun;
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, yang sumber belahar bersifat keteknologian;
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan, kondisi alam, sosial,
dan budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan
muatan seluruh bahan kajian secara optimal;
7. Kurikulum dilaksanakan berdasarkan komponen-komponen kurikulum
yang ada.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum pada dasarnya adalah suatu
pedoman atau acuan yang mendalami kurikulum. Pengembangan dalam
kurikulum dapat menerapkan prinsip-prinsip yang telah dikembangkan dalam
kehidupan sehari-hari atau justru mampu menciptakan sendiri prinsip-prinsip
yang baru. Dengan demikian, dalam melaksanakan kurikulum di dalam suatu
lembaga pendidikan pasti mungkin akan terjadi penggunaan prinsip-prinsip
yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan
lainnya, sehingga dapat ditemukan banyak prinsip-prinsip yang akan
digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
D. Sumber-sumber Prinsip Pengembangan Kurikulum
Peter F.Oliva mengatakan bahwa pada suatu prinsip pengembangan
kurikulum paling tidak ada 4 (empat) sumber yang menjadi acuan sebuah
pengembangan kurikulum yaitu data empiris (empirical data), data hasil
penelitian (experimental data), kisah rakyat (folkfore curriculum) yang
menyangkut tentang keyakinan masyarakat dan nilai-nilai yang ada di
dalamnya, serta pemahaman bersama atau pengertian umum yang ada dalam
suatu masyarakat (common sense).
Berdasarkan sumber-sumber pengembangkan yang telah dikemukakan
oleh Oliva tersebut, dapat dikategorikan bahwa hanya ada 2 (dua) sumber
yang menjadi suatu prinsip pengembangan kurikulum yaitu sumber ilmiah dan
sumber non ilmiah. Sumber ilmiah bisa didapat dari data-data kegiatan yang
bersifat ilmiah seperti penelitian, data-data empiris tentang kelebihan dan
kelemahan kurikulum sebelumnya, informasi faktual dan sebagainya.
Sedangkan sumber non ilmiah didapat dari hal-hal yang bersifat non ilmiah
juga seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan sebagainya yang telah

7
menjadikan keyakinan umum oleh suatu masyarakat dan memiliki nilai-nilai
tertentu didalamnya.
Sedangkan menurut Sukmadinata dalam bukunya Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek menyebutkan ada beberapa sumber
pengembangan kurikulum yaitu:
1. Kehidupan dan pekerjaan orang dewasa, dimana isi kurikulum disesuaikan
sebagai persiapan anak untuk menjalani kehidupan dan pekerjaan orang
dewasa.
2. Budaya masyarakat, termasuk didalamnya semua disiplin ilmu yang ada
sebagai pengetahuan ilmiah, nilai-nilai, perilaku, benda material dan unsur
kebudayaan lainnya.
3. Anak, sebagai pusat atau sumber kegiatan pembelajaran. Perhatian dalam
menyusun pengembangan kurikulum bukan sesuatu yang akan diberikan
pada anak tapi bagaimana potensi yang ada pada anak dapat
dikembangkan secara optimal.
4. Pengalaman penyusunan kurikulum sebelumnya, baik sesuatu yang negatif
maupun hasil evaluasi positif atas pelaksanaan kurikulum sebelumnya.
5. Tata nilai di masyarakat, termasuk nilai-nilai apa saja yang akan diajarkan
di sekolah atau dalam pelaksanaan kurikulum.
6. Kekuasaan sosial-politik tertentu termasuk lembaga, arah kebijakan dan
produk-produk politik berupa peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran startegis dalam kurikulum dapat menentukan keberhasilan
dunia pendidikan. Salah satu bentuk nyata dalam dalam mengusahakan
terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu dengan adanya keberadaan
kurikulum. Kurikulum tidak bersifat statis namun dapat diubah secara
dinamis dengan mengikuti arah perkembangan zaman tanpa
menghilangkan nilai –nilai tradisonal masyarakat.
Pengembangan merupakan proses mengubah dan memodifikasi,
dalam pengembangan kurikulum diperlukan adanya kajian yang matang
berdasarkan empiris, eksprimen, dan pengetahuan umum yang
berkembang di masyarakat. dalam pengembangan kurikulum perlu
memperhatikan prinsip – prinsip dasar yaitu prinsip fleksibilitas,
relevansi,kontinuitas,efektifitas,efisiensi,integritas dan komponen
pendidikan lainnya dengan tujuan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat terarah dengan baik.
B. Saran
Pendidik hendaknya dapat mengetahui prinsip –prinsip kurikulum
dalam melaksanakan pengajarannya seoarang pendidik harus menjalankan
sesuai dengan prinsip yang berlaku. Sebagai mahasiswa kita harus turut
berpartisispasi aktif dalam upaya pengembangan kurikulum agar tujuan
pendidikan yang drencanakan dapat tercapai secara optimal. Dalam proses
pengembangannya kurikulum juga harus melibatkan banyak orang agar
prinsip-prinsip yang dituju dapat terlaksana dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Konsep Dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2015
Asmariani. “Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Dalam Perspektif Islam |
AlAfkar : Jurnal Keislaman & Peradaban.” Accessed April 15, 2020.
http://ejournal.fiaiunisi.ac.id/index.php/al-afkar/article/view/95
Dakir. Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai