DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena
berkat limpahan Rahmat dan KarunianNya,sehingga kami dapat membuat dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktunya.Dalam makalah
ini,kami membahas mengenai “Prinsip Pengembangan Kurikulum”. Makalah
atau jurnal ini kami buat untuk melengkapi pemenuhan tugas dari mata kuliah
“Pengembangan Kurikulum PAK Berbasis Sekolah" dari Bapak Andrianus
Nababan,M.Pd.selaku dosen yang membawakan mata kuliah tersebut.
Seperti yang kita tau bahwa ada pepatah mengatakan “Tak ada gading
yang tak retak”,demikian juga dengan makalah ini mungkin ada banyak
kekurangan baik dari segi penyusunan ,bahasa,maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran atau tanggapan dari pembaca atau Bapak dosen
kami.Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.Atas
perhatian pembaca,kami mengucapkan terima kasih.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Secara Etomologis ,kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.jadi,istilah kurikulum
berasal dari dunia oahraga pada zama romawi Kuno di Yunani ,yang berarti jarak
yang harus ditempuh oleh pelari dari garis dari garis start sampai finish .Dalam
bahasa Arab ,kata kurikulum yang bisa digunakan adalah manhaj,yang berarti
jalan terang yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan.Adapun
defenisi sebagaimana dikemukakan oleh S.Nasution ialah suatu rencana yang
disusun untuk dilancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf
pengajaran.Sedangkan Zaenal Arifin,kurikulum merupakan salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan ,sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.
Kurikulum yang uniform dapat menjadi alasan bagi guru untuk menjauhi
inisiatif pengembangan dan hanya menunggu intruksi dari pihak atasan.Padahal
atasan yang tidak merangngsang guru untuk dinamis serta memberi kesempatan
dan dorongan kepada untuk mencoba mengembangkan pemikiran sendiri dan
terlibat dalam usaha pengembangan dan penyesuaian kurikulum dengan keadaan
setempat berpotensi dapat mematikan kreativitas guru.Bila ingin memperbaiki
kurikulum sekolah sehingga hasilnya baik,harus mempertimbangkan :situasi
sekolah,kebutuhan siswa dan guru,masalah yang dihadapi sekolah,kompetisi
guru,gejala sekolah,serta perkembangan dan aliran dalam kurikulum.Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pengembangan kurikulum adalah:
e. Tata nilai di masyarakat, termasuk nilai-nilai apa saja yang akan diajarkan di
sekolah atau dalam pelaksanaan kurikulum.
Prinsip umum dimaknai sebagai prinsip yang harus diperhatikan untuk dimiliki
oleh kurikulum sebagai totalitas dari gabungan komponen-komponen yang
membangunnya. Adapun penjabaran prinsip-prinsip umum ialah sebagai berikut:
1.Prinsip relevansi
Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip
relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan
eksternal. Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen
kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains dan Pendidikan
teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa (relevansi
psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan masyarakat (relevansi
sosiologis). Oleh sebab itu, dalam membuat kurikulum harus memperhatikan
kebutuhan lingkungan masyarakat dan siswa di sekitarnya, sehingga nantinya
akan bermanfaat bagi siswa untuk berkompetisi di dunia kerja yang akan datang.
Dalam realitanya prinsip di atas memang harus betul-betul diperhatikan karena
akan berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah penting harus
sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga mereka selaras dalam upaya
membangun negara.
2. Prinsip fleksibilitas
4. Prinsip pemilihan media dan alat pengajaran Dalam proses pemilihan media
dan alat pengajaran, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini; kegiatan
perencanaan dan inventaris terhadap alat/media apa saja yang tersedia, serta
pengorganisasian alat dalam bahan pembelajaran, baik dalam bentuk modul atau
buku paket.
1.Perguruan Tinggi
2.Masyarakat
3.Sistem Nilai
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran