MAKALAH
KURIKULUM DAN BAHAN AJAR
DISUSUN OLEH:
PROGRAM PASCASARJANA
KEGURUAN BAHASA
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
Kata Pengantar
Puji syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT. Karena telah memberikan kesehatan.
Shalawat serta salam tetap penulis curahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Karena dengan perjuangan dan jihad dari dakwah beliau sekarang kita bisa merasakan nikmatnya
iman dan islam dari agama yang beliau sebarkan. Dan semoga kelak kita menjadi umat yang
beliau syafaati di padang tandus yang tidak kita temui syafaat selain dari beliau.
Makalah ini dibuat dengan judul “Kurikulum dan Bahan Ajar” diharapkan bisa membuat
pembaca mengerti tentang hakikat kurikulum, serta mengetahui pengembangan bahan ajar.
Makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak sekali ditemukan kekurangan baik
isi , atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami sangat mengharap kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Walaupun demikian makalah ini juga sangat bermanfaat
bagi kita karena dengan membaca makalah ini kita mengetahui berbagai hal yang krusial dalam
pengembangan bahan ajar. Demikian sebagai pengantar makalah ini.
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata
dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati
sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan proyeksi keinginan dari guru secara
sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam
suatu kurikulum.
Kurikulum merupakan pedoman mendasar dalam proses belajar mengajar di dunia
pendidikan. Berhasil tidaknya suatu pendidikan, mampu tidaknya seorang anak didik dan
pendidik dalam menyerap dan memberikan pengajaran, dan sukses tidaknya suatu tujuan
pendidikan itu dicapai akan sangat berpulang pada kurikulum. Dimana kurikulum memegang
kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah.
Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat ideal. Untuk
merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu dalam pembelajaran, terlebih
dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum, kemudian secara praktis dijabarkan kedalam
bentuk perencanaan pembelajaran untuk dijadikan pedoman operasional pembelajaran. Dalam
perencanaan pembelajaran terdapat komponen yang diantaranya adalah materi pembelajaran dan
bahan pembelajaran. Dimana materi pembelajaran dan bahan pembelajaran merupakan elemen
yang terdapat dalam standar isi dalam kurikulum.
Dengan demikian, maka penulis tertarik untuk membahas tentang pengembangan
kurikulum dan bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kurikulum?
2. Apa konsep, prinsip, dan fungsi pengembangan kurikulum?
3. Apa pengertian, bentuk, dan jenis dari bahan ajar?
4. Apa prinsip-prinsip dan langkah-langkah dalam memilih bahan ajar?
5. Bagaimana menentukan cakupan dan urutan bahan ajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Dalam pengertian di atas, sesungguhnya pengembangan kurikulum adalah proses siklus, yang
tidak pernah berakhir. Proses tersebut terdiri dari empat unsur yakni (Oemar Hamalik, 2008: 96-
97):
1. Tujuan: mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan
tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkenaan dengan mata pelajaran (subject
course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode dan material: menggembangkan dan mencoba menggunakan metode-metode dan
material sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut yang serasi menurut
pertimbangan guru.
3. Penilaian (assesment): menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu
dalam hubungannya dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.
4. Balikan (feedback): umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang pada
gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
a. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara
eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi
sosilogis).
b. Prinsip berorientasi pada tujuan; yakni kurikulum sebagai suatu system, memiliki tujuan,
materi, metode, strategi, organisasi, dan evaluasi. Komponen tujuan atau kopetensi merupakan
titik tolak dan focus bagi komponen-komponen lainnya dalam pengembangan system tersebut.
d. Prinsip efisiensi dan efektivitas; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. Dan prinsip efektivitas yang mengusahakan
agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik
secara kualitas maupun kuantitas.
Kurikulum merupakan suatu konsep tersusun atau sistematis yang sangat diperlukan bagi
setiap peserta didik. Kurikulum menjadi pedoman bagi peserta didik sehingga peserta didik akan
mendapat sejumlah pengalaman baru yang dapat dikembangkan seirama dengan
perkembangannya, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak. Sebagai alat dalam mencapai
tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-program pada peserta
didik yang akan hidup pada zamannya, dengan latar belakang sosio historis dan cultural yang
berbeda dengan zaman dimana kedua orangtuanya berada.
Ada beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu antara lain : Bahan ajar merupakan
informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Atau bahan ajar adalah
seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar atau materi
pembelajaran (instructional materials) juga merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Disini kemudian penulis akan
menggunakan istilah bahan ajar sebagai materi pelajaran untuk lebih memudahkan pemahaman.
F. Bentuk dan Jenis Bahan Ajar
Ada beberapa bentuk bahan ajar, yaitu bahan cetak seperti : hand out, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallcart. Audio visual seperti : video/film, VCD. Audio
seperti : radio, kaset, CD, audio, PH. Visual seperti : foto, gambar, lukisan, model/maket.
Kemudian bentuk bahan ajar berupa multi media seperti : CD Interaktif, Computer Based,
Internet. Sedangkan jenis bahan ajar disini seperti lembar informasi (informasi sheet), Operation
sheet, Jobsheet, Worksheet, Handout, Modul, dan lain-lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perencanaan pembelajaran terdapat komponen materi pembelajaran dan bahan ajar.
Dimana materi ajar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta
didik dalam rangka memenuhi kompetensi inti yang ditetapkan, sedangkan bahan ajar adalah
segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas. Materi pembelajaran dan bahan ajar perlu dikembangkan
guna mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Tujuan pendidikan akan sangat ditentukan oleh
kurikulum. Dimana kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengembangan kurikulum sangat diperlukan untuk
menawarkan program kepada anak yang sesuai pada zamannya.
B. Kesimpulan
1. Bagi pendidik
Bagi pendidik seharusnya lebih memahami kompetensi dasar yang diharapkan guna
mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang sesuai dengan tujuan dari pada
pendidikan yang diharapkan dengan mempertimbangkan prinsip yang ada.
2. Bagi desainer kurikulum
Memang yang namanya perubahan nafasnya tentu adalah perubahan untuk menjadi lebih
baik. Namun jika perubahan terus terjadi, dan format yang dianggap tepat mampu memecahkan
persoalan pendidikan pada kenyataannya tidak sesuai harapan. Bagi desainer kurikulum untuk
membuat sebuah format kurikulum yang tepat dan efektif baik secara teori maupun praktiknya
untuk menyelesaikan masalah pendidikan.