Disusun Oleh :
Kelompok 2 :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH Swt, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita semua dalam menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “
Drama Sebagai Teater”. Shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada baginda
Rasulullah yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menjadikan kami kaum muslimin dan
muslimat yang berada dizaman yang terang benderang.
Dalam makalah ini, masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi materi,
maupun cara penulisan. Maka kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
untuk memberikan saran terhadap makalah kami. Semoga makalah kami dapat menambah
wawasan bagi para pembaca khususnya kami para penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi dan bisa menambah ilmu
kita semua, Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Pengertian Drama......................................................................... 2
B. Pengertian Teater ................................................................... 3
C. Pengertian Drama Sebagai Teater ……........................................ 4
D. Unsur-unsur Drama Sebagai Teater……..................................... 5
E. Unsur-unsur Artistk Pementasan Drama................................... 7
F. Fungsi Drama Sebagai Teater....................................................... 8
A. Kesimpulan.................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Drama
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia atau KUBI yang disusun oleh W. J.
S. Poerwadarminta (Balai Pustaka, 1976:258), istilah drama berasal dari Eropa dan
diartikan dalam dua pengertian, yakni:
Seni drama sebagai turunan istilah itu merupakan seni mengenai sandiwara atau
cara menjalankan dan menulis lakon. Jika mengikuti pengertian itu drama dapat
disimpulkan sebagai cerita lakon dan lakon cerita yang menggambarkan suatu
peristiwa yang menyedihkan atau mengerikan. Kemudian untuk memahami lebih jauh,
drama bertolak dari sebuah bentuk cerita yang dituliskan sebelum dilakonkan. Jadi
ada drama yang disebut sebagai naskah dan ada juga yang dianggap sebagai lakon itu
sendiri berdasarkan naskah.
Pengertian drama dari versi lain adalah perbuatan di atas panggung (to do, to
dran) dan bentuknya (draomai). Tentu yang berbuat di atas panggung untuk
mewujudkan bentuk itu adalah pemain drama. Tuntutan bagi seorang pemain drama
sesuai dengan perkataan William Shakespeare (pengarang drama klasik Inggris) dengan
kalimat: Sesuaikan perbuatan dengan kata, dan kata dengan perbuatan. Para pemain
drama dapat dianggap melebihi seorang pahlawan karena mewujudkan sebuah cerita
lakon di atas panggung.
Seorang Maxim Gorki (pengarang Rusia) kelihatan sinis kepada para pahlawan
dengan kalimatnya: Memang, ia seorang pahlawan, tetapi ia tidak dapat bercerita
(Luxemburg dkk, 1986:158). Dalam kaitan drama sebagai cerita lakon atau naskah
kategorinya masuk dalam sastra drama. Namun dalam kaitannya dengan lakon cerita dapat
menjadi pintu masuk ke dalam teater.
2
B. Pengertian Teater
Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang
dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang
menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap
dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani,
theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan.
Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni
teater adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di
depan banyak penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan
hidup seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada
khalayak umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang
telah dibuat.
c) pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, drama adalah:
a) komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan
watak melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
b) cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Begitu banyak pengertian seni teater. Namun, kata kunci yang dapat diambil dari
banyaknya definsi di atas: seni teater adalah sebuah kesenian yang berasal dari naskah yang
didramakan di atas panggung dan dilihat oleh khalayak umum.
3
C. Drama Sebagai Teater
Sama halnya dengan drama, teater juga berasal dari kata bahasa yunani, theatron
yang berarti tempat. Ada juga yang menyatakan teater sebagai panggung. Akan tetapi, jika
disandarkan secara etimologi, teater adalah gedung pertunjukan. Dalam arti luas, teater
merupakan kisah kehidupan manusia dan kemanusiaanya yang di pertunjukan di depan
orang banyak, misalnya : wayang orang, ludruk, lenong, reog dan dulmuluk, sedangkan
dalam arti sempit, teater merupakan kisah kehidupan manusia dan kemanusianya yang di
tuangkan dalam bentuk pementasan untuk di saksikan orang banyak melalui media gerak,
percakapan, dan laku dengan atau tanpa dekorasi serta di dasarkan pada naskah tertulis
yang di iringi atau tanpa musik.
Sehubungan dengan itu, drama dan teater memiliki bentuk dan makna yang sama,
tetapi berbeda acuanya. Kecenderungan drama memiliki pengertian pada seni sastra,
dimana drama setaraf dengan genre lainnya, yaitu puisi dan prosa/esai.Mengingat drama
juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang kehidupan manusia dan kemanusiaan
yang di tampilkan pada suatu pentas sebagai bentuk pertunjukan, maka drama menjadi
sebuah peristiwa teater. Dengan kata lain, teater dapat tercipta karena ada drama.
4
perhatian penikmat dan penonton pada suatu situasi tertentu, yaitu situasi
panggung.
3) Bentuk yang khusus dari drama adalah keseluruhan peristiwa disampaikan
melalui dialog.
4) Konflik kemanusian menjadi syarat mutlak. Tanpa konflik peristiwa tidak
akan bergerak satuan-satuan peristiwa dapat berjalan dan menciptakan alur atau
plot dalam bentuk dialog jika satuan-satuan peristiwa itu dikontroversikan
melalui konflik-konflik.
5) Dimensi seni pertunjukan pada drama, disamping memiliki nilai keunggulan
memiliki pula segi kelemahan. Keunggulan adanya dimensi seni pertunjukan
pada derama adalah peristiwa dapat disaksikan langsung secara konkret,
sedangkan kelemahannya dibanding dengan fiksi dan puisi pertunjukan derama
tidak dapat dinikmati untuk yang kedua kalinya dengan suasana dan situasi
emosi yang sama.
6) Sutradara, aktor, dan pendukung pementasan harus secara arif menafsirkan
dan berusaha setuntas mungkin untuk memvisualisasikan tuntutan teks derama.
a) Seni Peran
5
b) Seni Panggung
c) Seni Gerak
d) Seni Musik
e) Seni Sastra/Naskah
7
4. Fungsi Drama sebagai Teater
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk drama selalu membawa misi yang
ingin disampaikan kepada penonton. Sebenarnya dalam setiap pertunjukan seni drama ada
beberapa nilai tertentu yang dikandungnya. Seni pertunjukan drama (tradisional) secara
umum mempunyai empat fungsi, yaitu:
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Drama merupakan cerita lakon dan lakon cerita yang menggambarkan suatu
peristiwa yang menyedihkan atau mengerikan.
Seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup seseorang yang dibuat
sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak umum di
atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah
dibuat.
Mengingat drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang kehidupan
manusia dan kemanusiaan yang di tampilkan pada suatu pentas sebagai bentuk
pertunjukan, maka drama menjadi sebuah peristiwa teater. Dengan kata lain,
teater dapat tercipta karena ada drama.
Sebagai pertunjukan, unsur-unsur drama meliputi: seni peran, seni panggung,
seni gerak, seni musik, seni sastra!/naskah, dan non artistik atau
pengorganisasian produksi pertunjukan.
Fungsi drama sebagai teater meliputi: fungsi rituan (tradisi), media pendidikan,
media penerang atau kritik sosial, serta menghibur penonton.
B. Saran
Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan kita mengenai "Drama sebagai
Teater". Oleh karena itu, kami berharap agar para pembaca dapat mempergunakan
makalah ini sebagaimana mestinya. Kritik serta saran juga tentu akan sangat kami
butuhkan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin luput dari pengetahuan kami
dalam penyusunan makalah maupun dalam mencantumkan materi. Selain itu, kiranya
pembaca dapat mengimplementasikan dengan baik seni drama sebagai teater.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://fayzaaveiroo.blogspot.com/2013/09/hakikat-drama.html
https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/pengertian-seni-teater/amp
http://maulasalmaf.blogspot.com/2011/02/seni-pertunjukan.html
http://teaterkompasku.blogspot.com/2014/10/mengenal-drama-dan-teater.html?m=1
http://www.lintasjari.com/2013/07/pengertian-seni-pertunjukan-dan jenisnya.html
10
11