Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK BERPERAN

Berperan adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Sejauh mana
kemampuan seorang pemain ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan
mengekspresikan tokoh lain yang dibawakan.

Dalam berperan, kalian harus perhatikan adanya hal-hal berikut ini.


1. Kreasi yang dilakukan oleh pemain
2. Peran yang dibawakan harus alamiah dan wajar
3. Peran yang dibawakan harus sesuai dengan tipe, gaya, jiwa, dan tujuan dari pementasan
4. Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan periode tertentu dan watak yang harus
direpresentasikan.

Ketika kalian memerankan salah satu tokoh dalam drama, imajinasi sangat diperlukan
karena kalian akan berpura-pura menjadi orang lain namun harus membuat kepura-puraan
tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Penonton harus merasa bahwa yang ditampilkan
dalam pentas adalah kenyataan. Ketika kalian pura-pura menangis, maka penonton harus
merasa bahwa kalian benar-benar menangis.

a. Dialog
a) Artikulasi
Yang dimaksud dengan artikulasi pada teater adalah pengucapan kata melalui
mulut agar terdengar dengan baik dan benar serta jelas, sehingga telinga
pendengar/penonton dapat memahami kata-kata yang diucapkan.
Pada pengertian artikulasi ini dapat ditemukan beberapa sebab yang
mongakibatkan terjadinya artikulasi yang kurang/tidak benar, yaitu :
 Cacat artikulasi alam : cacat artikulasi ini dialami oleh orang yang berbicara gagap
atau orang yang sulit mengucapkan salah satu konsonon, misalnya ‘r’, dan
sebagainya.
 Artikulasi jelek ini bukan disebabkan karena cacat artikulasi, melainkan terjadi
sewaktu-waktu. Hal ini sering terjadi pada pengucapan naskah/dialog.
Misalnya:
 Kehormatan menjadi kormatan
 Menyambung menjadi mengambung, dan sebagainya.
Artikulasi jelek disebabkan karena belum terbiasa pada dialog, pengucapan
terlalu cepat, gugup, dan sebagainya.

b) Intonasi
Intonasi merupakan salah satu teknik memberi isi kepada kata atau kalimat yang
diucapkan pemain di atas pentas. Teknik memberi isi tersebut dilakukan dengan
memberi dinamika pada pengucapan tiap kata dalam dialog naskah dengan cara
memberikan penekanan nada. Tekanan nada akan memperlihatkan gejolak emosi
seseorang yang dikaitkan dengan caranya berucap.
 Tekanan Dinamik (keras-lemah)
Ucapkanlah dialog pada naskah dengan melakukan penekanan-penekanan pada
setiap kata yang memerlukan penekanan. Misalnya saya pada kalimat "Saya membeli
pensil ini" Perhatikan bahwa setiap tekanan memiliki arti yang berbeda.

 Tekanan Nada (tinggi)


Cobalah mengucapkan kalimat/dialog dengan memakai nada, artinya tidak
mengucapkan seperti biasanya. Yang dimaksud di sini adalah membaca/mengucapkan
dialog dengan Suara yang naik turun dan berubah-ubah. Jadi yang dimaksud dengan
tekanan nada ialah tekanan tentang tinggi rendahnya suatu kata. Perhatikan contoh
berikut ini, diambil dari kutipan naskah drama “Nikah muda” karya Lalu Muhammad
Irwandi.
Ayah Inong : Ibu kira saya ini santai-santai saja?(V) ibu tau kan kalau saya
sibuk kerja(VV) ini semua untuk menafkahi kalian(V+)
(melototi istrinya).
Keterangan:
V: keras
VV: keras menghentak
V+: penuh penekanan

c) Penjedaan
Penjedaan berfungsi sebagai tanda henti agar kalian dapat mengatur napas saat
melafalkan dialog di atas panggung. Perhatikan kutipan naskah drama “Nikah muda”
karya Lalu Muhammad Irwandi berikut.
Ayah Inong : Seharusnya ini jadwal belajarnya di rumah. Bukan
membiarkannya keluyuran. Mana tanggung jawab kamu
sebagai ibu!
Contoh penjedaan:
Seharusnya ini jadwal belajarnya di rumah//. Bukan membiarkannya keluyuran//. Mana
tanggung jawab kamu/ sebagai ibu//!
b. Gestur
Gestur merupakan bahasa tubuh untuk menandakan sesuatu sebagai bagian dari
komunikasi nonlisan dan nontulis. Gestur dapat kita sebut sebagai gerak yang dilakuakan
oleh tokoh pada saat pementasan. Sebelum kita melangkah lebih jauh untuk mempelajari
seluk beluk gerak, maka terlebih dahulu kita harus mengenal tentang olah tubuh. Olah
tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan
latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi
tubuh yang maksimal.

a) Gestur fisik
Gestur fisik berarti gerak fisik. Silakan kalian perhatikan kutipan dialog berikut!
Ucup : (manggut) saat aku nikah, Ayahnya datang mengambil Inong.
Dukun : (terkejut) aah! Apa?

Kalian dapat melakuakan, gerakan yang menunjang dialog tersebut, seperti manggut,
berdiri sebagai bentuk ekspresi kaget.

c. Ekspresi
Kalian tentu pernah melihat teman cemberut di dalam kelas. Kemudian kalian akan
bertanya “Kamu kenapa?. Pada umumnya ekspresi cemberut menandakan seseorang
sedang kesal dengan seseorang atau keadaan. Sehingga kalian mengajukan pertanyaan
tersebut untuk mengetahui sebab dari kekesalan teman tersebut. Cemberut itu merupakan
ekspresi. Jadi, ekspresi merupakan bentuk luapan perasaan yang terpancar melalui raut
wajah maupun gerak tubuh.
Contoh : orang yang dahinya berkerut seringkali menggambarkan ekspresi orang yang sedang
banyak masalah

Anda mungkin juga menyukai