Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR

BAHASA INDONESIA FASE E


“Teks Anekdot”
Informasi Umum

Nama Penulis : Iin Andini


Instansi : SMA John Paul’s School
Jenjang : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase/Kelas/Semester :E/10/Gasal
Elemen : Membaca dan Memirsa
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 40 menit)
Dimensi PPP : Bernalar Kritis dan Bergotong Royong
Subelemen PPP :
- Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang
digunakannya dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil keputusan.
- Membangun tim dan mengelola kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama sesuai dengan target
yang sudah ditentukan.
Sarana/Prasarana : Laptop, LCD proyektor, jaringan internet, salindia,
LKPD.

Komponen Inti

Tujuan Pembelajaran

2. Mengevaluasi informasi berupa gagasan dari teks nonfiksi atau fiksi, baik melalui
teks visual maupun audiovisual, untuk menentukan makna tersirat dan tersurat.

Kriteria Tujuan Pembelajaran (Eviden)

1. Peserta didik mampu menganalisisi isi teks nonfiksi atau fiksi, baik melalui teks visual
maupun audivisual.
2. Peserta didik mampu menilai makna tersirat dan tersurat dalam teks nonfiksi atau fiksi,
baik melalui teks visual maupun audivisual.
3. Peserta didik mampu menilai kelengkapan struktur teks nonfiksi atau fiksi, baik melalui
teks visual maupun audivisual.

2
4. Peserta didik mampu menyusun simpulan dalam teks nonfiksi atau fiksi, baik melalui
teks visual maupun audivisual.

Asesmen Awal

Untuk mengetahui penguasaan atas tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, peserta
didik mengikuti asesmen awal dengan cara merespons pertanyaan atau pernyataan dari sebuah
teks yang disajikan.
Cermatilah komik berikut!

(Sumber: https://docplayer.info/64634255-Komik-strip-online-si-juki-di-situs-sijuki-com-
kajian-semiotika-skripsi.html)

3
Setelah mengamati gambar komik tersebut, responslah pertanyaan berikut!
No. Pertanyaan Ceklis Berikan Alasan
Ada Tidak
1 Apakah tokoh dalam cerita di atas
menggunakan tokoh faktual?
2 Apakah cerita tersebut memiliki tujuan?
3 Apakah teks tersebut memiliki makna
tersurat?
4 Apakah teks tersebut memiliki makna
tersirat?
5. Bagaiman struktur (bagian-bagian) teks
anekdot tersebut?
6. Apa simpulan teks tersebut dalam
kaitannya dengan fungsi teks anekdot
untuk memberikan kritikan atau sindiran
terhadap sebuah konteks situasi tertentu?

Rubrik Asesmen Awal


Tiap nomor memiliki skor penilaian sebagai berikut.
Skor 1 : Jawaban/penjelasan tidak sesuai/tidak lengkap.
Skor 2 : Jawaban/penjelasan kurang sesuai.
Skor 3 : Jawaban/penjelasan sesuai.
Skor 4 : Jawaban/penjelasan sangat sesuai.
Nilai akhir adalah skor perolehan dibagi skor maksimal dikali 100.
Contoh: Skor perolehan 18, maka nilai peserta didik adalah 18 dibagi 24 dikali 100, yaitu 75.

Hasil asesmen awal akan memetakan kesiapan belajar peserta didik sebagai berikut.
Belum Memahami (Belum Memahami (Cakap) Mahir
Cakap)
Peserta didik belum Peserta didik sudah Peserta didik sudah
memahami teks anekdot memahami teks anekdot memahami teks anekdot
secara keseluruhan (makna secara keseluruhan (makna secara keseluruhan (makna
dan fungsi teks anekdot), dan fungsi teks anekdot), dan fungsi teks anekdot),

4
belum memahami cara telah memahami cara struktur dan kaidah
mengidentifikasi makna mengidentifikasi makna kebahasaan. Peserta didik
tersurat dan makna tersirat. tersurat dan makna tersirat telah memahami cara
dan dapat melakukan analisis mengidentifikasi makna
makna tersurat dan makna tersurat dan makna tersirat
tersirat namun masih dengan dan dapat melakukan analisis
bimbingan guru. makna tersurat dan makna
tersirat.

Catatan:
Guru akan membuat strategi pembelajaran terhadap peserta didik berdasarkan kesiapan
belajar yang telah dilakukan pada asesmen awal.

Kegiatan Pembelajaran

Materi Pembelajaran : Mengevaluasi Teks Anekdot


Alokasi Waktu : 4 JP (4x45 Menit)
 Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
1. Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik, berdoa
untuk memulai pembelajaran.
2. Peserta didik merespons pertanyaan yang berkaitan dengan kabar, pembelajaran
sebelumnya, dan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Peserta didik merespons guru berkaitan dengan motivasi untuk membangkitkan
semangat belajar, misalnya ice breaking, menonton video motivasi, atau bermain
peran.
4. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran, cakupan materi,
penilaian pembelajaran.
 Kegiatan Inti (120 Menit)
5. Peserta didik merespons guru mengenai gambaran umum materi pembelajaran,
yaitu mengevaluasi informasi pada teks anekdot.
6. Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai gambar karikatur/komik
tentang isu kesehatan pada media massa/internet.

5
(https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/komik-
sehat/20200805/2736557/olahraga-di-akb/)
7. Peserta didik membaca teks anekdot yang telah disiapkan oleh guru, misalnya teks
“Liburan Kuli Bangunan” dan “Perundungan Tanda Sayang” (Buku Cerdas
Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X, hlm. 30 –
31).
8. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 4 – 5 peserta didik.
9. Setiap peserta didik dalam kelompok mengevaluasi isi teks, makna tersurat dan
tersirat, struktur teks anekdot, serta membuat simpulan.
10. Setiap kelompok membuat tabel/bagan untuk menuliskan hasil evaluasi peserta
didik dengan menarik.
11. Setiap peserta didik berkontribusi sesuai dengan tugas yang didapatkan dalam
kelompokPeserta didik bertanya kepada guru apabila ada proses kerja yang belum
dipahami.
12. Guru merespons dan memberikan bimbingan sesuai kebutuhan peserta didik.
13. Peserta didik mendapatkan umpan balik dari guru mengenai hasil kerja kelompok.
14. Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru ketika masih ada bagian-bagian yang
perlu diperbaiki.
15. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lain memberikan
tanggapan.
16. Hasil kerja kelompok mendapatkan evaluasi dan penghargaan dari guru.
 Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Guru dan peserta didik membuat simpulan bersama-sama mengevaluasi teks
anekdot.
2. Guru dan peserta didik melakukan evaluasi pembelajaran.
3. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
4. Guru mengingatkan topik pembelajaran berikutnya.
5. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.

Asesmen Formatif

1. Bacalah kedua teks anekdot berikut!


2. Jelaskan isi kedua teks anekdot tersebut!
3. Temukanlah makna tersurat dan tersirat berdasarkan teks tersebut!
4. Bagaimana struktur kedua teks anekdot tersebut?

6
5. Buatlah simpulan berdasarkan hasil evaluasi Anda mengenai teks anekdot tersebut dalam
kaitannya dengan fungsi teks anekdot untuk memberikan kritikan atau sindiran terhadap
sebuah konteks situasi tertentu dengan memperhatikan ejaan dan tanda baca yang tepat!
6. Laporkanlah hasil diskusi kelompok Anda untuk ditanggapi kelompok lain!
Teks 1
Liburan Kuli Bangunan
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada
kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong soal liburan, buat
kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres. Datang liburan orang-
orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari alasan.
Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.”
“Nak, Jakarta banjir.”
“Ya udah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.”
“Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!”
Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu
tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda.
Pulang ke rumah ditanya sama istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?”
“Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau jadi kuli bangunan.”
“Hey, masa perempuan jadi kuli bangunan.”
“Gak apa-apa, Mah, emansipasi!”
Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak. Kemarin saja saya bawa ajak
mandi bola, dia bawa handuk.
Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak usah bawa handuk, Kan udah
disediain.”
Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan. Satu-satunya liburan saya ya di
acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimana enggak coba? Saya dapat pergi ke Jakarta,
tidur di hotel, kasurnya empuk, kalau saya tidur langsung terbayang hal indah. Gak kaya di
rumah. Saya ketika tidur langsung terbayang cicilan. Tapi, gara-gara itu saya sering diprotes
sama anak saya.
Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi kotak, tiap hari naik lift.”

7
“Nak, kan Bapak di sana kerja.”
“Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya Jakarta banjir.”
“Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.” Anak saya itu sering protes
karena dia itu ingin banget ke Jakarta, ingin tahu Dufan. Kalau orang lain, anak yang lain, ingin
tahu Dufan dibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet.
“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.”
Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana di Dufan itu, salah
satunya rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya tahu, dibongkar ini. Saya aja
masang bata miring dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alkohol ngebangun
rumah miring. Ini anak proyek mana yang bikin? Bikin malu komunitas.
Saya Didi. Terima kasih.
(Sumber: Dikutip dari Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X, hlm. 30 – 31)

Teks 2
Perundungan Tanda Sayang
Pada saat jam istirahat, dua siswi SMA sedang asyik mengobrol di kantin.
Ani : Mar, aku itu paling malas kalau ada acara keluarga.
Maria : Loh, bukannya senang dapat ketemu banyak saudara? Lagi pula kan, banyak
makanan.
Ani : Ih, makanan terus. Aku itu malas ketemu mereka.
Maria : Kok, bisa?
Ani : Soalnya, pasti ibuku akan membanding-bandingkanku dengan saudara. Terus,
bibi-bibi atau om-omku akan komentar macam-macam. Emangnya aku barang
dagangan apa, dibanding-bandingkan dan dikomentari?
Maria : Itu artinya mereka perhatian, sayang sama kamu.
Ani : Sayang apanya? Kalau sayang itu didukung bukan dijatuhin.
Maria : Bener juga sih. Ya udah ah, nanti kamu jangan main ke rumahku lagi ya?
Ani : Loh, kenapa?
Maria : Soalnya, ibuku suka banding-bandingin aku sama kamu. Sebel tahu!
(Sumber: Dikutip dari Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk
SMA/SMK Kelas X, hlm. 33)

8
Tabel Analisis Mengevaluasi Teks Anekdot
Aspek Teks 1 Teks 2
“Liburan Kuli Bangunan” “Perundungan Tanda
Sayang”
Isi informasi

Makna tersurat

Makna tersirat

Struktur Teks Anekdot

Simpulan:

Rubrik Asesmen Formatif

Rubrik Tujuan Pembelajaran: Mengevaluasi informasi berupa gagasan dari teks nonfiksi
atau fiksi, baik melalui teks visual maupun audiovisual, untuk menentukan makna tersirat dan
tersurat.
No. Bukti (Eviden) Perlu Cukup Baik Sangat Baik
Tujuan Bimbingan (61 - 70) (71 – 80) (81 – 100)
Pembelajaran (0 – 60)
1 Mampu Belum Mampu Mampu Mampu
menguraikan isi mampu menguraikan menguraikan menguraikan kedua
kedua teksmenguraikan satu isi teks kedua isi teks isi teks anekdot
anekdot. isi kedua teks anekdot secara anekdot namun secara tepat dan
anekdot tepat. kurang lengkap. lengkap.
secara tepat.
2 Mampu Belum Mampu Mampu Mampu
mengevaluasi mampu mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
makna tersurat mengevaluasi makna tersurat makna tersurat makna kedua teks
kedua teks makna salah satu teks kedua teks secara tepat dan
anekdot. tersurat kedua secara tepat. namun kurang lengkap.
teks anekdot lengkap.
secara tepat.
3 Mampu Belum Mampu Mampu Mampu
mengevaluasi mampu mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
kasi makna mengevaluasi makna tersirat makna tersirat makna kedua teks

9
No. Bukti (Eviden) Perlu Cukup Baik Sangat Baik
Tujuan Bimbingan (61 - 70) (71 – 80) (81 – 100)
Pembelajaran (0 – 60)
tersirat kedua makna salah satu teks kedua teks anekdot secara
teks anekdot tersirat kedua anekdot secara anekdot namun tepat dan lengkap.
dengan tepat. teks anekdot tepat. kurang lengkap.
secara tepat.
4 Mampu Belum Mampu Mampu Mampu
mengevaluasi mampu mengevaluasi mengevaluasi mengevaluasi
struktur kedua mengevaluasi struktur salah kedua teks struktur kedua teks
teks tersebut struktur satu teks anekdot namun anekdot secara
secara tepat. kedua teks anekdot secara kurang lengkap. tepat dan lengkap.
anekdot tepat.
secara tepat.
5 Mampu Belum Mampu Mampu Mampu
menyajikan mampu Menyajikan Menyajikan Menyajikan
simpulan teks menyajikan simpulan teks simpulan teks simpulan teks
anekdot secara simpulan teks anekdot secara anekdot secara anekdot secara
tepat dan runtut. anekdot tepat namun tepat namun tepat dan runtut.
secara tepat tidak runtut. kurang runtut.
dan runtut

Hasil Asesmen Tujuan Pembelajaran: Mengevaluasi informasi berupa gagasan dari teks
nonfiksi atau fiksi, baik melalui teks visual maupun audiovisual, untuk menentukan makna
tersirat dan tersurat.
Nama Kualitas Kualitas Kualitas Kualitas Deskripsi Nilai
Bukti 1 Bukti 2 Bukti 3 Bukti 4

Diskusi
No. Nama Kriteria Penilaian
Aktivitas Tanggung Wawasan Keberanian Keberanian
dalam Jawab yang Luas Berpendapat Tampil
Kelompok Individu

Keterangan
Sangan Baik: 12 – 15, Baik: 9 – 11, Cukup Baik: 6 – 8, Kurang Baik: 3 – 5, Tidak Baik: 1 – 3
Nilai= Skor Perolehan x 100%
Skor Maksimal

10
Asesmen Akhir

Untuk mengetahui penguasaan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, peserta didik
mengikuti asesmen akhir dengan cara merespons pertanyaan atau pernyataan dari kutipan teks
anekdot yang disajikan.
Bacalah teks anekdot berikut!
Kereta dan Tukang Kupat Tahu
Pada suatu hari yang cerah ceria, ada seorang tukang kupat tahu berdagang di depan SMA
1 Ciamis dari pagi hingga siang (sudah terbiasa jualan). Pada jam 12 siang, biasanya dia
menyusuri rel kereta sebagai jalan pintas untuk pergi ke lokasi dagang berikutnya, yaitu Pasar
Induk. Namun hari itu kebetulan dagangannya sudah habis oleh pembeli. Si pembeli yang
terakhir adalah membeli kupat tahu di pinggir rel kereta. Selesai melayani si pembeli terakhir
itu, tukang kupat tahu itu membersihkan piring bekasnya menggunakan kain lap berwarna
merah kemudian mengeringkan lapnya dengan cara dikibars-kibarkan.
Nah, secara kebetulan saat itu ada kereta yang sedang melintas. Karena si masinis melihat
ada tanda merah dikibar-kibarkan dari jauh, masinis pun kaget dan kemudian menginjak rem
keras-keras. Dia kira ada sesuatu yang darurat yang membahayakan. Akhirnya kereta pun
berhenti tepat di samping tukang kupat tahu itu.
Masinis : Wah, ada apa ini, Pak?
Tukang Kupat Tahu : Gak ada apa-apa Pak cuma tinggal bumbunya saja.
Kemudian, si masinis itu turun dan memukuli si tukang kupat tahu.
(Sumber: Dikutip dari buku 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-
MA/SMK, Engkos Kosasih dan Endang Kurniawan, 2019)

Setelah membaca kutipan teks tersebut, responslah pertanyaan berikut


No. Pertanyaan Ceklis Berikan Alasan
Ada Tidak
1 Apakah tokoh dalam cerita di atas
menggunakan tokoh faktual?
2 Apakah cerita tersebut memiliki tujuan?
3 Apakah teks tersebut memiliki makna
tersurat?

11
4 Apakah teks tersebut memiliki makna
tersirat?
5. Bagaiman struktur (bagian-bagian) teks
anekdot tersebut?
6. Apa simpulan teks tersebut dalam
kaitannya dengan fungsi teks anekdot
untuk memberikan kritikan atau sindiran
terhadap sebuah konteks situasi tertentu?

Rubrik Asesmen Akhir


Tiap nomor memiliki skor penilaian sebagai berikut.
Skor 1 : Jawaban/penjelasan tidak sesuai/tidak lengkap.
Skor 2 : Jawaban/penjelasan kurang sesuai.
Skor 3 : Jawaban/penjelasan sesuai.
Skor 4 : Jawaban/penjelasan sangat sesuai.
Nilai akhir adalah skor perolehan dibagi skor maksimal dikali 100.
Contoh: Skor perolehan 18, maka nilai peserta didik adalah 18 dibagi 24 dikali 100, yaitu 75.
Hasil asesmen akhir akan memetakan pemahaman peserta didik di akhir pembelajaran sebagai
berikut.
Belum Memahami (Belum Memahami (Cakap) Mahir
Cakap)
Peserta didik belum Peserta didik sudah Peserta didik sudah
memahami teks anekdot memahami teks anekdot memahami teks anekdot
secara keseluruhan (makna secara keseluruhan (makna secara keseluruhan (makna
dan fungsi teks anekdot), dan fungsi teks anekdot), dan fungsi teks anekdot),
belum memahami cara telah memahami cara struktur dan kaidah
mengidentifikasi makna mengidentifikasi makna kebahasaan. Peserta didik
tersurat dan makna tersirat. tersurat dan makna tersirat telah memahami cara
dan dapat melakukan analisis mengidentifikasi makna
makna tersurat dan makna tersurat dan makna tersirat
tersirat namun masih dengan dan dapat melakukan analisis
bimbingan guru. makna tersurat dan makna
tersirat.

12
Lembar Observasi Sikap

No. Nama Sikap Keterangan


Peseta Jujur Disiplin Tanggung Toleransi Gotong Santun Percaya
Didik Jawab Royong Diri

Keterangan Penskoran
4 : sangat baik; 3: baik; 2 : cukup; 1: kurang

13
Refleksi Peserta Didik dan Guru

Refleksi Peserta Didik

 Hal apa saja yang Anda dapatkan selama


pembelajaran mengevaluasi teks anekdot?
 Kendala apa yang Anda temui selama
pembelajaran mengevaluasi teks anekdot?
 Bagaimana Anda mengatasi kendala selama
pembelajaran mengevaluasi teks anekdot?
 Manfaat apa yang Anda dapatkan dari
pembelajaran mengevaluasi teks anekdot?

Refleksi Guru

 Apakah peserta didik antusias mengikuti


pembelajaran mengevaluasi teks anekdot?
 Apakah peserta didik mampu memahami
materi pembelajaran mengevaluasi teks
anekdot?
 Bagaimana penggunaan model, metode, dan
teknik pembelajaran?
 Kendala apa yang ditemui saat pembelajaran
mengevaluasi teks anekdot?
 Bagaimana mengatasi kendala yang terjadi?
 Bagaimana hasil capaian pembelajaran
mengevaluasi teks anekdot?

14
Materi Ajar

Teks anekdot dapat disajikan dalam bentuk visual maupun audivisual berupa komik,
narasi, dan dialog.
Berikut contoh anekdot berbetuk narasi.
Tak Punya Latar Belakang Presiden
Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang unik. Dalam situasi genting
dan sangat penting pun dia masih sering meluncurkan joke-joke yang mencerdaskan.
Seperti yang dituturkan Ketua Mahkamah Kostitusi Mahfud MD saat di-interview salah
satu televise swasta. “Waktu itu saya hampir menolak penunjukannya sebagai Menteri
Pertahanan. Alasan saya karena saya tidak memiliki latar belakang soal TNI/Polri atau
pertahanan,” ujar Pak Mahfud.
Tak disangka, jawaban Gus Dur waktu itu tidak kalah cerdiknya. “Pak Mahfud harus
bisa. Saya saja menjadi Presiden tidak perlu memiliki latar belakang presiden kok,”ujar Gus
Dur santai.
Jelas saja Pak Mahfud MD puntidak berkutik. “Gus Dur memang aneh. Kalau enggak
aneh, pasti enggak akan memilih saya sebagai Menhan,” kelakar Pah Mahfud.
(Sumber: Dikutip dari buku 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-
MA/SMK, Engkos Kosasih dan Endang Kurniawan, 2019)

Teks anekdot adalah sebuah cerita lucu yang di dalamnya berisi kritikan atau sindiran.
Teks anekdot memiliki makna tersurat dan tersirat. Makna tersurat pada teks anekdot adalah
makna dapat diketahui langsung oleh pembaca dalam teks anekdot, sedangkan makna tersirat
adalah makna yang tersembunyi di balik kelucuan sebuah teks anekdot.
Berikut cara mengetahui makna tersurat dan tersirat melalui teks anekdot.
Aspek Pembeda Makna Tersurat (Eksplisit) Makna Tersirat (Implisit)
Pengertian Makna atau pesan bisa ditemukan Makna atau pesan hanya bisa
secara langsung dalam teks. didapat setelah membaca
seluruh isi teks.
Penggunaan dalam Biasanya informasi tersurat Biasanya informasi tersirat
bidang akademik digunakan dalam bidang akademik digunakan dalam literatur.
atau bidang lainnya (pembuatan
peraturan).

15
Ambiguitas Informasi tersurat tidak bisa Informasi tersirat bisa
menimbulkan ambiguitas karena menimbulkan ambiguitas.
disampaikan secara langsung.
Pemaknaan Informasi tersurat mengandung Informasi tersirat
pemaknaan primer karena langsung mengandung pemaknaan
menggunakan kata yang berkaitan sekunder karena perlu
langsung dalam teks. mencari tahu makna
sebenarnya.
Penggunaan dalam Penggunaan informasi tersurat Penggunaan informasi
karya sastra dalam karya sastra jarang sekali tersirat sering digunakan
digunakan. dalam karya sastra.

Setelah mengevaluasi makna tersurat dan tersirat, peserta didik akan mengevaluasi
sturktur teks anekdot, yaitu mengevaluasi struktur orientasi, abstrak, komplikasi, krisis, dan
koda.
Terakhir, peserta didik membuat simpulan berdasarkan hasil evaluasi terhadap teks
anekdot dengan memperhatikan ejaan dan penggunaan tanda baca secara runtut.

Glosarium

anekdot : cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai
orang yang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya

evaluasi : penilaian

makna : arti atau maksud pembicaraan

mengevaluasi : memberikan penilaian

simpulan : sesuatu yang disimpulkan

tersirat : tersembunyi/terkandung (implisit)

tersurat : tertulis (eksplisit)

16
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2016. Diunduh melalui http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/1889,
14 Agustus 2022.

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan,


Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. 2022. Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Menengah. Jakarta: Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.

Gumilar, Sefi Indra dan Fadillah Tri Aulia. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:
Erlangga.

Kosasih, Engkos dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya
di SMA-MA/SMK. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
Putri, Vanya Karunia Mulia. 2021. “Perbedaan Informasi Tersurat dan Tersirat.”
Dikutip dari https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/01/232956269/perbedaan-
informasi-tersurat-dan-tersirat, 19 Agustus 2022.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

17

Anda mungkin juga menyukai