Oleh:
WIDYA UTARI
2193311008
Oleh
Widya Utari
NIM. 2193311008
Disetujui oleh
Dosen Pembimbing Skripsi
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, karena
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang
Dalam Kurikulum Merdeka Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran
2022-2023”. Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di universitas
Negeri Medan. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis mengalami kesulitan dan
penulis menyadari dalam penulisan proposal penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
penelitian ini.
Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
selama proses penyelesaian proposal penelitian ini. Penulis sangat berharap semoga proposal
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Widya Utari
Nim.2193311008
i
DAFTAR ISI
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................... 31
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ................................................................................. 31
B. Populasi dan Sampel ............................................................................................... 32
C. Metode Penelitian ................................................................................................... 32
D. Prosedur Penelitian ................................................................................................. 33
E. Sumber Data............................................................................................................ 36
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 36
G. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 40
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
bimbingan pengajaran, dan atau Latihan bagi peranannya di masa depan. Undang-undang
potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
cakap, kreatif, mandiri, berakhlak mulia, sehat, berilmu, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Diperlukan media yang dapat mencapai pendidikan
kurikulum 1947 “ Rentjana pelajaran 1947”, kurikulum 1952, “Rentjana Pendidikan 1964”,
kurikulum 1964 “Rentjana Pendidikan 1964”, kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum
1984 “ Kurikulum 1975 yang disempurnakan”, kurikulum 1994 dan suplemen kurikulum
1999, kurikulum 2004,” KBK” (kurikulum berbasis kompetensi), kurikulum 2006, “KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan )”, kurikulum 2013, dan saat ini kurikulum
merdeka.
Kurikulum merdeka telah digaungkan oleh Menteri pendidikan hingga saat ini telah
pembelajaran yang di terhalang pandemi. Terdapat tiga opsional yang diberikan pemerintah
berbagi, dan merdeka berubah. Penerapan kurikulum merdeka membawa efek dan
perubahan mulai dari guru, tenaga pendidik, administrasi sekolah, metode pembelajaran,
1
2
dan evaluasi pembelajaran. Merdeka belajar mendalami kompetensi guru dan siswa untuk
Kebijakan kebijakan baru dalam kurikulum merdeka yaitu; 1) USBN telah di ganti
menjadi ujian asesmen, hal ini untuk menilai kompetensi siswa secara tertulis, 2) UN di
ubah menjadi asesmen kompetensi minimum dan survey karakter, hal ini bertujuan untuk
meng-upgrade mutu dan tes seleksi siswa ke jenjang selanjutnya. 3) RPP, berbeda dengan
kurikulum sebelumnya yang menggunakan RPP yang telah ada formatnya. Pada kurikulum
mengembangkan format RPP. Namun, RPP kini telah di kenal dengan sebutan modul ajar.
untuk mencapai standar kompetensi yang sudah ditetapkan. Guru berperan penting dalam
penyusunan perangkat ajar. Guru diharuskan untuk berinovasi dalam pembuatan modul
ajar. Modul ajar memiliki peran untuk menopang pembelajaran. Oleh karena itu modul ajar
merupakan kompetensi pedagogic yang dikembangkan guru, dengan ini guru dapat
mengajar secara lebih efektif, efesien dan tidak keluar dari pembahasan indicator capaian.
Modul ajar kurikulum merdeka adalah alat atau sarana media, petunjuk, pedoman, yang
dirancang secara sistematis, menarik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Modul
ajar suatu implementasi dari dari Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang di kembangkan
dari Capaian Pembelajaran (CP) dengan profil pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul
ajar harus dikembangkan dengan mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dan juga
tujuan pembelajaran akan dapat digunakan dalam jangka Panjang. Modul ajar di susun
berdasarkan fase dan tahap perkembangan peserta didik. Dalam penyusunan bahan ajar
guru harus memahami konsep modul ajar agar proses pembelajaran lebih bermakna dan
menarik.
3
perangkat ajar yang digunakan dalam pembelajaran agar peserta didik dapat memahami
dikembangkan agar pembelajaran dalam kelas hidup dan siswa dapat memahami pelajaran.
Pengembangan modul ajar menurut panduan pembelajaran dan asesmen adalah untuk
pembelajaran di kelas tertutup dan terbuka. Dalam hal ini, guru diberikan keleluasaan
dalam kurikulum merdeka untuk memilih dua cara dalam memperkaya modul yaitu, guru
dapat memilih serta memodifikasi modul yang sudah di siapkan oleh pemerintah dan
membuat modul secara individual dengan menyesuaikan karakter siswa dan materi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Tebing
Tinggi. Kendala yang di hadapi dalam menerapkan kurikulum merdeka adalah penyusunan
modul teks negosisasi yang diharus di sesuaikan oleh karakter siswa dan membuat
pembelajaran menjadi menarik dan menantang bagi siswa, guru belum sepenuhnya
memahami cara pembuatan modul ajar yang baik dan benar dikarenakan masih kurikulum
baru, Tidak hanya itu dalam penyusunan modul guru juga kekurangan referensi.
Berdasarkan hasil wawancara siswa juga kurang memahami dalam penulisan teks
negosisasi, bahkan siswa kurang tertarik akan materi teks negosiasi, siswa kurang percaya
Asesmen awal Siswa SMK N.2 Tebing Tinggi yang didapati dari wawancara guru yaitu
hanya menjelaskan dengan mangandalkan materi dibuku saja. Siswa akan mudah
memahami materi jika pembelajaran dihubungkan dengan kehidupan nyata, dengan seperti
4
itu siswa akan lebih mudah memahami materi dan penerapannya di kehidupan mereka
kontekstual karena pendekatan ini dapat digunakan dalam bidang dan mata pelajaran
dalam pembelajaran di dasarkan adanya kenyataan bahwa Sebagian besar siswa mampu
dalam kehidupan nyata. Siswa selama ini hanaya memahami materi secara teori, namun
situasi dunia nyata di dalam kelas dan mendorong siswa untuk menghubungkan antara
pengetahuan yang siswa miliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka dalam
penilaian sebenarnya.
kurikulum merdeka” yang dilakukan oleh Utami Maulida. Dalam penelitian tersebut
pembelajaran bagi guru dan siswa. Sejatinya, pendidik akan mengalami kesulitan untuk
meng-upgrade efektivitas mengajar jika tidak disandingkan dengan modul ajar yang
lengkap. Hal ini berlaku untuk siswa, karena yang disampaikan oleh guru tidak sistematis.
diterapkan, oleh karena itu modul ajar adalah media utama untuk meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran yang mana berperan baik bagi pendidik, siswa dan proses
Nukmatus syahria, Ferra Dian Andati, Salim Nabhan dengan judul penelitian
“Pengembangan modul ajar kurikulum merdeka mata pelajaran bahasa inggris SMK kota
Surabaya” menyatakan hasil penelitian bahwa pendidik harus merdeka atau memiliki
independensi dalam merancang mandiri, memilah, dan mengimprovisasi modul ajar sesuai
dengan karakteristik, dan juga kebutuhan peserta didik. Dengan kriteria modul ajar yang
menarik, bermakna, dan menantang, maka akan mengembangkan minat dan mempertegas
motivasi untuk belajar karena dengan melibatkan kebutuhan mereka (peserta didik), maka
Penelitian ini akan mengembangkan modul ajar teks negosiasi siswa kelas X sesuai
dengan asesmen awal . Berdasarkan uraian diatas uraian diatas peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Ajar Teks Negosiasi Berbasis
Pendekatan Kontekstual Dalam Kurikulum Merdeka Pada Siswa Kelas X SMK
Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2022-2023”
B. Identifikasi Masalah
2. Siswa masih kesulitan dalam menulis teks negosiasi dengan baik dan benar.
C. Batasan Masalah.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, begitu banyak masalah yang muncul dan
berkaitan dengan penelitian ini. untuk kelancaran penelitian ini maka, penulis
Adapun Batasan masalah yang di fokuskan dalam penelitian ini adalah Pengembangan
Merdeka Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tahun Ajaran 2022-2023 yaitu pada
elemen menulis.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
kontekstual dalam kurikulum merdeka pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing
dalam kurikulum merdeka pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Ajaran 2022-2023 ?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
kualitas modul ajar teks negosiasi dalam pendidikan khususnya pada jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan.
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi guru
Manfaat yang diperoleh guru adalah sebagai alternatif modul ajar untuk
c. Bagi siswa
Membantu siswa untuk memahami materi teks negosiasi dengan mudah dan
cepat.
BAB II
A. Kerangka Teoritis
Kerangka teoritis adalah sejumlah teori yang digunakan dalam penelitian untuk
menguraikan jalan pikiran dengan kerangka yang logis. Selain itu, kerangka teoritus
kerangka teoritis relevan yang mampu menerangkan masalah dan dapat menjawab atau
1. Modul Ajar
pada sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang
dirancang secara sistematis, menarik, dan yang pasti, sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Modul ajar sendiri dapat dikatakan sebagai suatu implementasi
perangkat ajar. Guru diharuskan untuk berinovasi dalam pembuatan modul ajar.
8
9
Modul ajar kurikulum merdeka adalah sejumlah alat atau sarana media,
dengan kebutuhan peserta didik. Modul ajar suatu implementasi dari dari Alur
(CP) dengan profil pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar harus
tujuan pembelajaran akan dapat digunakan dalam jangka Panjang. Modul ajar
penyusunan bahan ajar guru harus memahami konsep modul ajar agar proses
pembelajaran
pembelajaran
karakteristik peserta didik atau memilih untuk Menyusun sendiri modul ajar
Menurut Maryam Dkk (2022: 89) Secara garis besar Komponen Modul
Ajar Baru terdiri atas (1) Informasi umum, (2) Komponen inti, dan (3)
Lampiran.
1. Identitas penulis modul, intitusi asal, dan tahun dibentuknya modul ajar,
jenjang sekolah, kelas, alokasi waktu.
mempelajari materi.
satu ata beberapa poin dimensi profil pelajar pancasila yang telah
ditentukan.
5. Target Siswa. Target siswa dapat dilihat dari psikologis siswa sebelum
mulai pembelajaran. Guru dapat membuat modul ajar sesuai kategori
antaranya adalah:
sebagainya
poin penting pada pembelajaran dan dapat diuji oleh berbagai jenis
sumber daya yang akan digunakan, kesesuaian dari beragam siswa, dan
beragam, mulai dari bidang kognitif yang meliputi fakta dan informasi,
mengapa.
pembelajaran dalam kelas atau luar kelas. Kegiatan ini memiliki urutan
tetap pada koridor durasi waktu yang telah direncanakan. Adapun tahap
sebagainya, dan (3) tertulis, penilaian ini berupa tes tertulis secara
Pada tahap akhir, yaitu lampiran yang meliputi lembar kerja peserta
didik, pengayaan dan remedial, bahan bacaan guru dan siswa, glossarium, dan
14
daftar pustaka. Beberapa komponen di atas tidak perlu dicantumkan semua pada
modul ajar dan dikembalikan pada satuan pendidikan yang memiliki kebebasan
adalah:
sehingga modul ajar yang didesain akurat dengan masalah yang ada
dalam pembelajaran.
siswa.
itu guru harus mampu merancang alokasi waktu dan dimensi program
(RPP).
5. Mendesain jenis, teknik, dan instrumen asesmen. Pada tahap ini guru
direncanakan.
digunakan.
2. Teks Negosiasi
kegiatan berinteraksi antara dua orang atau lebih untuk menghasilkan sebuah
kesepakatan melalui suatu bentuk diskusi atau percakapan. Lebih lanjut Kosasih
antara beberapa pihak yang memiliki keinginan berbeda. Dalam pengertian lain
disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencakapi kepuasan pihak-pihak
yang berkepentingan.
sosial saat pihak - pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan
dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak
lebih merujuk pada percakapan atau dialog bernegosiasi yang disajikan dalam
bentuk tertulis.
17
Penjual : “Oh, silahkan. Sepatu yang itu harganya 300 ribu, Mas.”
Penjual : “ Waduh, harga segitu terlalu rendah, Mas. Maaf, belum bisa “
Pembeli : “ Ya, paling saya hanya bisa naikkan sampau 270 ribu, Pak? ”
1. Orientasi
basi.
2. Permintaan
18
informasi.
3. Pemenuhan
pertama
5. Pembelian
saling menguntungkan
6. Penutup
dibentuk oleh tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup. 1) Pembuka berisi
pengenalan isu atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak 2) Isi
berupa adu tawar dari kedua belah pihak untuk mencari penyelesaian yang
3) Penutup berisi persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak. Mungkin pula
: Negosiasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara perorangan,
belum terjadi, negosiasi bermuara pada dua hal: sepakat atau tidak sepakat.
hal-hal berikut.
bergantian.
berapa hari
d. Pilih-pilih.
harapan. Hal ini terkait dengan fungsi negosiasi itu, yakni untuk
bicara. Oleh karena itu, akan banyak kalimat yang menyatakan maksud
mudah-mudahan. Contoh:
b. Mudah-mudahan selama itu, saya dan si bayi nanti sudah sehat dan
kuat lagi.”
dengan kata-kata jika, bila, kalau, seandainya, apabila. Ini terkait dengan
c. Dia pun pasti ngerti karena kunjungan kita ke Bima Sakti pun untuk
kepentingan perusahaan.”
22
negosiasi. Menurut kosasih (2014: 98) struktur penulisan teks negosiasi yaitu :
Dalam hal penulisan, teks negosiasi disusun dalam bentuk dialog. Dalam
teks itu selalu dihadirkan nama tokoh beserta percakapannya. Nama tokoh
dengan percakapannya dipisahkan dengan tanda titik dua (:) dan percakapannya
diapit oleh tanda petik ganda (“….”). Selain itu, negosiasi dapat disusun secara
tertulis dalam bentuk surat. Misalnya dalam kegiatan perniagaan, hal itu dikenal
sejenisnya.
3. Pendekatan Kontekstual
mengacu pada sebuah teori belajar yang digunakan sebagai prinsip dalam proses
membantu siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari
sosial, budaya, kulltur, maupun kehidupan pribadi peserta didik sehingga akan
permasalahan.
24
tugas-tugas
assessment).
a. Konstruktivisme (construktivisme)
b. Bertanya ( questioning)
kemampuan siswa.
c. Inkuiri (Inquiri)
c. Tukar pengalaman.
d. Berbagi ide.
e. Pemodelan (modelling)
f. Refleksi (reflection)
kelompok.
pekerjaan yang berarti (doing significant work); (3) melakukan proses belajar
(collaborating); (5) berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking);
bidang studi apa saja dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pembelajaran
kontekstual dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya sebagai
berikut ini.
dipelajari, d). Pembelajaran mendorong rasa ingin tahu peserta didik tentang
didik dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah yang diberikan, f).
29
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran kontekstual, yaitu: a). Peserta didik yang tidak dapat mengikuti
lainnya karena peserta didik tidak mengalami sendiri, b) Diperlukan waktu yang
tidak dapat mengendalikan kelas maka menciptakan situasi kelas yang kurang
pendekatan kontekstual guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas
guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk
yang tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang lainnya, karena
peserta didik yang tekun merasa harus bekerja melebihi peserta didik yang lain
dalam kelompoknya.
B. Kerangka Konseptual
maupun masalah setelah ditemukan pemecahan masalah sebuah penelitian. Modul ajar
digunakan sebagai acuan dalam proses belajar mengajar dalam kelas . Tanpa adanya
kreatif , dan inovatif. Modul ajar yang akan dikembangkan melalui proses (1) validasi
30
ahli materi, (2) penilaian guru bidang studi Bahasa Indonesia. Dengan Langkah seperti
ini peneliti meyakini bahwa modul ajar menjadi lebih baik dan dapat digunakan
disekolah.
Kriteria dan kelayakan yang harus dicapai dalam penellitian ini yaitu kriteria
kualitas materi, kelayakan modul ajar, serta serta penerimaan siswa dalam menangkap
C. Pertanyaan Penelitian
pendekatan kontekstual dalam kurikulum merdeka pada siswa kelas X SMK Negeri 2
Tebing Tinggi Tahun ajaran 2022/2023, ada beberapa hal yang menjadi pertanyaan
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Tebing Tinggi, yang terletak di Jl. Gn.
Leuser, Tj. Marulak, Kec. Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara 20614.
Adapun penelitian ini akan dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023.
Populasi penelitian dan pengembangan ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 2
Tebing Tinggi.
KELAS JUMLAH
SISWA
X TKR 1 36
X TKR 2 35
X TSM 34
X TPM 33
X TAV 1 34
X TAV 2 34
X TEI 36
X TOI 36
X TITL 1 33
X TITL 2 36
X TKJ 1 35
X TKJ 2 36
31
32
X RPL 1 35
X RPL 2 36
X RPL 3 35
mengambil sampel dengan menggunakan Teknik random sampling atau acak sampel.
Peneliti mengambil sampel penelitian dengan 1 kelas dari 15 kelas karena semua kelas
orang siswa.
C. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini adalah pengembangan yang sering disebut research and
mengacu pada model pengembangan Borg dan Gall yang dimodifikasi dari sugiyono.
Menurut sugiyono (2017:298) metode R&D adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk tersebut. Menurut
saputro (2017:8) metode research and development adalah metode penelitian yang
menghasilkan sebuah produk dalam satu bidang keahlian tertentu yang bisa saja diikuti
oleh produk tertentu yang bisa saja diikuti oleh produk sampingan tertentu.
Inti dari penelitian pengembangan atau yang dibiasa disebut research and
development (R&D) adalah penelitian yang menghasilkan suatu produk baik produk
baru ataupun produk yang sudah ada namun dikembangkan menjadi lebih baik dalam
bidang tertentu.
33
penelitian yang menghasilkan suatu produk baru maupun produk lama yang sudah
produk yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Ruang lingkup dalam penelitian ini
dalam kurikulum merdeka pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Tebing Tinggi.
D. Prosedur Penelitian
Desain produk, d. Validasi desain, e. Perbaikan desain, f. Uji coba produk, g. revisi
penilaian yang diberikan oleh validator. Apabila produk sudah layak bisa saja tidak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan pengembangan modul ajar teks
dilakukan 5 tahap saja, yaitu analisis potensi dan masalah, desain produk,
masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki
empirik atau fakta yang ada . Data bisa didapatkan dari penelitian sebelumnya
sebagai data sekunder tidak harus ditemukan sendiri, namun dengan catatan
data sekunder tersebut masih layak untuk digunakan. Cara yang dilakukan
dalam penelitian ini untuk menemukan data yaitu melalui angket analisis
b. Desain Produk
dengan disertakan data yang factual dan layak untuk digunakan. Desain produk
c. Pengembangan Produk
penelitian R&D biasanya bahan ajar, modul ajar, dan media pembelajaran.
Pada penelitian ini, peneliti membuat produk berupa modul ajar teks
negosiasi pada kurikulum merdeka. Produk yang akan dihasilkan adalah berupa
modul ajar yang dibuat dengan secara lengkap dan terperinci untuk membantu
guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.
d. Validasi Desain
dihasilkan secara rasional. Apakah produk yang hasilkan menjadi lebih layak
atau tidak dari produk sebelumnya ( Sugiyono, 2014 : 302). Dikatakan rasional,
fakta lapangan.
untuk melakukan validasi desain produk. Uji validasi dilakukan dengan validasi
isi dan validasi external. Validasi isi akan dilakukan dengan dosen pembimbing
e. Perbaikan desain
Setelah desain produk telah divalidasi melalui ahli dan pakar dan
Dalam penelitian ini jika terdapat saran-saran, kritik dan perbaikan dari
ahli mengenai produk. Maka, peneliti akan melakukan perbaikan sesuai dengan
masukan yang diberikan oleh ahli sampai produk dinyatakan benar- benar layak
Sumber data dari penelitian pengembangan modul ajar teks negosiasi berbasis
pendekatan kontekstual dalam kurikulum merdeka ini berasal dari observasi lapangan,
wawancara guru bidang studi dan beberapa siswa, angket yang akan diisi oleh guru dan
dalam penelitian ini adalah dengan melakukan uji validasi. Lembar validasi disesuaikan
dengan ahli materi. Masukan dan saran melalui lembar validasi digunakan sebagai
Beberapa aspek yang dinilai dalam lembar validasi adalah kelayakan materi/
isi, kelayakan penyajian, dan kelayakan Bahasa penilaian aspek aspek tersebut
bertujuan untuk melihat perkembangan produk dari segi materi, penyajian dan
1. Lembar validasi
kebermaknaan
KBBI
intelektual siswa
Analisis data adalah proses mencari serta menyusun data secara sistematis yang
sintesa, Menyusun pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
sugiyono (2013:244).
38
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa Langkah yaitu : 1.
yaitu instrument penelitian serta mengecek isian data. 2. Tahap tabulasi yaitu
memberikan poin terhadap data yang perlu dinilai seperti angket dan intrumen lainnya.
Kriteria Skor
Baik (B) 4
Cukup (C) 3
Kurang (K) 2
(Anggraeni, 2015)
Data yang diperoleh dari angket yang telah diisi oleh ahli materi pembelajaran
setelah itu dianalisis. Sebelum data diubah menjadi nilai, kategori, skor rata-rata harus
dihitung terlebih dahulu dari setiap komponen yang dinilai dengan rumus sebagai
berikut.
∑ 𝑥𝑖
Me = 𝑛
Keterangan :
Me : Mean (rata-rata)
untuk mengetahui tingkat kelayakan setiap aspek dari materi pembelajaran yang di
kembangkan. Perhitungan konversi rata-rata menjadi niai dari kategori adalah sebagai
berikut.
Persentase Kategori
60% - 79 % Baik
Produk dapat dikatakan layak jika mencapai kriteria baik. Jika nilai atau kategori
masih kurang, maka produk harus direvisi atau diperbaiki sampai dikatakan menjadi produk
yang layak .
DAFTAR PUSTAKA
40