Desa : Baddurih
Kecamatan : Pademawu
Kabupaten : Pamekasan
TAHUN 2017-2018 M.
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN
Kelompok : 1. R O S I D I
2. SALADI
3.MOH. HAFI
4. MULYADI
6. W E K I L
7. MOH THOHIR
8. HABIBURROHMAN
Desa : Baddurih
Kecamatan : Pademawu
Kabupaten : Pamekasan
Menyetujui, Mengetahui
2
KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) PARTISIPATIF
PEMBER DAYAAN MASYARAKAT DI DESA, BADDURIH KECAMATAN
PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN
Pada Tanggal,................................20.....
Dewan Penguji
Mengesahkan
Ketua STAI MIFTAHUL ULUM PAMEKASAN
3
LAPORAN AKHIR
1 ROSIDI
BPI
2 SALADI
BPI
3 MOH. HAFI
AS
4 MULYADI
AS
MUHAMMAD BEHRUL
5
AMIN
PAI
6 MOH. THOHIR
PAI
7 WEKIL
PAI
8 HABIBURROHMAN
PAI
4
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Atas terselesainya laporan ini, tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih yang
sebesar – besarnya kepada :
1. Bpk. Mansur,M.Hi selaku fasilitator yang telah membimbing kami dalam melakukan
tugas ini selama satu bulan
2. Bpak ...........
3. BP3M STAI-MU PAMEKASAN yang telah memantau kegiatan kami selam
menjalankan tugas
4. Temen – temen sejawat yang telah menymbangkan saran dalam laporan ini.
5. Aparatur desa Baddurih yang telah memberikan banyak informasi
6. Keluarga kepala desa dan pamong laok sabe serta pamong baddiyan yang memberi
fasilitas kepada kami selama 1 bulan.
7. Dan yang terakhir kepada seluruh masyarakat desa Baddurih yang telah menerima
kami dengan lapang dada ber-KPM di desanya
Akhir kata penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna sehingga keritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan ini sangat bermamfaat bagi
penyusun dan pembaca, khususnya bagi peserta KPM PAR selanjutnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pamekasan , 01 Januari 2018 M.
Penyusun
5
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan KPM Partisipatif
C. Metodologi PAR dan Teknik PRA
D. Daur Program dan Daur Belajar
A. Monografi Desa
B. Keadaan Sosial –Eknomi, Sosial –Politik, Sosial –Budaya, Lingkungan
Hidup, dan Sosial –Keagamaan Masyarakat
C. Kajian teknik PRA
6
BAB VI PENUTUP
Lampiran :
I. Daftar Hadir Peserta KPM Siang dan Malam
II. Jadwal kegiatan Harian
III. Foto – foto kegiatan
IV. Field Note Per Hari Per Orang
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam sebuah ilmu pengetahuan, terdapat 2 kerangka yang keduanya tidak dapat
dipisahkan. Yakni kerangka teoritis dan kerangka praktis. Dalam kerangka teoritis, pelajar
dalam hal ini Mahasiswa, menyerap ilmu dari teori – teori yang telah ada, memahami,
menelaah kemudian menuangkan kembali dalam gagasan yang baru atau mengembangkan
teori yang telah ada.
Mahasiswa, sebagai pelajar pada tingkat Pendidikan perguruan tinggi, memiliki tugas
untuk menguasai dua kerangka Ilmu pengetahuan tersebut. Tak terkecuali mahasiswa
STAI-MU PAMEKASAN
8
Dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan KPM Partisipatif STAI-MU
PAMEKASAN, memadukan natara teori dan pratik. Sehingga, tujuan KPM Partisipatif
dapat tercapai sesuai dengan harapan semua pihak. Baik itu Mahasiswa, Pusat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), maupun masyarakat sasaran KPM.
Secara spesisfik , tujuan dari KPM Partisipatif ini dapat kita uraikan sebagai berikut :
9
B. Metodologi PAR dan Teknik PRA
Dalam KPM Partisipatif, yang dimaksud dengan metodologi PAR ialah, proses
fasilitasi masyarakat dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut secara umum
dimulai dengan penelitian (Research) sambil mengkaji dan menganalisa dan
mengedentifikasi permasalahan yang ditemukan selama proses penelitian. Kemudian
dilanjutkan pada tahap merencanakan program yang dapat memecahkan permasalahan
tersebut dengan melibatkan masyarakat . lalu melakukan program aksi dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada . lalu disusul dengan evaluasi terhadap kinerja aksi
yang telah dilaksanakan.
1. Research (penelitian)
Tahap ini adalah merupakan tahapan penelitian tentang permasalahan – permaslahan yang
di hadapi oleh masyarakat. Permaslahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan
mendetail sehingga masalah tersebut bisa di ketahui dengan jelas sebab dan akibatnya .
2. Action (Aksi)
Setelah mengetahui maslah - maslah secara mendalam dan mendetail dalam penelitian
diatas, barulah masuk langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif atau\jalan keluar
untuk memecahkan maslah tersebut yang kemudian di terjemahkan kedalam beberapa Item
program kerja yang akan dilaksanakan.
3. Participatory
Kedua Item diatas dilaksanakan secara secara partisipatoris, artinya dengan melibatkan
seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi maslah serta tehnik
pemecahannya secara bersama- sama.
Dari ketiga prinsip PAR diatas, mahasiswa bisa bersama masyarakat melakukan
identifikasi maslah, perncanaan , dan aksi untuk menyelesaikan persoalan –persoalan yang
mereka hadapi di samping itu nuansa penelitian serta keritik yang kostruktif terhadap
kondisi masyarakat tersebut menjadi tugas independen mahasiswa sebgai bentuk laporan
pertanggung jawaban atas keterlibatan mereka terhadap peroses perubahan yang dilakukan
bserta masyarakat tersebut.
10
Walaupun pilihan KPM Partisipatf ini masih dipertentangkan karena bertolak
belakang dengan paradikma positifistik, dimana keterkibatan masyarakat dalam peroses
KPM ini sangat tampak jelas dan memiliki peran yang siknifikan, masyarakat tidak lagi
menjadi objek, tetapi masyarakat bersama mahasiswa adalah mrupakan subjek dari proses
tersebut. Tetapi peran mereka sangat berbeda, masyrakat disini berperan sebagai seseorang
yang telah menentukan maslahnya, meluruskan, merencanakan, dan melaksanakan
kegiatan – kegiatan yang telah terencana, sementara mahasiswa berperan sebgai
pendorong, fasilitator, dan pendamping masyarakat dalam merumuskan dan memecahkan
masalah yang merka hadapi.
1. Pemetaan (Maping)
2. Transekt
3. Trand and change
4. Time Line
5. Season calender
6. Diagram venn
7. Diagram Alur
8. Analisis pohon masalah dan harapan
9. Matrix Rangking
10. Wawancara semui tersetruktur
11. Kelender Harian
11
BAB II
Data monografi Desa Baddurih sebagai salah satu sasaran KPM Partisipatif gelombang
pertama ialah sebagai berikut :
a. Desa : Baddurih
b. Kecamatan : Pdemawu
c. Kabupaten : Pamekasan
d. Propinsi : Jawa timur
e. Keadaan Desa : Tahun 2017-2018
1. BIDANG PEMERINTAHAN
I. Umum
1. Luas dan Batas Wilayah :
a. Luas Desa : 298.87 (Ha) M²
b. Batas Desa :
Sebelah Utara : Desa Sopaah/Buddih
Sebelah Selatan :Pantai Baddurih
Sebelah Barat : Desa Tlesah/Tlanakan
Sebelah Timur :Desa Pagagan/Jarin
2. Kondisi Geografis
a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 07 M.
b. Banyaknya curah hujan :-
c. Suhu Udara rata-rata :-
3. Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan)
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamtan : 12 km
b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 12 km
c. Jarak dari Ibu Kota Propinsi : 140 km
d. Jarak dari Ibu Kota Negara : 1002 km
12
II. Pertahanan
1. Peruntukan Wilayah
a. Jalan :
b. Sawah dan Ladang :
c. Bangunan Umum :
d. Perkuburan :
e. Lain-Lain :
2. Status
a. Sertifikat hak milik : 654 Buah
b. Sertifikat hak guna usaha : 1 Buah
c. Sertifikat hak guna Bangunan : 1 Buah
d. Tanah bersertifikat : -
e. Tanah kas Desa :
III. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah penduduk Menurut :
a. Jenis Kalamin
Laki- Laki : 940 Orang
Perempuan : 1015 Orang
Jumlah : 1955 Orang
b. Kepala Keluarga : 631
c. Kewarga Negaraan
WNI
1. Laki – Laki : 940 Orang
2. Perempuan : 1015 Orang
3. Jumlah : 1955 Orang
WNA
1. Laki- Laki :
2. Perempuan :
3. Jumlah :
13
c. Katolik :
d. Hindu :
e. Budha :
f. Penghayat :
3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
a. Taman Kanak –Kanak : 38
b. Sekolah Dasar/MI : 47
c. SLTP/Mts : 32
d. SLTA/MA : 12
e. Akademi/D1 – D3 : 02
f. Sarjana ( S1 – S3) : 01
4. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencarian
a. Pegawai Negri Sipil ( PNS ) :
b. TNI/POLRI :
c. Wiraswasta/Pedagang :
d. Petani : 546 Orang
e. Pensiunan :
f. Pertukangan :
g. Bidan/Perawat/Dokter : 2 Orang
h. Nelayan : 843
IV. JUMLAH PAMONG/PERANGKAT DESA
1. Sekretaris Desa : 1 Orang
2. Kaur : 5 Orang
3. Kepala Dusun : 4 Orang
V. PEMBINAAN RT/RW
1. Jumlah RT :
2. Jumlah RW :
3. Lingkungan :
VI. JUMLAH PELAYANAN MASYARAKAT
1. Pelayanan Umum : 1 Orang
2. Pelayanan Kependudukan : 1 Orang
3. Pelayanan Legalisasi :-
VII. BADAN PERWAKILAN DESA/FMK/SEBUTAN LAIN
1. Jumlah Anggota BPD/FMK
14
B. KEADAAN SOSIAL – EKONOMI, SOSIAL – POLITIK, SOSIAL – BUDAYA,
DAN SOSIAL – KEAGAMAAN MASYARAKAT
1. Keadaan Ekonomi
Tinkat pendapatan Rata- Rata Penduduk Desa Baddurih Rp.150.000 secara
umum mata pencharian warga Masyarakat Desa Baddurih dapat teridentifikasi
kedalam beberapa sektor yaitu Pertanian, jasa/perdagangan , industri dan lain-lain.
Bedasarkan Mdata yang ada, Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian
Berjumlah 252 Yang bekerja di sektor Jasa Berjumlah ........ yng bekerja di sektor
buruh tani berjumlah 546 dan bagian yang bekerja di sektor lain-lain 84 dengan
demikian Jumlah penduduk yang mempunyai mata pencharian berjumlah. 884.
2. Kedaan Sosial Politik
Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia
yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk
menerapkan suatu Mikanisme politik yang di pndang lebih demokratis. Dalam
konteks politik lokal Desa Baddurih , hal ini tergambar dalam pemilihan Kepala
Desa dan pemilihan – pemilihan lain ( Pileg, Pilpres, Pemilu Kada , Pilbup ) yang
juga melibatkan warga masyarakat Desa secara umum.1
Khusus untuk pemilihan Kepala Desa Baddurih, sebagai mana teradisi kepala
Desa di Jawa, biasanya syarat peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara
fitrah memiliki hubungan dengan elit Kepala Desa yang lama . hal ini tidak
terlepas dari anggapan masyarakat banyak di Desa – Desa bahwa jabatan
Kepala Desa adalah jabatan garis tangan keluarga – keluarga tersebut,
fenomina inilah yang biasa disebut Pulung dalam teradisi jawa bagi keluarga-
keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak setamerta dapat diwariskan
kepada anak cucu. Mereka dipilih kerena kecerdasan, Etos kerja , kejujuran dan
kedekatannya dengan warga desa. Kepala Desa bisa diganti sebelum masa
jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang
berlaku begitu pula ia bisa diganti jiak ia berhalangan tetap.
Kerena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-
syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku,
bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat Kepala Desa . fenomena
1
Mansur Mansur, “’URF DAN PEMBENTUKAN HUKUM ISLAM MENURUT AL-SHÂTIBÎ,” Lisan Al-Hal: Jurnal
Pengembangan Pemikiran Dan Kebudayaan 9, no. 2 (2015): 349–78.
15
ini juga terjadi pada pemilihan Desa Baddurih pada Tahun 2014 pada pilihan
Kepala Desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 80% tercatat
ada tiga kandidat Kepala Desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan Kepala
Desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Baddurih seperti acara
perayaan Desa.
Setelah proses-proses politik selesai , situasi Desa kembali normal. Hiruk
Pikuk warga dalam pesta demokrasi Desa berakhir dengan kembalinya
kehidupan sebagai mana awal mulanya. Masyarakat tidak terus mnerus terjebak
dalam sekat-sekat kelompok pilihannya . hal ini ditandai denagan kehidupan
yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namaun mikanisme
pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga
resmi Desa seperti badan permusyawaratan Desa maupun lewat masyarakat
langsung dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa
Baddurih mengedepankan pola kepemimpinan yang Demokratis.
Dalam catatan sejarah selama ini beleum pernah terjadi bencana alama dan
sosial yng cukup berarti di Desa Baddurih isus-isus terkait Tema ini , sepeti
kemiskinan dan bencana alam , tidak samapai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.
16
Sebagai sebuah Desa , sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Baddurih tidak bisa
lepas dari struktur administratif pemerintahan pada level di atasnya .hal ini dapat
didlihat dalam bagan berikut ini :
Bagan I
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA BADDURIH KEC.
PADEMAWU KAB. PAMEKASAN.
Kepala Desa
SANINGGAR
Sekretaris Desa
SUPRIYADI
Pemerintahann Kesejahteraan Pelayanan
17
Asala usul Legenda Desa Baddurih memang tidak ada tanda yang Falid
terkait dengan berdirinya atau adanaya Desa Baddurih . Namun sejarah menyatakan
menurut Informasi Bpk. Marta’e , Orang yang paling sepuh dan juga beliau ahli
sejarah Desa Baddurih yang menempati pertama kali di Desa Baddurih , ialah
BASMAN konon beliau membabat Duri yang ada di tempat ini, sehingga tempat
tersebut dinamakan Desa Baddurih banayak halangan dan rintangan beliau
menempati Desa Baddurih karena banyak hutan di Desa tersebut, ahirnya lambat laun
banyak orang yang hijrah untuk menempati dan mukim di Desa Baddurih. Akhirnya
beliau wafat di Desa Baddurih dan dikebumikan di Desa Tersebut dan diberi nama
dengan bujuk Basman.2
Setelah itu kekuasaan Desa Baddurih di kuasai Oleh Kepala Desa yang
dikenal dengan Singo Laut yang nama Aslinya adalah Mutijan, Singo Laut dalah
julukan Kepala Desa Baddurih dikarenakan Mutijan tegas dan dekat dengan Laut dan
akhirnya dijuluki singo Laut, beliau berkuasa selama kurang lebih 35 Tahun. Dan
beliau wafat pada Tahun 1987, konon kakek beliau yang merawat makam Pujuk
Basman smapai sekarang Astah Pujuk Basman tetap dilestarikan dan setiap malam
Jum’at Legi di adakan Khotmil Qu’an bersama .
4. Sosial Agama
Tempat tempat Ibadah utamanya masjid minimalnya menjadi basis tumbuh dan
berkembangnya aktifitas sosial ke Agamaan masyarakat sehingga masjid di fungsikan
sebagai mana mestinya dan seluruh musholla dan surau-surau yang memiliki santri
ngaji . semangat keagamaan setidaknya tampak pada anak-anak yang dalam tahap
belajar mengaji Al-Qur’an.
Sayangnya semangat belajar mereka kurang semangat seingga apa yang di
praktekkan Mu’allimnya tidak dapat mereka fahami, selain itu mayoritas Muta’allim
(anak-anak,dan remaja) tidak tau tentang tajwid bahakn yang lebih ironisnya
Mu’allimnya juga tidak faham tajwidul Qur’an.
Aktifitas keagamaan masyarakat Baddurih tidak hanya terlihat di musholla-
musholla atau masjid-masjid yang ada. Tetapi juga dapat dilihat pada beberapa
pengajian rutin yang diikuti oleh masyarakat baddurih seperti Muslimat/Muslimah
NU, dan lain-lain.
2
Syam Nur, Islam Pesisir, ed. Abdur Rozaki, Cet. I (Yogyakarta: LkiS, 2005).
18
Di Desa Baddurih jamaah masjid terdiri dari anak-anak kecil usia SD,
SMP/Sederajat, dan kalangan lansia . sedamgakan untuk orang dewasa dan remaja
SMA-Perguruan Tinggi, kebanyakan pergi kemasjid hanya di hari jumaat sehingga
tiap malamnya, masjid hanya ramai oleh anak-anak yang merupakan santri ngaji di
masji-masjid
5. Pendidikan
Pendidikan merupakan aspek penting dalam memajukan tingkat SDM (sumber
daya manusia ) yang dapt memiliki pengaruh jangka panjang pada peningkatan
perekonomian masyarakat. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan
mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang apada giliranya akan medorong
tumbuhnya ketrampilan kewira usahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan
membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan .
persentase tingkat pendidikan Desa Baddurih dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Keterangan Jumlah
1 Tidak tamat SD
2 Tamat sekolah SD
3 Tamat sekolah SMP
4 Tamat sekolah SMA
5 Tamat sekolah PT/Akademik
Jumlah total
Dari data di atas menunjuk kan bahwa mayoritas penduduk desa baddurih
mampu menyelesaikan sekolah pada jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun
(SD Dan SMP) dan juga mampu hingga jenjang akademik. Dalam hal kesediaan
sumber daya manusia (SDM)yg memadai dengan keadaan ini merupakan tantangan
tersendiri.
Tingginya kualitas tingkat pendidikan di Desa Baddurih tidak terlepas dari
tersedianya sarana dan pra sarana pendidikan yg ada, di samping itu tentu masalah
ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di desa baddurih baru
tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun(SD dan SMP) sementara untuk
pendidikan tingkat SMA dan perguruan tinggi mereka masih merantau ke kota.
19
Tingginya sumber daya manusia(SDM) pendidikan di Desa Baddurih memang
patut di ajungi jempol. Walaupun kebanyakan penduduk desa baddurih berprofesi
sebagai petani dan nelayan yaitu sebanyak 1389 orang mereka tetap mengutamakan
pendidikan anak mereka untuk melanjutkan ke jenjang yg lebih tinggi.
6. Kesehatan
Di Desa Baddurih terdapat Puskesdes yang menjadi pusat pelyanan pelayanan
kesehatan Desa Baddurih. Puskesdes ini terletak di Dusun Beddiyan . tugas Puskesdes
ini memberikan pelayanan pengobatan terhadap masyarakat sekaligus memberikan
surat rujukan manakala ada warga sakit yang tidak dapat ditangani di Puskesdes .
Pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal
yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang
produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan . salah satu cara untuk mengukur
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang
penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang
penyakit relatif rendah , adapun penyakit yang sering diderita anatara lin masuk
angin, flu, dan diare.
Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami
penduduk adalah penyakit yang ringan hingga sedang dan memiliki durasi yang tidak
bagi kesembuhannya . penyebabnya anatara lain disebabkan perubahan cuaca serta
kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini untuk mngurangi daya produktifitas
masyarakat Desa Baddurih secara umum .
Hal ini juga di karenakan di Desa Baddurih kurang kesadaran dari
masyarakatnya untuk membuang smapah pada tempatnya. Sehingga hal ini dapat
mengundang datangnya penyakit .
C. Kajian Technik PRA
1. Proses Fasilitasi (apa masalah yang dikaji, siapa yang mendampingi(fasilitator),
siapa masyarakat yang terlibat, kapan dan dimana technik itu dilakukan
Pada pembahasan ini, data didapat dari hasil musyawarah yang menghadirkan
tokoh masyarakat dan dan perangkat Desa menggunakan pendataan. Sebagai data
tambahan ,upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga di
lakukan, sehingga dimungkinkan tidaka ada masalah .
Kareana begitu banyaknya maslah yang masuk maka kami melakukan reduksi
data sehingga masalah yang di angkat benar-benar pokok dan penting.
20
Dibawah ini adalah gamabaran tabel daftar maslah yang dirasakan oleh
masyarakat Desa Baddurih.
No Bidang Maslah
3
Mansur Mansur, “BANK SYARIAH: Antara Labelisasi Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,” Ulumuna:
Jurnal Ilmu Keilsman 3, no. 1 (2018): 54–70.
21
Pada proses ini, kami didampingi oleh fasilitator kami, Bpk. Mansur M.Hi
selaku Dosen pembinbing lapangan selama kami mengemban amanah KPM PAR di
Desa Baddurih. Sebagai seorang fasilitator beliau sudah banyak membantu kami.
Bantuan beliau berupa pembekalan , memberi arahan serta memantau kerja kami
selama KPM.
b. Masyarakat yang terlibat
Masyarakat yang ikut terlibat dalam pelaksanaan technik dan juga berjalannya
kegiatan KPM di Desa Baddurih, ini adalah seluruh Para Tokoh Masyarakat dan
Perangkat Desa .
c. Tempat dimana technik dilakukan
Technik ini dilakukan di Balai Desa Baddurih.
Catatan proses diskusi bersama masyarakat dan informasi penting lain
yang di temukan.
Mengenai data masalah beserta data-data lainnya, kami peroleh data tersebut
dari hasil terjun kemasyarakat dan Musyawaroh bersama Masyarakat . maslah yang
muncul dari keluhan masyarakat selanjutnya kami tanyakan lebih lanjut kepda
Perangkat Desa dan Tokoh masyarakat yang ada di Desa Baddurih sesuai dengan
bidangnya masing-masing
Selain itu untuk teknik PRA yang kami lakukan , juga merupakan hasil
musywaraoh dengan Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat.
a. Pohon Masalah
POHON MASALAH DI DESA BADDURIH
22
Tidak bisa mengatur Pergaulan Bebas
waktu main anak
Konflik Politik
Dari Pohon maslah di atas dapat di pahami bahwa yang jadi pokok
permasalahan di Desa Baddurih Pademawu Pamekasan . Hali ini terjadi karena Tingkat
kesadaran masyarakat akan pentingnya Ilmu Agama dan Al-Qur’an kurang, hal ini
dapat dilihat dari kurangnya Dorongan Masyarakat terhadap putra – putrinya.
Masalah kenakalan siswa di Bidang Ilmu Al-Qu’an dan Agama secara rinci adalah
1. Bidang Fisik
a. Kurannya dorongan Orang Tua
b. Orng tua tidak bisa mengatur waktu main anak
c. Siswa terlalu banyak bermain
d. Pergaulan Bebas
e. Lalai dalam Bidang Ilmu Al-Qu’an dan Agama
f. Berani kepada orang Tua
2. Bidang sosial dan budaya
a. Kenakalan Remaja
b. Minimnya keagamaan
b. Potensi
Desa Baddurih mempunyai potensi yang sangat besar, seperti jagung, padi,
tembakau , kedelai , tamabak ikan , tambak garam , sapi dan lain-lain.
23
1. Sumber Daya Aalam
a) Lahan pertanian seluas....... yang masih dapat ditingkatkan
produktifitasnya karena saat ini belum dikelola secara Optimal
b) Ladang dan pekarangan yang subur seluas ....... belum dikelola secara
maksimal.
c) Adanya tambak garam yang bisa dikelola oleh masyarakat Baddurih.
d) Ada tambak ikan yang dikelola masyarakat dan tempatnya bisa di buat
Obyek wisata.
2. Sumber Daya Manusia
1) Banyak warga baddurih yang berpendidikan menengah ke Atas
2) Terpeliharanay musyawarah di desa dalam menyelesikan maslah
3) Tingginya partisipasi masyarakat dalam membangun desa
4) Besarnya sumber daya perempuan usia produktif sebagai tenaga p
roduktif yang dapat mendorong potensi Rumah tangga.
5) Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang
tinggi.
6) Kemampuan bertani yang diwariskan secara turun temurun.
24
BAB III
PERENCANAAN KEBUTUHAN
A. Alur Kegiatan Mulai Awal Sampai Akhir dalam Pemberdayaan Masyarakat
Kami memulai kegiatan dengan cara memahami terlebih dahulu laporan KPM di
kampus lain yang sudah menjalani KPM sambil lalu melakukan Observasi dan
silaturrahmi kepada Msyarakat . dari pemahaman terhadap laporan yang telah kami
pelajari , kami bandingkan sesuai dengan kenyataan yang ada sesuai dengan hasil
Observasi.
Sambil lalu melakukan penjajakan, kami mendatangi Musholla – Musholla
yang ada di Desa Baddurih sebagai tempat persinggahan yang kami rencanakan
sebelumnya, disana kami melanjutkan Program yang ada dan Kami menambah
sedikit , yakni Tartilul Qur’an dan Tajwid .
Sambil menjalankan program yang ada kami melakukan penjajakan terkait
permasalahan masyarakat yang perlu untu di selesaikan , khususnya permasalahan
Minimnya Keagamaan di kalang pemuda . setelah melakukan Observasi serta
silaturrahmi ke masyarakat Desa Baddurih secara umum , kami menemukan maslah
yang cukup krusial.
Hal ini menjadi perhatian kami untuk memberi motifasi kepada mereka agar
belajar Ilmu keagamaannya di tingkatkan .
Data ini kami peroleh dari cerita R. Dumyati Beliau Tokoh Masyarakat di Desa
Baddurih dan ini menjadi dasar sosialisasi.
Sosialisasi keterampilan kami lakukan selain pada jamaah musholla juga pada
masyarakat di Desa Baddurih.
25
B. Bentuk dan Jenis Kegiatan
No Kegiatan Jenis Tujuan
26
Bentuk kegiatan Bulanan Kegiatan aksi Tujuan
(keagamaan)
Pengelompokan
Masalah
Sosial Keagamaan
- Kerja sama guru dan wali murid - Kegiatan keagamaan kurang
kurang
27
2. Bagan Analisis Sebat Akibat
3. Matrik Rangking
29
BAB IV
KEGIATAN AKSI
1. Pengembangan Pengetahuan Siswa/i di MD....., SMP MA’ARIF 2
PAMEKASAN, Dan Masyarakat Sekitar Sekitar POSKO KPM Desa Baddurih
Kec. Pademawu Kab. Pameksan.
A. Mengadakan Program Tartilul Qu’an dan tajwid
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberi tambahan wawasan kepada
santri ngaji di Beberap Musholla di Desa Baddurih, khusus dibidang Tajwid dan
memperbaiki bacaan, Program ini dari keprihatinan peserta KPM terhadap cara
mengaji santri .
Dalam mengaji , cara membaca mereka masih kurang sesuai dengan kaidah
Tajwid yang benar . bahkan ketika ditegur mereka enggan memper baiki
kesalahannya.
Dan yang jadi penerus adalah Pemangku Musholla dan Asatidz serta Ustadza
yang mengajar di Musholla tersebut.
B. Kegiatan Bakti Sosial
Sbagai mahasiswa yang mengemban tugas untuk mengabdi kepada
masyarakat , maka kami juga mengadakan bakti soisal .
Kemudian Target kami adalah TPU ( tempat pemakaman umum) yang berad di
Desa Baddurih., Disana kami membersihkan sampah dan mencabut rumput dan di
dampingi sebagian masyarakat .
Namun sebelum program ini kami laksanakan kami berkonsultasi terlebih
dahulu dengan Kepala Desa dan Tokoh Masyrakat dan setiap program yang akan
kami laksanakan kami ajukan kepada mereka dan alhamdulillah berjalan dengan
lancar hingga acara puncak.
C. Kegiatan Tahlil Bersama
30
Kegiatan ini merupakan rutinitas dari kami para peserta KPM STAI-MU 2017-
2018. Dan watu kegiatan ini ketika malam jum’at Ba’da Maghrib
BAB V
TEMUAN – TEMUAN
31
A. Analisa Teoritis Potensi Program Kerja , Jenis , dan bentuk Kegiatan
Pemberdayaan Masyarakat yang Berpeluang Dilanjutkan dan atau
Dikembangkan .
KPM STAI-MU Merupakan jenis pengabdian kepada masyarakat yang
sifatnya partisipatif . seluruh program data , perencanaan , pelaksanaan , sefrta
evaluasi program dapat dilanjutkan di priode berikutnya .
namun, ada beberapa
program yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan . potensi tersebut
baik berupa Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam
32
BAB VI
PENUTUP
33
1 Masyarakat Peserta KPM diminta agar lebih lama dan membantu
masyarakat dibidang pendidikan MIQ & MD dan
bidang Keagamaan
2 Mahasiswa Panitia seharusnya mendanai Peserta KPM pada saat
penutupan acara.
34
untuk memajukan dan meningkatkan keimanan masyarakat dan juga membuat
masyarakat tertarik untuk memondok kan putra/putri mereka.
35
36