Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan mata pelajaran wajib di tingkat satuan
pendidikan, berupaya mendidik para siswa agar dapat mengembangkan dan melestarikan
keberadaannya di masa depan. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia terus dibina dan
dijaga lewat dunia pendidikan sebagai amanat dari Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan mampu untuk meningkatkan kemampuan
peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik
secara lisan maupun tulisan, serta untuk menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Ciamis dilakukan dengan pendekatan
berbasis lingkungan yang ekspresif dan apresiatif, serta menekankan pada penguasaan
pengalaman belajar yang komunikatif. Guru, orang tua, dan masyarakat dapat secara aktif
terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah.
Untuk memenuhi amanat Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan
pendidikan sekolah pada khususnya, SMP Negeri 8 Ciamis sebagai lembaga pendidikan
tingkat dasar/menengah memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia. Melalui KTSP ini, Sekolah,
Guru, dan Siswa dapat melaksanakan program pendidikan sesuai dengan karakteristik,
potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan
seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan
sekitar sekolah.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru
dalam Jabatan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 tahun 2009 tentang Beban Tugas Guru
dan pengawas

C. VISI MISI
1. Visi dan Misi SMP Negeri 8 Ciamis adalah :
1.1. Visi Sekolah
Bertumpu pada mutu, berpijak pada tauladan, berlandaskan iman dan taqwa
Dengan Indikator sebagai berikut :
1) Semua warga sekolah memiliki perilaku sesuai dengan norma-norma agama.
2) Terwujudnya warga sekolah yang memiliki akhlak mulia (akhlakul karimah)
3) Perolehan prestasi akademik dan non akademik dari tahun ke tahun
meningkat sehingga tercapai pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
1.2. Misi Sekolah
1) Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan bagi seluruh warga sekolah
2) Mengembangkan ahlakkul kharimah bagi semua warga sekolah
3) Meningkatkan Prestasi Siswa dalam bidang akademik dan non akademik
4) Mengembangkan kurikulum sekolah yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pengembangan sekolah.
5) Meningkatkan kualitas proses pendidikan.
6) Mengembangkan sistem pengelolaan pendidikan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan
Manejemen Berbasis Sekolah (MBS).
7) Mengembangkan dan melengkapi sarana dan prasarana pendidikan untuk
mewujudkan pelayanan pendidikanyang optimal.
8) Mengembangkan dan meningkatkan kinerja tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan secara propesional untuk mewujudkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas.
9) Meningkatkan disiplin dan etos kerja semua warga sekolah.
10) Mengembangkan dan meningkatkan standar pembiyaan pendidikan melalui
kerja sama antara sekolah dan masyarakat
11) Mengembangkan sistem penilaian yang otentik dan berkeadilan.
12) Mewujudkan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala guna meraih predikat
sekolah berwawasan adiwiyata.
13) Mengembangkan sekolah sebagai kawasan yang hijau, rindang, bersih,
nyaman, sehat dan tertata (Green School).

2. Visi -Misi Mata Pelajaran


2.1. Visi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Terwujudnya peserta didik yang mahir berkomunikasi dan cerdas berbahasa
(Indonesia).
2.2. Misi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap
kegiatan berkomunikasi.
2. Menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia.
3. Bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
4. Unggul dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia baik dari hasil nilai
akademis maupun di setiap kompetisi kebahasaan.
5. Menciptakan peserta didik yang sadar etika berbahasa.

D. Tujuan
1. Tujuan Sekolah
a. Menghasilkan lulusan yang berpengetahuan luas, berakhlak mulia, bertakwa, memiliki
kecakapan dalam keterampilan serta unggul dalam prestasi akademik dan non-
akademik.
b. Memiliki administrasi kurikulum yang lengkap, berstandar nasional.
c. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif , kreatif, dan inovatif.
d. Terwujudnya kompetensi tenaga penddik dan kependidikan yang profesional dan siap
menyongsong kemajuan imformatika dan teknologi di era global.
e. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berlandaskan Manejemen Berbasis Sekolah (MBS).
f. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang memadai dan relevan dalam
mendukung proses pendidikan.
g. Memiliki sumber dana yang memadai, memenuhi kegiatan sekolah yang berstandar
nasional .
h. Memiliki sistem penilaian beragam (multi aspek) untuk semua mata pelajaran dan
semua jenjang kelas.
i. Memiliki lingkungan sekolah yang kondusif, tertib, bersih, indah, ramah.
2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Ciamis bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam mencermati komunikasi dalam
Bahasa Indonesia.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab serta bertindak secara cerdas dalam
kegiatan penggunaan Bahasa Indonesia.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat terbiasa hidup bersama
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
d. Berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan Bahasa
Indonesia dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

E. Manfaat
Program mata pelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya bukan hanya sekedar
memenuhi administrasi guru Bahasa Indonesia, melainkan sudah merupakan suatu
kebutuhan dan tuntutan profesionalisme guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Adapun manfaat dari penyusunan program mata pelajaran ini adalah :
1. Sebagai pedoman guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
2. Mengarahkan guru dalam merencanakan dan melaksakan PBM.
3. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi guru dalam pelaksanaan PBM.
4. Bahan evaluasi guru dalam tindak lanjut proses pembelajaran pada tahun berikutnya.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

A. Tahap Persiapan
1. Surat Keputusan Kepala Sekolah
Kepala sekolah dalam tugas manajerialnya setiap awal tahun pelajaran menetapkan
surat keputusan pembagian tugas tenaga pendidik dan kependidikan dalam rangka
memperlancar proses belajar mengajar atau bimbingan di SMP Negeri 8 Ciamis. Surat
Keputusan Kepala Sekolah tentang pembagian tugas tenaga pendidik dan kependidikan
tahun pelajaran 2011/2012 terlampir.
2. Time Schedule Pembelajaran
Pelaksanaannya proses pembelajaran akan berjalan efektif dan efisien apabila guru
menyusun rencana berupa time schedule kegiatan pembelajaran berupa program tahunan
dan program semester berdasarkan kalender akademik dan kedalaman materi / bahan
ajar yang akan disajikan. Program tahunan dan program semester mata pelajaran Bahasa
Indonesia terlampir.
3. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif, dan hari libur. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif
belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada
setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu
libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda
tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Kalender
pendidikan SMP Negeri 8 Ciamis terlampir.
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Ketuntasan setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas, sarana dan
prasarana pendukung dan intake siswa. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
setiap mata pelajaran ditetapkan dalam kelas paralel melalui MGMP sekolah,
pembulatan hasil perhitungan KKM adalah 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas jika kurang
dari 0,5 dibulatkan ke bawah. Rincian KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia
terlampir.
KKM yang telah disusun merupakan kontrak nilai dengan anak dan mengukur
keberhasilan proses belajar mengajar dari setiap aspek penilaian sehingga KKM dibuat
diawal tahun ajaran baru dan harus diberitahukan kepada semua siswa sehingga siswa
dapat melihat atau termotivasi mencapai angka nilai KKM yang ditargetkan oleh
Gurunya.

B. Tahap Pelaksanan
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembe-
lajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi
dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber
belajar.

1. Silabus
Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau tema
pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Pengembangan silabus disusun di bawah
supervisi Dinas Pendidikan kabupaten Ciamis.
Beberapa prinsip yang mendasari pengembangan silabus antara lain:
a. Ilmiah, agar silabus yang dihasilkan valid.
b. Memperhatikan perkembangan dan kebutuhan siswa,dari sisi : cakupan,
kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajiannya.
c. Sistematis (tiap materi saling berkaitan).
d. Relevansi, terdapat keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari.
e. Konsistensi (antara kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran dan Pengalaman
Belajar).
f. Kecukupan (cakupan materi memadai untuk mendukung tercapainya standar
kompetensi).
Silabus yang disusun di SMPN 8 Ciamis berpedoman pada Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP) yang sudah diperbaharui serta disesuaikan dengan kondisi di SMPN
8 Ciamis. Silabus bermanfaat sebagai pedoman sumber pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan
kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus mata pelajaran
Bahasa Indonesia terlampir.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam
upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun untuk
setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang
penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan
pendidikan. Komponen RPP adalah
a. Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program /
program keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
b. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
c. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didikdalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe-
tensi dalam suatu pelajaran.
d. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan,
sikap, dan keterampilan.
e.Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai
oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
1) Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
2) Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
3) Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar
atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran. Silabus
mata pelajaran Bahasa Indonesia terlampir.

3. Penilaian
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.Penilaian
dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan
nontes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian
hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri.
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar Penilaian Pendidikan dan
Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran. Penilaian: proses sistimatis meliputi:
pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi,buat
keputusan.Penilaian kelas: merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik
yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai
informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Keputusan tersebut
berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu
kompetensi. Jadi penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
a. Bentuk Penilaian
1) Penilaian unjuk kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Menggunakan alat atau instrumen berikut:
a) Daftar cek (check-list)
b) Skala penilaian (rating scale)
2) Penilaian sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Secara umum, objek
sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah
sebagai berikut.
a) sikap terhadap materi pelajaran;
b) sikap terhadap guru/pengajar;
c) sikap terhadap proses pembelajaran;
d) sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi
pelajaran;
e) sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan
dengan mata pelajaran.
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau teknik. Teknik-teknik
tersebut antara lain: observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.
(1) Penilaian tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis merupakan
tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan.
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
(a) Memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
Pilihan ganda
Dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
Menjodohkan
(b) Mensuplai jawaban, dibedakan menjadi:
Isian atau melengkapi
Jawaban singkat atau pendek
Uraian
(2) Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
(a) kemampuan pengelolaan
(b) relevansi
(c) keaslian
(3) Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni, Pengembangan produk meliputi
tiga tahap, dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
(a) tahap persiapan;
(b) tahap pembuatan produk (proses);
(c) tahap penilaian produk (appraisal).
(4) Penilaian portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta
didik dalam satu periode tertentu.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
(a) Karya siswa adalah benar-benar karya peserta didik itu sendiri.
(b) Saling percaya antara guru dan peserta didik
(c) Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
(d) Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
(e) Kepuasan
(f) Kesesuaian
(g) Penilaian proses dan hasil
(h) Penilaian dan pembelajaran
(5) Penilaian diri (self assessment)
penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Jenis Tagihan
Tingkat kemampuan yang dituntut dari siswa setelah ia mempelajari kompetensi
dasar tertentu yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku hasil belajar.
ada beberapa jenis tagihan dalam melakukan penilaian diantaranya ;
(1) Kuis, isian atau jawaban singkat yg menanyakan hal-hal prinsip.
(2) Pertanyaan lisan, mengukur pemahaman terhadap konsep, prinsip, atau teorema.
(3) Ulangan harian, dilakukan secara periodik pada akhir pembelajaran KD tertentu.
(4) Tugas individu, diberikan dalam waktu-waktu dan kebutuhan tertentu dalam
berbagai bentuk (klipping, paper, dsb.)
(5) Tugas kelompok, digunakan untuk menilai kompetensi kerja kelompok.
(6) Responsi atau ujian praktik, digunakan pada mp tertentu yg membutuhkan
praktikum, baik pra (untuk mengetahui kesiapan) maupun pasca (untuk
mengetahui pencapaian KD tertentu.
(7) Laporan kerja praktik, dilakukan pada mp yang membutuhkan praktikum
dengan mengamati suatu gejala dan dilaporkan.

C. Tahap Tindak Lanjut


1. Analisis Ulangan
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik. Untuk menghasilkan soal yang berkualitas maka
guru setiap selesai melaksanakan ulangan harus dianalisis untuk melihat sejauhmana
tingkat kesukaran soal, daya beda, reabilitas dan validitas soal, sehingga pada akhirnya
soal yang baik akan disimpan dalam bank soal untuk digunakan pada tahap senjutnya.
2. Program Perbaikan
Proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila ketuntasan belajar lebih dari 75%
siswanya dan setiap siswa dapat melalmpoi KKM yang telah ditetapkan sebelumnya.
Guru dan siswa harus melaksanakan perbaikan apa bila tidak mencapai ketuntasan
belajar, perbaikan tidak hanya dari komponen soal yang diberikan namun harus
merupakan hasil dari kajian, anlisis atau penelitian tindakan kelas. Program perbaikan
yang bersumber darikomponen guru dalam melakukan pembelajaran maka guru harus
melakukan perbaikan dari hasil PTK, sedangkan apabila dari komponen guru maka dapat
dilakukan remidial teaching atau remidial tes, atau pun dilakukan tugas mandiri.
3. Program Pengayaan
Suatu pembelajaran yang dilakukan di luar proses pembelajaran sehari-hari dengan
materi yang esensial dan materi yang tidak sempat diberikan pada pembelajaran sehari-
hari. Membuat program pengayaan, yang perlu diperhatikan adalah pemberian tugas
tambahan yang mempunyai daya dukung dalam pengembangan kompetensi dasar, serta
mempunyai korelasi yang signifikan. Bentuk tagihan, misalnya makalah, laporan studi
lapangan, kliping, paper, hasil penelitian, LKS, penyelesaian soal-soal danpresentasi
suatu kegiatan. Seperti program perbaikan durasi tugas, rambu-rambu tugas dan hasil
penilaian perlu transfaransi. Dan ini biasanya bentuk penilaian yang dilakukan adalah
penilaian kualitatif (A=Amat baik, B=Baik, C=Sedang, D= Kurang, E= Kurang Sekali).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 8 Ciamis tahun pelajaran
2011/2012 berlaku sejak tanggal disahkan dan akan ditinjau kembali setiap akhir tahun pelajaran.
Peninjauan dilaksanakan oleh MGMP Bahasa Indonesia SMPN 8 Ciamis. Hasil peninjauan akan
digunakan pada tahun pelajaran berikutnya.
Pengembangan Program Mata pelajaran Bahasa Indonesia mengacu pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dan Badan Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pengembangan ini sesuai dengan relevansi
sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan berpedoman
pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan Pengawas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Saran
1. Program mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disusun setiap guru di tiap-tiap sekolah
yang berbeda tentu isinya akan berbeda sesuai dengan pengembangan yang dilakukan
dengan melihat karakter sekolah masing-masing. Pihak sekolah dan Guru mata
pelajaran Bahasa Indonesia dapat mengembangkan Program mata pelajaran Bahasa
Indonesia ini lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah masing-
masing melaui MGMP lokal.
2. Apabila MGMP di sekolah belum memungkinkan , maka Guru atau sekolah tersebut
dapat bekerja sama dengan sekolah lain melalui MGMP Bahasa Indonesia di
lingkungannya ( Komisariat ) untuk mengembangkan Program mata pelajaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai