KELUARGA
Makalah
Mata Kuliah :
Dosen Pengampu :
Oleh :
- Himatul muflicha
- Nevi Okta Permatasari
- Putri Ayu Irena Devi
- Rahma Aulia Khuzeni
PGSD 6A
2021 M/1442 H
KATA PENGANTAR
Hhanajsnsjsjnsja
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Pengajaran Bahasa
B. Pembinaan Bahasa Indonesia Dalam Lingkuangan Keluarga
C. Kemampuan dan Perkembangan Bahasa Anak
D. Peran Orang Tua dalam Pembinaan Bahasa Pada Anak
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembinaan dan pengemabnagn bahasa merupakan usaha dan kegiatan yang
dillakukan untuk memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia, bahasa daerah,
pengajaran bahasa asing supaya dapat memenuhi fungsi dan kedudukannya.
Kedudukan bahasa Indonesia kini semakin mantap sebgai wahana komunikasi, baik
dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan formal. Bahasa Indonesia
merupakan alat pertama dan utama untuk membangun arus pemikiran yang jelas dan
teliti. Jadi bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan
alat pertama, alat utama, dan alat pokok fundamental dalam proses pendidikan.
Begitupun halnya dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang juga digunakan
sebagai wahana komunikasi dan memiliki fungsi dan kedudukan masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimakah pembinaan bahasa Indonesia dan pengajaran?
2. Bagaimanakah pembinaan bahasa Indonesia dalam lingkungan keluarga?
C. Tujuan Masalah
1. Mendeskripsikan tentang pembinaan bahasa Indonesia dan pengajaran bahasa
2. Mendeskripsikan tentang pembinaan bahasa Indonesia dalam lingkungan
keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengajaran Bahasa
Pengajaran dapat diartikan pelatihan, penugasan, penyediaan kondisi dan
indoktrinasi untuk tujuan tertentu. Dalam pelaksanaannya, pengajaran merupakan
serangkaian kegiatan yang terdapat antara pelatihan, penugasan, penyediaan kondisi
dan indoktrinasi dengan komponen kurikulum, bahan ajar, metode,media, lingkungan,
guru, siswa serta masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengajaran bahasa ditujukan untuk meningkatkan potensi (kemampuan) siswa
dalam menguasai suatu bahasa, baik secara lisan ataupun tertulis. Untuk pengajaran
bahasa Indonesia, siswa diharapkan untuk mengasai bahasa Indonesia. Oleh karena
itu, pengajaran bahasa Indonesia dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang
terpadu antara pelatihan, penugasan, penyediaan kondisi dan indoktrinasi dengan
komponen kurikulum, bahan ajar, metode, media, lingkungan, guru, siswa serta
masyarakat untuk peningkatan potensi siswa dalam menguasai bahasa Indonesia baik
secara lisan ataupun tertulis.
Agar pengajaran dapat mencapai tujuan secara optimal, ada sejumlah tahap
pengajaran yang harus dirumuskan lebih awal. Agar perumusan itu dapat
menghasilkan serangkaian teori landasan pengajaran bahasa dan pengajaran bahasa
Indonesia sebgai bahasa kedua yang harus dipertimbangkan. Oleh karena itu tahap-
tahap pengajaran bahasa Indonesia dapat dirumuskan setelah seseorang memiliki
pengetahuan teori landasan pengajaran bahasa dan teori pengajaran bahasa Indonesia
sebagai bahasa kedua.
B. Pembinaan Bahasa Indonesia Dalam Lingkuangan Keluarga
Membina bahasa Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab para pakar
bahasa yang berkecimpung dalam bahsa dan sastra Indonesia, tetapi juga menjadi
tanggung jawab semua putra dan putri Indonesia yang cinta tanah air, bangsa dan
bahasa. Dengan perkataan loain, membina bahasa Indonesia itu menjadi kewajiban
kita sebagai warga negara.
Keluarga sangat berpengarug dalam proses belajar si anak, dia akan dapat
berbahasa secara baik. Dalam arti, dapat menggunakan tutur bahasa lengkap bila
keluarganya bukan positional family, yakni keluarga yang penentuna segala
keputusan tergantung pada status formal dari setiap anggota keluarga itu.keluarga
yang demikian itu cenderung mengakibatkan perkembangan perkembangan
kemampuan berbahasa si anaki terhambat, karena ia tidak bisa mengutakan pendapat
atau gagasannya. Lebih-lebih bila orang taunya sangat berlaku keras atau kejam
terhadap anak-anaknya, maka hal ini akan berdampak kurang baik bagi si anak , dia
akan cenderung merasa minder bila akan berbicara baik dengan orang tuanya,
gurunya maupun dengan sesama teman. Sebagai akibatnya, dia hanya mampu
menghasilkan tuutr ringkas saja. Pada waktu menginjak usia sekolah, dia terasa sulit
mengutarakan gagasan bahasa yang jelas dengan tutur lengkap, kurang atau tidak
memiliki keberanian yang memadai untuk berbicara sehingga dia akan mau membuka
mulutnya bila mana keadaan memaksa untuk itu. Dan sangat mungkin bahwa
tuturannya hanya ala kadarnya atau seperlunya.
Keluarga juga harus mengajarkan bahasa Indonesia yang bai dan benar kepada
anak-anaknya. Membina bahasa Indonesia yang baku di lingkungan keluarga sebagai
langkah awal, dapat mempercepat laju perkembangan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Dikatakan demikian, karena proses pemerolehan bahasa pada anak banyak
tergantung pada atau dipengaruhi oleh keluarga. Sehingga pendidikan dan pembinaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat dimulai di lingkungan kelarga, sehingga
diharapkan generasi penerus mampu bernalar dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Sekarang kita mengenal istilah prokem. Prokem adalah semacam bahasa
identitas remaja sekarang. Bahasa ini mampu mengungkapkan rahasia di antara
mereka. Orang luar sering tidak bisa memahami istilah-istilah bahasa yang
diungkapkan mereka. Kata-kata bapak diganti dengan bokap, ibu diganti dengan
nyokap, orang tua diganti dengan ortu dan masih banyak lagi istilah-istilah yang
mereka buat. Hal semacam ini menunjukan pula, bahwa pembinaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar perlu dilakukan di lingkungan keluarga, agar nantinya remaja
kita bisa menggunkan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua sangat berperan bagi
perkembangan rohani (psikis) anak. Terutama perkembangan watak dan
kepribadiannya melalui pengaruh yang dilakukannya terhadap anak.
Keluarga khususnya orang tua merupakan lingkungan pendidik pertama dan
utama bagi anak. Keluarga berfungsi sebagai mediator sosial budaya bagi anak.
Menurut UU No. 2 tahun 1989 Bab IV pasal 10 ayat 4: Pendidikan, Keluarga
merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam
keluarganya dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan
keterampilan2. Oleh karena itu keluarga mempunyai tugas untuk menyiapkan sarana
dan pembentukan kepribadian anak sejak dini. Dengan kata lain, kepribadian anak
tergantung pada pemikiran dan perlakuan kedua orang tua dan lingkungannya.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bahasa adalah sarana untuk berkomunikasi yang sangat dibutuhkan semua orang dalam
kehidupan sehari-hari
2. Manusia sejak lahir telah dibekali oleh potensi untuk berbahasa. Potensi ini akan
berkembang dengan baik melalui pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa
sejak dini. Sebaliknya dia tidak akan berkembangan degan baik tanpa adanya pembinaan
3. Keluarga khususnya orang tua sangat berperan dalam membina dan mengembangkan
kemampuan bahasa pada anak, agar anak berkomunikasi secara aktif dan efektif dalam
kehidupannya kelak ketika dia dewasa.
4. Peranan yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam pembinaan bahasa adalah Merintis dan
Meletakkan Dasar Berbahasa pada Anak, Latihan Motorik, Membiasakan, Memelihara,
Mengawasi bahasa anak, dan Mencegahnya Berbahasa Tidak Sopan, dan Mengembangkan
kemampuan berbahasa.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/download/516/496
https://id.scribd.com/document/440386036/PEMBINAAN-BAHASA-INDONESIA-
DAN-PENGAJARAN-BAHASA-DALAM-LINGKUNGAN-KELUARGA