PROPOSAL
Dosen Pengampu:
Agus Riyanto, M.Pd
Oleh :
Maghfira Dwi Febriani
4A PBSI
Disetujui Oleh :
Dosen Pengampu
ii
MOTTO
Man Shabara Zhafira ( Siapa yang bersabar, akan beruntung) “Barang siapa
mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan
diingkari (disia-siakan) dan sungguh, kamilah yang mencatat untuknya”
Qs.Al Anbiya Ayat 94 (surah 21)”. ‘’
Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan tuhan untuk mengasah potensi
yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam,
sepotong besi harus rela dibakar dan dipukuli berkali-kali?
Bukankah untuk menghasilkan mutiara, seekor kerang harus rela menahan
sakit yang berkepanjangan oleh pasir yang mengendap di tubuhnya.
PERSEMBAHAN
Sembah dan sujud syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan kehidupan, pertolongan, dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Persembahan terindah untuk:
Ayah dan ibu tercinta atas segala cinta, kasih sayang, dan doa yang tak pernah
henti untuk keberhasilan dan kesuksesanku, sahabat-sahabatku untuk
kebersamaan dan kebagiaan selama ini, semoga tali silaturahmi kita tidak pernah
terputus.
iii
PRAKATA
iv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Media
Video Tutorial pada teks prosedur. Metode penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana
menerapkan media video tutorial untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks
prosedur siswa kelas VII.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus
dimana disetiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur
penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Talang yang terdiri atas 22
Siswa.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan Siklus II dengan
target ketuntasan minimal, yaitu 75,00. Nilai rata-rata siswa dari siklus I sebesar
40,90, pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 77,27 persen. Keaktifan
belajar siswa dapat dilihat dari jumlah ketuntasan siklus I sebesar 40,90 persen,
dan siklus II meningkat menjadi 81,81 persen. Perilaku siswa juga mengalami
perubahan yang positif selama mengikuti pembelajaran menulis teks prosedur
melalui media video tutorial. Siswa lebih aktif dan tertarik untuk belajar menulis
prosedur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut , guru Bahasa Indonesia
disarankan untuk menggunakan media video tutorial dalam pembelajaran menulis
teks prosedur.
v
ABSTRACT
This research was carried out in two stages, namely Cycle I and Cycle
II with a minimum completeness target of 75.00. The average value of
students from the first cycle was 40.90, in the second cycle the average
value increased to 77.27 percent. Students' learning activity can be seen
from the number of completeness in the first cycle of 40.90 percent, and the
second cycle increasing to 81.81 percent. Students' behavior also
experienced positive changes during learning to write procedural texts
through video tutorial media. Students are more active and interested in
learning to write procedures. Based on the results of this study, Indonesian
language teachers are advised to use video tutorial media in learning to
write procedural texts.
For further researchers to apply it to the next Indonesian language
learning material, the aim is to prove that the video tutorial media is an
effective step to use in learning. However, it is necessary to pay attention to
the suitability of the media with the material provided.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi dengan judul peningkatan kemampuan
menulis teks prosedur melalui media video tutorial siswa kelas VII SMPN 1
TALANG dapat terselesaikan.
vii
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
PRAKATA........................................................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................................
1.4 Tujuan Masalah .........................................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................................
2.1 Kajian Teori ..............................................................................................................
2.2 Tindakan Hipotesis ....................................................................................................
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
Menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap revisi, dan
tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis menulis, harus
mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan dengan tahap
pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah selesai
mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak lepas
akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran, atau
tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan.
Pembelajaran menulis teks prosedur merupakan salah satu keterampilan
menuangkan ide pikiran kedalam tulisan. Pembelajaran menulis teks prosedur
dalam kurikulum K13 diterapkan pada siswa kelas VII SMP. Teks prosedur
bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan ide dan gagasannya ke
dalam bentuk teks prosedur.
Aspek keterampilan yang diharapkan oleh kurikulum 2013 ini adalah siswa
mampu memoroduksi, menyunting, mengabstraksi dan mengonversi.
Darikeempat aspek tersebut tampak jelas bahwa keterampilan utama yang harus
dikuasai oleh siswa adalah keterampilan memproduksi atau menulis.Berarti, pada
kurikulum 2013 ini, siswa diharapkan mampu memproduksi atau menulis teks
prosedur dengan baik. Hal ini terlihat dalam silabus kurikulum 2013 pada
Kompetensi Dasar 4.2 yaitu memproduksi teks prosedur yang koheren sesuai
dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara lisan maupun tulisan.
Walaupun menulis banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa suka dalam
menulis, siswa sekarang lebih suka menulis di sosial medianya dibandingkan
menulis pada proses akademiknya. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Prosedur Menggunakan Media Audio Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang) siswa malas
menulis khususnya dalam menulis teks prosedur karena media pembelajaran yang
kurang variatif dan inovatif. Menurut Saiful (http://id.shool), teks prosedur
adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu
peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu, yang dapat berupa imajinasi
atau dapat juga berupa kejadian yang benar terjadi.
Saat ini keterampilan menulis teks prosedur siswa sangat rendah yang
disebabkan beberapa faktor, diantaranya: teknik mengajar yang digunakan guru
dalam mengajarkan teks prosedur kurang menarik minat siswa dalam belajar,
media yang digunakan guru yang membuat siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya
minat dalam menulis teks prosedur, serta siswa kurang mampu dalam memilih
dan menyusun kata dan kalimat yang efektif termasuk penggunaan tanda baca.
Berdasarkan hasil Observasi awal pada tanggal 4 agustus tahun 2021 di kelas
VII SMPN 1 Talang, dari hasil kerja teks prosedur siswa, sebagian besar tidak ada
bagian resolusi yang dijelaskan bahkan ada hasil kerja siswa yang langsung
membahas inti dari teks prosedurnya dan tidak terdapat pengenalan cerita dalam
teks prosedur siswa, ada juga yang tidak memiliki koda atau bagian penutup
cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang struktur dari teks
prosedur itu sendiri. Struktur dari teks prosedur rmeliputi orientasi, yang
merupakan pengenalan tokoh, setting, latar dan komponen lainnya sebagai
pengenal cerita.
Walaupun menulis banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa suka dalam
menulis, siswa sekarang lebih suka menulis di sosial medianya dibandingkan
menulis pada proses akademiknya. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Prosedur Menggunakan Media Audio Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang) siswa malas
menulis khususnya dalam menulis teks prosedur karena media pembelajaran yang
kurang variatif dan inovatif. Menurut Saiful (http://id.shool), teks prosedur
adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu
peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu, yang dapat berupa imajinasi
atau dapat juga berupa kejadian yang benar terjadi.
Saat ini keterampilan menulis teks prosedur siswa sangat rendah yang
disebabkan beberapa faktor, diantaranya: teknik mengajar yang digunakan guru
dalam mengajarkan teks prosedur kurang menarik minat siswa dalam belajar,
media yang digunakan guru yang membuat siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya
minat dalam menulis teks prosedur, serta siswa kurang mampu dalam memilih
dan menyusun kata dan kalimat yang efektif termasuk penggunaan tanda baca.
Berdasarkan hasil Observasi awal pada tanggal 4 agustus tahun 2021 di kelas
VII SMPN 1 Talang, dari hasil kerja teks prosedur siswa, sebagian besar tidak ada
bagian resolusi yang dijelaskan bahkan ada hasil kerja siswa yang langsung
membahas inti dari teks prosedurnya dan tidak terdapat pengenalan cerita dalam
teks prosedur siswa, ada juga yang tidak memiliki koda atau bagian penutup
cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang struktur dari teks
prosedur itu sendiri. Struktur dari teks prosedur rmeliputi orientasi, yang
merupakan pengenalan tokoh, setting, latar dan komponen lainnya sebagai
pengenal cerita. komplikasi, merupakan pokok permasalahan dari suatu cerita,
resolusi, merupakan solusi dari masalah suatu cerita, dan koda merupakan bagian
akhir atau penutup dari suatu cerita.
1. Kemampuan siswa kelas VII SMPN 1 Talang dalam menulis atau membuat teks
prosedur masih kurang.
2. Rasa percaya diri siswa kelas VII SMPN 1 Talang dalam menyampaikan ide yang
dimilki masih kurang.
3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memiliki kosa kata yang kurang banyak.
Sebagai informasi dan teori baru bagi siswa, pendidik maupun peneliti bahwa
dengan menggunakan media video tutorial dapat meningkatkan kemampuan
menulis Teks prosedur siswa MTs Muhammadiyah Maradekaya. Selanjutnya,
memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan tentang teks prosedur
sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala
sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan
upaya menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dapat dijadikan acuan atau pertimbangan untuk
meneliti masalah yang relevan bagi penelitian selanjutnya.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2. Landasan teori
a. Hakikat Menulis
b. Pengertian Teks
Teks yaitu bahan tulisan yang berisi materi tertentu, seperti naskah materi
kuliah, pidato atau lainnya. Salah satu defenisi teks yang paling dikenal luas
berasal dari De Beaugrade dan Dressler (dalam Eriyanto, 20012: 3) yang
mendefenisikan teks sebagai sebuah peristiwa komunikatif yang harus memenuhi
beberapa syarat, yakni kohesi, koherensi, intensionalitas, ekseptabilitas,
informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.
Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa dalam penggunaannya. Unit Bahasa
tersebut berupa unit gramatikal seperti klausa dan kalimat. Teks terkadang pula
digambarkan sebagai sejenis kalimat yang super yaitu sebuah unit gramatikal yang
lebih panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain.
Jadi, sebuah teks terdiri dari beberapa kalimat. Selain itu, sebuah teks
berhubungan dengan semantik yaitu unit Bahasa yang berhubungan dengan
bentuk maknanya. Dengan demikian, teks dalam realisasinya berhubungan
dengan klausa yaitu suatu Bahasa yang terdiri atas subjek dan predikat dan
apabila diberi intonasi final akan menjadi sebuah kalimat.
c. Teks prosedur
Widjono (2007 : 175) Teks prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk
membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat
secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Teks
prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial
melakukan langkah tertentu. Pada teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata
perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca
melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut sehingga menjadi suatu
rangkaian cerita yang lengkap.
1. Berisikan langkah-langkah
2. Disusun secara informative
3. Dijelaskan secara mendetail
4. Bersifat objektif
5. Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
6. Menggunakan syarat/pilihan
7. Bersifat universal
8. Bersifat aktual dan akurat
9. Bersifat logis
3. Teks prosedur Protokol, merupakan prosedur yang aksi atau tata cara atau
juga langkah-langkahnya tidak terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami.
f. Media
Media pengajaran adalah sesuatu alat yang dipergunakan guru dalam proses
penyampaian pengajaran kepada siswa untuk membantu, mempermudah,
memperlancar jalannya pengajaran sehingga materi tersebut dapat dipahami oleh
siswa. Fungsinya adalah sebagai alat yang membantu siswa dalam memahami
materi melalui pengalaman yang tidak langsung.
Penggunaan media dan strategi yang tepat akan menimbulkan minat dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk lebih
bersikap kreatif khususnya menulis naskah drama. Dalam penelitian tindakan
kelas ini penulis memilih videotutorial sebagai media.
g. Media Video
Trianto (2010:34), megemukakan kata media berasal dari bahasa latin medus
yang secara harfiah berarti ‘tengah’ , ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi
televisi, film, radio, foto, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-
bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Media adalah suatu
ekstensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang tidak
mengadakan kontak langsung dengannya.
Menurut Arsyad (2007: 21-23), bahwa dampak positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai cara utama pembelajaran
langsung sebagai berikut:
1. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan
tidak bersifat verbalistik.
2. Metode pembelajaran lebih bervariasi.
3. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas.
4. Pembelajaran lebih menarik, dan
5. Mengatasi keterbatasan ruang.
Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat dalam
proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Secara
tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia. Oleh
karena itu, pemanfaatan media video dalam pembelajaran diharapkan dapat
menambah pemahaman materi siswa sebagai hasil belajar.
B. Kerangka Pikir
Pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada siswa
dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Proses pembelajaran tersebut dipengaruhi pemilihan media yang sesuai dalam
pembelajaran yang mempunyai dampak terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
Saat ini banyak media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran salah
satunya yang sesuai dengan materi pembelajaran adalah media videotutorial.
Media videotutorial dapat menyajikan informasi secara lebih konkrit, sehingga
informasi tersebut lebih mudah dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.
Video dapat menampilkan urutan-urutan gambar dari suatu peristiwa seperti
kejadian yang sebenarnya. Selain itu, video dapat menjelaskan perubahan
keadaan tiap waktu. Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan informasi yang
bersifat prosedural atau urutan kejadian. Dengam demikian, diharapkan media
videotutorial dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis
teks prosedur.
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas. Maka, dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut. Peningkatan kemampuan menulis teks
prosedur melalui Media Video Tutorial siswa kelas VII SMPN 1 Talang, mampu
meningkatkan minat belajar siswa dan mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran sesuai dengan standar KKM yaitu 75,0.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Hasil
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Siklus II
Pengamatan
Hasil
Proses Siklus I
3.3.1 Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur
siswa kelas VII SMPN 1 Talang. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil dari perencanaan adalah
sebagai berikut.
e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.
3.3.3 Observasi
Proses Siklus II
3.3.1 Perencanaan
e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.
3.3.3 Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media video tutorial.
Pengamatan difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur siswa,
kegiatan yang dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun
sesudah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil
pelaksanaan tindakan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil menulis teks
prosedur siswa sebagai dasar untuk kegiatan refleksi untuk memperbaiki
pelaksanaan tindakan pada kegiatan selanjutnya (revisi).
3.3.4 Refleksi
Analisis data dari hasil penilaian tes menulis teks prosedur menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks prosedur menggunakan media video tutorial siswa kelas
VII SMPN 1 Talang.
Setelah mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis
data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk menganalisis
data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang
diperoleh merupakan kumpulan keterangan-keterangan. Proses analisis data
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya sudah tidak
jenuh. Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain: a. Reduksi
Data (Reduction Data) Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan,
pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau
data yang diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang
lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup
banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti untuk
mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks prosedur siswa, dilakukan
perbandingan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II.
Apabila nilai rata-rata siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ratarata
siklus I maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan prosedur
siswa meningkat, dengan rumus sebagai berikut:
𝑀 = Σ𝑋
Keterangan:
M = nilai rata-rata
Penilaian
Rubrik Skor
kegiatan pembelajaran.
pembelajaran.
pembelajaran.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id
http://repository.unissula.ac.id
https://www.slideshare.net/suryaeka/instrumen-penilaian-sikap-
pengetahuan-dan-ketrampilan
18
19
20
21
22
23
24
25
2
6