Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN KETERAMPILAN

MENULIS TEKS PROSEDUR MELALUI MEDIA VIDEO


TUTORIAL SISWA KELAS VII SMPN 1 TALANG

PROPOSAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

Dosen Pengampu:
Agus Riyanto, M.Pd

Oleh :
Maghfira Dwi Febriani
4A PBSI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2022
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Judul : Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Menulis Teks Prosedur


Melalui Media Video Tutorial Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang
Penulis : Maghfira Dwi Febriani
Npm : 1520600048

Disetujui Oleh :
Dosen Pengampu

Agus Riyanto, M.Pd

ii
MOTTO

Man Shabara Zhafira ( Siapa yang bersabar, akan beruntung) “Barang siapa
mengerjakan kebajikan, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan
diingkari (disia-siakan) dan sungguh, kamilah yang mencatat untuknya”
Qs.Al Anbiya Ayat 94 (surah 21)”. ‘’
Sulitnya hidup terkadang merupakan jalan tuhan untuk mengasah potensi
yang ada dalam diri manusia. Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam,
sepotong besi harus rela dibakar dan dipukuli berkali-kali?
Bukankah untuk menghasilkan mutiara, seekor kerang harus rela menahan
sakit yang berkepanjangan oleh pasir yang mengendap di tubuhnya.

PERSEMBAHAN

Sembah dan sujud syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan kehidupan, pertolongan, dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Persembahan terindah untuk:

Ayah dan ibu tercinta atas segala cinta, kasih sayang, dan doa yang tak pernah
henti untuk keberhasilan dan kesuksesanku, sahabat-sahabatku untuk
kebersamaan dan kebagiaan selama ini, semoga tali silaturahmi kita tidak pernah
terputus.

iii
PRAKATA

Proposal berjudul “Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Menulis


Teks Prosedur Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang” disusun untuk memenuhi
tugas akhir pada mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas dalam mewujudkan
proposal ini penulis telah mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Penluis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Riyanto, M.Pd sebagai
pembimbing yang sudah memberikan bimbingan terkait menulis proposal
ini. Akhir kata, semoga proposal ini bisa bermanfaat untuk pembelajaran
bidang studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Penelitian
Tindakan Kelas.

iv
ABSTRAK

Maghfira Dwi Febriani. 2022. Meningkatan Kemampuan Keterampilan


Menulis Teks Prosedur Melalui Media Video Tutorial Siswa Kelas VII SMPN 1
Talang. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing Bapak Agus
Riyanto, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui Media
Video Tutorial pada teks prosedur. Metode penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana
menerapkan media video tutorial untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks
prosedur siswa kelas VII.

Jenis Penelitian ini adalah Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus
dimana disetiap siklus dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Prosedur
penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 1 Talang yang terdiri atas 22
Siswa.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu siklus I dan Siklus II dengan
target ketuntasan minimal, yaitu 75,00. Nilai rata-rata siswa dari siklus I sebesar
40,90, pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 77,27 persen. Keaktifan
belajar siswa dapat dilihat dari jumlah ketuntasan siklus I sebesar 40,90 persen,
dan siklus II meningkat menjadi 81,81 persen. Perilaku siswa juga mengalami
perubahan yang positif selama mengikuti pembelajaran menulis teks prosedur
melalui media video tutorial. Siswa lebih aktif dan tertarik untuk belajar menulis
prosedur. Berdasarkan hasil penelitian tersebut , guru Bahasa Indonesia
disarankan untuk menggunakan media video tutorial dalam pembelajaran menulis
teks prosedur.

Kepada peneliti selanjutnya agar menerapkannya pada materi pembelajaran


Bahasa Indonesia selanjutnya, tujuannya untuk membuktikan bahwa dengan
media video tutorial adalah langkah yang efektif digunakan dalam pembelajaran.
Namun perlu diperhatikan kesesuaian media dengan materi yang diberikan.

v
ABSTRACT

Maghfira Dwi Febriani. 2022. Improving Procedures Text Writing


Skills Through Video Tutorial Media for Class VII Students of SMPN 1
TALANG. Indonesian Language and Literature Education Study Program,
Faculty of Teacher Training and Education, Pancasakti University, Tegal.
Supervisor Mr. Agus Riyanto, M.Pd

This study aims to improve student learning outcomes through Media


Video Tutorials on procedure text. This research method is classroom
action research (CAR). The main problem in this research is how to apply
video tutorial media to improve learning outcomes of writing procedural
texts for class VII students of MTs Muhammadiyah Maradekaya.

This type of research is classroom action research which consists of 2


cycles where each cycle is carried out for 3 meetings. The research
procedure includes planning, implementing actions, observing and
reflecting. The subjects of this study were students of class VIIA MTs
Muhammadiyah Maradekaya which consisted of 22 students.

This research was carried out in two stages, namely Cycle I and Cycle
II with a minimum completeness target of 75.00. The average value of
students from the first cycle was 40.90, in the second cycle the average
value increased to 77.27 percent. Students' learning activity can be seen
from the number of completeness in the first cycle of 40.90 percent, and the
second cycle increasing to 81.81 percent. Students' behavior also
experienced positive changes during learning to write procedural texts
through video tutorial media. Students are more active and interested in
learning to write procedures. Based on the results of this study, Indonesian
language teachers are advised to use video tutorial media in learning to
write procedural texts.
For further researchers to apply it to the next Indonesian language
learning material, the aim is to prove that the video tutorial media is an
effective step to use in learning. However, it is necessary to pay attention to
the suitability of the media with the material provided.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi dengan judul peningkatan kemampuan
menulis teks prosedur melalui media video tutorial siswa kelas VII SMPN 1
TALANG dapat terselesaikan.

Sebelumnya mohon maaf apabila ada kesalahan kata-kata. Penulis menyadari


proposal ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu peneliti sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
Harapan penulis, semoga proposal ini dapat memberikan ilmu dan manfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan pada peneliti khususnya.

Tegal, 10 Juli 2022

Maghfira Dwi Febriani

vii
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................................
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...........................................................................
PRAKATA........................................................................................................................
iv
ABSTRAK .....................................................................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................................
1.4 Tujuan Masalah .........................................................................................................
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................................
2.1 Kajian Teori ..............................................................................................................
2.2 Tindakan Hipotesis ....................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................................................


3.1 Subyek Penelitian ......................................................................................................
3.2 Rancangan penelitian ................................................................................................
3.3 Prosedur penelitian ....................................................................................................
3.3.1 Pelaksaan ..............................................................................................................
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan ..........................................................................................
3.3.3 Observasi ..............................................................................................................
3.3.4 Refleksi .................................................................................................................
3.3.5 Analisis Data .......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menciptakan sumber daya


manusia yang berkualitas. Hal ini harus relevan dengan tanggungjawab yang
secara nyata dilakukan demi terciptanya sumber daya manusia yang dapat
menjadikan suatu negara maju bahkan berkembang. Maka lembaga pendidikan
harus bersungguh-sungguh menjalankan tugasnya agar menghasilkan kompetensi
lulusan yang berdaya guna. Berdasarkan uraian berikut maka, pemerintah wajib
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan akan meningkat jika,
kompetensi dasar sebagai salah satu aspek dalam proses pembelajaran dapat
terealisasikan dengan baik. Maka dibutuhkan komunikasi dalam penyampaian
substansi tersebut.

Komunikasi adalah salah satu bagian dari pembelajaran bahasa yang


menuntut peningkatan kemampuan didalam berinteraksi. Kurikulum 2013
merupakan merupakan kurikulum yang menekankan pentingnya keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Hal ini sangat menuntut
keaktifan dan kekreaktifan siswa yang dibentuk melalaui pembelajaran
berkelanjutan mulai dari mengamati, menanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi,
hingga mengkomunikasikan. Proses ini dimulai dari meningkatkatkan konsep
suatu teks, dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks
baik lisan maupun tulisan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan
berbahasa dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai warisan
budaya bangsa. Didalam kuriukulum ini terdapat pergeseran model pembelajaran
dari siswa diberitahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai media belajar.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, aspek
keterampilan menulis adalah suatu hal yang juga terdapat dalam kurikulum
disamping ketiga aspek lainnya yaitu menyimak, membaca, dan berbicara yang
juga tidak kalah pentingnya. Menuangkan ide pikiran kedalam suatu tulisan
tidaklah mudah, banyak orang pandai berbicara namun tidak mampu dalam
menuangkan ide pikirannya secara tertulis.

Menulis harus mengalami tahap prakarsa, tahap pelanjutan, tahap revisi, dan
tahap pengakhiran. Dalam tahap prakarsa, sebelum penulis menulis, harus
mencari ide yang akan dituangkan, kemudian dilanjutkan dengan tahap
pelanjutan, yaitu penulis mulai mengembangkan idenya. Setelah selesai
mengembangkan, ide harus direvisi karena sebagai seorang manusia tidak lepas
akan kesalahan. Setelah tulisan itu direvisi, maka ada tahap pengakhiran, atau
tahap penyelesaian yaitu tahap selesai yang siap untuk dipublikasikan.
Pembelajaran menulis teks prosedur merupakan salah satu keterampilan
menuangkan ide pikiran kedalam tulisan. Pembelajaran menulis teks prosedur
dalam kurikulum K13 diterapkan pada siswa kelas VII SMP. Teks prosedur
bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan ide dan gagasannya ke
dalam bentuk teks prosedur.

Aspek keterampilan yang diharapkan oleh kurikulum 2013 ini adalah siswa
mampu memoroduksi, menyunting, mengabstraksi dan mengonversi.
Darikeempat aspek tersebut tampak jelas bahwa keterampilan utama yang harus
dikuasai oleh siswa adalah keterampilan memproduksi atau menulis.Berarti, pada
kurikulum 2013 ini, siswa diharapkan mampu memproduksi atau menulis teks
prosedur dengan baik. Hal ini terlihat dalam silabus kurikulum 2013 pada
Kompetensi Dasar 4.2 yaitu memproduksi teks prosedur yang koheren sesuai
dengan karakteristik teks yang akan dibuat secara lisan maupun tulisan.

Walaupun menulis banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa suka dalam
menulis, siswa sekarang lebih suka menulis di sosial medianya dibandingkan
menulis pada proses akademiknya. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Prosedur Menggunakan Media Audio Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang) siswa malas
menulis khususnya dalam menulis teks prosedur karena media pembelajaran yang
kurang variatif dan inovatif. Menurut Saiful (http://id.shool), teks prosedur
adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu
peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu, yang dapat berupa imajinasi
atau dapat juga berupa kejadian yang benar terjadi.

Saat ini keterampilan menulis teks prosedur siswa sangat rendah yang
disebabkan beberapa faktor, diantaranya: teknik mengajar yang digunakan guru
dalam mengajarkan teks prosedur kurang menarik minat siswa dalam belajar,
media yang digunakan guru yang membuat siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya
minat dalam menulis teks prosedur, serta siswa kurang mampu dalam memilih
dan menyusun kata dan kalimat yang efektif termasuk penggunaan tanda baca.

Berdasarkan hasil Observasi awal pada tanggal 4 agustus tahun 2021 di kelas
VII SMPN 1 Talang, dari hasil kerja teks prosedur siswa, sebagian besar tidak ada
bagian resolusi yang dijelaskan bahkan ada hasil kerja siswa yang langsung
membahas inti dari teks prosedurnya dan tidak terdapat pengenalan cerita dalam
teks prosedur siswa, ada juga yang tidak memiliki koda atau bagian penutup
cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang struktur dari teks
prosedur itu sendiri. Struktur dari teks prosedur rmeliputi orientasi, yang
merupakan pengenalan tokoh, setting, latar dan komponen lainnya sebagai
pengenal cerita.
Walaupun menulis banyak manfaatnya, namun tidak semua siswa suka dalam
menulis, siswa sekarang lebih suka menulis di sosial medianya dibandingkan
menulis pada proses akademiknya. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Prosedur Menggunakan Media Audio Siswa Kelas VII SMPN 1 Talang) siswa malas
menulis khususnya dalam menulis teks prosedur karena media pembelajaran yang
kurang variatif dan inovatif. Menurut Saiful (http://id.shool), teks prosedur
adalah bacaan berupa karangan yang menceritakan atau menjelaskan suatu
peristiwa secara detail berdasarkan urutan waktu, yang dapat berupa imajinasi
atau dapat juga berupa kejadian yang benar terjadi.

Saat ini keterampilan menulis teks prosedur siswa sangat rendah yang
disebabkan beberapa faktor, diantaranya: teknik mengajar yang digunakan guru
dalam mengajarkan teks prosedur kurang menarik minat siswa dalam belajar,
media yang digunakan guru yang membuat siswa kurang memahami materi yang
disampaikan, kurangnya minat siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya
minat dalam menulis teks prosedur, serta siswa kurang mampu dalam memilih
dan menyusun kata dan kalimat yang efektif termasuk penggunaan tanda baca.

Berdasarkan hasil Observasi awal pada tanggal 4 agustus tahun 2021 di kelas
VII SMPN 1 Talang, dari hasil kerja teks prosedur siswa, sebagian besar tidak ada
bagian resolusi yang dijelaskan bahkan ada hasil kerja siswa yang langsung
membahas inti dari teks prosedurnya dan tidak terdapat pengenalan cerita dalam
teks prosedur siswa, ada juga yang tidak memiliki koda atau bagian penutup
cerita. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang struktur dari teks
prosedur itu sendiri. Struktur dari teks prosedur rmeliputi orientasi, yang
merupakan pengenalan tokoh, setting, latar dan komponen lainnya sebagai
pengenal cerita. komplikasi, merupakan pokok permasalahan dari suatu cerita,
resolusi, merupakan solusi dari masalah suatu cerita, dan koda merupakan bagian
akhir atau penutup dari suatu cerita.

Untuk mengatasi masalah tersebut sebaiknya guru perlu menggunakan


media yang tepat agar pembelajaran lebih efektif, variatif dan lebih menarik.
Berdasarkan hasil pengamatan, penulis menemukan salah satu media yang dapat
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks prosedur siswa
kelas VII SMPN 1 TALANG, yaitu media video tutorial. Video adalah salah satu
hiburan yang disukai kalangan remaja khususnya kalangan pelajar SMP, video
tutorial dapat menampilkan gambar-gambar menarik yang dapat seolah-olah ada
sehingga dianggap mampu meningkatkan hasil belajar menulis teks prosedur
siswa. Dengan media video tutorial dapat memancing siswa dalam
mengembangkan daya fikir, ide-ide, gagasan serta imajinasi yang lebih luas
kedalam teks prosedur.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermotivasi melakukan penelitian


dengan judul Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Melalui Media
Video Tutorial Siswa Kela VII SMPN 1 Talang.
1.2 Rumusan Masalah

1. Kemampuan siswa kelas VII SMPN 1 Talang dalam menulis atau membuat teks
prosedur masih kurang.

2. Rasa percaya diri siswa kelas VII SMPN 1 Talang dalam menyampaikan ide yang
dimilki masih kurang.

3. Kurangnya kemampuan siswa dalam memiliki kosa kata yang kurang banyak.

1.3 Pembatasan Masalah

Salah satu penyebab kurangnya keterampilan siswa dalam menulis teks


prosedur adalah Salah satu penyebab kurangnya keterampilan siswa dalam
menulis teks prosedur adalah rasa percaya diri dan kurangnya kosa kata yang
dimilki siswa kelas VII SMPN 1 Talang pada menulis teks prosedur yang masih
kurang. Kurangnya membaca sehingga mereka kekurangan referensi, mereka
tidak tau bahwa hal tersebut bisa dilawan dengan cara sering membaca. Oleh
karena itu, peneliti mencoba menggunakan media video tutorial supaya
kemampuan keterampilan siswa meningkat serta menambah semangat siswa
dalam melaksanaan pembelajaran.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatan keterampilan menulis


teks prosedur melalui media video tutorial siswa kelas VII SMPN 1 TALANG

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sebagai informasi dan teori baru bagi siswa, pendidik maupun peneliti bahwa
dengan menggunakan media video tutorial dapat meningkatkan kemampuan
menulis Teks prosedur siswa MTs Muhammadiyah Maradekaya. Selanjutnya,
memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan tentang teks prosedur
sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur dan
memahami materi yang disampaikan oleh guru.

1.5.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi siswa untuk


meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur melalui media video tutorial.

2. Bagi Guru

Memberikan pengalaman bagi guru dalam menerapkan pembelajaran


menulis teks prosedur menggunakan media video Tutorial. Sebagai pertimbangan
pilihan media yang dapat digunakan guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran menulis teks prosedur.
3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi berharga bagi kepala
sekolah untuk mengambil suatu kebijakan yang paling tepat dalam kaitan dengan
upaya menyajikan strategi pembelajaran yang efektif dan efesien di sekolah.

4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dapat dijadikan acuan atau pertimbangan untuk
meneliti masalah yang relevan bagi penelitian selanjutnya.
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Kajian Teori

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang keterampilan menulis dewasa ini telah banyak dilakukan


oleh mahasiswa dalam penyusunan skripsi. Walaupun banyak penelitian yang
telah dilakukan tidak sama persis tetapi setidaknya terdapat kesamaan dalam
pemakaian metode atau teknik, media maupun desain penelitiannya. beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Burhan (2017)
dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Drama dengan Menggunakan Media Video pada Siswa Kelas XIII SMA
Muhammadiyah 1 Semarang, memperoleh hasil yaitu bahwa melalui
pembelajaran menulis teks drama dengan menggunakan media video,
keterampilan menulis teks drama siswa meningkat 11,94% dengan nilai rata-rata
67 pada siklus I dan nilai rata-rata 75 pada siklus II. Adapun perubahan perilaku
siswa, yaitu siswa semakin aktif dan antusias dalam belajar tanpa ada tekanan dan
lebih termotivasi untuk menulis teks drama serta tidak bermalas-malasan dalam
proses pembelajaran.

Susparni (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Meningkatan


Keterampilan Menulis Teks Drama Melalui Teknik Pemberian Tugas dengan
Media Video Siswa Kelas VIII A SMP Negeri I Bumijawa Tegal Tahun Ajaran
2016/2017, memperoleh hasil yang membuktikan bahwa menggunakan
media. video dapat meningkatkan keterampilan menulis naskah drama.

Dari beberapa penelitian tersebut membuktikan bahwa media video dapat


meningkatkan kualitas pembelajaran menulis. Dari segi penggunaan, media
videodapat membuat tingkah laku siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi,
sedangkan dari segi hasil, gambar dapat meningkatkan kualitas, struktur ejaan,
dan isi tulisan yang dibuat siswa.

2. Landasan teori

a. Hakikat Menulis

Menurut Tarigan, (1986:3-4) menulis merupakan suatu keterampilan


berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang
produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, struktur kata, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak
datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak
dan teratur. Dalam jurnal: http://enpritis.uny.ac.id menyatakan bahwa menulis
adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam
bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur.
Menulis dapat diistilahkan mengarang, yaitu segenap rangkaian kegiatan
seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui Bahasa
tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.

Berdasarkan beberapa defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis


adalah suatu kegiatan seseorang dalam mengungkapkan ide, gagasan dan buah
pikirannya melalui tulisan. Buah pikir tersebut dapat berupa pendapat,
pengetahuan, pengalaman, keinginan, atau perasaan seseorang yang dirancang
sedemikian rupa agar dapat dipahami pembaca.

b. Pengertian Teks

Teks yaitu bahan tulisan yang berisi materi tertentu, seperti naskah materi
kuliah, pidato atau lainnya. Salah satu defenisi teks yang paling dikenal luas
berasal dari De Beaugrade dan Dressler (dalam Eriyanto, 20012: 3) yang
mendefenisikan teks sebagai sebuah peristiwa komunikatif yang harus memenuhi
beberapa syarat, yakni kohesi, koherensi, intensionalitas, ekseptabilitas,
informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.

Sebuah teks terdiri dari unit-unit bahasa dalam penggunaannya. Unit Bahasa
tersebut berupa unit gramatikal seperti klausa dan kalimat. Teks terkadang pula
digambarkan sebagai sejenis kalimat yang super yaitu sebuah unit gramatikal yang
lebih panjang daripada sebuah kalimat yang saling berhubungan satu sama lain.
Jadi, sebuah teks terdiri dari beberapa kalimat. Selain itu, sebuah teks
berhubungan dengan semantik yaitu unit Bahasa yang berhubungan dengan
bentuk maknanya. Dengan demikian, teks dalam realisasinya berhubungan
dengan klausa yaitu suatu Bahasa yang terdiri atas subjek dan predikat dan
apabila diberi intonasi final akan menjadi sebuah kalimat.

Berdasarkan beberapa defenisi teks diatas, dapat disimpulkan bahwa teks


adalah sebuah tulisan yang berisi materi tertentu meliputi setiap jenis ujaran yang
komunikatif. Syarat dikatakan teks jika memenuhi syarat, yakni kohesi, koherensi,
intensionalitas, ekseptabilitas, informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.

c. Teks prosedur

Widjono (2007 : 175) Teks prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk
membuat atau melakukan sesuatu hal dengan langkah demi langkah yang tepat
secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. Teks
prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial
melakukan langkah tertentu. Pada teks prosedur terdapat kata imperatif atau kata
perintah untuk melakukan apa yang dibahas pada teks agar si pembaca
melakukan apa yang diperintahkan pada isi teks tersebut sehingga menjadi suatu
rangkaian cerita yang lengkap.

Keraf (2001 : 137) mengatakan,teks prosedur adalah teks yang berisi


langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan
dan terdapat penjelasan/keterangan dalam langkah tersebut. Misalnya kamu
sedang mencari tulisan cara memutihkan wajah melalui internet, nah pada teks
tulisan tersebut akan ada cara atau langkah bagaimana memutihkan wajah
sehingga menghasilkan putih bersih seperti yang kamu inginkan. cara yang
disajikan pun langkah demi langkah secara berurutan agar sipembaca mampu
mengikuti tutorial yang disajikan.Berdasarkan pengertian para ahli tersebut maka
saya dapat menyimpulkan bahwa Teks proseduradalah karangan berupa khayalan
penulis, yang ditulis secara teratur (berdasarkan urutan waktu) sehingga menjadi
suatu rangkaian cerita.

d. Menurut Keraf (2010) ciri-ciri Teks prosedur adalah sebagai berikut:

1. Berisikan langkah-langkah
2. Disusun secara informative
3. Dijelaskan secara mendetail
4. Bersifat objektif
5. Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
6. Menggunakan syarat/pilihan
7. Bersifat universal
8. Bersifat aktual dan akurat
9. Bersifat logis

e. Jenis-jenis Teks prosedur

1. Teks prosedur Sederhana, merupakan suatu prosedur yang bisa di lakukan


hanya dengan dua hingga tiga aksi / langkah saja. Contohnya : cara menggunakan
kipas angin

2. Teks prosedur Kompleks, merupakan prosedur yang didalamnya itu terdapat


aksi / langkah-langkah yang banyak atau bisa dibilang cukup rumit. Contohnya :
Misalnya, prosedur pengurusan KTP.

3. Teks prosedur Protokol, merupakan prosedur yang aksi atau tata cara atau
juga langkah-langkahnya tidak terlalu rumit sehingga mudah untuk dipahami.

f. Media

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan


melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi
para siswa mancapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Media adalah
suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chanel) untuk menyampaikan suatu
pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada
penerimanya (receiver)
Dalam dunia pengajaran, pada umumnya pesan atau informasi tersebut
berasal dari sumber informasi, yakni guru, sedangkan sebagai penerima
informasinya adalah para siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan
tersebut berupa sejumlah kemampuan yang perlu di kuasai oleh para siswa
(Soeparno 2017:1).

Media pengajaran adalah sesuatu alat yang dipergunakan guru dalam proses
penyampaian pengajaran kepada siswa untuk membantu, mempermudah,
memperlancar jalannya pengajaran sehingga materi tersebut dapat dipahami oleh
siswa. Fungsinya adalah sebagai alat yang membantu siswa dalam memahami
materi melalui pengalaman yang tidak langsung.

Hidayat, dkk (1988:107). Media pembelajaran adalah suatu media yang


bermuatan pesan-pesan tertentu yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu
pula. Oleh karena itu, media pembelajaran disebut juga sebagai perantara.

Penggunaan media dan strategi yang tepat akan menimbulkan minat dan
semangat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk lebih
bersikap kreatif khususnya menulis naskah drama. Dalam penelitian tindakan
kelas ini penulis memilih videotutorial sebagai media.

g. Media Video

Trianto (2010:34), megemukakan kata media berasal dari bahasa latin medus
yang secara harfiah berarti ‘tengah’ , ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi
televisi, film, radio, foto, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-
bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Media adalah suatu
ekstensi manusia yang memungkinkannya memengaruhi orang lain yang tidak
mengadakan kontak langsung dengannya.

Menurut Arsyad (2007: 21-23), bahwa dampak positif dari penggunaan media
sebagai bagian integral pembelajaran di kelas sebagai cara utama pembelajaran
langsung sebagai berikut:

1. Penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku.


2. Pembelajaran menjadi lebih menarik.
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan
prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan
balik dan penguatan.
4. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan
gambar sebagai media terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
6. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau
diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap
proses belajar dapat ditingkatkan dan,
8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.
Trianto. (2010:38), mengatakan Penggunaan media dalam pembelajaran
memiliki tujuan instruksional yang mengandung maksud pengajaran. Media itu
lebih sering disebut dengan media pembelajaran. Media pembelajaran adalah
sebagai penyampaian pesan (the carriers of messages) dari beberapa sumber
saluran ke penerima pesan (receiver of messages). Media pembelajaran
hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses
pembelajaran yang terencana (arti sempit). Media pembelajaran diharapkan
dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, dan
tidak bersifat verbalistik.
2. Metode pembelajaran lebih bervariasi.
3. Siswa menjadi lebih aktif melakukan beragam aktivitas.
4. Pembelajaran lebih menarik, dan
5. Mengatasi keterbatasan ruang.

Media video merupakan rangkaian gambar visual yang memberikan ilusi


gerak pada layar computer. Hal ini sesua dengan pendapat Burke (2007: 33),
Beberapa fungsi video diantaranya dapat digunakan untuk mengarahkan
perhatian siswa pada aspek penting dari materi yang dipelajarinya, dapat
digunakan untuk mengajarkan pengetahuan prosedural, penunjang belajar siswa
dalam melakukan proses kognitif.

Video memiliki tiga fungsi dalam pembelajaran yaitu mengambil perhatian,


presentasi, dan latihan. Video untuk menarik perhatian dimaksudkan agar siswa
dapat memilih persepsi ciri- ciri tampilan tertentu dari pembelahan sel saat
informasi tersebut disimpan dan diproses dalam memori jangka pendek. Video
membantu dalam memperpanjang aspek visual dari Memori Jangka Panjang.
Lebih Lanjut Hamzah (2012: 55. Dalam Jurnal “Penggunaan Media Video Terhadap
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Organ Pencernaan Manusia”.
Studi Eksperimental pada Siswa Kelas V Semester Ganjil SD Negeri 1 Gumukrejo
Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016) menyatakan bahwa video yang
ada membuat siswa lebih mengingat materi lebih lama, gambar-gambar yang ada
dapat memperjelas materi yang belum dipahami.

Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat dalam
proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif. Secara
tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia. Oleh
karena itu, pemanfaatan media video dalam pembelajaran diharapkan dapat
menambah pemahaman materi siswa sebagai hasil belajar.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media video dapat


membantu siswa dalam proses belajar, siswa menjadi lebih mudah mengingat
materi, siswa juga mejadi legih semangat dalam belajar. Yang berarti bahwa
aktivitas belajar siswa meningkat.

B. Kerangka Pikir
Pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada siswa
dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran dan akan berpengaruh terhadap hasil belajar.
Proses pembelajaran tersebut dipengaruhi pemilihan media yang sesuai dalam
pembelajaran yang mempunyai dampak terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa.
Saat ini banyak media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran salah
satunya yang sesuai dengan materi pembelajaran adalah media videotutorial.
Media videotutorial dapat menyajikan informasi secara lebih konkrit, sehingga
informasi tersebut lebih mudah dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan.
Video dapat menampilkan urutan-urutan gambar dari suatu peristiwa seperti
kejadian yang sebenarnya. Selain itu, video dapat menjelaskan perubahan
keadaan tiap waktu. Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan informasi yang
bersifat prosedural atau urutan kejadian. Dengam demikian, diharapkan media
videotutorial dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis
teks prosedur.

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Kondisi awal 1. Guru tidak menggunakan


media pembelajaran
2. Siswa tidak paham dalam
menulis teks prosedur

Media pembelajaran Video Tutorial

Temuan Kemampuan Menulis Teks


Prososedur Melalui Media
Video Tutorial Meningkat

Bagan Kerangka Pikir

2.2 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas. Maka, dapat diajukan
hipotesis tindakan sebagai berikut. Peningkatan kemampuan menulis teks
prosedur melalui Media Video Tutorial siswa kelas VII SMPN 1 Talang, mampu
meningkatkan minat belajar siswa dan mencapai indikator keberhasilan
pembelajaran sesuai dengan standar KKM yaitu 75,0.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis Teks Prosedur Melalui


Media Video Tutorial siswa kelas VII SMPN 1 Talang, subjek 22 oran, laki-laki,
Sebanyak 9 orang dan perempuan sebanyak 13 orang.

3.2 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini


dilaksanankan untuk memecahkan suatu masalah yang ditimbulkan, kemudian
adanya upaya perbaikan yang dilakukan untuk suatu peningkatan hasil belajar
siswa.

Stephen Kemmis dalam Subyantoro (2007: 7) menyatakan PTK sebagai suatu


bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta
kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan), untuk
memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari (a) praktik- praktik sosial atau
kependidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka terhadap
praktikpraktik tersebut, dan (c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.
Pendapat lain juga disampaikan oleh Suyanto (dalam Subyantoro 2007: 6)
mendefinisikan PTK sebagai bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) maka prosedur


penelitian ini sesuai dengan prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan
dalam suatu proses berdaur/bersiklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemmis S. dan
M.C. Tanggrat (dalam Karniti 2002:15) yang menyatakan bahwa PTK adalah siklus
refleksi diri yang berbentuk spiral dalam rangka melakukan proses perbaikan
terhadap kondisi yang ada mencarikan solusi dalam memecahkan masalah yang
dihadapi dan dalam rangka menemukan cara-cara baru yang lebih baik dan lebih
efektif untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
1.3 Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan
penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian yaitu sebagai
berikut:

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Hasil

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan
Siklus II

Pengamatan

Hasil

Bagan 3.1 Alur Siklus. (Sumber: Arikunto 2010:58)

Proses Siklus I

3.3.1 Perencanaan
Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan
permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur
siswa kelas VII SMPN 1 Talang. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur siswa
kelas VII MTs Muhammadiyah Maradekaya. Hasil dari perencanaan adalah
sebagai berikut.

a. Peneliti menemukan masalah penelitian yang ditemukan berdasarkan hasil


observasi awal. Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan menulis
teks prosedur siswa.
b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen
penelitian.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media


Animasi Kartun.

d. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Namun, perencanaan yang dibuat bersifat
fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya.
Oleh karena itu, penelitian bersifat tidak tetap dan dinamis, yang memerlukan
keputusan cepat tentang apa yang perlu dilakukan. Pada tahap ini, guru kelas
melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan pokok bahasan
menulis teks prosedur dengan menggunakan media film. Peneliti melaksanakan
tindakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari tiga
kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 x 35 menit.

3.3.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa


dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media film.
Pengamatan difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur
siswa, kegiatan yang dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun
sesudah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil
pelaksanaan tindakan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil menulis
teks prosedur siswa sebagai dasar untuk kegiatan refleksi untuk
memperbaiki pelaksanaan tindakan pada kegiatan selanjutnya (revisi).
Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai observer yang
melakukan pengamatan dengan pedoman lembar observasi. Selain itu,
peneliti juga mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Setelah itu,
peneliti dan guru berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun
rancangan tindakan berikutnya.
3.3.4 Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari pengamatan.


Refleksi dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki pelaksanaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hasil tindakan dan kendala kendala yang muncul pada saat proses
pembelajaran.
Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan, dianalisis kemudian
dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan untuk dilakukan pada
tindakan selanjutnya. Apabila pada tindakan pertama hasil penelitian masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan terhadap
kekurangan dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.

Proses Siklus II

3.3.1 Perencanaan

Penyusunan perencanaan tindakan dilakukan untuk memecahkan


permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil observasi. Permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti adalah rendahnya keterampilan menulis teks prosedur
siswa kelas VII SMPN 1 Talang. Pada tahap ini peneliti merancang tindakan yang
akan dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur siswa
kelas VII SMPN 1talang. Hasil dari perencanaan adalah sebagai berikut.

a. Peneliti menemukan masalah penelitian yang ditemukan berdasarkan hasil


observasi awal. Masalah yang dipilih adalah meningkatkan keterampilan menulis
teks prosedur siswa.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan instrumen


penelitian.

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan, yaitu media


Animasi Kartun.

d. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

e. Melakukan tes untuk mengukur hasil teks prosedur siswa. Tes dilakukan pada
setiap akhir pertemuan.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran menulis teks prosedur pada


siklus I ini adalah sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Materi
pembelajaran adalah keterampilan menulis Teks prosedur melalui media animasi
kartun. Setiap pelaksanaan dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut.

Pada pertemuan pertama, tahap persiapan dilakukan dengan


mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan memberikan
apersepsi kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat serta petunjuk
pembelajaran menulis paragraph narasi melalui media animasi kartun.

Pada tahap pelaksanaan, guru melakukan pembelajaran teks prosedurr. Guru


memberi contoh teks prosedur dalam bentuk video tutorial narasi pada siswa dan
menuntun siswa menemukan aspek-aspek yang ada dalam teks prosedur. Guru
bersama siswa menemukan langkah-langkah menulis teks prosedur dan memberi
kesempatan pada siswa menulis teks prosedur, kemudian guru menugasi siswa
untuk berlatih menulis teks prosedur dengan menggunakan media animasi kartun
sebagai sumber inspirasinya. Setelah teks prosedur selesai ditulis, tiap- tiap siswa
diarahkan untuk saling mengomentari teks prosedur teman sebangkunya,
kemudian memastikan tulisan teks prosedurnya sudah benar. Kemudian guru
mengambil tiga contoh hasil tulisan siswa untuk ditampilkan didepan kelas dan
siswa lain boleh mengomentarinya.

Apabila terjadi penyimpangan pendapat guru segera meluruskan sambil


memberi penguatan. Sebagai tindak lanjut, guru memberi tugas rumah kepada
siswa untuk menulis teks prosedur dengan memilih salah satu gambar karikatur
yang tersedia sebagai bahan tema atau mencari media animasi kartun lain
agar lebih banyak pilihannya.

3.3.3 Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan guru dan siswa dalam
proses pembelajaran menulis teks prosedur dengan media video tutorial.
Pengamatan difokuskan pada keaktifan siswa saat menulis teks prosedur siswa,
kegiatan yang dilakukan oleh guru, dan situasi pada saat pelaksanaan
pembelajaran. Pengamatan dilakukan terhadap siswa baik sebelum maupun
sesudah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran. Observasi terhadap hasil
pelaksanaan tindakan dilakukan untuk mendokumentasikan hasil menulis teks
prosedur siswa sebagai dasar untuk kegiatan refleksi untuk memperbaiki
pelaksanaan tindakan pada kegiatan selanjutnya (revisi).

Dalam kegiatan ini, peneliti bertindak sebagai observer yang melakukan


pengamatan dengan pedoman lembar observasi. Selain itu, peneliti juga
mengambil beberapa foto sebagai dokumentasi. Setelah itu, peneliti dan guru
berdiskusi mengenai hasil akhir tindakan serta menyusun rancangan tindakan
berikutnya.

3.3.4 Refleksi

Refleksi adalah kegiatan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari pengamatan.


Refleksi dilakukan secara bertahap untuk memperbaiki pelaksanaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Kegiatan refleksi dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui hasil tindakan dan kendala kendala yang muncul pada saat proses
pembelajaran.

Data atau hasil perubahan setelah adanya tindakan, dianalisis kemudian


dijadikan acuan perubahan atau perbaikan tindakan untuk dilakukan pada
tindakan selanjutnya. Apabila pada tindakan pertama hasil penelitian masih belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran, dapat dilakukan perbaikan terhadap
kekurangan dan kendala yang terjadi pada proses pembelajaran sebelumnya.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dari hasil penilaian tes menulis teks prosedur menggunakan
teknik analisis kualitatif dan kuantitatif, dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan menulis teks prosedur menggunakan media video tutorial siswa kelas
VII SMPN 1 Talang.
Setelah mendapatkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka
langkah selanjutnya adalah mengolah data yang terkumpul dengan menganalisis
data, mendeskripsikan data, serta mengambil kesimpulan. Untuk menganalisis
data ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, karena data-data yang
diperoleh merupakan kumpulan keterangan-keterangan. Proses analisis data
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban dari informan. Apabila jawaban yang
diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan, peneliti akan
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya sudah tidak
jenuh. Aktivitas dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain: a. Reduksi
Data (Reduction Data) Reduksi data diartikan sebagai peroses pemilihan,
pemisahan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi
data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan atau
data yang diperoleh dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian yang
lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup
banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti untuk
mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks prosedur siswa, dilakukan
perbandingan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II.

Apabila nilai rata-rata siklus II lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ratarata
siklus I maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis karangan prosedur
siswa meningkat, dengan rumus sebagai berikut:

𝑀 = Σ𝑋

Keterangan:

M = nilai rata-rata

∑x = jumlah nilai siswa N = jumlah siswa

Penilaian

Sikap Pengetahuan Ketrampilan

Teknik Bentuk : Nontes Teknik Bentuk : Tes Tes


Instrumen Instrumen
: Observasi : Tes tertulis Unjuk kerja

: Lembar : Tes objektif Penugasan


pengamatan
Instrumen Penilaian Sikap

Penilaian observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung sikap


peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Berikut contoh instrumen
dan lembar pengamatan penilaian sikap.

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindakan

Rubrik Penilaian Sikap

Rubrik Skor

Menunjukkan perilaku yang selalu sungguh-sungguh dalam melakukan 4

kegiatan pembelajaran.

Menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 3

pembelajaran.

Mulai menunjukkan kadang-kadang ada usaha sungguh-sungguh perilaku 2

dalam kegiatan pembelajaran.

Sama sekali tidak menunjukkan perilaku yang diamati dalam kegiatan 1

pembelajaran.

Instrumen Penilaian Pengetahuan

Kompetensi Indikator Indikator Soal Jenis Soal Soal


Dasar

(Jumlah skor/skor maksimal jumlah soal) x nilai maksimal


Instrumen penilaian ketrampilan

Penilaian ketrampilan dilakukan dengan siswa diminta untuk melakukan


observasi secara individu dilingkungan sekitar dan melaporkanya sesuai dengan
hasil pengamatan yang telah dilakukanya.
DAFTAR PUSTAKA

https://digilibadmin.unismuh.ac.id
http://repository.unissula.ac.id
https://www.slideshare.net/suryaeka/instrumen-penilaian-sikap-
pengetahuan-dan-ketrampilan
18
19
20
21
22
23
24
25
2
6

Anda mungkin juga menyukai