Anda di halaman 1dari 4

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK

MATERI TEKS DISKUSI

Kharismatul Aziziyah Rhada Putri

Universitas Negeri Malang


E-mail: kharismatul.aziziyah.2002116@students.um.ac.id

Abstract: The purpose of this research is to find out and understand the
learning model that is considered interactive if it is used in the
discussion text subject matter. The discussion text describes a problem
or issue from at least two different views that show between two
positions of opinion that agree and disagree on an issue. The solution
to make this learning meaningful is to choose approaches, strategies,
methods and learning models that are in accordance with the 2013
curriculum.

Keywoards: Problem Based Learning, Discussion Text.

Abstrak: Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan


memahami model pembelajaran yang dianggap interaktif jika
digunakan dalam materi pelajaran teks diskusi. Teks diskusi
menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan
pandangan yang memperlihatkan antara dua posisi pendapat yang
setuju dan yang tidak setuju dari suatu persoalan. Solusi untuk
membuat pembelajaran ini menjadi bermakna ialah dengan memilih
pendekatan, strategi, metode dan model pembelajaran yang sesuai
dengan kurikulum 2013.

Kata-kata Kunci : Problem Based Learning, Teks Diskusi

Kurikulum 2013 menurut Ahmad (2014) merupakan kurikulum terbaru yang


digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran oleh beberapa sekolah di
Indonesia. Proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013 diharapkan
mampu menghasilkan bibit Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Kurikulum 2013 juga memiliki beberapa karakteristik, diantaranya pembelajaran
berpusat pada peserta didik, menggunakan model pembelajaran inovatif dan aneka
sumber belajar, pembelajaran berbasis kompetensi, pembelajaran berlandaskan pada
pendekatan saintifik.

Pembelajaran suatu kegiatan yang dirancang oleh guru agar siswa melakukan
keiatan belajar, untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan dalam
merancang kegiatan pembeajaran ini, seorang guru semestinya memahami
karakteristik siswa, tujuan pembelajran, yang ingin dicapai atau kompetensi yang
harus dikuasai siswa, materi ajar yang akan disajikan, dan cara yang digunakan terus
mengemas penyajian materi serta penggunaan bentuk dan jenis penilaian yang akan
dipiih untuk melakukan mengukuran terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang telah dimiliki siswa.
Berkaitan dengan cara atau metode apa yang akan dipilih dan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran, seorang guru harus terlebih dahulu memahami berbagai
pendakatan, strategi, dan model pembelajaran. Pemahaman tentang hal ini akan
memberikan tuntutan kepada guru untuk dapat memilah, memilih, dan menetapkan
dengan tepat metode pmbelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Oleh karena itu, pembelajaran
dirancang sedemikian rupa dalam Kurikulum 2013 agar siswa secara aktif
memahami konsep dan prinsip melalui beberapa tahap. Dalam tahapan itu ada
mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan,
mengkomunikasikan konsep, dan prinsip yang ditemukan. Salah satu mata pelajaran
yang perlu diberikan disetiap siswa jenjang pendidikan adalah pembelajaran bahasa
Indonesia.
Pendidikan bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah memberikan peran
penting dalam pengembangan kemampuan daya pikir siswa. Pembelajaran bahasa
Indonesia dalam Kurikulum 2013 dikemas dalam bentuk teks. Teks merupakan jalan
menuju pemahaman tentang bahasa. Itu sebabnya, menurut Halliday dan Ruqiyah
(dalam Mahsun, 2014: 1) teks merupakan bahasa yang berfungsi atau bahasa yang
sedang melaksanakan tugas tertentu dalam konteks situasi. Jadi semua contoh bahasa
dalam hidup mengambil bagian dalam konteks situasi disebut teks.

PEMBAHASAN

Konsep pembelajaran menurut Corey (Sagala, 2010:61) adalah “suatu proses


dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan
respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari
pendidikan”. Lingkungan belajar hendaknya dikelola dengan baik karena
pembelajaran memiliki peranan penting dalam pendidikan. Sejalan dengan pendapat
Sagala (2010: 61) bahwa pembelajaran adalah ”membelajarkan siswa menggunakan
asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan”.
Konsep model pembalajaran menurut Trianto (2010: 51), menyebutkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan
pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan pendekatan saintifik adalah
pembelajaran bahasa Indonesia yang dirancang secara prosedural sesuai dengan
langkah-langkah umum kegiatan ilmiah (Bintari, 2014:4). Berkaitan dengan hal
tersebut, teks diskusi adalah materi yang memiliki kaitan dengan tujuan pendekatan
saintifik. Teks diskusi adalah penulisan yang argumentatif, menggunakan pemikiran
yang logis, dan menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini dapat menampilkan dan
menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan pandangan yang
memperlihatkan antara dua posisi pendapat yang setuju dan yang tidak setuju dari
suatu persoalan. Oleh sebab itu, dengan adanya teks diskusi akan membuat siswa
mengenal informasi, mengkritisi kejadian yang terjadi di lingkungannya.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang
sangat penting di sekolah. Dalam melaksanakan pembelajaran bahasa selalu
memerlukan tiga komponen pendukung, yaitu perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Perencanaan pembelajaran
adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran
dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian kegiatan
yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan
memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Pada silabus terdapat
beberapa bagian penting yang dapat digunakan dalam proses pembuatan dokumen
atau hasil akhir perencanaan. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut
adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal di atas sehingga selanjutnya
dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang biasa disebut Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Pelaksanaan pembelajaran adalah implementasi dari RPP yang meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, guru
menerapkan pendekatan saintifik dengan metode project based learning. Evaluasi
pembelajaran juga dilakukan, baik saat pembelajaran berlangsung maupun pada
akhir pembelajaran. Evaluasi pembelajaran meliputi penilaian sikap religius dan
sosial penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan. penilaian sikap dan
pengetahuan dilakukan ketika pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian
keterampilan dilakukan saat akhir pembelajaran, misalnya guru melakukan penilaian
pada hasil kerja siswa.Adanya rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran, maka proses belajar pembelajaran mengenai teks diskusi dan
teks ulasan terlaksana. Dalam pelaksanaannya pun sudah ditentukan dengan
menggunakan pendekatan saintifik dengan model problem based learning yang
sesuai berdasarkan Kurikulum 2013.

KESIMPULAN

Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan


digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap dalam
kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Teks diskusi adalah penulisan yang argumentatif, menggunakan pemikiran
yang logis, dan menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini dapat menampilkan dan
menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan pandangan yang
memperlihatkan antara dua posisi pendapat yang setuju dan yang tidak setuju dari
suatu persoalan. Oleh sebab itu, dengan adanya teks diskusi akan membuat siswa
mengenal informasi, mengkritisi kejadian yang terjadi di lingkungannya.
Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang
sangat penting di sekolah. Dalam melaksanakan pembelajaran bahasa selalu
memerlukan tiga komponen pendukung, yaitu perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran adalah implementasi dari RPP yang meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti, guru
menerapkan pendekatan saintifik dengan metode project based learning.

DAFTAR RUJUKAN
Nurayati, dkk. 2015. “Model Pembelajaran”.
https://pindaiilmu.blogspot.com/2015/06/makalah-model-pembelajaran.html .
(diakses pada 9 Mei 2022).
Putri Khoerunnisa & Syifa Masyhuril Aqwal. 2020. “Analisis Model-Model
Pembelajaran”. Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 4, No. 1.
http://research.unissula.ac.id/file/publikasi/211313015/9230susun_ISI_DAN_
DAFTAR_PUSTAKA_BUKU_MODEL_edit_.pdf . (diakses pada 9 Mei
2022).
Saing. 2018. http://eprints.unm.ac.id/7119/1/BAB%20I.pdf . (diakses pada 9 Mei
2022).
Yudiarmika, dkk. 2018. “Pembelajaran Menyusun Teks Diskusi dan Teks Ulasan
Berpendekatan Saintifik Pada Siswa Kelas VIII A1 Di SMP Negeri 1
Singaraja”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa.
Yudiarmika. 2018. JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA. https://ejournal-
pasca.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_bahasa/article/view/2984/1608.
(diakses pada 9 Mei 2022).

Anda mungkin juga menyukai