Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 3.16 dan 4.16)

Sekolah : SMP ……

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VII / Genap

Materi Pokok : Cerita Fabel

Alokasi Waktu : 4 x pertemuan (8 JP)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

KD 3.16 Menelaah struktur dan 3.16.1 Menjelaskan karakteristik bagian-


kebahasaan fabel daerah bagian struktur cerita fabel
setempat yang dibaca dan 3.16.2 Mengidentifikasi struktur fabel
didengar 3.16.3 Menyimpulkan prinsip penggunaan
kata/ kalimat pada cerita fabel
3.16.4 Melengkapi cerita fabel sesuai
struktur dan kaidah bahasa
3.16.5 Memvariasikan alur, dialog, latar,
dari fabel yang disajikan
3.16.6 Menentukan dan memperbaiki
kesalahan penggunaan kata,
kalimat, ejaan dan tanda baca

KD 4.16 Memerankan isi fabel daerah 4.16.1 Merencanakan penulisan cerita


setempat yang dibaca dan fabel
didengar. 4.16.2 Menulis cerita fabel dengan
memperhatikan pilihan kata,
kelengkapan struktur, dan kaidah
penggunaan kata kalimat/ tanda
baca/ejaan
4.16.3 Memerankan isi fabel dengan
intonasi, gestur, dan aspek
pemeranan lain yang sesuai

C. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan ke-1

1. Melalui kegiatan membaca teks, siswa menjelaskan karakteristik bagian-bagian


struktur

cerita fabel dengan benar.


2. Melalui kegiatan membaca teks, siswa mengidentifikasi struktur fabel dengan benar.

3. Melalui kegiatan diskusi, siswa menyimpulkan prinsip penggunaan kata/ kalimat pada

cerita fabel.

Pertemuan ke-2

4. Melalui diskusi, siswa melengkapi cerita fabel sesuai struktur teks dengan benar.

5. Melalui kegiatan membaca, siswa memvariasikan alur, dialog, latar, dari fabel yang

disajikan.

6. Melalui diskusi, siswa dapat merencanakan penulisan cerita fabel.

Pertemuan ke-3

7. Melalui kegiatan diskusi siswa memperbaiki kesalahan penggunaan kata, kalimat,ejaan

dan tanda baca dalam perencanaan penulisan cerita fabel

8. Siswa menulis cerita fabel dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur,

dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan.

Pertemuan ke-4

9. Melalui kegiatan diskusi, siswa memerankan isi fabel dengan intonasi, gestur, dan
aspek pemeranan lain yang sesuai.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengetahuan

a. Struktur cerita fabel.

b. Karakteristik tiap bagian struktur cerita fabel.

c. Prinsip dan contoh cara melengkapi cerita fabel.

d. Contoh penggunaan kata/frasa benda, kata/frasa sifat, kata keterangan tempat, kata
sambung yang berkaitan dengan waktu (seketika, seraya, sambil, kemudian, setelah

itu, akhirnya), kata sambung sebab-akibat (karena, karena itu), syarat dan kondisi (jika,

seandainya).

e. Prinsip dan contoh kalimat langsung dan tidak langsung pada cerita fabel.

f. Prinsip dan contoh penggunaan diksi/kalimat dalam cerita.

g. Prinsip dan contoh tanda baca/ejaan baik yang salah maupun yang benar.

h. Contoh langkah penyusunan cerita fabel.

i. Aspek-aspek yang disunting pada cerita fabel.

2. Keterampilan

a. Kerangka cerita fabel

b. Menulis cerita fabel

c. Aspek/teknik memerankan certita fabel

E. Metode Pembelajaran

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

2. Saintifik

F. Media dan Bahan

1. Media Pembelajaran

a. Teks fabel

b. Gambar binatang sebagai tokoh fabel

c. Video cerita fabel

2. Alat Pembelajaran
a. LKS

b. Laptop, proyektor, active speaker.

G. Sumber Belajar

1.Kemdikbud, R.I. 2013. Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.


2.Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menegah.
3.Permendiknas No.50 Tahun 2015 Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan.
4.Prof. Mahsun. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Teks. Jakarta : Lembaga
Pengembangan Bahasa Indonesia.

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama: (2 x 40’)

No Kegiatan Waktu Pembelajaran


1. Pendahuluan a. Guru bersama siswa berdoa untuk 20 menit
memulai pembelajaran.
b. Guru mengondisikan siswa.
c. Guru mengecek penguasaan kompetensi
pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
tentang cerita fabel.
d. Guru menyampaikan informasi tentang
tujuan pembelajaran dan
indikator yang harus dicapai setelah
pembelajaran
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian
pengetahuan dan
keterampilan

2. Inti a. Siswa mencermati tayangan cerita fabel 60 menit


Belalang Sembah
b. Siswa memprediksi isi cerita fabel.
c. Siswa secara berkelompok
mengidentifikasi struktur teks fabel.
d. Siswa secara berkelompok menggali
informasi tentang
karakteristik orientasi, kompilkasi, resolusi
pada cerita fabel dari
berbagai media.
e. Siswa secara berkelompok berdiskusi
untuk menyimpulkan
karakteristik struktur dan cara mengenali
struktur fabel
f. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
untuk ditanggapi kelompok
lain.

3. Penutup a. Guru memberi penguatan dan bersama 10 menit


siswa membuat simpulan
mengenai struktur cerita fabel.
b. Guru dan siswa merefleksi kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan tentang struktur teks fabel dan
simpulan isi.
c. Siswa menerima informasi tentang
kegiatan pembelajaran
berikutnya tentang kaidah kebahasaan
dalam teks fabel
Pertemuan kedua (2 x 40’)

No Kegiatan Waktu Pembelajaran


1. Pendahuluan a. Guru bersama siswa berdoa untuk 10 menit
memulai pembelajaran.
b. Guru mengondisikan siswa.
c. Guru mengecek penguasaan kompetensi
pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang
akan dilaksanakan
tentang struktur fabel.
d. Guru menyampaikan informasi tentang
tujuan pembelajaran dan
indikator yang harus dicapai setelah
pembelajaran
e. Guru menyampaikan lingkup penilaian
pengetahuan dan
keterampilan

2. Inti a. Siswa mengamati urutan struktur fabel 60 menit


Sesama Saudara Harus
Berbagi.
b. Siswa memprediksi variasi alur, dialog,
dan sudut pandang cerita
fabel.
c. Siswa secara berkelompok untuk
menemukan cara memvariasikan
alur, dialog, dan sudut pandang cerita
fabel.
d. Siswa dalam kelompok menggali
informasi dari berbagai sumber
untuk menemukan cara memvariasikan
alur, dialog, dan sudut
pandang cerita fabel.
e. Siswa dalam kelompok berdiskusi
tentang penggunaan kaidah
kebahasaan dalam teks cerita fabel.
f. Siswa mempresentasikan hasil
diskusinya.
g. Siswa memperbaiki/menyunting
kesalahan penggunaan kata,
kalimat, ejaan dan tanda bacanya.

3. Penutup a. Guru memberi penguatan dan bersama 10 menit


siswa membuat simpulan
tentang kaidah kebahasaan dalam teks
fabel.
b. Guru dan siswa merefleksi kegiatan
pembelajaran yang telah
dilakukan
c. Guru melakukan penilaian tertulis
tentang pengetahuan tentang
teks fabel.
d. Guru melakukan pembelajaran remedi
dan pengayaan sebagai
tindak lanjut dari analisi hasil penilaian.
e. Siswa menerima informasi tentang
kegiatan pembelajaran
berikutnya tentang menulis teks fabel.
Pertemuan ketiga (2 x 40’)

No Kegiatan Waktu Pembelajaran


1. Pendahuluan a. Guru mempersiapkan siswa agar siap 10 menit
mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
d. Guru menyampaikan manfaat materi
pembelajaran yang akan
dipelajari.
e. Guru menyampaikan langkah-langkah
kegiatan yang akan
ditempuh pada pembelajaran teks cerita
rakyat.

2. Inti a. Siswa mengamati bagian-bagian struktur 60 menit


fabel yang tidak lengkap
b. Siswa memprediksi kelengkapan isi
cerita fabel tersebut.
c. Siswa memperhatikan pertanyaan guru
tentang cara melengkapi
bagian-bagian struktur fabel yang tidak
lengkap
d. Siswa membaca berbagai sumber untuk
mengumpulkan informasi
tentang cara melengkapi bagian-bagian
struktur fabel yang tidak
lengkap
e. Siswa dalam kelompok menyusun
kerangka atau bagian-bagian
struktur fabel yang tidak lengkap
(orientasi, komplikasi, resolusi,
koda )
f. Secara berkelompok menulis cerita
berdasarkan kerangka yang
telah disusun.
g. Siswa membacakan dan memajang hasil
keryanya.

3. Penutup a. Guru mengadakan refleksi pembelajaran 10 menit


hari itu.
b. Siswa mengemukakan hal-hal menarik
yang telah dipelajari.
c. Siswa menyampaikan usulan untuk
perbaikan pembelajaran
berikutnya.
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya, yakni memeragakan
teks fabel.

Pertemuan keempat (2 x 40’)

No Kegiatan Waktu Pembelajaran


1. Pendahuluan a. Guru mempersiapkan siswa agar siap 10 menit
mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam
dan berdoa.
b. Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
d. Guru menyampaikan manfaat materi
pembelajaran yang akan
dipelajari.
e. Guru menyampaikan langkah-langkah
kegiatan yang akan
ditempuh pada pembelajaran teks cerita
rakyat.

2. Inti a. Siswa mengamati gambar berseri 60 menit


tentang pelaku binatang.
b. Siswa memprediksi bagaimanakah
kisah, tokoh, penokohan cerita
fabel tersebut.
c. Siswa membentuk kelompok dan
berbagi peran.
h. Siswa dalam kelompok berlatih untuk
memerankan tokoh dalam
cerita fabel.
i. Siswa dalam kelompok tampil
memerankan tokoh dalam cerita
fabel
j. Siswa/kelompok lain memberikan
penilaian terhadap penampilan.

3. Penutup a. Guru mengadakan refleksi pembelajaran 10 menit


hari itu.
b. Siswa mengemukakan hal-hal menarik
yang telah dipelajari.
c. Siswa menyampaikan usulan untuk
perbaikan pembelajaran
berikutnya.
d. Guru menyampaikan rencana kegiatan
pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

Materi
Pengertian teks cerita fabel
Cerita fabel adalah cerita mengenai kehidupan binatang yang berprilaku layaknya seperti
manusia (prilakunya menyerupai tingkah manusia). Cerita fabel tergolong kedalam jenis cerita
fiksi (cerita fiksi adalah suatu cerita yang bukan berasal dari kehidupan yang nyata atau disebut
juga dengan cerita fiktif). Cerita fabel disebut juga dengan cerita moral, hal tersebut dikarenakan
pesan yang terdapat didalam cerita fabel sangat erat kaitannya dengan moral kehidupan.

Adapun tokoh yang berperan didalam cerita fabel biasanya adalah binatang. Akan tetapi
pada cerita fabel, bukan hanya mengisahkan tentang kehidupan binatang saja, melainkan juga
mengisahkan tentang bagaimana kehidupan manusia dengan seluruh karakter yang dimilikinya.
Jadi, peran binatang yang terdapat didalam cerita fabel mempunyai karakter layaknya manusia,
antara lain seperti :

1. Baik dan jahat.


2. Jujur dan pembohong.
3. Sopan dan tidak sopan.
4. Pintar dan bodoh.
5. Menyukai persahabatan dan tidak senang bersahabat.
6. Licik dan culas.
7. Melakukan perbuatan dan tingkah yang terpuji.
8. Sombong, angkuh, keras kepala, suka menipu.
9. Egois (ingin menang sendiri).
10. Pendiam, periang dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, cerita fabel menjadi primadona utama sebagai salah satu sarana dengan
potensi yang tinggi didalam menanamkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sejak dini. Dengan
adanya beragam karakter tersebut, maka setiap penonton maupun pembaca cerita fabel dapat
menilai dan mempelajari pelajaran moral (nilai moral) yang terkandung di dalam cerita fabel itu
sendiri.

Struktur teks cerita fabel


Apakah kalian sudah tau dan atau masih ingat pengertian struktur seperti yang telah
dijelaskan pada teks cerita lainnya yang telah dibahas sebelumnya ?. Jika anda lupa, maka
pengertian struktur adalah sesuatu rangkaian yang terdapat pada sebuah teks yang sifatnya
membangun. Adapun struktur teks cerita fabel adalah antara lain seperti orientasi, komplikasi,
resolusi serta koda. Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

1. Orientasi
Orientasi adalah bagian permulaan pada sebuah cerita fabel yang berisikan dengan
pengenalan cerita fabel tersebut yang diantaranya seperti pengenalan tokoh, pengenalan latar
tempat dan waktu, pengenalan background atau tema dan lain sebagainya.
2. Komplikasi
Komplikasi adalah klimaks pada sebuah cerita yang berisikan mengenai puncak masalah
yang dialami dan dirasakan oleh tokoh.
3. Resolusi
Resolusi adalah bagian dari teks yang berisikan dengan pemecahan permasalahan yang
dialami dan dirasakan oleh tokoh.
4. Koda
Koda adalah bagian terakhir dari teks cerita yang berisikan pesan-pesan dan atau amanat
yang terdapat didalam cerita fabel itu sendiri.

Kaidah kebahasaan teks cerita fabel


Kaidah kebahasaan (dengan kata lain unsur kebahasaan) adalah ciri-ciri berdasarkan dari
bahasa yang digunakan pada sebuah teks cerita fabel. Berikut ini adalah #4 unsur kebahasaan
(kaidah kebahasaan) pada teks cerita fabel yaitu sebagai berikut :

1. Kata kerja
Kata kerja adalah satu dari beberapa unsur (kaidah) kebahasaan pada teks cerita fabel.
Adapun didalam kata kerja pada teks cerita fabel dibagi menjadi dua bagian. Adapun #2 bagian
kata kerja yang dimaksud yakni :

a. Kata kerja aktif transitif


Kata kerja aktif transitif adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat. Contoh
kata kerja aktif transitif adalah memegang, mengangkat, memikul, mengendarai mendorong dan
lain sebagainya.
b. Kata kerja aktif intransitif
Kata kerja aktif intransitif adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam
kalimat. Contoh kata kerja aktif intransitif adalah diam, merenung, berfikir dan lain sebagainya.

2. Penggunaan kata sandang si dan sang


Didalam teks cerita fabel sangat sering dijumpai dan ditemukan penggunaan kata sandang si dan
kata sandang sang. Adapun penjelasan mengenai penggunaan kata sandang si dan kata sandang
sang didalam teks cerita fabel akan dijelaskan secara lengkap dengan contohnya sebagai berikut :
Contoh kata sandang Si dan Sang
a. Sang kerbau berkeliling hutan sambil menyapa binatang-binatang lain yang berada dihutan
tersebut.
b. Sang kerbau mengejek kepompong yang buruk yang tidak dapat pergi kemana-mana.
c. Sang kerbau selalu membanggakan dirinya yang dapat pergi ketempat yang dia sukai.
d. Si kepompong hanya dapat berdiam saja saat mendengarkan ejekan itu.
e. “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.

Berdasarkan contoh diatas maka kaidah pada penulisan si dan sang yakni secara terpisah dengan
kata-kata yang mengikuti ataupun kata-kata yang di ikuti serta ditulis dengan menggunakan huruf
kecil. Setelah kalian menyimak dan memperhatikan contoh seperti yang telah dijelaskan diatas,
maka coba kalian bedakan dengan beberapa contoh dibawah :

a. “Mengapa si kecil menjadi sangat pemalu?” tanya ayah.


b. Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil adalah orang yang terpandang di kampungnya.

Perhatikan pada kata “kecil” didalam kalimat nomor 1 diatas yang dituliskan dengan menggunakan
huruf kecil saja, hal tersebut dikarenakan bukan sebuah nama. Dan kemudian perhatikan pada
kalimat kedua dalam kata “Kecil dan Kancil” yang dituliskan dengan menggunakan huruf kapital
(besar), hal tersebut dikarenakan guna sebagai sebuah panggilan dan atau dengan kata lain disebut
juga nama julukan.

3. Penggunaan kata keterangan tempat dan waktu


Untuk menghidupkan suasana pada teks cerita fabel, biasanya selalu menggunakan kata
keterangan tempat dan juga kata keterangan waktu. Pada keterangan tempat sering menggunakan
kata depan “Di” dan pada keterangan waktu sering menggunakan kata depan “Pada, Informasi
waktu dan lain-lain”.

Contoh kata keterangan tempat dan waktu


a. Diceritakan pada suatu malam yang gelap gulita, ada seekor harimau berburu di hutan.
b. Pada suatu malam sang harimau kembali berburu ke hutan tersebut. Karena cuaca sedang turun
hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur dan air.
c. Si kelinci mengangkat wortel tersebut dan menaruhnya ditempat yang tinggi yang lebih aman.
d. Kamu hanya bisa menaruh wortel tersebut di pohon itu.

4. Penggunaan kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya


Kata dari “lalu” dan “kemudian” mempunyai arti yang sama, dimana kata-kata tersebut
sering digunakan sebagai kata penghubung antar-kalimat dan juga sebagai penghubung intra-
kalimat. Berbeda dengan kata “akhirnya” yang sering digunakan dalam penyimpulan serta
pengakhiran informasi pada paragraf maupun pada teks, baik itu teks cerita fabel ataupun teks
cerita lainnya.
Contoh kata hubung lalu, kemudian dan akhirnya
a. Setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, Aisyah berlari dengan cepat, kemudian
menghampirinya, lalu memeluk ibunya dengan erat karena telah lama tidak berjumpa.
b. Lalu, sang gajah menginjak ranting pohon tersebut.
c. Kemudian, sang semut berlari tanpa arah karena takut dipijak.
d. Akhirnya, sang semut memanjat sebuah pohon besar yang sekiranya aman.

Contoh teks cerita fabel lengkap dengan strukturnya


Ada banyak sekali cerita fabel yang sering kita temui baik dibuku maupun di televisi. Namun yang
sangat seringkali telihat pada acara televisi. Contoh cerita fabel di televisi (TV) dan dibuku cetak
adalah antaralain seperti :

1. Kartun animasi Pada Zaman Dahulu yang sering tayang di acara TV swasta (MNC).
2. Spongebob Squarepants yang sering tayang di acara TV swasta (Global).
3. Tom and Jerry.
4. Kupu-Kupu Berhati Mulia.
5. Winny The Pooh dan lain sebagainya.

Kalian pasti tau kan dari kelima cerita fabel yang telah disebutkan diatas ?. Akan tetapi, hanya satu
yang akan diuraikan dibawah lengkap dengan strukturnya yakni pada point no 4 adalah Teks Cerita
Fabel Kupu-Kupu Berhati Mulia. Berikut ceritanya :

Kupu-Kupu Berhati Mulia


Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat
bahagia, karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman
sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.

Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong
yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo
jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”.

Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang
semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya
adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat
genangan lumpur.

Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam
lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin
untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong....!

Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu
menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut
memegang erat ranting itu.

Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.


Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan
nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. Mendengar pujian itu,
kupu-kupu berkata kepada semut.
“Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupu-kupu. Ternyata, kepompong yang dulu
ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”

Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua
makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

I. Penilaian

1. Teknik Penilaian

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Jurnal

c. Kisi-kisi

No Teknik Bentuk Instrumen Contoh Waktu Keterangan


Butir Pelaksanaan
Observasi Jurnal Lihat Saat Penilaian
Lampiran 1 pembelajaran untuk
berlangsung dan
pencapaian
pembelajaran
(assessment
for
and of
learning)

d. Instrumen

Jurnal Pengembangan Sikap


Nama Sekolah : SMP……

Kelas/Semester : VII / Genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019

No Tanggal Nama Siswa Catatan Jenis Aspek Tindak lanjut


Perilaku Sikap Sikap
1
2
3

2. Penilaian Pengetahuan

a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Tes Objektif

c. Kisi-Kisi

Nama Sekolah : SMP …….

Kelas/Semester : VII/2

Tahun Pelajaran : 2018/2019

No Teknik Bentuk Contoh Butir Waktu Keterangan


Instrumen Instrumen Pelaksanaan
1 Lisan Pertanyaan Lihat Penilaian
(lisan) Lampiran 3 Saat untuk
dengan pembelajaran pembelajaran
jawaban berlangsung (assessment
terbuka for
learning)
2 Tertulis Pertanyaan Lihat Setelah Penilaian
dan/atau Lampiran 4 pembelajaran pencapaian
tugas usai pembelajaran
tertulis (assessment
berbentuk of
esei, pilihan learning)
ganda,
benar-salah,
menjodohkan,
isian,
dan/atau
lainnya

Butir soal:

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Orientasi adalah struktur fabel yang berisi ….

A. tokoh dan latar tempat, dan waktu.

B. konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

C. bagian yang berisi pemecahan masalah.

D. perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita

tersebut.

2. Komplikasi adalah bagian struktur fabel yang berisi ….


A. latar tempat, dan waktu.

B. konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

C. bagian yang berisi pemecahan masalah.

D. perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita

tersebut.

3. Resolusi merupakan bagian struktur fabel yang berisi …

A. latar tempat, dan waktu.

B. konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

C. bagian yang berisi pemecahan masalah.

D. perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita

tersebut.

4. Perhatikan ilustrasi berikut!

Siang hari itu suasana di hutan sangat terik.Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya

seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air.

Ilustrasi tersebut merupakan struktur fabel bagian ….

A. Orientasi

B. Komplikasi .

C. Resolusi

D. Koda

5. Perhatikan kutipan berikut!

Tidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.

“Bagaimana Cil?”
“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”

“Janji?” gajah menekankan.

‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng

dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’

‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’

Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan


mengangkatnya

ke atas.

Begitu sampai di atas Kancil berkata.

‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’

Kutipan tersebut merupakan struktur fabel yang disebut ….

A. Orientasi

B. Komplikasi .

C. Resolusi

D. Koda

6. Perhatikan kutipan berikut!

Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa. Pada siang terik itu Gajah

bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan Semut. Panas terik tak

dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda ria.

Kata/frasa yang terdapat pada kutipan fabel tersebut merupakan jenis kata ….

A. Keterangan waktu

B. Keterangan tempat

C. Keterangan tujuan
D. Keterangan cara

7. Perhatikan kutipan fabel berikut

“Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut

bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut?

Ataukah memang kamu tidak bisa menikmati indahnya hujan seperti Ikan?” Setelah
berkata

demikian, Ulu tertawa kencang-kencang.

Burung menatap ke arah Ulu yang masih tertawa,” Hai Ulu, apakah kau bisa naik
kemari?”

Ulu kebingungan.” Apa maksudmu burung?”

“Apa yang kau maksud Burung? Tentu saja aku tidak bisa!” Ulu cemberut dan menatap

kearah dua kakinya. Ulu menyesal punya kaki yang pendek sehingga tidak bisa terbang.

....

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks fabel yang rumpang tersebut adalah….

A. “Kau sengaja menghinaku, Burung? Kau tahu kakiku ini pendek.”

B. “Jangan menghinaku, Burung! Meskipun kakiku pendek, aku punya kekuatan untuk

memanjat.”

C. “Kali ini aku kalah, Burung. Tunggu pembalasanku!”

D. “Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang

berbeda-beda? Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan tersendiri. Kamu tidak

seharusnya menghina mereka!”

8. Kutipan fabel pada soal nomor 7 tersebut menunjukkan alur bagian ….

A. pengenalan
B. mulai munculnya masalah

C. masalah memuncak

D. pemecahan masalah

9. Perhatikan kutipan fabel berikut!

Ulu, seekor katak hijau, sedang berdiri di pinggir kolam. Hari itu langit sangat gelap dan
hari

seperti itulah yang Ulu sukai. Tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan
dari

angkasa.

“Hujan telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai bersenandung sambil

melompat-lompat mengitari kolam. Ia melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik

bunga matahari.

“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang
sedang

berusaha keras menghindari tetesan air hujan.

Latar waktu yang terjadi pada kuitipan fabel tersebut adalah ….

A. Ketika langit gelap

B. Ketika akan hujan

C. Ketika hujan tiba

D. Ketika di pinggir kolam

10. Perhatikan ilustrasi berikut!

hei kura – kura bagaimana kalau kita adu lari kalau kau bisa menang aku akan

beri hadiah apapun yang kau minta


Padahal di dalam hati kelinci berkata, “Mana mungkin dia akan bisa mengalahkan ku?”

Kura-kura menjawab, “Wah, kelinci mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu,

kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi

selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini.”

Perbaikan kalimat yang dicetak tebal pada ilustrasi tersebut adalah ….

A. Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari? “Kalau kau bisa menang, aku akan
beri

hadiah apapun yang kau minta!

B. “Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari?” Kalau kau bisa menang, aku akan

beri hadiah apapun yang kau minta!

C. “Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari?” Kalau kau bisa menang, aku akan

beri hadiah apapun yang kau minta!”

D. “Hei kura – kura, bagaimana kalau kita adu lari? Kalau kau bisa menang, aku akan
beri

hadiah apapun yang kau minta!”

Pedoman Penskoran Soal Uraian

No Jawaban Skor
1 A 1
2 B 1
3 C 1
4 A 1
5 B 1
6 A 1
7 D 1
8 C 1
9 C 1
10 D 1

3. Penilaian Keterampilan

a. Teknik Penilaian : Tes Unjuk Kerja

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Kisi-Kisi

Nama Sekolah : SMP ……..

Kelas/Semester : VII / genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No Kompetensi Materi Indicator Soal Bentuk Soal Jumlah Soal


Dasar
1 4.16 Teks fabel Merencanakan Uraian 1
Memerankan penulisan
isi cerita
fabel/legenda fabel
daerah
setempat Menulis cerita Uraian 1
yang dibaca fabel dengan
dan memperhatikan
didengar. pilihan kata,
kelengkapan
struktur, dan
kaidah
penggunaan
kata
kalimat/ tanda
baca/ejaan

Memerankan Uraian 1
isi fabel
dengan
intonasi,
gestur, dan
aspek
pemeranan lain
yang sesuai

d. Instrumen

1. Amati gambar seri berikut!


2. Susunlah kerangka cerita berdasarkan ilustrasi gambar seri tersebut!

3. Tulislah cerita fabel berdasarkan gambar seri tersebut tersebut!

4. Perankan isi fabel yang kamu tulis tersebut dengan intonasi, gestur, dan aspek

pemeranan lain yang sesuai!

Pedoman Penskoran Soal Uraian

No Deskripsi Jawaban Skor


soal 4 3 2 1
1 Siswa menulis cerita fabel dengan
memperhatikan:
a. pilihan kata
b. kelengkapan struktur
c. kaidah penggunaan kata/kalimat
d. tanda baca/ejaan
2 Judul a.Menggambarkan
keseluruhan isi teks

b. Singkat, padat, dan


jelas

3 Orientasi ada perkenalan tentang


para pelaku dan di
mana peristiwa itu
terjadi

4 Komplikasi a. muncul konflik, para


pelaku bereaksi
terhadap konflik,
kemudian konflik
meningkat
b. pengarang
membangun konflik
dengan
cara yang menarik
c. ada konflik batin
ataukah fisik
d. konflik mencapai
puncaknya
e. puncak konflik
tersebut dikemas
dengan cara yang unik,
menarik, atau
mengesankan
5 Resolusi a. konflik terpecahkan
dan terdapat
penyelesaiannya
b. Penyelesaian bersifat
terbuka (pembaca
dibebaskan untuk
melanjutkan akhir
ceritanya) atau tertutup
(pengaranglah
yang menunjukkan
akhir ceritanya)
c.penyelesaiannya
menarik atau
mengesankan?

6 Amanat a. ada pesan-pesan


moral yang
disuarakan pengarang?
b. pesan-pesan itu
disampaikan secara
tersurat atau tersirat?
c. pesan-pesan itu
disampaikan secara
wajar, tidak
menggurui?

7 Keaslian ide a. karyamu asli hasil


idemu sendiri dan
belum pernah ada
sebelumnya
b. asli tetapi modifikasi

8 Kreativitas a. peristiwa yang


pengembangan dikembangkan rinci dan
cerita unik
b. pilihan kata dalam
cerita menarik?
c. dialog-dialog yang
dikembangkan
menarik dan
menghidupkan cerita

Jumlah Skor 28

2) Berdasarkan cerita, yang telah kalian tulis, lakukan hal-hal berikut!

a. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 3 atau 4 orang satu kelompok!

b. Peragakan cerita yang telah kalian susun.

Rubrik Penilaian Memerankan Isi Fabel

No Aspek yang Diamati Skor


4 3 2 1
1 Kelancaran penceritaan
2 Ketepatan isi dengan cerita yang diperagakan

3 Intonaso dan kejelasan lafal


4 Kekompakan
5 Kepercayaan diri
Jumlah skor yang dicapai

Skor maksimal 20

Nilai= skor yang dicapai : 20 x 100%

Keterangan

4 = semua anggota kelompok melakukan secara tepat

3 = sebagian besar anggota kelompok melakukan secara tepat

2 = tepat sebagian kecil anggota kelompok melakukan secara tepat

1 = semua anggota melakukan secara tidak tepat

2. Pembelajaran Remidial

Pengetahuan

a. Struktur cerita fabel.

b. Karakteristik tiap bagian struktur cerita fabel.

c. Prinsip dan contoh cara melengkapi cerita fabel.

d. Contoh penggunaan kata/frasa benda, kata/frasa sifat, kata keterangan tempat,


kata

sambung yang berkaitan dengan waktu (seketika, seraya, sambil, kemudian,


setelah

itu, akhirnya), kata sambung sebab-akibat (karena, karena itu), syarat dan kondisi
(jika,

seandainya).

e. Prinsip dan contoh kalimat langsung dan tidak langsung pada cerita fabel.
f. Prinsip dan contoh penggunaan diksi/kalimat dalam cerita.

g. Prinsip dan contoh tanda baca/ejaan baik yang salah maupun yang benar.

h. Contoh langkah penyusunan cerita fabel.

i. Aspek-aspek yang disunting pada cerita fabel.

Keterampilan

a. Kerangka cerita fabel

b. Menulis cerita fabel

c. Aspek/teknik memerankan certita fabel.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan

Pengetahuan

a. Struktur cerita fabel.

b. Karakteristik tiap bagian struktur cerita fabel.

c. Prinsip dan contoh cara melengkapi cerita fabel.

d. Contoh penggunaan kata/frasa benda, kata/frasa sifat, kata keterangan tempat,


kata

sambung yang berkaitan dengan waktu (seketika, seraya, sambil, kemudian,


setelah

itu, akhirnya), kata sambung sebab-akibat (karena, karena itu), syarat dan kondisi
(jika,

seandainya).

e. Prinsip dan contoh kalimat langsung dan tidak langsung pada cerita fabel.

f. Prinsip dan contoh penggunaan diksi/kalimat dalam cerita.


g. Prinsip dan contoh tanda baca/ejaan baik yang salah maupun yang benar.

h. Contoh langkah penyusunan cerita fabel.

i. Aspek-aspek yang disunting pada cerita fabel.

Keterampilan

a. Kerangka cerita fabel

b. Menulis cerita fabel

c. Aspek/teknik memerankan certita fabel.

Mengetahui Yogyakarta, 25 Februari 2019


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

... ...

NIP .. NIP ...

Anda mungkin juga menyukai