Anda di halaman 1dari 24

BAB 5

BAHAN AJAR MODUL PUISI LAMA SEBAGAI PEMANFAATAN HASIL


PENELITIAN

5.1 Pendahuluan

Hasil analisis dan penelitian puisi sawér bayi dimanfaatkan sebagai bahan
ajar puisi lama yang berbentuk modul. Bahan ajar berupa modul untuk dapat
menambah wawasan peserta didik khususnya dalam ranah sastra lisan. Modul ini
digunakan sebagai bahan ajar kelas X berkenaan dengan materi puisi lama,
disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik,
mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum.
Pada dasarnya modul ditulis sebagai panduan bagi peserta didik untuk melakukan
pembelajaran secara mandiri dan terbimbing. Modul berisi sejumlah materi
pembelajaran dan pelatihan untuk menguji hasil belajar peserta didik. Menurut
Prastowo (2013, hlm. 108-109) tujuan penulisan modul adalah (1) agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik, (2) agar
peran pendidik tidak terlalu dalai kegiatan pembelajaran, (3) melatih kemandirian
dan kejujuran peserta didik, (4) mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan
belajar peserta didik, dan (5) agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat
penguasaan materi pembelajaran.

5.2 Sistematika Modul


Modul ini disusun dengan sistematika yang ditetapkan
PUSBANGPRODIK (2012). Sistematika tersebut yaitu (1) pendahuluan, (2)
kegiatan belajar, (3) uraian materi, (4) rangkuman, (5) tes formatif, (6) kunci
jawaban tes formatif, (7) glosarium, dan (8) daftar pustaka.

5.3 Telaah dan Penilaian Modul


Bentuk bahan ajar (modul) tersebut sudah ditelaah dan diberi penilaian
sebagai hasil penelaahan oleh para ahli di bidangnya masing-masing, diantaranya:

237
Lia Yuliana, 2017
KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
238

1) Dinar Sugiana Fitrayadi, M.Pd, selaku ahli pendidikan, 2) Elly Sulastri, S.Pd,
selaku guru bahasa Indonesia di SMA LANGLANGBUANA.

5.4 Modul Pembelajaran


Peneliti telah melakukan perbaikan modul berdasarkan hasil penelaahan
yang dilakukan oleh ahli. Modul pembelajaran teks puisi yang ditulis sebagai
pemafaatan hasil penelitian dan telah disempurnakan berdasarkan hasil telaah ahli
diuraikan pada Modul Pembelajaran berikut.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
239

MODUL PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA

MEMAHAMI TEKS PUISI


Untuk SMA/MA Kelas X

OLEH
LIA YULIANA

NAMA SISWA :……………………………….............

KELAS :……………………………….............

SEKOLAH :……………………………….............

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


SEKOLAH PASCASARJANA
Lia Yuliana, 2017
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA 2017
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
240

Modul
Memahami Struktur dan Jenis Puisi

A. Pendahuluan
Modul ini berisi materi pembelajaran teks puisi yang mengembangkan
keterampilan menyimak dan membaca. Anda akan belajar teks puisi tentang
memahami struktur dan jenis puisi. Modul ini juga menyajikan rangkuman materi,
tes formatif, kunci jawaban tes formatif, dan glosarium. Seluruh bagian modul
dibuat untuk membantu Anda lebih mudah dalam memahami materi teks puisi.
Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara individual tanpa mengalami
kesulitan.
Melalui modul ini, Anda akan memperoleh pengalaman belajara yang
terarah dengan didukung materi yang lengkap dan berbagai bentuk soal untuk
menguji kemampuan Anda. Setiap bagian modul hendaknya diperhatikan dengan
baik. Perhatikan uraian setiap kegiatan dalam modul dengan sebaik-baiknya dan
kerjakan latihan sesuai perintah yang ditetapkan.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memperoleh pemahaman
mengenai konsep-konsep pengertian teks puisi, memahami struktur serta jenis-
jenis puisi. Selain itu, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
berkomunikasi, berkompetensi, dan bekerjasama dalam masyarakat baik dalam
lingkungannya sendiri maupun secara global. Modul ini dirancang sebagai bentuk
pelaksanan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi berikut.
1) Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
241

2) Kompetensi Dasar
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi
Materi dan kegiatan pembelajaran dalam modul ini disesuaikan dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasarnya. Anda dituntun untuk memahami
pengertian puisi, struktur, dan jenis-jenis puisi dengan memahami teori dan
contoh pembahasan.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pengertian puisi
2. Memahami struktur puisi
3. Memahami jenis-jenis puisi

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Sebelum Anda memulai kegiatan pembelajaran dengan modul ini,
alangkah baiknya terlebih dahulu mengetahui petunjuk teknis mempelajari modul
berikut ini.
1. Baca dan telaah dengan cermat materi pembelajaran memahami struktur dan
jenis puisi.
2. Bacalah literatur lain untuk memperkuat pemahaman Anda.
3. Pahamilah seluruh materi teks puisi kemudian lakukan seluruh rangkaian
kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan mengikuti perintah yang ada.
4. Kerjakanlah latihan yang ada pada setiap akhir uraian materi.
5. Setelah mempelajari materi dan latihan, selanjutnya kerjakan tes formatif yang
telah disediakan.
6. Konsultasikan dengan guru jika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
242

Kegiatan Belajar 1

1. Materi Pembelajaran
Puisi dapat didefinisikan sebagai sebuah karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif yang dituangkan
kedalam bentuk bahasa yang indah dan kaya makna. Lewat sebuah puisi seorang
telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau
gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. Bahasa yang
dipergunakan dalam sebuah puisi berbeda dengan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan sehari-hari.
Puisi memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan karya sastra yang
lainnya. Adapun ciri-ciri puisi yaitu sebagai berikut. (Kosasih, 2003, hlm 206)
1) Pada sebuah puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
2) Pada penyusunan sebuah puisi, unsur-unsur bahasa dirapikan, diperbagus, dan
diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
3) Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan
pengalaman dan bersifat imajinatif.
4) Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah puisi bersifat konotatif.
5) Sebuah puisi dibentuk oleh struktur pisik dan struktur batin.
Pada sebuah puisi terdapat struktur pembentuk puisi yang terdiri atas
struktur fisik dan struktur batin. Adapun penjelasan mengenai kedua struktur puisi
menurut Waluyo (1995), yaitu sebagai berikut.
1) Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi merupakan unsur pembangun sebuah puisi yang
bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik
puisi terdiri atas beberapa, yaitu:
a. Tipografi (perwajahan puisi)
Sebuah puisi ditulis dengan cara penggunaan larik dan bait, hal tersebut
yang membedakan antara puisi dengan karya sastra yang lainnya. pada
sebuah puisi penggunaan tanda baca seperti tanda titik pada akhir kalimat
tidak selalu dipergunakan. Pada setiap larik dalam puisi tidak dimulai

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
243

dengan menggunakan huruf kapital, tepi kanan atau kiri juga tidak diatur
layaknya sebuah paragraf dalam novel atau cerpen.
b. Diksi (pemilihan kata)
Pilihan beberapa kata-kata yang terbaik yang dilakukan oleh penyair, agar
pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dapat dirasakan oleh pembaca.
Dalam unsur ini pengarang memlih kata-kata yang benar-benar
mmengandung makna yang sesuai dengan maksud puisi yang
dihasilkannya.
c. Imaji
Imaji merupakan kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi berdasarkan penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
d. Kata Konkret
Kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya
imaji. Kata-kata yang berhubungan dengan kiasan atau lambang.
e. Bahasa Figuratif
Bahasa kias yang dapat menghidupkan atau memingkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu sehingga sebuah puisi kaya akan makna.
Bahasa fuguratif disebut juga dengan majas. Menurut Tarigan (1989)
majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa majas merupakan gaya bahasa yang
dipergunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan,
maksudnya secara tidak langsung mengungkapkan maknanya. Menurut
Gorys sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu:
kejujuran,sopan santun, dan menarik. Adapun jenis-jenis majas pada puisi
sawér bayi, yaitu sebagai berikut:
1. Personifikasi
Majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa menjadi
benda yang hidup dan bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti
manusia.
Contoh: Malam menangis dengan deras.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
244

2. Hiperbola
Majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan
maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh.
Contoh: Rumahku sangat indah seperti istana.
3. Litotes
Majas yang bertujuan untuk mengurangi atau mengecil-ngecilkan
kenyataan sebenarnya.
Contoh: Terimalah hadiah dariku yang tidak berharga ini.
f. Rima dan Irama
Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi dalam sebuah puisi.
Rima berfungsi untuk membentuk musikalitas. Terdapat beberapa rima,
yaitu rima awal, tengah, dan rima akhir.
Irama adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian
kesatuan bunyi di arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan
tinggi rendah nada.

2) Struktur Batin Puisi


Struktur batin puisi merupakan unsur pembangun puisi yang tidak tampak
langsung dalam penulisan kata-katanya. Struktur batin puisi dapat
dikelompokan sebagai berikut:
a. Tema
Tema yaitu ide atau gagasan cerita yang menjadi dasar sebuah cerita. Ide
atau pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair, begitu kuat
mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama
pengucapannya.
b. Rasa
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan
penyair. Yang dimaksud rasa di sini adalah rasa pengarang yang terdapat
di dalam karangan atau rasa yang timbul setelah membaca karangan
tersebut. Di dalam puisi, rasa merupakan unsur yang sangat penting.
Bentuk ekspresi itu dapat berupa kerinduan, kegelisahan, atau
pengagungan kepada kekasih, kepada alam, atau Sang Khalik.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
245

c. Nada
Nada dalam puisi yaitu gaya pengarang untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan dalam karyanya. Setiap pengarang memiliki gaya yang tidak
sama. Hal tersebut sesuai dengan pilihan kata, penggunaan bahasam dan
sajak yang dipilih. Pilihan nada menentukan irama sebuah puisi.
d. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang disampaikan penyair dalam
puisinya. Penyair mengungkapkan solusi atau alternatif jawaban sebagai
pemecahan terhadap tema yang disajikannya. Pesan-pesan tersebut
dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi.

Latihan 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan unsur diksi yang terdapat pada puisi di bawah!
Contoh penggalan puisi lama
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan
Ka Ali sareng ka sohabat
umum ka sadaya umat
nu deukeut bisa kaseumat
jauh pon bisa kaheumat
Hatur uninga sing horeng
sawarga anu araheng
katut eusina alanggreng
papaesna ngajalengjreng
Kabagjaan keur nu kersa
maos solawat nu rosa
rohmat salam sabiasa
ka Nabi nu ageung jasa

2. Jelaskan tifografi yang terdapat pada puisi di bawah!


Contoh penggalan puisi lama
Bismillah jadi kawitan
mugi ditebihkeun syetan
teu ngagoda ngadeukeutan

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
246

ngaganggu kasalametan
Sinareng muji ka Gusti
nu ngatur hirup jeung mati
nyieun mahluk ti mimiti
seueurna mangketi-keti
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan
Ka Ali sareng ka sohabat
umum ka sadaya umat
nu deukeut bisa kaseumat
jauh pon bisa kaheumat

3. Jelaskan imaji yang terdapat pada puisi di bawah!


Contoh penggalan puisi lama
Sinareng muji ka Gusti
nu ngatur hirup jeung mati
nyieun mahluk ti mimiti
seueurna mangketi-keti

4. Jelaskan kata konkret yang terdapat pada puisi di bawah!


Contoh penggalan puisi lama
Bismillah jadi kawitan
mugi ditebihkeun syetan
teu ngagoda ngadeukeutan
ngaganggu kasalametan

5. Jelaskan bahasa figuratif yang terdapat pada puisi di bawah!


Contoh penggalan puisi lama
Tobat sanes tina bias
ngan pedah kuring dipaksa
wakil nu kagungan jasa
ngarajah pakeun pangriksa

6. Jelaskan rima yang terdapat dalam puisi di bawah!


Contoh penggalan puisi lama
Bismillah jadi kawitan
mugi ditebihkeun syetan
teu ngagoda ngadeukeutan
ngaganggu kasalametan
Sinareng muji ka Gusti
nu ngatur hirup jeung mati
nyieun mahluk ti mimiti

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
247

seueurna mangketi-keti

Kegiatan Belajar 2

1. Materi Pembelajaran
Puisi merupakan bentuk sastra yang dilukiskan dalam bahasa singkat,
padat, serta indah. Puisi dapat dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru.
A. Puisi Lama
Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan
aturan puisi lama diantaranya adalah;
a. Jumlah larik dalam tiap baris
b. Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap larik
c. Pola irama pada setiap larik atau bait, dan
d. Persamaan bunyi kata atau irama

Ciri-ciri puisi lama diantaranya adalah


a. Tidak diketahui nama pengarangnya
b. Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan
c. Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap
bait, jumlah suku kata maupun rima.

Bentuk puisi lama yaitu, puisi sawér. Puisi sawér merupakan puisi rakyat
yang terikat oleh aturan bait, baris, dan juga rima akhir dengan pola a-a-a-a, a-
a-a-b, atau a-b-b-b.
Contoh
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan

Jenis Puisi Sawér


a) Syair

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
248

Syair adalah puis yang bersumber dari arab dengan ciri tiap bait 4 baris
yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat ataupun cerita.

Contoh
Kabagjaan keur nu kersa
maos solawat nu rosa
rohmat salam sabiasa
ka Nabi nu ageung jasa

b) Papantunan
Bentuk papantunan adalah puisi sawér pada bentuk ini jumlah lariknya
tidak tetap. Suku katanya condong pada jumlah yang genap, yakni 8,
adapula yang 6, 8, 10, dan 12.
Contoh
Nangtung dina kuwang-kuwang
muntang ka kudrat nu Agung
kadat irodat nu ngereh
nu ngayuga makhluk kabeh

c) Pupuh
Bentuk pupuh bentuk pupuh juga banyak dipergunakan dalam puisi
sawér, yaitu kinanti, asmarandana, sinom, dan dangdanggula. Dari
beberapa pupuh tadi yang paling banyak dipakai adalah kinanti dan
umumnya dilagukan dengan kidung, yakni lagu yang dianggap paling
cocok dipergunakan dalam upacara magis dan sakral.

d) Sajak
Bentuk sajak, pada puisi sawér corak baru digunakan bentuk sajak,
yaitu sajak bebas. Bentuk sajak ada yang diselipkan diantara bentuk lain
pada teks atau keseluruhan teks mempergunakan sajak bebas.

e) Prosa lirik

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
249

Prosa lirik, dilihat dari susunan kalimatnya, sebuah prosa lirik


menampakkan kalimat yang berbahasa puitis serta irama yang terpelihara
seperti puisi, akan tetapi dilihat dari bentuknya tidak terikat oleh bait-bait
tertentu.

B. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana
bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru diantaranya;
a. Memiliki bentuk yang rapi, simetris
b. Persajakan akhir yang teratur
c. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
d. Umumnya puisi empat seuntai
e. Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f. Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) 4-5 suku kata

Beradasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang


hendak disampaikan, puisi baru terbagi menjadi tiga jenis, diantaranya:

a. Puisi Naratif
Pusis naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini
terbagi kedalam beberapa macam, yakni epik, romansa, balada, dan syair
(berisi cerita).
1. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi ini terdiri atas
tiga bait, yang setiap delapan larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. larik terakhir pada bait
pertama digunakan sebagairefren pada bait-bait berikutnya. Contohnya
balada orang-orang tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS
Rendra.
2. Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa roamntik
yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
250

petualangan. Contohnya romansa dengan judul “Romance Perjalanan”


karya WS Rendra.

b. Puisi Lirik
Jenis puisi ini terbagi kedalam beberapa macam, yaitu elegi, ode, dan
serenade.
1. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan yang berisi
sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah
karena sedih atau rindu, terutam karena kematian/kepergian seseorang.
Contohnya “Elegi Jakarta” karya Asrul Saini
2. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untik orang yang telah berjasa.
Nada dan gayanya sangat resmi. Bernada anggun, membahas sesuatu
yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu
maupun pada sebuah peristiwa. Contohynya “Diponegoro” karya
Chairil Anwar, “Ode Buat Proklamaror” karya Leon Agusta.
3. Serenade ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata
“serenade” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini penyair bertindak sebagai pemberi kisah
terhadap keadaan/peristiwa, benda atau suasana yang dipandang menarik
perhatiannya. Puisi yang termasuk kedalam puisi deskriptif misalnya
satire, puisi yang bersifat kritik sosial dan puisi-puisi impresionostik.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas
penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau
menyatakan keadaan yang sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi yang
juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap
diri seseorang namun dengan cara membeberkan kepincangan atau
ketidakberesan keadaan orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita
hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan
(impresi) penyair terhadap suatu hal.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
251

Latihan 2

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar dan jelas!


1. Jelaskan perbedaan antara puisi lama dan puisi baru!
2. Jelaskan ciri-ciri puisi lama!
3. Jelaskan jenis puisi lama!
4. Termasuk kedalam puisi lama apakah puisi di bawah ini?
Bismillah jadi kawitan
mugi ditebihkeun syetan
teu ngagoda ngadeukeutan
ngaganggu kasalametan
Sinareng muji ka Gusti
nu ngatur hirup jeung mati
nyieun mahluk ti mimiti
seueurna mangketi-keti

5. Mengapa puisi di bawah ini termasuk kedalam jenis puisi sawér?


Hatur uninga sing horeng
sawarga anu araheng
katut eusina alanggreng
papaesna ngajalengjreng
Kabagjaan keur nu kersa
maos solawat nu rosa
rohmat salam sabiasa
ka Nabi nu ageung jasa

Rangkuman

1. Puisi adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif yang dituangkan kedalam bentuk bahasa yang indah
dan kaya makna.
2. Struktur fisik pusi, yaitu tipografi, diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif,
rima dan irama.
3. Struktur batin puisi, yaitu tema, rasa, nada, dan amanat.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
252

4. Jenis-jenis puisi lama, yaitu puisi sawér.


5. Jenis-jenis puisi baru, yaitu naratif, lirik, dan deskriptif.

TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban yang dianggap
paling benar!
1. Sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif yang dituangkan kedalam bentuk bahasa yang indah dan kaya
makna.
Kalimat di atas merupakan pengertian dari…
A. Puisi D. Cerpen
B. Novel E. Pantun
C. Gurindam

2. Puisi rakyat yang terikat oleh aturan bait, baris, dan juga rima akhir dengan
pola a-a-a-a, a-a-a-b, atau a-b-b-b.
Pernyataan di atas termasuk pengertian dari…
A. Pantun D. Pupuh
B. Sawér E. Sajak
C. Naratif

3. Hatur uninga sing horéng


sawarga anu arahéng
katut eusina alanggréng
papaesna ngajalengjré

Majas yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…


A. Personifikasi D. Hiperbola
B. Litotes E. Asosiasi
C. Ironi

4. Kabagjaan keur nu kersa


maos solawat nu rosa
rohmat
maos salam
solawat nusabiasa
rosa
Ka Nabi nu ageung jasa

Puisi sawér di atas termasuk kedalam jenis…


A. Syair D. Sajak
B. Papantunan E. Prosa Lirik

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
253

C. Pupuh

5. Bismillah jadi kawitan


mugi ditebihkeun syetan
teu ngagoda ngadeukeutan
ngaganggu kasalametan

Nilai yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…


A. Nilai Religi C. Nilai Sosial
B. Nilai Budaya D. Nilai Susila
C. Nilai Moral

6.
Tobat sanes tina bisa
ngan pedah kuring dipaksa
wakil nu kagungan jasa
ngarajah pakeun pangriksa
Majas yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…
A. Ironi D. Personifikasi
B. Litotes E. Aosiasi
C. Hiperbola

7. Rehna nu kagungan bumi


kenging nugraha utami
nyata diparinan putra
nu sipat setra
Nada yang tercermin dalam puisi di atas adalah…
A. Gemnbira D. Optimis
B. Sedih E. Terharu
C. Terharu
8. Malah aya nu teu sangka
naha kahayang ten murka
hayang kanu teu ilahar
ku batur tara didahar

Majas yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…


A. Ironi D. Personifikasi
B. Litotes E. Aosiasi
C. Hiperbola

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
254

9.
Sing tumut papagon syara
ulah baha ka nagara
sing toat ka ibu rama
sing jadi jalma utama

Nilai yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…


A. Nilai Religi C. Nilai Sosial
B. Nilai Budaya D. Nilai Susila
C. Nilai Moral

10. Bacalah petikan puisi berikut!


Elang Laut

Elang laut telah


Hilang ke lunas kelam
Topan tiada bertanya
Hendak kemana dia
……
Majas dalam larik di atas adalah…
A. Metafora D. Personifikasi
B. Semile E. Metonomia
C. Alegori

Perhatikan puisi berikut, kemudian kerjakan soal no 11-12!


Doa
……………..
Hatiku terang menerima katamu, bagai sedap
Malam menyirak kelopak
Aduh,n kekasihku, isi hatiku dengan
Katamu
Penuhi dadaku dengan cahayamu, biar
Bersinar
Mataku sendu, biar berbinar gerak ku rayul
11. Isi puisi di atas adalah…
A. Ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
B. Menganggap tuhan seperti kekasih
C. Penyerahan diri secara total kepada Tuhan
D. Memohon kepada Tuhan agar hatinya bersinar
E. Hati penyair yang terang atas karunia Tuhan

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
255

12. Nada yang tercermin dalam puisi di atas adalah…


A. Optimis D. Tragis
B. Romantis E. apatis
C. Komedis

13. Cermati penggalan puisi berikut!


………………….
Selalu menghadapi amuk gelombang
Yang datang
Sementara dari selat dan tanjung
Maut tak berhenti mengintip
Siap mendekat
Bagian yang miring dalam penggalan puisi di atas menggunakan majas…
A. Alegori D. Hiperbola
B. Personifikasi E. Metafora
C. Simile

14. Perhatikan kutipan di bawah ini!


Aku lalai di hari pagi,
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta

(Menyesal, A. Hasjmy)
Suasana yang digambarkan dalam puisi di atas adalah…
A. Keresahan D. Pengharapan
B. Penyesalan E. Kesedihan
C. Bimbingan

15. Bacalah puisi berikut ini!


Ku Berlayar
Aku berlayar bersama matahari ke
Dalam
Sajadahku, inilah perjalanan yang
Sunyi setelah bertahun-tahun matahari
Mengendaraiku ke kempung-kampung
Biru
Ke padang-padang tanpa nama!
Aku kini berlayar bersama matahari
Dan berlabuh ke dermagamu yang
Sunyi. Aku menangis lautan:
Di gelombang yang tak pernah bisa
Kumaknai, hanya kudapati sisa

Keningku bersujud di sana…

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
256

Puisi di atas berbicara tentang…


A. Perjalanan seorang hamba berhadapan dengan alam ciptaan Tuhan
B. Seorang hamba yang merasakan kesunyian
C. Seorang hamba yang hanya mengabdi kepada Tuaha
D. Ciptaan Tuhan berupa alam yang mahaluas
E. Seorang hamba yang merasa kecil berhadapan dengan alam
16. Tema puisi tersebut adalah…
A. Ketuhanan D. Kesepian
B. Kemanusiaan E. Kesendirian
C. Kesunyian

Perhatikan puisi berikut untuk menjawab pertanyaan no 17-18


Dengan Puisi, Aku
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbagai cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Nafas zaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Taufik Ismail
17. Inti puisi di atas adalah tentang…
A. Manfaat puisi untuk bernyanyi
B. Manfaat puisi untuk bercinta
C. Manfaat puisi untuk akhirat
D. Manfaat puisi untuk seluruh aspek kehidupan
E. Manfaat puisi untuk cakrawala

18. Keindahan yang paling menonjol dari puisi tersebut adalah…


A. Pengulangan frasa dengan puisi aku
B. Rima pada setiap larik
C. Asonansi
D. Pilihan kata
E. Objek puisi

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
257

19. Bacalah penggalan puisi di bawah ini!


……………………..
Kau tak akan mengerti bagaimana
Kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
Kau tak akan mengerti segala lukaku
Karena cinta telah sembunyikan
Pisaunya
Mwmbayangkan wajahmu adalah siksa
Kesepian adalah ketakutan dan
Kelumpuhan
Engkau telah menjadi racun bagi
Darahku
Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api
Rendra

Tema puisi di atas adalah…


A. Kegelisahan D. Kelumpuhan
B. Kemerdekaan E. Kerinduan
C. Ketakutan

20. Cermatilah puisi di bawah ini!


Padamu Jua

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakar-Mu
Bertukar tangkap dengan lepas

(nyanyi sunyi, Amir Hamzah)


Kata cakar dalam bait puisi di atas melambangkan…
A. Kekukuhan hati D. Kemarahan Tuhan
B. Ketajaman E. Kekuasaan Tuhan
C. Kekuatan

Pengamatan

Setelah Anda mempelajari stuktur dan jenis puisi, lakukan pengamatan terhadap
orang-orang di sekitar Anda yang nenunjukkan sikap-sikap berikut!
No. Sikap Percakapan/ Perbuatan Tanggapan Anda
1. Beryukur

2. Jujur

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
258

3. Tanggung jawab

4. Disiplin

5. Peduli

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Latihan 1


1. Pada bait pertama diksi yang digunakan adalah panutan yang menunjukan
Nabi Muhammad SAW, bait kedua penggunaan diksi kaseumat dan kaheumat,
pada bait ketiga penggunaan diksi arahéng alanggréng, ngajalengjréng. Pada
bait ke empat penggunaan diksi rosa.
2. Tifografi pada puisi tersebut mempergubakan tifografi pada bait pertama
menjorok keluar dan pada bait berikutnya menjorok ke dalam, hal tersebut
berlaku untuk tifografi selanjutnya.
3. Imaji penglihatan
4. Kata konkret pafa pengglan puisi tersebut adalah kasalametan
5. Bahasa figuratif yang terdapat pada penggalan puisi tersebut adalah litotes.
6. Rima yang terdapat dalam bait 1 teks puisi sawér bayi adalah rima akhir. Pada
larik pertama, kedua, ketiga, dan keempat terdapat rima akhir yang sama yakni
kawitan, setan, ngadeukeutan, dan kasalametan. Rima yang terdapat dalam
bait 2 teks puisi sawér bayi adalah rima dalam dan rima akhir. Pada larik
pertama dan kedua terdapat rima dalam yakni sinareng dan jeung. Rima akhir
juga terdapat pada larik pertama, kedua, ketiga, dan keempat yakni Gusti,
mati, mimiti, dan mangketi-keti.

Kunci Jawaban Latihan 2


1. Perbedaan puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan.
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana
bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
2. Ciri-ciri puisi lama
a) Tidak diketahui nama pengarangnya
b) Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
259

c) Sangat terikat akan aturan-aturan misalnya mengenai jumlah baris tiap


bait, jumlah suku kata maupun rima.
3. Jenis puisi lama yaitu puisi sawér
4. Termasuk kedalam puisi sawér
5. Karena pola akhirnya aaaa

Kunci Jawaban Tes Formatif


1. A 11. C
2. B 12. B
3. D 13. A
4. A 14. B
5. A 15. A
6. B 16. A
7. A 17. D
8. D 18. B
9. C 19. E
10. D 20. E

Penutup

Setelah Anda melalui seluruh tahap pelajaran pada modul ini, cocokkan jawaban
tes formatif dengan kunci jawaban yang ada. Hitung jawaban benar Anda dengan
rumus berikut.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar X 100
20

Arti tingkat pengusaan materi yang Anda capai:


90%-100% = baik sekali
80%-89% = baik
70%-79% = cukup

Jika Anda mencapai penguasaan 70% atau lebih artinya penguasaan materi
Anda sudah baik. Anda berhak melanjutkan pelajaran pada materi selanjutnya.
Apabila penguasaan kurang dari 70% Anda harus mengulangi mempelajari materi
Modul.

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
260

G LOSARIUM

Puisi : Sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan


penyair secara imajinatif yang dituangkan kedalam bentuk bahasa
yang indah dan kaya makna.
Teknis : Sebuah aturan, norma, atau persyaratan yang umumnya dalam
bentuk sebuah dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode,
atau proses tertentu.

Tes formatif : Tes yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan/ topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana
yang direncanakan.

G DAFTAR PUSTAKA

Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama


Kosasih, E. (2003). Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya.
Mafrukhi. dkk (2009). Siap UN Bahasa Indonesia SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 1989. Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa
Bandung.
http://contohmajas.blogspot.co.id/2016/01/jenis-jenis-majas.html

Lia Yuliana, 2017


KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Anda mungkin juga menyukai