5.1 Pendahuluan
Hasil analisis dan penelitian puisi sawér bayi dimanfaatkan sebagai bahan
ajar puisi lama yang berbentuk modul. Bahan ajar berupa modul untuk dapat
menambah wawasan peserta didik khususnya dalam ranah sastra lisan. Modul ini
digunakan sebagai bahan ajar kelas X berkenaan dengan materi puisi lama,
disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik,
mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum.
Pada dasarnya modul ditulis sebagai panduan bagi peserta didik untuk melakukan
pembelajaran secara mandiri dan terbimbing. Modul berisi sejumlah materi
pembelajaran dan pelatihan untuk menguji hasil belajar peserta didik. Menurut
Prastowo (2013, hlm. 108-109) tujuan penulisan modul adalah (1) agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan pendidik, (2) agar
peran pendidik tidak terlalu dalai kegiatan pembelajaran, (3) melatih kemandirian
dan kejujuran peserta didik, (4) mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan
belajar peserta didik, dan (5) agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat
penguasaan materi pembelajaran.
237
Lia Yuliana, 2017
KONSEP HIDUP DALAM PUISI SAWÉR BAYI DI KECAMATAN CIMENYAN DAN PEMANFAATANNYA
SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
238
1) Dinar Sugiana Fitrayadi, M.Pd, selaku ahli pendidikan, 2) Elly Sulastri, S.Pd,
selaku guru bahasa Indonesia di SMA LANGLANGBUANA.
OLEH
LIA YULIANA
KELAS :……………………………….............
SEKOLAH :……………………………….............
Modul
Memahami Struktur dan Jenis Puisi
A. Pendahuluan
Modul ini berisi materi pembelajaran teks puisi yang mengembangkan
keterampilan menyimak dan membaca. Anda akan belajar teks puisi tentang
memahami struktur dan jenis puisi. Modul ini juga menyajikan rangkuman materi,
tes formatif, kunci jawaban tes formatif, dan glosarium. Seluruh bagian modul
dibuat untuk membantu Anda lebih mudah dalam memahami materi teks puisi.
Modul ini dibuat agar Anda dapat belajar secara individual tanpa mengalami
kesulitan.
Melalui modul ini, Anda akan memperoleh pengalaman belajara yang
terarah dengan didukung materi yang lengkap dan berbagai bentuk soal untuk
menguji kemampuan Anda. Setiap bagian modul hendaknya diperhatikan dengan
baik. Perhatikan uraian setiap kegiatan dalam modul dengan sebaik-baiknya dan
kerjakan latihan sesuai perintah yang ditetapkan.
Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan memperoleh pemahaman
mengenai konsep-konsep pengertian teks puisi, memahami struktur serta jenis-
jenis puisi. Selain itu, peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
berkomunikasi, berkompetensi, dan bekerjasama dalam masyarakat baik dalam
lingkungannya sendiri maupun secara global. Modul ini dirancang sebagai bentuk
pelaksanan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kompetensi berikut.
1) Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
2) Kompetensi Dasar
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi
Materi dan kegiatan pembelajaran dalam modul ini disesuaikan dengan
kompetensi inti dan kompetensi dasarnya. Anda dituntun untuk memahami
pengertian puisi, struktur, dan jenis-jenis puisi dengan memahami teori dan
contoh pembahasan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pengertian puisi
2. Memahami struktur puisi
3. Memahami jenis-jenis puisi
Kegiatan Belajar 1
1. Materi Pembelajaran
Puisi dapat didefinisikan sebagai sebuah karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif yang dituangkan
kedalam bentuk bahasa yang indah dan kaya makna. Lewat sebuah puisi seorang
telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau
gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah. Bahasa yang
dipergunakan dalam sebuah puisi berbeda dengan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan sehari-hari.
Puisi memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan karya sastra yang
lainnya. Adapun ciri-ciri puisi yaitu sebagai berikut. (Kosasih, 2003, hlm 206)
1) Pada sebuah puisi terdapat pemadatan segala unsur kekuatan bahasa.
2) Pada penyusunan sebuah puisi, unsur-unsur bahasa dirapikan, diperbagus, dan
diatur sebaik-baiknya dengan memperhatikan irama dan bunyi.
3) Puisi berisikan ungkapan pikiran dan perasaan penyair yang berdasarkan
pengalaman dan bersifat imajinatif.
4) Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah puisi bersifat konotatif.
5) Sebuah puisi dibentuk oleh struktur pisik dan struktur batin.
Pada sebuah puisi terdapat struktur pembentuk puisi yang terdiri atas
struktur fisik dan struktur batin. Adapun penjelasan mengenai kedua struktur puisi
menurut Waluyo (1995), yaitu sebagai berikut.
1) Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi merupakan unsur pembangun sebuah puisi yang
bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Struktur fisik
puisi terdiri atas beberapa, yaitu:
a. Tipografi (perwajahan puisi)
Sebuah puisi ditulis dengan cara penggunaan larik dan bait, hal tersebut
yang membedakan antara puisi dengan karya sastra yang lainnya. pada
sebuah puisi penggunaan tanda baca seperti tanda titik pada akhir kalimat
tidak selalu dipergunakan. Pada setiap larik dalam puisi tidak dimulai
dengan menggunakan huruf kapital, tepi kanan atau kiri juga tidak diatur
layaknya sebuah paragraf dalam novel atau cerpen.
b. Diksi (pemilihan kata)
Pilihan beberapa kata-kata yang terbaik yang dilakukan oleh penyair, agar
pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dapat dirasakan oleh pembaca.
Dalam unsur ini pengarang memlih kata-kata yang benar-benar
mmengandung makna yang sesuai dengan maksud puisi yang
dihasilkannya.
c. Imaji
Imaji merupakan kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan
pengalaman indrawi berdasarkan penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
d. Kata Konkret
Kata yang dapat ditangkap dengan indra yang memungkinkan munculnya
imaji. Kata-kata yang berhubungan dengan kiasan atau lambang.
e. Bahasa Figuratif
Bahasa kias yang dapat menghidupkan atau memingkatkan efek dan
menimbulkan konotasi tertentu sehingga sebuah puisi kaya akan makna.
Bahasa fuguratif disebut juga dengan majas. Menurut Tarigan (1989)
majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas
yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa majas merupakan gaya bahasa yang
dipergunakan untuk mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan,
maksudnya secara tidak langsung mengungkapkan maknanya. Menurut
Gorys sebuah majas dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu:
kejujuran,sopan santun, dan menarik. Adapun jenis-jenis majas pada puisi
sawér bayi, yaitu sebagai berikut:
1. Personifikasi
Majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa menjadi
benda yang hidup dan bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti
manusia.
Contoh: Malam menangis dengan deras.
2. Hiperbola
Majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan
maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh.
Contoh: Rumahku sangat indah seperti istana.
3. Litotes
Majas yang bertujuan untuk mengurangi atau mengecil-ngecilkan
kenyataan sebenarnya.
Contoh: Terimalah hadiah dariku yang tidak berharga ini.
f. Rima dan Irama
Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi dalam sebuah puisi.
Rima berfungsi untuk membentuk musikalitas. Terdapat beberapa rima,
yaitu rima awal, tengah, dan rima akhir.
Irama adalah alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian
kesatuan bunyi di arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan
tinggi rendah nada.
c. Nada
Nada dalam puisi yaitu gaya pengarang untuk mengungkapkan pikiran dan
perasaan dalam karyanya. Setiap pengarang memiliki gaya yang tidak
sama. Hal tersebut sesuai dengan pilihan kata, penggunaan bahasam dan
sajak yang dipilih. Pilihan nada menentukan irama sebuah puisi.
d. Amanat
Amanat merupakan suatu pesan yang disampaikan penyair dalam
puisinya. Penyair mengungkapkan solusi atau alternatif jawaban sebagai
pemecahan terhadap tema yang disajikannya. Pesan-pesan tersebut
dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi.
Latihan 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan unsur diksi yang terdapat pada puisi di bawah!
Contoh penggalan puisi lama
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan
Ka Ali sareng ka sohabat
umum ka sadaya umat
nu deukeut bisa kaseumat
jauh pon bisa kaheumat
Hatur uninga sing horeng
sawarga anu araheng
katut eusina alanggreng
papaesna ngajalengjreng
Kabagjaan keur nu kersa
maos solawat nu rosa
rohmat salam sabiasa
ka Nabi nu ageung jasa
ngaganggu kasalametan
Sinareng muji ka Gusti
nu ngatur hirup jeung mati
nyieun mahluk ti mimiti
seueurna mangketi-keti
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan
Ka Ali sareng ka sohabat
umum ka sadaya umat
nu deukeut bisa kaseumat
jauh pon bisa kaheumat
seueurna mangketi-keti
Kegiatan Belajar 2
1. Materi Pembelajaran
Puisi merupakan bentuk sastra yang dilukiskan dalam bahasa singkat,
padat, serta indah. Puisi dapat dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru.
A. Puisi Lama
Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan. Aturan
aturan puisi lama diantaranya adalah;
a. Jumlah larik dalam tiap baris
b. Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap larik
c. Pola irama pada setiap larik atau bait, dan
d. Persamaan bunyi kata atau irama
Bentuk puisi lama yaitu, puisi sawér. Puisi sawér merupakan puisi rakyat
yang terikat oleh aturan bait, baris, dan juga rima akhir dengan pola a-a-a-a, a-
a-a-b, atau a-b-b-b.
Contoh
Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan
Syair adalah puis yang bersumber dari arab dengan ciri tiap bait 4 baris
yang bersajak a-a-a-a dengan berisi nasihat ataupun cerita.
Contoh
Kabagjaan keur nu kersa
maos solawat nu rosa
rohmat salam sabiasa
ka Nabi nu ageung jasa
b) Papantunan
Bentuk papantunan adalah puisi sawér pada bentuk ini jumlah lariknya
tidak tetap. Suku katanya condong pada jumlah yang genap, yakni 8,
adapula yang 6, 8, 10, dan 12.
Contoh
Nangtung dina kuwang-kuwang
muntang ka kudrat nu Agung
kadat irodat nu ngereh
nu ngayuga makhluk kabeh
c) Pupuh
Bentuk pupuh bentuk pupuh juga banyak dipergunakan dalam puisi
sawér, yaitu kinanti, asmarandana, sinom, dan dangdanggula. Dari
beberapa pupuh tadi yang paling banyak dipakai adalah kinanti dan
umumnya dilagukan dengan kidung, yakni lagu yang dianggap paling
cocok dipergunakan dalam upacara magis dan sakral.
d) Sajak
Bentuk sajak, pada puisi sawér corak baru digunakan bentuk sajak,
yaitu sajak bebas. Bentuk sajak ada yang diselipkan diantara bentuk lain
pada teks atau keseluruhan teks mempergunakan sajak bebas.
e) Prosa lirik
B. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat lagi oleh aturan yang mana
bentuknya lebih bebas dari pada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku
kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru diantaranya;
a. Memiliki bentuk yang rapi, simetris
b. Persajakan akhir yang teratur
c. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain
d. Umumnya puisi empat seuntai
e. Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
f. Di tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) 4-5 suku kata
a. Puisi Naratif
Pusis naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini
terbagi kedalam beberapa macam, yakni epik, romansa, balada, dan syair
(berisi cerita).
1. Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita. Puisi ini terdiri atas
tiga bait, yang setiap delapan larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
lalu skema berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. larik terakhir pada bait
pertama digunakan sebagairefren pada bait-bait berikutnya. Contohnya
balada orang-orang tercinta dan Blues untuk Bonnie karya WS
Rendra.
2. Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa roamntik
yang berisi kisah percintaan, yang diselingi perkelahian dan
b. Puisi Lirik
Jenis puisi ini terbagi kedalam beberapa macam, yaitu elegi, ode, dan
serenade.
1. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan yang berisi
sajak atau lagu dengan mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah
karena sedih atau rindu, terutam karena kematian/kepergian seseorang.
Contohnya “Elegi Jakarta” karya Asrul Saini
2. Ode adalah puisi yang berisi sanjungan untik orang yang telah berjasa.
Nada dan gayanya sangat resmi. Bernada anggun, membahas sesuatu
yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu
maupun pada sebuah peristiwa. Contohynya “Diponegoro” karya
Chairil Anwar, “Ode Buat Proklamaror” karya Leon Agusta.
3. Serenade ialah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata
“serenade” berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja.
c. Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini penyair bertindak sebagai pemberi kisah
terhadap keadaan/peristiwa, benda atau suasana yang dipandang menarik
perhatiannya. Puisi yang termasuk kedalam puisi deskriptif misalnya
satire, puisi yang bersifat kritik sosial dan puisi-puisi impresionostik.
Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas
penyair terhadap suatu keadaan, namun dengan cara menyindir atau
menyatakan keadaan yang sebaliknya. Puisi kritik sosial adalah puisi yang
juga menyatakan ketidaksenangan penyair terhadap keadaan atau terhadap
diri seseorang namun dengan cara membeberkan kepincangan atau
ketidakberesan keadaan orang tersebut. Kesan penyair juga dapat kita
hayati dalam puisi-puisi impresionistik yang mengungkapkan kesan
(impresi) penyair terhadap suatu hal.
Latihan 2
Rangkuman
1. Puisi adalah sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penyair secara imajinatif yang dituangkan kedalam bentuk bahasa yang indah
dan kaya makna.
2. Struktur fisik pusi, yaitu tipografi, diksi, imaji, kata konkret, bahasa figuratif,
rima dan irama.
3. Struktur batin puisi, yaitu tema, rasa, nada, dan amanat.
TES FORMATIF
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih jawaban yang dianggap
paling benar!
1. Sebuah karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara
imajinatif yang dituangkan kedalam bentuk bahasa yang indah dan kaya
makna.
Kalimat di atas merupakan pengertian dari…
A. Puisi D. Cerpen
B. Novel E. Pantun
C. Gurindam
2. Puisi rakyat yang terikat oleh aturan bait, baris, dan juga rima akhir dengan
pola a-a-a-a, a-a-a-b, atau a-b-b-b.
Pernyataan di atas termasuk pengertian dari…
A. Pantun D. Pupuh
B. Sawér E. Sajak
C. Naratif
C. Pupuh
6.
Tobat sanes tina bisa
ngan pedah kuring dipaksa
wakil nu kagungan jasa
ngarajah pakeun pangriksa
Majas yang terdapat pada puisi sawér di atas adalah…
A. Ironi D. Personifikasi
B. Litotes E. Aosiasi
C. Hiperbola
9.
Sing tumut papagon syara
ulah baha ka nagara
sing toat ka ibu rama
sing jadi jalma utama
(Menyesal, A. Hasjmy)
Suasana yang digambarkan dalam puisi di atas adalah…
A. Keresahan D. Pengharapan
B. Penyesalan E. Kesedihan
C. Bimbingan
Pengamatan
Setelah Anda mempelajari stuktur dan jenis puisi, lakukan pengamatan terhadap
orang-orang di sekitar Anda yang nenunjukkan sikap-sikap berikut!
No. Sikap Percakapan/ Perbuatan Tanggapan Anda
1. Beryukur
2. Jujur
3. Tanggung jawab
4. Disiplin
5. Peduli
Kunci Jawaban
Penutup
Setelah Anda melalui seluruh tahap pelajaran pada modul ini, cocokkan jawaban
tes formatif dengan kunci jawaban yang ada. Hitung jawaban benar Anda dengan
rumus berikut.
Rumus:
Tingkat penguasaan= Jumlah jawaban Anda yang benar X 100
20
Jika Anda mencapai penguasaan 70% atau lebih artinya penguasaan materi
Anda sudah baik. Anda berhak melanjutkan pelajaran pada materi selanjutnya.
Apabila penguasaan kurang dari 70% Anda harus mengulangi mempelajari materi
Modul.
G LOSARIUM
Tes formatif : Tes yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok
bahasan/ topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana
yang direncanakan.
G DAFTAR PUSTAKA