Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara
tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan
berbicara. Minat membaca adalah keinginan untuk
memperhatikan atau melakukan kegiatan membaca serta
memahami isi dari apa yang tertulis. Dengan membaca, banyak
informasi yang akan diperoleh sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.


B. Rumusan Masalah 

1. Apa pengertian membaca nyaring?.


2. Apa saja keterampila-keterampilan yang dituntut dalam
membaca nyaring?.
3. Apa pengertian membaca dalam hati?.
4. Keterampilan yang dituntut pada membaca dalam hati?.
 
C. Tujuan 

1. Mengetahui pengertian membaca nyaring.


2. Mengetahui keterampilan-keterampilan yang dituntut
dalam membaca nyaring.
3. Mengetahui pengertian membaca dalam hati.
4. Mengetahu keterampilan apa saja yang dituntut pada
membaca dalam hati.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat
memuaskan serta memenuhi berbagai ragam tujuan serta
mengembangkan sejumlah keterampilan serta minat.Oleh karena
itu, dalam mengajarkan keterampilan-keterampilan membaca
nyaring, guru harus memahami proses komunikasi dua arah.
Lingkaran komunikasi belumlah lengkap jika pendengar belum
memberi tanggapan secukupnya terhadap pikiran atau perasaan
yang diekspresikan oleh pembaca. Memang tanggapan tersebut
mungkin hanya dalam hati, tetapi bersifat apresiatif,mempunyai
nilai apresiaisi yang tinggi.
Pembaca harus memahami aksara di atas kertas seta
memproduksikan suara yang tepat dan bermakna.Membaca
nyaring pada hakikatnya merupakan suatu masalah lisan atau
oral matter. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa
asingaktivitas membaca nyaring lebih ditujukan pada
pengucapan (pronounciation) daripada pemahaman
(comprehension). mengingat hal tersebut, maka bahan bacaan
haruslah dipilih yang mengandung isi dan bahasa yang relatif
mudah dipahami.
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita perhatikan bahwa
kegunaan membaca nyaring sangat terbatas.sedikit orang yang
dituntut membaca nyaring dalam kegiatan rutin sehari-hari,
seperti penyiar radio, pembicara televisi,pengacara, atau
pastor.Demikianlah, dari segi mayoritas, kegunaan atau
kepentingannya memang terbatas.
 Keterampilan-keterampilan yang Dituntut Dalam
Membaca Nyaring
Dalam pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa
membaca nyaring menuntut berbagai keterampilan. Daftar
keterampilan berikut ini sangat menolong para guru dalam
menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dalam membaca nyaring.
Kelas I:
1) Mempergunakan ucapan yang tepat;
2) Mempergunakan frasa yang tepat(bukan kata demi kata);
3) Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna
mudah terpahami;
4) Memiliki perawakan dan sikap yang baikserta merawat
buku dengan baik;
5) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti:
titik(.)
koma(,)
tanda tanya(?)
tanda seru(!).

Kelas II:

1) Membaca dengan terang dan jelas;


2) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi;
3) Membaca tanpa tertegun-tegun,tanpa terbata-bata,
Kelas III:
1) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi;
2) Mengerti serta memahami bahan bacaan.
Kelas IV:
1) Memahami bacaan pada tingkay dasar;
2) Kecepatan mata dan suara:tiga patah kata dalam satu
detik.
Kelas V:
1) Membaca dengan pemahamn dan perasaan;
2) Aneka kecepatanmembaca nyaring bergantung pada
bahan bacaan;
3) Dapat membaca tanpa terus menerus melihat pada
bahan bacaan.
Kelas VI:
1) Membaca nyaring dengan perasaan atau ekspresi;
2) Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri)
dan mempergunakan frase atau susunan kata yamg tepat.

 Peningkatan Keterampilan-keterampilan Dalam


Membaca Nyaring
Pembaca nyaring yang baik biasanya ingin sekali agar
pendengarnya memahami apa yang ia sampaikan. Oleh sebab
itu, pembaca hendaklah mengetahui keinginan serta kebutuhan
pendangarnya,serta menginterpretasikan bahan bacaan secara
tepat.
Agar dapat membaca nyaring dengan baik, pembaca
haruslah menguasai keterampilan-keterampilan
persepsi(Penglihatan dan daya tanggap) sehingga dia mengenal
dan memahami kata-kata dengan cepat.Yang sama pentingnya
dengan hal ini adalah kemampuan mengelompokkan kata-kata
ke dalam kesatuan-kesatuan pikiran serta membacanya dengan
baik dan lancar.Untuk membantu para pendengar menangkap
serta memahami maksud pengarang , pembaca biasanya
menggunakan berbagai cara, antara lain:
1) Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan
penekanan yang jelas;
2) Dia menjelaskan perubahan dari satu ide ke ide lainnya;
3) Dia menerangkan kesatuan kata-kesatuan kata-kata yang
tepat dan baik;
4) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan
menjaga suaranya agar tinggi sampai akhir dan tujuan
tercapai;
5) Menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya
ekspresi yang baik dan tepat.
Keterampilan membaca nyaring akan berkembang secara
wajar, secara alamiah dalam membaca drama.Membaca drama
menambah sejumlah nilai pada pembaca, antara lain:
a) Memperoleh kesenangan dalam dramatisasi yang terlihat
pada pemupukan keyakinan anak-anak sehari-hari;
b) Memperkaya daya khayal, imajinasi dalam membaca
fiksi;
c) Menanamkan disiplinyang tidak terdapat pada jenis-jenis
membaca lainnya;
a) Mempertiggi pemahaman, pengembangan kosa
kata,membaca frase/paragraf,ekspresi/perasaan,serta
keterampilan-keterampilan berbicara secara umum.

B. Membaca Dalam Hati


1. Hakikat Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati pada dasarnya adalah membaca
dengan mempergunakan ingatan visual(visual memory),
melibatkan pengaktifan mata dan ingatan.
Tujuan utama membaca dalam hati (silent
reading)adalah untuk memperoleh informasi.
Latihan membaca dalam hati harus dimulai sejak anak-
anak bisa membaca sendiri.Pada tahap ini anak-anak harus
diberikan bacaan tambahan, yang penekanannya diarahkan pada
keterampilan menguasai bahan bacaan,memahami ide-ide
dengan usahanya sendiri.
Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,
mengemukakan bahwa membaca dalam hati merupakan kunci
bagi semua ilmu pengetahuan.
Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dibagi atas:
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas.Objeknya
meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat
mungkin.Tujuan dan tuntutan membaca ekstensif adalah untuk
memahami isi bacaan yang penting-penting dengan cepat
sehingga dengan demikaianmembaca secara efesien dapat
terlaksana.
Membaca ekstensif meliputi:
 Membaca Survey
Membaca survey merupakan kegiatan meneliti terlebih
dahulu apa yang akan kita telaah/baca.Kita menyurvey bahan
bacaan yang akan kita pelajari, yang akan kita telaah , dengan
jalan:

a. memeriksa, meneliti indeks-indeks, daftar kata-kata yang


terdapat dalam buku-buku;
b. melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang
terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan.
c. memeriksa, meneliti bagan, skema,out line buku yang
bersangkutan.

 Membaca Sekilas
Membaca sekilasatau skimming adalah sejenis membaca
yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat,
memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan
informasi.
Tujuan membaca sekilas adalah sebagai berikit:

 untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku


atau artikel, tulisan singkat;
 untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan;
 untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan
dalam perpustakaan.

 Membaca Dangkal
Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya
bertujuan untuk memperoleh pemahaman dangkal yang bersifat
luaran, yang tidak mendalam dari suatu bacaan.Membaca
dangkal biasanya dilakukan apabila kita membaca untuk
kesenangan di waktu senggang; misalnya novel ringan, cerita
pendekdan sebagainya.Dalam membaca, seperti halnya
membaca karya ilmiah, dapat dilakukan dengan santai tetapi
menyenangkan. Kita telah membahas membaca tiga jenis
membaca yang termasuk ke dalam membaca ekstensif.
Membaca ekstensif ini biasanya dilakukan di luar
kelas;tugas-tugas diberikan oleh guru beberapa kali secara
teratur, dan di dalam kelas diperlukan sekelumit waktu untuk
mengecek atau memeriksa apakah para pelajar mengerti ciri-ciri
utama berita tersebut

 Membaca Intensif
Membaca intensif atau intensive reading adalah studi
seksama, telaah teliti, dan penangan terperinci yang
dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek
kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari.
Kuesioner,latihan pola-pola kalimat,latihan kosa kata,telaah
kata-kata,dikte,dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik
membaca intensif.Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai
dengan maksud ini harus dipilih oleh guru, baik dari segi bentuk
maupun isinya.Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil pada
tahap ini secara langsung akan berhuungan dengan kualitas
serta keserasian pilihan bahan bacaan tersebut.
Membaca intensif terbagi atas:
1) Membaca telaah isi (content study reading);
2) Membaca telaah bahasa (linguistic study reading).
Tujuan membaca intensif ini adalah untuk memperoleh
sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen
yang logis,urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, pola-pola
simbolisnya;nada-nada tambahanyang bersifat emosionaldan
sosial, pola-pola sikap dan tujuan sang pengarang, dan juga
sarana-sarana linguistk yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan

Membaca dibagi menjadi dua, yaitu membaca nyaring dan


membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri dari membaca
ekstensif dan membaca intensif. Membaca ekstensif mencakup
membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
Sedangkan, membaca intensif mencakup membaca telaah isi
(membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan
membaca ide-ide) dan membaca telaah bahasa (membaca bahasa
dan membaca sastra).
Membaca dalam hati yang lancar sangat berguna bagi setiap
orang yang ingin mencapai jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Cara membaca yang paling baik adalah membaca dalam
hati.
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Tarigan 2008:27). .(Dawson (et
al) 1936:215-216). .(Broughton(et al) 1978:91). (Tarigan
2008:30). (Tarigan 1978:33). .(Brooks 1964:173).

Anda mungkin juga menyukai