Anda di halaman 1dari 4

Latar Belakang

Menulis merupakan tingkat keterampilan berbahasa yang paling tinggi


dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan menulis
sebagai sebuah kompetensi linguistic verbal membutuhkan dukungan
keterampilan berbahasa lainnya, seperti berbicara, menyimak, dan membaca.
Menulis merupakan proses menuangkan ide, pendapat, dan pikiran untuk
disampaikan kepada orang lain. 1

Tujuan keterampilan menulis yang diharapkan adalah agar seseorang mampu


mengungkapkan gagasan, ide, pendapat, dan pengetahuan secara sistematis dan
tertulis serta memiliki kegemaran menulis. Keterampilan menulis menjadi sarana
peningkatan kemampuan mereka dalam menggunakan Bahasa, khususnya Bahasa
tulis sebagai sarana komunikasi.2

Untuk dapat menulis secara efektif dan efisien bukanlah hal yang mudah sebab
diperlukan serangkaian proses. Hal ini karena menulis adalah suatu kegiatan untuk
menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan agar dapat
dimengerti oleh orang lain atau pembaca. Untuk itu perlunya memahami asas-asas
menulis agar dapat menghasilkan sebuah tulisan yang baik dan mudah dipahami.3

Menulis menjadi kebutuhan insan yang tidak terelakkan, bagi siswa maupun
pendidik dan karyawan.

A. Asas-Asas Menulis
Suatu proses menulis melibatkan berbagai pengalaman, pengolahan ide
atau gagasan, dan penggunaan bahasa agar sampai kepada pembaca persis
sebagaimana yang di maksud si penulis. Agar pesan dari penulis dapat
diterima oleh pembaca, maka penulis perlu menerapkan asas-asas pokok

1
Retno Kurniawan, S.Pd., Inovasi Pembelajaran (Inobel) Bahasa Indonesia, (Jakarta Barat : Graf
Literature, 2019)hlm 151.
2
Dr.H.Dalman, M.Pd., Penulisan Populer,( Depok : PT Raja Grafindo Persada,2015),hlm 94.
3
Ade Eka Anggraini, DKK, Peningkatan Keterampilan Menulis Esai Bahasa Indonesia Melalui
Strategi Pemodelan, Vol 3, Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi, Januari 2020.

1
menulis dalam semua tipe tulisan faktual. Asas-asas menulis yaitu ABCCE
(accuracy, brevity, clarity,coherence,emphasis).4
a. Tepat (accurate)
Semua bentuk dan jenis tulisan yang disampaikan kepada publik
senantiasa menjunjung tinggi prinsip keakuratan. Data, fakta,
informasi, dan cara penyajian dalam wujud bahasa haruslah tepat atau
akurat. Supaya akurat, penulis harus sangat cermat, sangat teliti, dan
tidak boleh keliru dalam penyajian informasi atau ilmu pengetahuan
karena akan berdampak pada pemahaman pembaca.
b. Ringkas (brevity)
Tulisan yang baik haruslah ringkas. Dalam menulis ide atau gagasan
digunakan sesuai dengan kebutuhannya, tidak terdapat bentuk-bentuk
kebahasaan yang bertele-tele, tumpukan-tumpukan kalimat tanpa
kalimat topik. Suatu tulisan harus dibangun dari ide atau gagasan
mendalam dengan bahasa yang hemat dan sederhana. Jadi bukan
sebaliknya, ide atau gagasan yang dangkal disajikan dengan bahasa
yang bertele-tele.
c. Kejelasan (clarity)
Semua bentuk, jenis, dan ragam tulisan harus diupayakan cukup jelas.
Kejelasan itu tidak saja berarti mudah dipahami, mudah dibaca, tetapi
juga harus tidak memberi ruang untuk disalahtafsirkan. Tidak boleh
bersifat samar-samar dan tidak boleh di wilayah abu-abu. Dengan kata
lain, asas kejelasan memberikan kemudahan kepada pembaca.
Kejelasan dapat ditelusuri dari hal-hal berikut.
(1) Bentuk-brntuk kebahasaan yang dipakai lebih dikenal dari pada
bentuk kebahasaan yang masih harus dicari-cari dulu maknanya
oleh pembaca.
(2) Kalimat-kalimat yang membangun penalaran tidak panjang, tajam,
lugas, dari pada kalimat yang berbelit-belit.

4
Drs. Yusri Yusuf, M.Pd, DKK, Keterampilan Menulis, (Banda Aceh : Syiah Kuala University
Press)hlm.28-30

2
(3) Cenderung memakai kata-kata dalam bahasa sendiri dari pada kata-
kata dalam bahasa asing. Kata-kata asing dapat digunakan hanya
kalau memang istilah itu sangat teknis sifatnya dan tidak (belum)
ada istilah yang pas dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
d. Pertautan (coherence)
Antar bagian tulisan hrus bertautan satu sama lain. Misalnya, antara
sub bab yang satu dengan sub bab lainnya, antara paragraf yang satu
dengan paragfar lainnya dalam suatu sub bab atau suatu bab terkait
satu sama lain. Tautan-tautan ini mempermudah pembaca untuk
menangkap gagasan yang disampaikan penulis.
e. Penekanan (emphasis)
Adanya penonjolan atau bagian yang memiliki derajat berbeda dalam
tulisan memberikan kemudahan kepada pembaca dalam menangkap
ide-ide tertentu. Dengan demikian, ide-ide besar yang dimiliki penulis
dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Dalam bahasa tulis, ada
berbagai cara memberikan penekanan, yaitu
(a) Meletakkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat
(b) Membuat urutan logis
(c) Melakukan pengulangan kata
(d) Mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif

Selain asas-asas menulis yang ada di atas ada pendapat lain menggenai asas
menulis yang dikemukakan oleh Liang Gie menurut pendapat Liang Gie asas
menulis ada enam yang disebut dengan asas mengarang sebagai berikut5 :

a. Kejelasan (clarity)
Bedasarkan asas ini, setiap karangan haruslah jelas benar agar karangan
dapat dipahami pembaca. Jelas tidak hanya mudah dipahami tetapi juga
tidak mungkin disalahtafsirkan.

5
Romiana Magdalena, Peningkatan Keterampilan Menulis Ringkas Teks Bacaan Melalui
Pembelajaran Tipe CIRC, Vol. 09 No 02, DEIKSIS, Mei 2017, Hal.194-203.

3
b. Keringkasan (conciseness)
Keringkasan yang dimaksud dalam menulis ini berarti suatu tulisan tidak
boleh ada penghamburan kata, tidak terdapat butir ide yang dikemukakan
berulangulang, gagasan tidak disampaikan dalam kalimat yang terlalu
panjang.
c. Ketepatan (correctness)
Asas ketepatan mengandung ketentuan bahwa suatu penulisan harus dapat
menyebut butir-butir gagasan kepada pembaca dengan kecocokan
sepenuhnya seperti yang dimaksud oleh penulisnya.
d. Kesatupaduan (unity)
Pada asas penulisan berikut ini, segala hal yang disajikan dalam tulisan
tersebut memuat satu gagasan pokok atau sering disebut dengan tema
utama karangan.
e. Pertautan (coherence)
Bedasarkan pada asas pertautan, tiap alines dalam satu tulisan hendaklah
berkaitan satu sama lain. Kalimat satu dengan yang lain harus
berkesinambungan.
f. Pengharkatan (emphasis)
Asas ini menegaskan bahwa dalam tulisan perlu ada penekanan atau
penonjolan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai