Anda di halaman 1dari 11

Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

PERTEMUAN 1:
PSIKOLOGI, LINGUISTIK, PSIKOLINGUISTIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perbedaan mendasar objek kajian
tiga bidang ilmu, yakni psikologi, linguistik, dan psikolinguistik. Melalui risetasi,
Anda harus mampu:
1.1 Mengidentifikasi objek kajian ilmu psikologi
1.2 Mengidentifkasi objek kajian ilmu linguistik
1.3 Mengidentifikasi objek kajian ilmu psikolinguistik
1.4 Membedakan batasan objek kajian ilmu psikologi, linguistik, dan
psikolinguistik

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Objek Kajian Ilmu Psikologi

Kata psikologi berasal dari kata Yunani, psyche, yang artinya ‘jiwa’, dan
logos yang artinya ‘ilmu pengetahuan’. Jadi, secara etimologis (menurut arti kata)
psikologi artinya ‘ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-
macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu
jiwa’.

Dalam Psikologi Umum (Ahmadi, 1991: 4), psikologi mempunyai banyak


pengertian, di antaranya

1. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, psikologi adalah ilmu yang


berkaitan dengan proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan
pengaruhnya pada perilaku.

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 1


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

2. Menurut Ernest Hilgert (1957), psikologi adalah ilmu yang mempelajari


tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
3. Menurut George A. Miller, psikologi adalah ilmu yang berusaha
menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan
tingkah laku.
4. Menurut Clifford T. Morgan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia dan hewan.
5. Menurut Chaplin, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai perilaku
manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala
ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar
dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan.
6. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia.
7. Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya.

Pengertian psikologi di atas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli


psikologi. Oleh sebab itu, Ahmadi (1991: 5) menyatakan bahwa dari berbagai
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, di mana individu
tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

Dalam Psikologi Umum, Sobur (2003: 41—42) menyatakan bahwa ada


dua objek kajian dalam ilmu psikologi, yakni

1. Objek material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau
suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran
pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret
(kerohanian, nilai-nilai, dan ide-ide). Objeknya adalah manusia.
2. Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh
seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 2


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

satu dengan ilmu yang lain (psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-
lain). Objeknya adalah dari segi tingkah laku manusia. Objek tersebut
bersifat empiris atau nyata yang dapat diobservasi untuk memprediksi atau
menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya adalah melihat gerak-gerik
seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya.

Tujuan Pembelajaran 1.2:


Objek Kajian Ilmu Linguistik

Kata linguistik berpadanan dengan linguistic dalam bahasa inggris,


linguistique dalam bahasa Perancis, linguistiek dalam bahasa Belanda, dan
diturunkan dalam bahasa Latin lingua yang berarti ‘bahasa’. Dalam Kamus
Linguistik Edisi Keempat karya Harimurti Kridalaksana (2008: 144), Kridalaksana
menyatakan bahwa linguistik (linguistics) adalah ilmu tentang bahasa;
penyelidikan bahasa secara ilmiah (istilah ini pertama kali muncul pada tahun
1808 dalam majalah ilmiah yang disunting oleh Johann Severtin Vater dan
Frederich Justin Bertuch).
Pengertian linguistik di atas sesuai dengan pendapat Kushartanti dkk.
dalam Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik (2008: 7), yakni
linguistik adalah ‘ilmu tentang bahasa’. Untuk memahami linguistik, dapat
dibedakan pemakaian kata bahasa sebagai kata yang lazim dipakai oleh
masyarakat umum dan sebagai istilah teknis yang mempunyai pengertian khusus
dalam linguistik.
Dari pengertian linguistik di atas, dapat disimpulkan bahwa objek yang
menjadi pokok kajian dalam ilmu linguistik adalah bahasa. Bahasa adalah sistem
tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok
masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengididentifikasi
diri (2008: 5).
Bahasa adalah sistem bahasa yang paling kompleks. Isyarat lalu lintas
adalah lambang cahaya, tetapi ia spesifik dan sederhana. Hanya manusia yang
mampu berinteraksi dengan bahasa yang berdasar pada sejumlah lambang yang

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 3


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

spesifik, tetapi ia membentuk sistem yang kompleks. Oleh sebab itu, bunyi-bunyi
yang keluar dari alat-alat ucap pada manusia relatif terbatas. Hal itu menyebabkan
banyak bahasa yang berkoleksi dalam banyak bunyi.
Kebanyakan bahasa manusia memanfaatkan sejumlah bunyi yang kurang
dari 40 bunyi. Akan tetapi, bunyi-bunyi yang spsesifik ini menjadikan banyak
susunan sehingga membentuk ribuan kata dalam satu bahasa. Kata-kata tersebut
menjadikan beberapa susunan yang dikenal di lingkungan bahasa, lalu
membentuk jutaan kalimat. Kata-kata tersebut dapat mengungkapkan peradaban
manusia dan pikiran manusia. Sistem komunikasi bahasa manusia berbeda dengan
sistem komunikasi yang ada pada hewan. Menurut Hijazi dalam Pengantar
Linguistik (2008: 4), bahasa manusia merupakan sistem lambang yang kompleks.
Lambang bahasa tidak mengandung nilai subjektif yang karakteristiknya
menghubungkan lambang bahasa dengan maknanya dalam kenyataan luar. Jadi,
tidak ada hubungan antara kata kucing dan komponen-komponen tubuh kucing.
Hubungannya menjadi tersembunyi pada kelompok manusia yang mengistilahkan
nama bagi hewan tersebut atas dasar pemakaian kata kucing. Hal ini dapat
diidentifikasikan bahwa nilai lambang-lambang bahasa ini didasari pada konvensi,
yaitu adanya kesepakatan di antara pihak-pihak yang menggunakannya ketika
berinteraksi.
Oleh karena itu, lambang bahasa merupakan sarana komunikasi dalam
kerangka kelompok bahasa yang sama. Proses ujaran dilatari oleh adanya penutur
dan penerima dan di antara keduanya ada sarana komunikasi. Artinya, penutur dan
penerima bersepakat dalam pemakaian lambang-lambang bahasa yang kompleks
dengan nilai-nilainya yang konvensional. Dengan kata lain, ada kesepakatan
dalam menerjemahkan lambang-lambang ini dalam akal. Sifat dan fungsi bahasa
sampai pada makna-maknanya yang dimaksud oleh penutur atau penulis, lalu
lambang-lambang itu dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa mempunyai karakteristik,
yakni
(1) Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dipakai oleh setiap kaum untuk
menyatakan tujuannya.

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 4


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

(2) Bahasa adalah sistem bahasa yang paling kompleks.


(3) Bahasa tidak mengandung nilai subjektif yang karakteristiknya
menghubungkannya dengan maknanya dalam kenyataan luar.
Selain itu, bahasa juga mempunyai sifat dan fungsi, yakni
(1) Arbiter adalah sifat bahasa yang manasuka. Artinya, bahasa tidak ada
hubungannya dengan suatu keharusan atau kewajiban antara satuan-
satuan bahasa dengan yang dilambangkannya.
(2) Bersifat produktif. Artinya, bahasa merupakan sistem dari unsur-unsur
yang jumlahnya terbatas. Akan tetapi, pemakainnya tidaklah terbatas.
Misalnya, bahasa Indonesia mempunyai fonem kurang dari 30, tetapi
mempunyai kata lebih dari 30.000 yang mengandung fonem-fonem itu
masih mungkin diciptakan oleh kata-kata baru.
(3) Bersifat unik. Artinya, setiap bahasa mempunyai sisitem yang khas
yang tidak harus ada dalam bahasa lain.
(4) Bahasa itu universal, artinya semua bahasa memiliki kesamaan secara
umum, yaitu bahasa itu ujaran manusia, memiliki struktur,
konvensional, serta digunakan sebagai alat komunikasi oleh manusia
dan potensinya dibawa sejak lahir (innatruss potential).

Secara umum, ilmu bahasa atau linguistik dibedakan atas linguistik murni
dan linguistik terapan. Bidang linguistik murni mencakup fonetik, fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantik. Di sisi lain, bidang linguistik terapan
mencakup pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikografi, sosiolinguistik,
psikolinguistik, dan lain-lain.

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 5


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

Gambar 1.1 Ruang Lingkup Linguistik Murni

Ruang lingkup linguistik murni adalah


1) Fonologi
Secara etimologi, fonologi terbentuk dari kata fon, yaitu ‘bunyi’, dan logi,
yaitu ‘ilmu’. Menurut Abdul Chaer (2012: 102), bidang linguistik yang
mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi-bunyi bahasa ini
disebut fonologi. Selain itu, dalam Kamus Linguistik Edisi Keempat (2008: 63),
fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa
menurut fungsinya. Menurut hierarki, satuan bunyi yang menjadi objek studinya,
fonologi dibedakan menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum, fonetik biasa
dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda
makna atau tidak. Fonemik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi
bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna.

2) Morfologi
Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang
mempelajari bentuk-bentuk kata dan segala hal proses pembentukannya.
Morfologi mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan
gramatikal. Menurut Kridalaksana (2008: 159), morfologi dibagi menjadi dua
defisi, yakni (1) bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 6


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

kombinasinya; (2) bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-
bagian kata, yakni morfem.

3) Sintaksis
Selain itu, menurut Kridalaksana (2008: 223), sintaksis dibagi menjadi tiga
defines, yakni (1) pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan
satuan-satuan yang lebih besar, atau antara satuan-satuan yang lebih besar itu
dalam bahasa. Satuan terkecil dalam bidang ini adalah kata; (2) subsistem bahasa
yang mencakup hal tersebut (sering dianggap bagian dari gramatika; bagian lain
ialah morfologi); (3) cabang linguistik yang mempelajari hal tersebut. Jadi,
sintaksis ialah ilmu yang mempelajari hubungan aantara kata, frasa, klausa,
kalimat yang satu dengan kata, frasa, klausa, kalimat yang lain. Kata, frasa, klausa
dan kalimat inilah yang oleh para ahli disebut sebagai satuan sintaksis.

4) Semantik
Dalam Kamus Linguistik Edisi Keempat (2008: 216), semantik adalah (1)
bagian struktur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan dan juga
dengan struktur kapan dan juga dengan struktur makna suatu wicara; (2) sistem
dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya.
Kajian semantik membahas mengenai makna bahasa. Analisis makna dalam hal
ini mulai dari suku kata sampai kalimat.

Tujuan Pembelajaran 1.3:


Objek Kajian Ilmu Psikolinguistik

Psikolinguistik adalah salah satu cabang linguistik yang semakin


berkembang pesat. Dalam Kamus Linguistik Edisi Keempat (2008: 203),
psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan
perilaku dan akal budi manusia; ilmu interdisipliner linguistik dengan psikologi.
Ilmu psikolinguistik pun sangat terbuka dalam berbagai temuan disiplin ilmu lain
sebagai alat bantu untuk meninterpretasikan masalah pemerolehan bahasa

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 7


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

(language acquistion) serta komprehensi dan produksi bahasa (speech


comprehension and production). Psikolinguistik termasuk ilmu linguistik terapan
yang kompleks karena ahli psikolinguistik dituntut dapat melakukan analisis pada
semua tataran linguistik (fonologi-morfologi-sintaksis-wacana-semantik-
pragmatik) dengan baik. Hal ini disebabkan bidang ilmu psikolinguistik berusaha
untuk memahami bagaimana proses berbahasa di dalam otak manusia.

Gambar 1.2 Ruang Lingkup Psikolinguistik 1


Beberapa ahli bahasa pun berlomba untuk membuat definisi dari
psikolinguistik. Salah satunya adalah Field (2003: 2) yang mengemukakan
psycholinguistics explores the relationship a between the human mind and
language ‘psikolinguistik membahas hubungan antara otak manusia dengan
bahasa’. Jadi, dapat disimpulkan psikolinguistik adalah suatu cabang ilmu
linguistik interdisipliner yang mengkaji proses-proses mental manusia dikaitkan
dengan perilaku bahasa seseorang.

Gambar 1.3 Psikolinguistik

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 8


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

Psikolinguistik merupakan telaah akuisisi bahasa dan tingkah laku


linguistik terutama mekanisme psikologis yang bertujuan pada kedua bahasa
tersebut. Akuisisi bahasa bersangkut paut dengan proses pemerolehan bahasa.
Tingkah laku linguistik mengacu pula pada proses kompetensi dan performance
bahasa. Proses ini bahasa ini tetap dalam otak. Oleh karena itu, mekanisme
psikologi sangatlah berperan.
Hubungan bahasa dengan otak dalam memproses dan mengkomunikasikan
ujaran dan dalam akuisisi bahasa menjadi bahasan dalam bidang psikolinguistik.
Proses bahasa berlangsung adalah pekerjaan otak. Hal yang tidak dimengerti dan
tidak diketahui pasti ialah bagaimana proses pengolahan bahasa sehingga
berwujud satuan-satuan yang bermakna dan bagaimana proses pengolahan satuan
ujaran yang dikirim oleh pembicara sehingga dapat dimengerti pendengar. Hal ini
mengacu pada domain kognitif, yakni bagaimana bahasa berproses dalam otak
kita. Bahasa yang diwujudkan dalam kalimat dihasilkan oleh pebicara yang
kemudian diusahakan untuk dimengerti oleh pendengar.
Psikolinguistik telah menjadi bidang ilmu yang sangat luas, kompleks, dan
berkembang pesat sehingga melahirkan beberapa cabang ilmu psikolinguistik. Di
antara cabang ilmu psikolinguistik adalah sebagai berikut.
a. Psikolinguistik Teoretis: Psikolinguistik Teoretis ini membahas teori-teori
bahasa yang berkaitan dengan proses- proses mental manusia dalam
berbahasa. Misalnya, dalam rancangan fonetik, rancangan pilihan kata,
rancangan sintaksis, rancangan wacana, dan rancangan intonasi.
b. Psikolinguistik Perkembangan: Psikolinguistik Perkembangan ini berkaitan
dengan proses pemerolehan bahasa, baik pemerolehan bahasa pertama
maupun pemerolehan bahasa kedua. Subdisiplin ini mengkaji proses
pemerolehan fonologi, yakni proses pemerolehan semantik dan proses
pemerolehan sintaksis secara berjenjang, bertahap, dan terpadu.
c. Psikolinguistik Sosial: Psikolinguistik Sosial ini berkenaan dengan aspek-
aspek sosial bahasa. Bagi suatu manyarakat bahasa, bahasa itu tidak hanya

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 9


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

sebagai suatu gejala dan identitas sosial saja, tetapi juga merupakan suatu
ikatan batin dan nurani yang sulit ditinggalkan.
d. Psikolinguistik Pendidikan: Psikolinguistik Pendidikan ini mengkaji aspek-
aspek pendidikan secara umum dalam pendidikan formal di sekolah. Hal ini
dapat diibaratkan sebagai peranan bahasa dalam pengajaran membaca,
pengajaran dalam kemahiran berbahasa, dan pegetahuan mengenai
peningkatan kemampuan berbahasa dalam proses memperbaiki kemampuan
menyampaikan pikiran dan perasaan.
e. Psikolinguistik Neurologi (neuropsikolinguistik): Psikolinguistik Neurologi ini
mengkaji hubungan antara bahasa, berbahasa, dan otak manusia. Para pakar
neurologi telah berhasil menganalisis struktur biologis otak serta telah
memberi nama pada bagian struktur otak itu. Namun, ada pertanyaan yang
belum dijawab secara lengkap, yaitu apa yang terjadi dengan input bahasa dan
bagaimana output bahasa diprogramkan dan dibentuk dalam otak itu.
f. Psikolinguistik Eksperimen: Psikolinguistik Eksperimen ini meliputi dan
melakukan eksperimen dalam semua kegiatan bahasa dan berbahasa pada satu
pihak dan prilaku berbahasa dan akibat berbahasa pada pihak lain.
g. Psikolinguistik Terapan: Psikolinguistik Terapan ini berkaitan dengan
penerapan dari temuan enam subdisiplin psikolinguistik di atas ke dalam
bidang tertentu yang memerlukannya. Yang termasuk subdisiplin ini ialah
psikologi, linguistik, pertuturan dan pemahaman, pembelajaran bahasa,
pengajaran membaca neurologi, psikistri, komunikasi, dan sastra.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Sebutkan dan jelaskan cabang ilmu linguistik?
2. Sebutkan dan jelaskan mengenai bahasa?
3. Jelaskan perbedaan mendasar antara objek kajian ilmu psikologi,
linguistik, serta psikolinguistik?
4. Sebutkan dan jelaskan ilmu-ilmu apa saja yang berperan dalam ilmu
psikolinguistik!
5. Sebutkan dan jelaskan cabang ilmu psikolinguistik!

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 10


Modul Pengantar Psikolinguistik PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang: Rineka Cipta
Chaer, Abdul, 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Field, John. 2003. Psycholinguistics. London: Routledge.
Hijazi, Mahmud Fahmi. 2008. Pengantar Linguistik. Bandung: PSIBA Press.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:
Gramedia
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia

Program Studi Sastra Indonesia Univeritas Pamulang 11

Anda mungkin juga menyukai