PERTEMUAN 2:
SEJARAH, PERAN TOKOH, DAN ALIRAN
DALAM PERKEMBANGAN PSIKOLINGUISTIK
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai sejarah lahirnya psikolinguisik, ilmu-ilmu,
aliran-aliran, dan tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam perkembangan
psikolinguistik.
2.1 Memahami sejarah lahirnya psikolinguisik serta tokoh-tokoh yang ikut
berperan dalam perkembangan psikolinguistik
2.2 Mengidentifikasi beberapa ilmu serta aliran yang berperan dalam
perkembangan psikolinguistik
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Sejarah Lahirnya Psikolinguisik serta Tokoh yang Berperan
b. Tahap Linguistik
Pada tahap ini, psikolinguistik banyak diminati orang dan makin
berkembang karena pandangan Chomsky tentang universal bahasa makin
mengarah pada pemerolehan bahasa, yakni tahap kognitif. Pada tahap ini,
psikolinguistik mulai mengarah pada peran kognisi dan landasan biologis manusia
dalam pemerolehan bahasa. Pelopor seperti Chomsky mengatakan bahwa linguis
itu sebenarnya adalah psikolog kognitif. Pemerolehan bahasa pada manusia
bukanlah penguasaan komponen bahasa tanpa berlandaskan pada prinsip-prinsip
kognitif. Tata bahasa, misalnya, tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang
terlepas dari kognisi manusia.
Pada tahap ini, orang juga mulai berbicara tentang peran biologi pada
bahasa karena mereka mulai merasa bahwa biologi merupakan landasan di mana
bahasa itu tumbuh. Sama halnya, Chomsky mengatakan bahwa pertumbuhan
bahasa seorang manusia itu terkait secara genetik dengan pertumbuhan
biologinya.
langsung dan tidak langsung terhadap stimulus verbal dan nonverbal. Orientasi
stimulus respons ini adalah orientasi psikologi.
Tokoh lain dari generasi pertama ini adalah L. Bloomfield. Ia adalah tokoh
linguistik Amerika yang menerima dan menerapkan teori–teori behaviorisme
dalam analisis bahasa. Teknik analisis bahasa dan pandangannya tentang hakikat
bahasa sama dengan pandangan dan teori psikolinguistik perilaku.
Manusia yang normal sejak lahir telah dilengkapi dengan kemampuan
belajar. Oleh sebab itu, kemampuan berbahasa didapat atau dicapai melalui proses
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa itu harus dipelajari. Dengan kata lain,
kemampuan berbahasa adalah satu kemampuan hasil belajar dan bukan sebagai
sesuatu yang diwarisi.
Tokoh lain dari psikolinguistik generasi pertama, dan yang dianggap
sebagai tokoh utama adalah B. F. Skinner. Ia menjadi tokoh yang kemudian
ditentang oleh Noam Chomsky yang menganut aliran kognitif dalam proses
berbahasa. Namun, teori–teori Skinner inilah yang dianut oleh teori–teori
linguistik aliran Bloomfield.
Aliran-aliran Psikolinguistik
1) Aliran Behavioristik
Teori Behavioristik pertama kali dimunculkan oleh Jhon B.Watson
(1878—1958). Dia adalah seorang ahli psikologi berkebangsaan amerika. Dia
mengembangkan teori Stimulus-Respons Bond (S-R Bond) yang telah
diperkenalkan oleh Ivan P. Pavlov. Menurut teori ini, tujuan utama psikologi
adalah membuat prediksi dan pengendalian terhadap perilaku, dan sedikit pun
tidak ada hubungannya dengan kesadaran.
Dalam http://massofa.wordpress.com/2008/01/24/menengok-bahasan-
psikolinguistik/, hal yang dikaji adalah benda-benda atau hal-hal yang diamati
secara langsung, yaitu rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respons).
Eksperimen yang dilakukan oleh Watson dalam membuktikan kebenaran teori
behaviorismenya terhadap manusia adalah percobaan terhadap bayi yang bernama
Albert berusia 11 tahun dan tikus putih. Kesimpulan akhirnya adalah pelaziman
dapat mengubah perilaku seseorang secara nyata.
Dalam pembelajaran yang didasarkan pada hubungan stimulus respons,
Watson mengemukakan dua hal penting:
1. Recency Principle (prinsip kebaruan)
Jika suatu stimulus baru saja menimbulkan respons, kemungkinan
stimulus itu untuk menimbulkan respons yang sama apabila diberikan umpan lagi
akan lebih besar daripada kalau stimulus itu diberikan umpan setelah lama
berselang.
2. Frequency Principle (prinsip frekuensi)
Menurut prinsip ini, apabila suatu stimulus dibuat lebih sering
menimbulkan satu respons, kemungkinan stimulus itu akan menimbulkan respons
yang sama pada waktu yang lain akan lebih besar. Selain itu. Watson mengatakan
bahwa keyakinan pada adanya kesadaran berkaitan dengan keyakinan masa-masa
nenek moyang mengenai tahayul. Magis senantiasa hidup. Konsep-konsep
warisan masa praberadab ini telah membuat kebangkitan dan pertumbuhan
psikologis ilmiah menjadi sangat sulit. Kriteria Watson dalam menentukan apakah
sesuatu itu ada atau tidak ada adalah berdasarkan apakah hal tersebut dapat
diamati atau tidak dapat diamati.
Selanjutnya, Bell (1981: 24) mengungkapkan pandangan aliran
behaviorisme yang dianggap sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimanakah
sesungguhnya manusia memelajari bahasa, yaitu
1. Dalam upaya menemukan penjelasan atas proses pembelajaran manusia,
hendaknya para ahli psikologi memiliki pandangan bahwa hal-hal yang
dapat diamati saja yang akan dijelaskan, sedangkan hal-hal yang tidak
2) Aliran Kognitif
Menurut teori ini, bahasa bukanlah suatu ciri ilmiah yang terpisah,
melainkan salah satu diantara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan
kognitif. Bahasa diinstruksikan oleh nalar. Perkembangan bahasa harus
berlandaskan pada percobaan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam
kognisi. Jadi, urutan-urutan perkembnagan kognitif menentukan perkembangan
bahasa. Menurut teori kognitif, yang harus dicapai pertama kali adalah
perkembangan kognitif, barulah pengetahuan dapat keluar dalam bentuk
keterampilan berbahasa. Semenjak lahir sampai umur 18 bulan, bahasa belum ada,
si anak pun memahami dunia melalui inderanya.
Adapun, tokoh yang terkenal dengan teori kognitif ini adalah Noam
Chomsky menyatakan bahwa manusia dilahirkan dengan akal yang berisi
pengetahuan batin yang berkait dengan sejumlah bidang yang berbeda-beda. Salah
satu dari pengetahuan tersebut berkait dengan bahasa. Chomsky menyebut
pengetahuan batin yang berkait dengan bahasa ini sebagai Language Acquisition
Device (LAD), yang dalam modul disebut sebagai Alat Pemerolehan Bahasa
(APB). Chomsky berpendapat bahwa daya-daya dalam bidang yang berbeda yang
disebut di atas, relatif mandiri satu sama lain. Artinya, tidak saling berkait.
Bahkan, dalam kaitan dengan pemerolehan bahasa, Chomsky berpendapat bahwa
bagi pemerolehan bahasa, pengetahuan batin saja sudah cukup dan pengetahuan
matematis serta pengetahuan logika tidak diperlukan dalam kegiatan ini.
Masih menurut Chomsky behaviorisme (S-R), sangat tidak memadai untuk
menerangkan proses pemerolehan bahasa. Hal ini disebabkan adanya masukan
3) Aliran Mentalistik
Pada subpokok bahasan ini, telah dibahas sejumlah konsep pendapat-
pendapat para teoretis mengenai bagaimana seseorang memahami dan merespons
terhadap apa-apa yang ada di alam semesta ini. Hal ini terkait dengan pandangan-
pandangan kaum mentalis dan kaum bahavioris, terutama dalam kaitan dengan
keterhubungan antara bahasa, ujaran, dan pikiran. Menurut kaum mentalis,
seorang manusia dipandang memiliki sebuah akal yang berbeda dari badan orang
tersebut. Artinya, badan dan akal dianggap sebagai dua hal yang berinteraksi satu
sama lain, yang salah satu di antaranya mungkin menyebabkan atau mungkin
mengontrol beberapa peristiwa yang terjadi pada bagian lainnya. Dalam kaitan
dengan perilaku secara keseluruhan, pandangan ini berpendapat bahwa seseorang
berperilaku seperti yang mereka lakukan itu bisa merupakan hasil perilaku badan
secara tersendiri, seperti bernapas atau bisa pula merupakan hasil interaksi antara
badan dan pikiran. Mentalisme dapat dibagi menjadi dua, yakni empirisme dan
rasionalisme.
Kedua, pendapat ini pun memiliki pandangan-pandangan yang berbeda
dalam memahami persoalan gagasan-gagasan batin atau pengetahuan. Semua
kaum mentalis bersepakat mengenai adanya akal dan bahwa manusia memiliki
pengetahuan dan gagasan di dalam akalnya. Meskipun demikian, mereka tidak
bersepakat dalam hal bagaimana gagasan-gagasan tersebut bisa ada di dalam akal.
Apakah gagasan-gagasan tersebut seluruhnya diperoleh dari pengalaman
(pendapat kaum empiris) atau gagasan-gagasan tersebut sudah ada di dalam akal
sejak lahir (gagasan kaum rasional). Bahkan, di dalam kedua aliran ini pun,
terdapat perbedaan pendapat.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Sebutkan dan jelaskan 4 tahapan terkait dengan hubungan bahasa dengan
ilmu jiwa?
2. Sebutkan dan jelaskan secara singkat tentang linguistik dalam pskilongi?
3. Jelaskan perbedaan mendasar antara Psikolinguistik generasi pertama dan
kedua?
4. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri Psikolinguistik Generasi Ketiga!
5. Sebutkan dan jelaskan aliran mentalistik!
D. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Bell, H. F. (1981). Teaching and Learning Matehmatics (In Secondary School).
Internet
Massofa. “Menengok Bahasan Psikolinguistik” from
http://massofa.wordpress.com/2008/01/24/menengok-bahasan-
psikolinguistik/, 20 Agustus 2016.