NIM : 1205030112
Class : 6C
Pada awal perkembangannya, psikolinguistik bermula dari adanya pakar linguistik yang
berminat pada psikologi dan adanya pakar psikologi yang berkecimpung di bidang linguistik.
Psikolinguistik merupakan bidang indispliner sehingga termasuk ke dalam bidang
makrolinguistik. 1 Sebagai makrolinguistik (macrolinguistics), psikolingustik merupakan bidang
bidang lingusitik yang mempelajari bahasa dalam hubungannya dengan faktorfaktor di luar
bahasa.
Menurut Slamet Soewandi, ada berbagai macam batasan psikolinguistik. Dua batasan yang
berdekatan adalah batasan yang diberikan oleh Hartley , dan Osgood danSebeok . Hartley
(1982:16) menjelaskan bahwa psikolinguistik meneliti saling hubungan antara bahasa dan
pikiran pada waktu memroses (memahami) ujaran dan memroduksi ujaran, dan pada waktu
memperoleh bahasa. Dari batasa ini nampak jelas bahwa psikolinguistik adalah kajian
interdisipliner, antara disiplin (ilmu) linguistik dan disiplin psikologi. Yang dikaji adalah
bagaimana proses psikologisnya pada waktu seseorang memroses (memahami, menafsirkan,
decode) ujaran orang lain, pada waktu seseorang memroduksi (menghasilkan, menungkapkan,
encode) gagasannya melalui bahasa, dan pada waktu seseorang sdikit demi sedikit memperoleh
(aequire) bahasa.
Psikologi berasal dari bahasa Inggris psychology. Kata pscychology berasal dari bahasa Greek
(Yunani), yaitu dari akar kata psyche yang berarti jiwa, ruh, sukma dan logos yang berarti ilmu.
Jadi, secara etimologi psikologi berati ilmu jiwa. Pengertian Psikologi sebagai ilmu jiwa dipakai
ketika Psikologi masih berada atau merupakan bagian dari filsafat, bahkan dalam kepustakaan
kita pada tahun 50-an ilmu jiwa lazim dipakai sebagai padanan Psikologi. Kini dengan berbagai
alasan tertentu (misalnya timbulnya konotasi bahwa Psikologi langsung menyelidiki jiwa) istilah
ilmu jiwa tidak dipakai lagi.
Aliran-Aliran Psikolinguistik
a. Aliran Empirisme
Aliran Empirisme erat hubungannya dengan psikologi Asosiasi. Aliran ini cenderung
mengkaji bagian-bagian yang membentuk sesuatu benda sampai ke bagian-bagiannya
yang paling kecil, dan mendasarkan pengkajiannya pada factor-faktor luaran yang
langsung dapat diamati. Oleh karena itu, aliran ini sering juga disebut bersifat atomistic
dan sering dikaitkan dengan asosiasionisme dan positivisme.
b. Aliran Rasionalisme Aliran ini cenderung mengkaji prinsip-prinsip akal dalaman dan
nurani atau kekayasan bawaan lahir (innatetroperties) yang bertanggung jawab mengatur
prilaku manusia.an rasionalisme sering mengkaji akal sebagai satu keseluruhan, dan
menganggap bahwa factor-faktor dalaman akal itulah yang mesti diteliti untu8k
memahami prilaku manusia itu. Oleh karena itu, aliran ini sering juga disebut bersifat
holistic dan dikaitkan dengan nativisme, idealisme dan mentalisme.
Objek Psikolinguistik
Slamet Soewandi dalam Modul Psikolinguistik (2005) telah menjelaskan beberapa batasan
psikolinguistik, dan batasan tersebut mengimplikasikan bahwa secara garis besar psikolinguistik
mencakup topik tentang: