Anda di halaman 1dari 5

Secara etimologi, kata psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno psyche yang berarti jiwa atau roh

dan
logos yang berarti ilmu sehingga jika secara harafiah memiliki arti ilmu jiwa.

Mengikuti perkembangannya, psikologi kemudian dibagi menjadi beberapa aliran sesuai dengan paham
filsafat yang dianut yakni psikologi yang mentalistik, behavioristik dan juga kognistik.

Sedangkan psikolinguistik mentalistik merupakan aliran yang disebut dengan psikologi kesadaran dan
tujuan utama metode penelitian psikologi adalah mencoba untuk mengkaji proses akal manusia dengan
cara mengkaji diri.

Untuk lebih jelas apa hubungan psikologi linguistik dan psikolinguistik dan apa saja pengertian dari
masing masing yakni psikologi, linguistik dan juga psikolinguistik, silahkan simak ulasan selengkapnya
berikut ini.

1. Pengertian Psikologi

Psikologi merupakan sebuah proses akal dengan cara melihat ke dalam diri sendiri sebagai sebuah
rangsangan yang terjadi. Psikologi behavioristik melahirkan beberapa aliran yang dinamakan dengan
psikologi perilaku.

Tujuan utama dari psikologi adalah untuk mengkaji proses akal manusia berupa reaksi jika sebuah
rangsangan terjadi dan selanjutnya mengontrol perilaku tersebut.

Psikologi kognifistik dan biasa disebut dengan psikologi kognitif merupakan cara manusia untuk
menafsirkan, memperoleh, menyimpan, mengeluarkan, menggunakan dan mengatur pengetahuan
termasuk perkembangan dan juga pemakaian pengetahuan bahasa.

Dalam perkembangannya, psikologi lebih membahas atau mengkaji tentang sisi sisi dari manusia dari
segi yang dapat diamati. Kemudian dalam perkembangannya, psikologi dibagi kembali menjadi beberapa
aliran sesuai denga faham filsafat yang dianut sehingga akhirnya dikenal dengan psikologi metalistik,
psikologi behavioristik dan juga psikologi kognistik.

Psikologi mentalistik lalu melahirkan aliran yang mengulas tentang kesadaran yang bertujuan untuk
mengkaji proses akal manusia dengan cara intropeksi sehingga disebut dengan psikologi
inrtrospeksionisme.

Sedangkan psikologi kognifistik yang disebut dengan psikologi kognitif mengkaji tentang proses kognitif
manusia secara ilimiah yakni proses akal seperti pikiran dan berpikir manusia yang bertanggung jawab
mengatur pengalaman dan perilaku manusia. Hal paling utama yang dikaji psikologi kognitif adalah
tentang bagaimana manusia menafsirkan, memperoleh, menyimpan dan juga menggunakan
pengetahuan bahasa.

1. Pengertian Linguistik

Secara umum, linguistik diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang menggunakan bahasa sebagai
obejk kajiannya, sedangkan pakar linguistik disebut dengan lingus.
Akan tetapi, dalam bahasa Inggirs, linguis juga memiliki arti orang yang pandai menggunakan bahasa
selain juga memiliki arti pakar linguistik.

Seorang linguistik belajar bahasa bukan sebagai tujuan utama agar mahir menggunakan bahasa tersebut
namun untuk mengetahui kaidah struktur bahasa dan juga berbagai aspek serta segi yang berhubungan
dengan bahasa tersebut. Sedangkan seseorang yang pandai dan lancar dalam beberapa bahasa belum
tentu merupakan seorang linguis jika belum mendalami teori tentang bahasa.

Untuk itu, orang seperti ini lebih pas untuk disebut dengan seorang poligot atau berbahasa banyak
sebagai doktomi dari monoglot atau berbahasa satu.

A. Pembidangan Linguistik

Linguistik bisa dilihat dari berbagai cabang linguistik yang dibuat atas dasar beberapa kriteria atau
pandangan dan secara umum pembidangan linguistik adalah sebagai berikut.

1. Menurut Objek Kajian

Linguistik dibagi menjadi 2 cabang besar yakni linguistik mikro dan juga makro. Objek kajian mikro
adalah struktur internal bahasa yang mencakup struktur fonologi, sintaksis, leksikon dan juga morfologi.
Sementara objek kajian untuk makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan beberapa faktor dari
luar bahasa seperti sosiologis, antropologi, neurologi dan juga psikologis.

2. Menurut Tujuan Kajian

Menurut tujuan kajian, linguistik bisa dibagi menjadi dua bidang besar yakni teoritis dan juga terapan.
Kajian teoritis ditujukan untuk menemukan teori linguistik saja dan hanya untuk membuat kaidah
linguistik secara deskriptif. Sedangkan kajian terapan bertujuan untuk menerapkan kaidah linguistik
dalam kegiatan praktis seperti pada pengajaran bahasa, penyusunan kamus, penerjemah dan lainnya.

3. Menurut Sejarah

Linguistik sejarah mengkaji tentang perkembangan dan perubahan sebuah bahasa atau beberapa
bahasa baik dengan perbandingan ataupun tidak. Sedangkan sejarah linguistik mengkaji tentang
perkembangan ilmu linguistik tentang tokoh, aliran teori dan juga hasil kerja.

4. Pengertian Psikolinguistik
Secara etimologi, kata psikolinguistik yang merupakan satu dari macam macam psikologi khusus
terbentuk dari kata psikologi dan juga linguistik yang merupakan 2 bidang ilmu berbeda dan masing
masing berdiri sendiri dengan prosedur dan juga metode yang berbeda juga.

Akan tetapi hubungan dari keduanya adalah sama sama untuk meneliti bahasa sebagai objek formal
namun dengan objek materi yang berbeda dimana linguistik mengkaji tentang struktur bahasa,
sementara psikologi mengkaji tentang perilaku berbahasa atau proses berbahasa.

Psikolinguistik berusaha untuk menguraikan proses psikologi yang berlangsung pada saat seseorang
sedang mengucapkan kalimat yang didengar saat berkomunikasi dan bagaimana kemampuan berbahasa
tersebut didapat manusia sehingga didapatkan kecerdasan linguistik yang berbeda beda.

Sehingga secara teoritis, tujuan utama dari psikolinguistik adalah untuk mencari sebuah teori bahasa
secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi bisa menerangkan hakikat bahasa dan cara
memperolehnya.

Dengan kata lain, psikolinguistik berusaha untuk menerangkan hakikat struktur bahasa dan bagaiman
cara struktur tersebut didapat, dipakai saat bertutur dan pada waktu memahami kalimat dalam
penuturan tersebut.

B. Subdisiplin Psikolinguistik

Psikolinguistik sendiri sudah berkembang dengan pesat dan akhirnya menciptakan beberapa subdisiplin
psikolinguistik dan beberapa diantaranya adalah psikolinguistik teoritis, psikolinguistik perkembangan,
psikolinguistik sosial, psikolinguistik pendidikan, psikolinguistik eksperimen, psikolinguistik terapan.

1. Psikolinguistik teoritis: Membahas teori bahasa yang berhubungan dengan proses mental manusia
dalam berbahasa. Contohnya, rancangan fonetik, rancangan sintaksis, rancangan pilihan kata, rancangan
wacana dan juga rancangan intonitasi.

2. Psikolinguistik perkembangan: Berhubungan dengan proses pemerolehan bahasa baik bahasa


pertama atau bahasa kedua.

3. Psikolinguistik sosial: Berhubungan dengan aspek sosial bahasa dimana bagi suatu masyarakat bahasa,
bahasa tidak hanya menjadi satu gejala dan identitas sosial namun merupakan ikatan batin dan nurani
yang susah ditinggalkan.

4. Psikolinguistik pendidikan: Mengkaji tentang aspek pendidikan secara umum di dalam pendidikan
formal sekolah.Psikolinguistik neurologi: Membahas tentang hubungan antar bahasa, berbahasa dan
juga otak manusia dimana para pakar neurologi sudah berhasil menganalisa struktur biologis otak dan
memberi nama untuk setiap bagian struktur otak tersebut.

5. Psikolinguistik eksperimen: Melakukan eksperimen pada semua kegiatan bahasa dan berbahasa dari
satu pihak dan perilaku berbahasa serta akibat berbahasa untuk pihak lainnya.
6. Psikolinguistik terapan: Berhubungan dengan penerapan dari temuan 6 subdisiplin psikolinguistik
pada bidang tertentu yang membutuhkan dan yang termasuk dalam subdisiplin ini adalah linguistik,
psikologi, pemahaman dan pertuturan, pembelajaran bahasa, pengajaran membaca, psikiatri, neurologi,
sastra dan komunikasi.

Induk Disiplin Psikolinguistik

Psikolinguistik merupakan gabungan dari psikologi dan linguistik yang kemudian akhirnya menimbulkan
sebuah pertanyaan apa induk disiplin psikolinguistik, apakah linguistik atau psikologi?.

Beberapa pakar kemudian beranggapan jika psikolinguistik adalah cabang disiplin psikologi sebab nama
psikolinguistik tersebut sudah diciptakan untuk menggantikan nama lama dalam psikologi yakni
psikologi bahasa.

Sedangkan pakar linguistik mengatakan jika psikolinguistik adalah cabang dari disiplin induk linguistik
sebab bahasa merupakan objek utama yang dikaji oleh pakar linguistik dan juga pakar psikolinguistik
yang mengkaji semua aspek bahasa tersebut.

Di Amerika Serikat, psikolinguistik umumnya dianggap sebagai cabang linguistik meski juga ada sebagian
yang beranggapan jika psikolinguistik adalah cabang cabang psikologi. Chomsky beranggapan jika
psikolinguistik adalah cabang dari psikologi.

Di Perancis pada sekitar tahun 1960, psikolinguistik pada umumnya dikembangkan pakar psikologi
sehingga akhirnya menjadi cabang psikologi. Sedangkan di Inggris, psikolinguistik awalnya
dikembangkan pakar linguistik yang bekerjsa sama dengan pakar psikologi dari Inggris dan Amerika
Serikat. Sedangkan di Rusia, psikolinguistik dikembangkan oleh pakar linguistik pada Institut Linguistik
Moskow.

Kemudian di Rumania, kebanyakan pakar menganggap jika psikolinguistik adalah disiplin ilmu yang
berdiri sendiri meski memiliki banyak peran dalam bidang linguistik. Sementara untuk Indoensia,
psikolinguistik dikembangkan dalam bidang linguistik fakultas pendidikan bahasa dan belum pada
program kependidikan bahasa.
Psikolinguistik yang dikembangkan dalam pendidikan bahasa seharusnya diserasikan dengan
perkembangan linguistik dan juga perkembangan psikologi sehingga diperlukan penguasaan seimbang
dalam teori psikologi dan harus dikembangkan dalam pendidikan bahasa yakni subdisiplin psikolinguistik
perkembangan dan juga psikolinguistik pendidikan.

Hubungan psikologi linguistik dengan psikolinguistik adalah cara memproses atau menguraikan psikologi
yang sedang berlangsung di saat seseorang sedang mengucapkan sebuah kalimat yang didengar pada
saat berkomunikasi dan juga bagaimana kemampuan berbahasa tersebut diperoleh manusia. Sehingga,
tujuan dari psikolinguistik sendiri adalah untuk mencari sebuah teori bahasa secara linguistik yang bisa
diterima dan juga bisa diterangkan dalam psikologi tentang hakikat bahasa dan cara mendapatkannya.
Psikologi linguistik dan juga psikolinguistik sebenarnya tidak bisa dipisahkan meski masing masingnya
bisa berdiri secara sendiri sendiri namun keduanya sama sama memiliki fungsi untuk meneliti bahasa
meski metode yang digunakannya berbeda beda.

Anda mungkin juga menyukai