Form M3.3B/LK.3.3B
Peningkatan Kreativitas Menulis Puisi melalui Teknik Akrostik dengan Model Discovery
Learning Siswa Kelas VIII-F SMPN 1 Mojokerto Tahun Pelajaran 2020/2021
(Bahasa Indonesia)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Covid-19 merupakan bencana bagi dunia termasuk Indonesia. Pandemi ini sudah
mewabah dan merugikan bagi banyak hal, baik dunia industri, pariwisata, hiburan, ekonomi,
dan yang lain. Pun bagi dunia pendidikan juga merasakan hal yang sama. Bagi dunia
pendidikan, pasti ada perbedaan dalam sistem pembelajaran, dari yang masuk kelas
kemudian berganti menjadi pembelajaran jarak jauh yang dikonsep menjadi kelas daring.
Hal ini bertujuan agar siswa tetap dapat belajar sementara guru tetap menyampaikan
lanjutan materi yang terhenti.
Merujuk pada SE Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, salah satu
point berisi tentang proses belajar dari rumah dilaksanakan melalui pembelajaran daring.
Konsep pembelajaran yang dimaksud dalam kebijakan tersebut adalah dengan tidak
memberatkan siswa dan internet yang dapat diakses siswa. Poin penting dalam hal tersebut
sebenarnya menekankan bagaimana anak dan guru melaksanaan work from home (WFH)
sehingga tidak keluar rumah. Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai covid-19 yang
setiap hari mengalami peningkatan signifikan termasuk di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, dinas pendidikan dan sekolah di beberapa wilayah telah
menetapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakter dan keterjangkauan akses
internet di wilayah. Tentunya tetap memerhatikan bahwa siswa tetap dapat melaksanakan
kegiatan belajar, baik secara konvensional mengerjakan tugas di buku tulis maupun dengan
pemanfaatan IT yakni pembelajaran daring. Model-model pembelajaran daring dapat
menggunakan Edmodo, Quizizz, Google Clasroom, Google Form, dan lain-lain. Untuk
selanjutnya, pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 8F pembelajaran menggunakan
Edmodo dengan siswa dapat mengakses dari aplikasi maupun browser.
Peneliti memilih teknik menulis akrostik untuk diterapkan karena teknik ini mudah
untuk menulis puisi bagi pemula, khususnya siswa kelas VIII-F ini. Siswa akan lebih
mudah menyusun kata-kata karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang
disusun secara vertikal dan membentuk kata dengan menggunakan teknik akrostik. Siswa
terbantu tentang cara mengawali ide untuk menulis sebuah puisi. Merekapun juga akan
semakin mudah dalam mengekspresikan hasil imajinasinya dalam bentuk hasil tulisan puisi.
Berdasarkan masalah di atas, solusi untuk meningkatkan pembelajaran menulis puisi
dapat dilakukan dengan metode menulis akrostik yang dikemas model pembelajaran
discovery learning. Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk
memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau
mendeskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain
karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara
vertikal, misalnya menggunakan nama siswa kemudian dikembangkan menjadi puisi yang
disesuaikan dengan tema dan kompetensi dasar. Pola rima dalam jumlah angka baris dapat
bervariasi dalam puisi akrostik karena puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana
menjelaskan kata yang dibentuk. Penyusunan huruf-huruf tersebut dalam pengembangan
selanjutnya disesuaikan dengan imajinasi dan kreativitas siswa.
2. Identifikasi Masalah
Langkah pertama dalam menyusun rencana PTK adalah melakukan identifikasi
permasalahan sesuai dengan hasil survei atau observasi guru. Identifikasi tersebut
berhubungan dengan teknik atau langkah yang digunakan guru untuk menyelesaikan
permasalahn pembelajaran. Identifikasi merupakan tolok ukur dalam perencanaan PTK yang
dalam konteks ini berhubungan dengan pembelajaran daring.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Mojokerto. Alasan
pemilihan kelas VIII-F sebagai subjek penelitian ialah sebanyak 22,2% siswa kurang
berminat pada puisi dan 33,3% siswa merasa kesulitan dalam menulis puisi. Hal ini sesuai
dengan survei secara daring dengan menggunakan google form pada 7 Oktober 2020.
3. Analisis Masalah
Masalah pembelajaran dapat dijumpai pada beberapa sudut pandang. Permasahan
bertambah dengan adanya fenomena pembelajaran daring sehingga guru perlu memetakan
berbagai permasalahan tersebut sehingga menemukan inti permasalahan. Berdasarkan data
survei yang dilaksanakan peneliti, sebanyak 33,3% siswa merasa kesulitan menulis puisi
dengan berfokus pada: siswa kesulitan menemukan ide menulis puisi, siswa kesulitan
menemukan diksi yang sesuai dengan tema, siswa merasa kesulitan memilih tema yang
sesuai dengan imajinasi.
4. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi melalui teknik akrostik
dengan model discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota Mojokerto
tahun pelajaran 2020/2021?
2. Bagaimanakah respon terhadap pembelajaran menulis puisi melalui teknik akrostik
dengan model discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota Mojokerto
tahun pelajaran 2020/2021?
3. Bagaimanakah hasil pembelajaran menulis puisi melalui teknik akrostik dengan model
discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota Mojokerto tahun pelajaran
2020/2021?
5. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi melalui teknik
akrostik dengan model discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota
Mojokerto tahun pelajaran 2020/2021
2. Mendiskripsikan respon terhadap pembelajaran menulis puisi melalui teknik akrostik
dengan model discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota Mojokerto
tahun pelajaran 2020/2021
3. Mendiskripsikan hasil pembelajaran menulis puisi melalui teknik akrostik dengan model
discovey learning siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Kota Mojokerto tahun pelajaran
2020/2021
6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Terdapat dua manfaat
dalam penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan praktis. Adapun kedua manfaat tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, manfaat penelitian ini ialah memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori menulis, khususnya menulis puisi, yang akan berdampak positif untuk
meningkatkan kreativitas siswa.
Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penenlitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dalam bidang pendididkan dan penelitian. Adapun manfaat praktis
penelitian ini dirinci sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
umumnya dan dalam kompetensi dasar menulis puisi pada khususnya. Guru dapat
menggunakan teknik menulis akrostik untuk meningkatkan profesionalisme dalam
mengajar serta meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi karya sastra
khususnya menulis puisi.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa untuk memberikan motivasi dalam meningkatkan
minat dan kreativitas menulis puisi, memberikan pengetahuan tentang bagaimana menulis
puisi dengan baik, serta meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran sastra.
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat bagi sekolah untuk perbaikan mengenai inovasi pembelajaran
melalui teknik belajar yang lebih bervariasi, khususnya pembelajaran menulis puisi yang
dipadu dengan model pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kreativitas dalam menyelesaikan hambatan
pembelajaran sastra, khususnya materi sastra.
B. KAJIAN PUSTAKA
1. Penelitian Tindakan Kelas
a. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan
terhadap sejumlah subjek yang menjadi sasaran yaitu peserta didik, bertujuan
memperbaiki situasi pembelajaran di kelas agar terjadi peningkatkan kualitas
pembelajaran (Arikunto, 2012:3). Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai
penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu
atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat
keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang
bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik.
Dalam konteks pekerjaan guru, maka penelitian tindakan yang dilakukannya
disebut Penelitian Tindakan Kelas. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas adalah
suatu kegiatan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan belajar yang diberikan
tindakan, yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan
memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.
Tindakan yang secara sengaja dimunculkan tersebut diberikan oleh guru atau
berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh siswa. Dalam hal ini arti Kelas
tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik,
yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama juga.
b. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pengamatan
4. Tahap refleksi
5. Tahap penulisan PTK
2. Puisi
Puisi merupakan salah satu genre sastra. Kosasih (2012: 97), yang menyatakan
bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya akan
makna.Kata-kata indah tersebut merupakan ungkapan perasaan seseorang yang diwujudkan
dengan kata-kata dan kalimat.
Menurut Shahnon Ahmad (dalam Komaidi, 2007:201) mengutip definisi para
penyair romantik Inggris. Misalnya, Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu
adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang
setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu
unsur ke unsur lainnya sangat erat hubungannya, dan sebagainya. Waluyo (1991:25) juga
menyatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan
bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan
ungkapan perasaan seseorang berdasarkan pengalamannya yang dituangkan melalaui kata-
kata indah, padu, imajinatif, serta berirama dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur
fisik dan struktur batin. Hal tersebut berkaitan dengan aspek imajinasi dan kreativitas,
sehingg sangat mungkin hasil puisi berbeda satu dengan yang lain.
3. Menulis Puisi
Menulis puisi merupakan kegiatan produktif yang lahir dari ekspresi pribadi.
Kepandaian menulis puisi bergantung pada pengalaman menulis puisi. Menurut Wiyanto
(2005:48), kemampuan menulis puisi sering dianggap sebagai bakat sehingga orang yang
merasa tidak mempunyai bakat tidak akan dapat menulis, tetapi bakat tidak berarti tanpa ada
pelatihan. Dan begitu pun sebaliknya, tanpa bakatpun bila seseorang rajin belajar dan giat
berlatih, semakin sering belajar dan semakin giat berlatih, ia akan terampil dalam menulis
puisi. Menulis puisi termasuk jenis ketrampilan, sepeti halnya jenis ketrampilan lainnya,
pemerolehannya harus melalui belajar dan berlatih, semakin sering belajar dan semakin giat
berlatih, tentu semakin cepat terampil.
Ada beberapa langkah-langkah di dalam menulis puisi seperti yang diungkapkan oleh
Komaidi (2007:207) diantaranya sebagai berikut :
1. Sebelum menulis puisi, pahami dulu apa itu puisi. Kita dapat mencoba sebanyak
mungkin membaca puisi-puisi yang ada di buku, majalah, atau media massa. Setelah
banyak membaca puisi tentu sedikit atau banyak kita akan tahu apa itu puisi dan
bagaimana membuatnya.
2. Mencari inspirasi dengan berkeliling-keliling ke alam lingkingan sekitar karena hal itu
akan memperluas pengalaman estetik kita untuk dituangkan ke dalam puisi.
3. Coba membawa catatan atau buku kecil kemana kita pergi. Hal itu untuk menuliskan
setiap ide atau inspirasi berharga yang terlintas di pikiran kita agar tidak cepat hilang
dan terlewatkan.
4. Tulis apa yang ada dalam pikiran, perasaan kita, kegelisahan kita kedalam bentuk
kata-kata dalam puisi dengan bebas tanpa beban.
5. Baca dan perbaiki puisi yang sudah dibuat. Setelah selesai menulis puisi, coba
endapkan sebentar beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Setelahitu baca lagi
puisi yang sudah dibuat, mungkin kita merasakan sesuatu yang berbeda dan muncul
perspektif baru dalam pikiran.
6. Setelah selesai menulis puisi, coba uji puisi yang dibuat untuk dikirimkan ke media
massa atau pun minta kritik, saran dari orang lain sehingga puisi yang telah dibuat
menjadi semakin menarik dan mempunyai nilai estetika tinggi.
4. Teknik Akrostik
Akrostik berasal dari bahasa Prancis Acrostiche dan Yunani Acrostichis artinya sebuah
sajak yang huruf awal baris-barisnya menyusun sebuah atau beberapa kata (www.sejuta-
puisi.blogspot.com). Di dalam puisi akrostik menggunakan huruf dalam sebuah kata untuk
memulai tiap-tiap baris dalam puisi, semua baris dalam puisi menceritakan atau
mendiskripsikan topik kata yang penting. Puisi akrostik berbeda dengan puisi-puisi lain
karena huruf-huruf pertama tiap baris mengeja sebuah kata yang dapat dibaca secara
vertikal. Pola rima dan jumlah angka baris dapat bervariasi dalam puisi akrostik karena
puisi akrostik lebih dari puisi deskriptif yang mana menjelaskan kata yang dibentuk. Dari
penjelasan mengenai puisi akrostik diatas, siswa akan lebih mudah menyusun kata-kata
karena sudah ada rangsangan sebelumnya dari huruf awal yang disusun secara vertikal dan
membentuk kata. Puisi akrostik merupakan salah satu kegiatan menulis puisi yang paling
menarik diterapkan bagi penulis pemula, berikut ini tentang penulisan puisi dengan teknik
akrostik :
1. Menulis puisi akrostik sangat mudah dan menyenangkan.
2. Huruf kapital selalu dimulai pada tiap-tiap baris baru.
3. Membaca dan kembali membaca membantu menemukan kata yang baik.
4. Masalah kurangnya siswa dalam perbendaharaan kata, mereka dapat bertanya kepada
siswa yang lain ataupun dapat melihat kamus.
5. Huruf awal tiap-tiap baris membuat siswa semangat menulis.
C. METODOLOGI PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Mojokerto. Tempat dan Waktu
Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan penelitian ini di SMPN 1 Mojokerto melalui daring pada rentang waktu
17-24 Oktober 2020.
2. Deskripsi Siklus
Siklus I
Siklus pertama direncanakan dilaksanakan pada 24 Oktober 2020 di kelas VIII-F
dengan daring melalui Edmodo dan video conference melalui Google Meet yang diikuti oleh
siswa kelas VIII-F.
DAFTAR PUSTAKA
Aspahani, Hasan. 2006. Kamus Puisi dan Bentuk-Bentuk Stanza (http://Sejuta-
puisi.blogspot.com/ 2006/05/kamus-puisi-003-akrostik.html)
Komaidi, Didik. 2007. Aku Bisa Menulis. Yogyakarta: Sabda Media.
Kosasih. E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra. Bandung: Yrama Widya.
Suharsimi, Arikunto. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa.
Waluyo, Herman J. (2002). Apresiasi Puisi. Jakarta: Gramedia.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KD pada KI4
4.8 Menyajikan gagasan, perasaan,
pendapat dalam bentuk teks puisi 4.8.1. Menyusun rancangan/draf gagasan,
secara tulis/ lisan dengan memper- perasaan, pendapat dalam bentuk teks puisi
hatikan unsur-unsur pembangun secara tulis dengan memperhatikan unsur-
puisi. unsur pembangun puisi.
C. Tujuan Pmbelajaran
1. Melalui pembelajaran teks puisi dengan model discovery learning, peserta didik dapat
menyusun gagasan, perasaan, pendapat dalam bentuk rancangan/draf teks puisi dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi dengan sikap bertanggung jawab.
2. Melalui pembelajaran teks puisi dengan model discovery learning, peserta didik dapat
menulis puisi berdasarkan draf puisi memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi dengan sikap
bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
(disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap pertemuan dinyatakan dalam Lampiran)
E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
G. Sumber Belajar
(dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang
relevan)
2. Kosasih. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendikan
dan Kebudayaan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Moda Daring Alokasi
Waktu
Pendahulua a. Peserta didik menerima kode kelas Synkronus 10 Menit
n Edmodo melalui grup kelas daring.
b. Peserta didik bersama guru berdoa
sebelum memulai pembelajaran.
c. Peserta didik bersama guru melakukan
apersepsi pembelajaran melalui video
yang dipersiapkan guru sebelumnya
yang diunggah pada Edmodo.
d. Peserta didik menyebutkan dua kata
yang mewakili keindahan taman dan
kebun sekolah (Pemberian
Rangsangan).
e. Peserta didik bersama guru mengaitkan
materi hari ini dengan pertemuan
sebelumnya tentang unsur pembangun
puisi.
f. Peserta didik menyimak penjelasan
guru tentang tujuan pembelajaran hari
ini.
g. Guru membangun konteks dengan
menanyakan kepada siswa tentang puisi
yang pernah dibaca. (Pemberian
Rangsangan).
h. Peserta didik memberi komentar
terhadap pertanyaan guru tentang puisi
yang pernah dibaca.
I. Penilaian
4.8.2 Menulis
puisi
berdasarkan
4.8 Menyajikan draf puisi
gagasan, yang ditulis
perasaan, sebelumnya
pendapat dengan
dalam memperhati
bentuk teks kan unsur-
puisi secara unsur
tulis/ lisan pembangun
dengan puisi
memper- dengan
hatikan sikap
unsur-unsur bertanggun
pembangun g jawab.
puisi.
Instrumen Penilaian
Larik bermajas yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Bangunkan diriku
B. Terdengar nyaring
C. Kusebut nama-Mu
D. Tepat pukul tiga
Larik bermajas yang sesuai untuk melengkapi baris ketiga puisi tersebut adalah . . . .
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah....
A. di rumput hijau
B. pinggir sawah
C. jalan setapak
D. di angkasa raya
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah ....
A. Batu kerikil
B. Awan datang
C. Langit cerah
D. Air hujan
Kata yang tepat untuk mengisi larik kedua dan ketiga berturut-turut adalah . . . .
A. menyengat, siang
B. menyapa, pagi
C. memukul, pagi
D. memanggil, siang
Kata berima sama dengan larik sebelumnya yang tepat untuk melengkapi kutipan lagu di atas
agar serasi maknanya adalah . . . .
A. senyumku
B. hidupku
C. renungku
D. langkahku
Kata yang tepat untuk melengkapi puisi agar bersajak sama dengan larik pertama adalah . . . .
A. mengapa
B. luluh
C. menganga
D. sungguh
Kata yang tepat untuk melengkapi kutipan lagu di atas agar bersajak sama dengan larik
sebelumnya adalah . . . .
A. melepas
B. mengikat
C. menghimpit
D. merayap
9. Puisi berikut yang menggunakan rima bebas adalah ....
A. Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
10. PAGI
cinta kita
Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi bagian puisi tersebut sehingga memiliki kesamaan
rima terbuka adalah ....
SOAL KINERJA
Kerjakan tugas berikut!
2. Tulislah beberapa kata sesuai kreativitas Anda secara vertikal, misalnya PANDEMI COVID!
3. Tulislah puisi dengan mengembangkan kata yang ditulis secara vertikal tersebut dengan
diksi yang sesuai!
4. Unggahlah puisi Anda pada fitur Assigment di Edmodo!
Rubrik Penilaian
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor Tertinggi
1 2 3 4
1 Judul
2 Draf puisi
3 Aspek pembangun puisi (diksi dan makna) 4= Puisi sesuai dengan tema.
SKOR= (2+2+4+2)
10 100
Lampiran-lampiran:
1. Bahan Ajar
Puisi akrostik adalah : Sajak atau puisi yang huruf awal dari setiap baris menyusun sebuah
kata atau kalimat secara vertikal dari atas ke bawah. Puisi Akrostik biasanya membicarakan apa
yang menjadi susunan huruf yang membentuk sebuah kalimat di awal baris. Hal yang perlu
diperhatikan dalam Puisi Akrostik adalah : mengait-ngaitkan huruf awal dengan gagasan yang
akan kita kemukakan. Puisi ini bisa kita gunakan sebagai latihan menulis puisi sambil belajar
memilih diksi yang tepat untuk menyampaikan pesan.
P
A
N
D
E
M
I
C
O
V
I
D
2. LKPD
A. Judul
B. Petunjuk Belajar
Sub Topik: