KEGIATAN BELAJAR 1
Proses mendengarkan atau menyimak, mengartikan makna, dan mempraktekkan bunyi bahas aitu
dilakukan berulang-ulang sampai akhirnya yang bersangkutan lancar berbicara. Melalui proses
mendengarkan, orang dapat menguasai pengucapan fonem, kosakata, dan kalima. Pemahaman
terhadap fonem, kata dan kalimat ini sangat membantu yang bersangkutan dalam kegiatan berbicara,
membaca, dan menulis. Petunjuk-petunjuk dalam belajar berbicara, membaca dan menulis selalu
disampaikan melalui bahasa lisan. Ini berarti bahwa keterampilan mendengarkan memang benar-benar
menunjang keterampilan berbicara, membaca dan menulis.
Prosos mendengarkan meliputi menerima lambang lisan, memberi perhatian dan menentukan makna.
Ada berbagai macam mendengarkan yang dapat dilakukan, seperti mendengarkan kritis, mendengarkan
komprehensif dan sebagainya.
1. Kelas 1 Semester 1
2. Kelas 1 Semester 2
3. Kelas II Semester 1
a. Menyebutkan kembali dengan kata-kata atau kalimat sendiri isi teks pendek.
b. Meirukan dialog denga ekspresi yang tepat dari pembacaan teks drama anak yang didengarnya.
Berdasarkan SKKD diatas, materi mendengarkan kelas rendah dapat diklasifikasikan seperti Berikut :
1. Deskripsi
2. Dongeng
3. Pesan pendek
4. Puisi
5. Melakukan sesuatu
8. Dialog drama
4. Dapat dilaksanakan
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu disusun perencanaan pembelajaran dalam
bentuk RPP yang merupakan realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditentukan pada silabus.
4. Materi pembelajaran
6. Media pembelajaran
8. Sumber bacaan
1. Identitas mata pelajaran, menuliskan mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi Waktu ( jam
Pertemuan )
2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan
3. Standar kopetensi dan kopetensi dasar. Menentukan kemampuan yang ingin di capai.( diambil dari
silabus dan kurikulum )
5. Materi pembelajaran
6. Strategi belajar-mengajar.
Ada beberapa teknik pembelajaran mendengarkan yang dapat di terapkan di SD kelas Rendah, antara
lain sebagai berikut :
Dengar - Ucap :
Isi model ini berupa Fonem, Kata, kata berimbuhan, Semboyan, dan puisi pendek. Model ini dapat
dibacakan guru atau berupa rekaman suara guru atau Orang lain.
Dengar – Terka :
Model ini menuntut reaksi siswa untuk menerka secara lisan dengan spontan.
Dengar- jawab :
Model ini menuntut reaksi siswa untuk menjawab hal yang disampaikan pembicara
Dengar – tanya :
Guru membacakan atau mendengarkan rekaman kalimat-kalimat yang merupakann jawaban dari
bermacam-macam pertanyaan, kemudian siswa bertanya sesuai dengan jawaban yang telah
dibacakan/diperdengarkan tadi.
Beberapa bentuk penilaian yang dapat digunakan pada pembelajaran menyimak kelas rendah, yaitu
menceritakan kembali, menganalisis pelaku dalam cerita, mengidentifikasi nilai-nilai baik dan buruk
dalam cerita dan menggambarkan sesuatu secara lisan.
kegiatan belajar 2
Pembelajaran Menyimak
di Kelas Tinggi
simakan berupa tuturan lisan bersifat fana atau mudah dilupakan. Oleh Mkarena itu, materi şimakan
tidak perlu terlalu panjang, tetapi harus memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Materi simakan yang
terlalu panjang selain membosankan juga sulit diingat, sedangkan materi simakan yang terlalu mudah
akan sulit dieksplorasi untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
b. Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps.
b. Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat.
3.Kelas V, Semester 1
4.Kelas V, Semester 2
Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan
secara lisan.
a.Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.
b. Mengidentifikasi tokoh, watak, latar, tema atau amanat dari cerita anak yang dibacakan.
b. Menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan SKKD & atas mengandung materi
berikut ini.
1) denah,
2) lambang/simbol,
3)pengumuman.
4) pantun,
5)cerita rakyat
6)penjelasan narasumber
7)cerita pengalaman,
8)berita
9)drama
B.PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENILAIAN BERBICARA KELAS TINGGI SD
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran menyimak di kelas tinggi diupayaka mengandung unsur-
unsur kontekstual, integratif, dan fungsional serta apresiatif. Berikut ini paparannya
1.Kontekstual
kontekstual adalah pembelajaran yang menghubungkan materi ajar dengan dunia lingkungan sekitar
peserta didik secara nyata dan mendorong peserta didik mengaitkan hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan pengetahuan dalam kehidupan sehari hari.
komponen pembelajaran kontekstual terdiri atas tujuh komponen untuk pembelajaran efektif yaitu:
a.Konstruktivisme (constructivism)
b. Menemukan (inquiry)
c.Bertanya (questioning)
e.Pemodelan (modeling)
f.Refleksi (reflection)
2.Intergratif
maka dari pembelajaran bahasa hendaknya di sajikan secara terpadu atau terintegratif.
3. Fungsional
yaitu pembelajaran bahasa harus di kaitkan dengan fungsinya baik dalam berkomunikasi maupun dalam
memenuhi keterampilan untuk hidup.
4.Apresiatif
berasal dari kata kerja dalam bahasa inggris "apreciati" yang berati menghargai,menilai menjadi kata
sifat "appresiative"yang berarti senang, jadi "apresiasi" berarti "penghargaan". Dengan demikian,
pembelajaran menyimak sebaiknya melibatkan kemampuan apresiatif peserta didik sehingga memiliki
keseimbangan otak kiri dan otak kanan.