NIM : 859010892
Soal :
4. Terdapat tiga jenis kode yang harus dikuasai sebelum membaca karya sastra.
Sebutkan dan jelaskan tiga jenis kode tersebut!
5. Jelaskan apa maksud dari bahasa imajinatif dan ekpresif dalam sebuah karya
sastra !
Jawaban :
1) Melakukan penemuan dari arti kata didalam sebuah konteks bacaan : Hal
tersebut dilakukan dengan cara mencari sebuah arti pada kata dengan cara
melihat dari rangkaian kata maupun sebuah frasa yang mendahului maupun
yang mengikuti kalimat tersebut.
2) Melakukan pemahaman dari bentuk dan juga arti dari frasa non-idiomatik :
Frasa dilakukan pembagian ke dalam beberapa bagian yaitu: Frasa Benda,
Frasa Gerundium, Frasa Partisip, Frasa Verba, Frasa Infinitif.
3) Melakukan pemahaman dari sebuah arti pada kalimat dengan cara melalui
struktur sintaksis yang ada : Keterampilan ini merupakan aplikasi
pengetahuan grammar khususnya syntax dalam mengidentifikasi kata, frasa,
atau sub-klosa yang berfungsi sebagai unsur inti kalimat (Subjek, Predikat,
Objek, Keterangan, atau Komplemen). Kesuliatan dijumpai jika suatu kalimat
memiliki pola yang kompleks yang tidak mengikuti pola-pola yang umum
digunakan.
4) Melakukan pengelanan dan juga pemahaman dari struktur retorik yang ada
pada kalimat : Merupakan sebuah jalinan dari hubungan yang dimana
memiliki makna fungsional. Pada struktur ini adalah sebuah kerangka
landasan dari sebuah teks dan juga secara erat memiliki kaitan dengan topik
yuang dimana tertulis, tujuan penulis dan juga pembaca yang dipilih oleh
penulis.
Melakukan penilaian dari tata tulis dan juga bahasa dari penulis.
Persamaan :
Perbedaan :
4. Tiga jenis kode yang harus dikuasai sebelum membaca karya sastra.
1) Kode Bahasa
Kode pertama adalah bahasa, sebagai sistem tanda yang kompleks dan
beragam. Bahasa merupakan sistem pembentuk model yang primer, yang
mengikat baik penulis maupun pembaca, tidak hanya dalam arti bahwa
keduanya harus mengetahui bahasa yang dipakai dalam karya sastra, tetapi
juga dalam arti bahwa keistimewaan struktur bahasa itu secara luas
membatasi dan sekaligus menciptakan potensi karya sastra dalam bahasa
tersebut.
2) Kode Sastra
Kode sastra adalah kode yang berkenaan dengan hakikat, fungsi sastra,
karakteristik sastra, kebenaran imajinatif dalam sastra, sastra sebagai sistem
semiotik,sastra sebagai dokumen sosal budaya, dan sebagainya. Menurut
Teeuw (1991: 14),sesungguhnya kode sastra itu tidak mudah dibedakan
dengan kode budaya, meskipun begitu, pada prinsipnya keduanya tetap
harus dibedakan dalam kegiatan membaca dan memahami teks sastra.
3) Kode Budaya
Bahasa imajinatif dan ekspresif adalah dua jenis gaya penulisan yang sering
digunakan dalam sebuah karya sastra. Keduanya bekerja dengan cara yang
berbeda dan mengasilkan hasil yang berbeda pula, namun memiliki peran yang
sama penting terutama dalam menyampaikan pemikiran sang penulis dalam
bentuk karya sastra.
Bahasa imajinatif adalah gaya bahasa dalam sebuah karya sastra yang
menyajikan sesuatu yang berupa imajinasi atau khayalan sang pengarang,
sehingga tidak dapat ditemukan dalam dunia nyata.
Sementara itu bahasa ekspresif adalah sebuah gaya bahasa atau penulisan yang
menyampaikan sesuatu secara ekspresif/ekspresi. Akibat penggunaan bahasa
ini, informasi dalam sebuah bacaan dapat disampaikan secara berlebihan atau
menurut persepsi pribadi dari sang penulis, sehingga dapat dirasakan tidak
sesuai oleh beberapa pihak. Hal ini juga yang menjadikan kebenaran dari isi
bacaan yang disampaikan dengan bahasa ekspresif hanya berlaku pada sang
penulis.