Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama : Ni Wayan Mega Juniari

NIM : 859010892

Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah

Pokjar : Kuta Utara

Soal :

1. Mengapa MBS perlu diperkenalkan di Indonesia ?


2. Bagaimana penerapan MBS di sekolah Anda?
Jawaban:

1. Mengapa MBS perlu diperkenalkan di Indonesia.

Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS ) merupakan terobosan baru dalam dunia


pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (perlibatan
masyarakat) dalam rangka kebijakan pendidikan nasional. Menurut Edmon yang
dikutip Suryosubroto merupakan alternatif baru dalam pengelolaan pendidikan
yang menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah. Nurcholis
mengatakan Manajemen berbasis sekolah adalah alternatif sekolah sebagai hasil
dari desentralisasi pendidikan. Secara umum manajemen peningkatan mutu
berbasis sekolah dapat diartikan sebagai yang memberikan otonomi lebih besar
kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang
melibatkan secara langsung model manajemen semua warga sekolah untuk
meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan nasional.
Istilah manajemen dalam sekolah dapat diartikan sebagai istilah administrasi atau
pengelolaan , yaitu segala usaha bersam untuk mendayagunakan sumber sumber,
baik personal maupun material, secara efektif dan efisen guna menunjang
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal. Definisi tersebut
menjelaskana bahwa untuk mencapai tujuan tertentu, maka kita tidak bergerak
sendiri, tetapi membutuhkan orang lain untuk bekerja sama dengan baik.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan mengapa
Manajemen Berbasis Sekolah diperlukan, hal ini tentunya berkaitan dengan
daerah / wilayah Indonesia sangat luas serta Indonesia memiliki ragam suku
budaya yang berbeda sehingga dalam pengelolaan nya sangat diperlukan
kearifan lokal sehingga setiap sekolah dapat berjalan dengan baik
disesuaikan dengan daerahnya dan menghasilkan sumber daya manusia yang
terampil sesuai dengan sumber daya alam yang tersedia di daerahnya.
Di Indonesia MBS mulai diperkenalkan tahun 1999 oleh Departemen Pendidikan
Nasional melalui Proyek perintisan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
(MPMBS), sehingga MBS merupakan model otonomi pendidikan yang diterapkan di
sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah salah satu strategi wajib yang
Indonesia tetapkan sebagai standar dalam  mengembangkan keunggulan 
pengelolaan sekolah. Penegasan ini dituangkan dalam USPN Nomor 20 tahun 2003
pada pasal 51 ayat 1 bahwa pengelolaan satuan pendidikan pendidikan menengah
dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah.
Implementasi MBS dalam dunia pendidikan di Indonesia mempunyai beberapa
tujuan diantarannya :
a) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Efektifitas berhubungan dengan proses,
prosedur dan ketepatgunaan semua input yang dipakai dalam proses pendidikan
di sekolah sehingga menghasilkan hasil belajar siswa seperti yang diharapkan
b) Meningkatkan mutu keputusan untuk mencapai tujuan
c) Menjamin keadilan bagi setiap anak untuk memperoleh layanan pendidikan yang
bermutu di sekolah bersangkutan
d) Mencapai mutu quality dan relevansi pendidikan yang setinggi tingginya dengan
tolak ukur penilaian pada hasil output dan outcome bukan pada metodelogi atau
prosesnya. Mutu dan relevansi ada yang memandangnya sebagai satu kesatuan
substansi, artinya hasil pendidikan yang bermutu sekaligus yang relevan dengan
berbagai kebutuhan dan konteksnya.
e) MBS bertujuan meningkatkan akuntabilitas sekolah dan komitmen semua stake
holder. Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas semua yang dikerjakan
sesuai wewenang dan tanggung jawab yang diperolehnya.

2. Bagaimana penerapan MBS di sekolah Anda?


Penerapan MBS yang dapat saya rasakan di sekolah di tempat saya mengajar
yaitu:
Bidang ketenagaan : meningkatnya kesejahteraan guru sehingga dapat lebih
berkonsentrasi pada tugas, keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme
kepala sekolah, dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah,
guru didorong untuk berinovasi, rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan
setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai dengan tuntutan
masyarakat sekolah dan peserta didik.
Bidang Kesiswaan : dari hasil pengamatan saya sejak beberapa tahun terakhir
ini, output yang dimiliki di SD tempat saya mengajar yaitu di SD Saraswati
Sukawati meliputi prestasi akademik dan non akademik mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti dari banyaknya kejuaraan yang diperoleh. Berikut daftar
kejuaraan yang diraih:

No
Jenis Lomba Tingkat Peringkat
.
1 PORJAR (Selam) Kabupaten II Putra
2 PORJAR (Renang) Kabupaten II Putra
3 PORJAR (Taekwondo) Kabupaten II Putri
4 Tournamen Taekwondo Kadet Putri Kota I dan II Putri
5 PORJAR (Gateball) Kabupaten I
5 KSN (MIPA) Kecamatan I
6 KSN (MIPA) Kabupaten I
7 Olimpiade Matematika Tingkat SD Kabupaten I
8 OSN Kecamatan II

Anda mungkin juga menyukai