Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN HASIL OBSERVASI

KURIKULUM BUKU TEKS


MTS AR ROFI’I
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Pada Mata Kuliah “Kurikulum dan buku teks”

Dosen Pengampu : Bapak Saring Ariyanto, M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2 R3B

Nur Rahmawati 202015500076


Kharisa Ayu Hanandhiya 202015500091
Laila Sabila Putri 202015500095
Marwatul Ainia 202015500145
Dahlia 202015500356
Rani Puspita Sari 201715500170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI (UNINDRA)

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini berisikan tentang bagaimana penggunaan kurikulum
Buku Teks pada satu sekolah kami dan dalam hal ini kami melakukan penelitian di Jakarta, yaitu
MTS AR ROFI’I.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
laporan penelitian kami ini.

Jakarta, 15 Desember 2021

Tim Penulis
LAPORAN
HASIL OBSERVASI KURIKULUM 2013
DI sekolah MTS AR ROFI’I
A. Profil Sekolah
Nama Sekolah : MTS Ar Rofi’I
Nomo Statistik Sekolah : 69977356
Akreditasi :B
Alamat : Jl. Kahfi I No.36, Cipedak, Kec : Jagakarsa,
Jakarta Selatan, 11630, DKI Jakarta.
Nama Kepala Sekolah : Bapak Drs. Marhusin
Jumlah Guru 15
Jumlah Siswa 150
Rombongan Belajar :-
Kurikulum : Kurikulum 2013

MTS AR ROFI’I yang di pimpin oleh KH Drs. Murtadhih. H.R. yang pada dasarnya
berbasis pondok pesantren ini telah menerapkan kurikulum 2013. Namun tidak sepenuhnya
seperti sekolah umum yang lain.

Visi dan Misi Sekolah


Visi :
SEHAT, BERILMU AMALIYAH, KOMPETITIF

Misi:
Menciptakan Lembaga Pendidikan Yang Mampu Membentuk Peserta Didik. Menjadi Pribadi
Yang Jujur, Tangguh, dan Berdaya Saing Tinggi, Cerdas, dan Berbudi Pekerti.
Indicator :
1. Berpola hidup dan berfikir secara sehat, baik jasmani dan rohani.
2. Memiliki daya juang tinggi terhadap Nusa, Bangsa, dan Agama.
3. Tangkas, kreatif, dan berpenampilan menarik.
4. Berprestasi dalam bidang akademik.
5. Mampu menjawab tantangan perkembangan zaman.
6. Beraklakul Karimah.
7. Mengaplikasikan nilai-nilai Agama dalam berbagai segi kehidupan.

Misi Satuan Pendidikan :


1. Menciptakan lingkungan madrasah yang bersih dan sehat melalui pembiasaan
menjaga kebersihan.
2. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, asri,dan indah.
3. Menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif, aktif, inovatif, kreatif, dan
menyenangkan.
4. Membiasakan salam, senyum, sapa serta disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengaplikasikan akhlakul karimah terhadap orang tua, guru, teman, dan masyarakat.

Sarana dan Prasarana


 Perpustakaan
 Masjid
 Wifi
 Ruangan Belajar, Kantor, Kesehatan, Keterampilan
 Laboratorium IPA
 Laboratorium IPS
 Laboratorium Komputer
 Halaman, Lapangan Olahraga, Upacara
 Koperasi
 Kantin
 Toilet
 Asrama Santri Puta/Putri

B. Proses Yang Dilakukan Dalam Penyusunan Kurikulum


1. KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program pendidikan berbasia
sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan dengan tujuan untuk
mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa
lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan
untuk mendorong peserta didik atau siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui
setelah meneerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial,
seni, dan budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih
menekankan pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif),
berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang berkesinambungan.
Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif.
2. Dalam survey kami di MTS Ar Rofi’i mengenai proses penyusunan Kurikulum 2013
sekolah tersebut tetap berpegang terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh
satuan pendidikan dengan mengacu kepada standar isi (SI) dan standar kelulusan (SKL)
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar


Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah menyebutkan tentang Kurikulum 2013
bahwa :

1. Sekolah SMP/MTS-SMA-SMK menyusun KURIKULUM 2013


2. Penyusunan KURIKULUM 2013 memperhatikan Standar Kompetensi Lulusan, Standar
Isi, dan peraturan pelaksanaannya.
3. KURIKULUM 2013 dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah SMP/MTS SMA,
SMK potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta
didik.
4. Kepala SMP-SMA, SMK bertanggungjawab atas tersusunnya KURIKULUM 2013
5. Wakil Kepala SMP/MTs dan wakil kepala SMA/SMK/MA/MAK bidang kurikulum
bertanggungjawab atas pelaksanaan penyusunan KURIKULUM 2013
6. Setiap guru bertanggungjawab menyusun silabus setiap mata pelajaran yang diampunya
sesuai dengan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan
KURIKULUM 2013
7. Dalam penyusunan silabus, guru dapat bekerjasama dengan Kelompok Kerja Guru
(KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi.
Penyusunan KURIKULUM 2013 SMP/MTS, SMA/SMK/MAN dikoordinasi, disupervisi,
dan difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sedangkan SMP/MTS, SMA dan
SMK oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang bertanggungjawab di bidang pendidikan. Khusus
untuk penyusunan KURIKULUM 2013.

C. Hasil Wawancara
1. Komponen kurikulum, yaitu:
a. Obyective (tujuan)
Komponen pertama dalam kurikulum adalah tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan
pendidikan yang tertulis dalam konstitusi yaitu Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yaitu:
"Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."
b. Knowledges (materi)
Materi kurikulum adalah bahan pengajaran yang terkandung dalam kurikulum. Penyusunan
kurikulum sendiri tidak boleh asal melainkan harus memerhatikan jenjang pendidikan juga
beberapa aspek.
Seperti peningkatan agama, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, minat peserta didik,
tuntutan dunia kerja, dinamika perkembangan global, persatuan nasional, nilai-nilai
kebangsaan, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

c. School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)


Interaksi belajar dan mengajar di sekolah antara siswa juga guru menunjang keberhasilan
kurikulum. Sistem pengajaran, penyampaian materi, keberadaan praktikum, bimbingan,
serta penyuluhan dibutuhkan untuk membentu siswa sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.

d. Evaluation (penilaian)
Komponen terakhir dari kurikulum adalah penilaian. Penilaian dibutuhkan sebagai
gambaran ketercapaian tujuan juga keefektifan penerapan suatu kurikulum ke lingkungan
pendidikan. Dengan adanya penilaian, kurikulum bisa dikembangkan untuk mendapat
sistem pengajaran yang lebih baik.

2. Prinsip pengembangan kurikulum 2013


a. Prinsip Relevansi
Ada dua macam relavansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi internal adalah bahwa
setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen komponennya, yaitu
keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus
dimiliki siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk melihat
ketercapaian tujuan. Relevansi internal ini menunjukkan keutuhan suatu kurikulum.
Kurikulum eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar siswa
yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
b. Prinsip Fleksibelitas
Kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang
kaku tidak fleksibel akan sulit diterapkan.
c. Prinsip Kontinuitas
Prinsip ini mengandung arti bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan berkesinambungan
antara materi pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan.
d. Prinsip Efektifitas
Prinsip efektifitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan
dan tepat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua
efektifitas dalam suatu pengembangan kurikulum. Pertama, efektifitas yang
berhubungan dengan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan
kurikulum di kelas. Kedua, efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
e. Prinsip Efisiensi
Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu dan suara, serta
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh
.
3. Tujuan Pendidikan Di MTS Ar Rofi’i
Tujuan pendidikan di MTS Ar Rofi’i tercantum dalam Visi dan Misi sekolah.

4. Visi dan Misi di MTS Ar Rofi’i


Visi : Sehat, Berilmu Amaliyah, dan Kompetitif.
Misi : Menciptakan Lembaga Pendidikan Yang Mampu Membentuk Peserta Didik
Menjadi Pribadi yang Jujur, Tangguh, dan Berdaya Saing Tinggi, Cerdas, dan Berbudi
Pekerti.

5. Kurikulum Yang di Terapkan


Sebelumnya karena sekolah ini berada di naungan yayasan/pondok pesantren jadi suatu
kurikulum tidak bisa 100% di terapkan. Namun untuk beberapa proses pembelajaran MTS
Ar Rofi’I ini menerapkan kurikulum 2013 akan tetapi dalam pengembangannya Smts Ar
Rofi’I menambahkan muatan keislaman yang lebih banyak misalnya adanya mata pelajaran
bahasa Arab, tahsin, dll. . Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang pendidikan.
Hambatan terbesar dalam menerapkan kurikulum 2013 di sekolah ini diantaranya yaitu
karena sekolah ini terbilang baru, dan berdiri secara sendiri, kemudian diakui itu sejak tahun
2019, itu Mts Ar Rofi’i sudah mengadakan ujian sendiri, dan untuk ijazah pun
menyesuaikan aturan pemerinah. Maka dari itupun para pengajarnya pun dirasa terus
berkembang, karena yang susah itu sebenarnya kepedulian akan tingkat kesadaran terkait
kurikulum untuk para siswa.

6. Proses Penyusunan Kurikulum


Penyusunan Kurikulum 2013 di sekolah ini selalu berpedoman kepada aturan-aturan yang
di buat oleh pemerintah. Persiapan Penyusunan kurikulum yang dilakukan MTS Ar Rofi’I
sampai saat ini masih mengusahakan semua guru diberi pelatihan agar nanti saat penerapan
kurikulum 2013 semua pendidik sudah mempunyai bekal untuk menyesuaikan dengan
kurikulum terbaru.

7. Pelaksanaan Kurikulum di Mts Ar Rofi’I


Disaat pandemic seperti ini pelaksanaan KBM yaitu dengan sistem daring/online. Yang
dimana metode pengajarannya dengan cara ceramah. Sebagai seorang guru tentu mempunyai
kekhawatiran sendiri dimana kurang pahamnya para peserta didik akan materi di suatu mata
pelajaran tersebut.

8. Solusi yang dilakukan oleh Mts Ar Rofi’I terkait sistem pelaksanaan kurikulum.
Narasumber yang kami dapatkan yaitu salah satu guru dalam bidang kurikulum yang
bernama Bapak Lukman Hakim, S.Pd. Menurut beliau pada saat seperti inilah kreatif dan
inovatif di setiap pengajar (guru) harus bisa di terapkan si setiap proses KBM berlangsung
agar peserta didik tetap bersemangat.

9. Penetapkan Buku Teks di Mts Ar Rofi’i


Mts Ar Rofi’i sudah menggunakan buku sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, hanya
saja didalam buku itu dirasa terdapat kekurangan- kekurangan, seperti kurangnya tugas
siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
10. Menentukan Buku Teks di Mts Ar Rofi’I
Dalam buku yang di pakai itu mengunakan 2 buku untuk pelajaran umum masih LKS.
Buku teks diperlukan guna menunjang kegiatan pembelajaran. Namun, dengan
perkembangan zaman untuk mencari sumber referensi sekarang tidak hanya dalam buku teks
melainkan bisa menggunakan metode lain, contohnya google, ebook, dll.

11. Proses Kenaikan Kelas


Menurut narasumber, di MTS Ar Rofi’I ini Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke
kelas XI atau kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan lebih dari 3
(tiga) mata pelajaran yang merupakan prasyarat dari Standar Kompetensi (SK) berikutnya.

12. Beban Mengajar


Menurut narasumber, Di dalam Kurikulum 2013, beban belajar setiap mata pelajaran
pada SKS dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar 1 sks terdiri dari 1
jam pembelajaran tatap muka, 1 jam penugasan terstruktur, dan 1 jam kegiatan mandiri. Di
saat pandemic seperti ini tentu beban mengajar bagi para pengajar bertambah. Maka dari itu
proses KBM guru sebagai pengajar harus bisa lebih kreatif dalam menjalankan metode
pembelajarannya.

13. Struktur dan Muatan Kurikulum


Struktur kurikulum pada MTS Ar Rofi’I sesuai dengan KMA Nomor 184 tahun 2019,
sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan struktur kurikulum MTs yang berlaku sebelumnya.
Namun sesuai regulasi terbaru ini, pemerintah memberikan peluang kepada madrasah untuk
melakukan inovasi terhadap struktur kurikulum sesuai kebutuhan madrasah.

D. HASIL TELAAH SILABUS DAN RPP


Silabus pembelajaran di dalam kurikulum 2013 MTS AR ROFI’I masih banyak yang perlu
diperbaiki/dikembangkan, diantaranya :
a. Materi pokok untuk setiap kompetensi dasar masih berupa penominalan KD. Seharusnya,
memuat hal-hal yang harus dikuasai oleh siswa. Secara lengkap materi ini perlu dirinci
dalam
RPP sehingga ketika guru berhalangan hadir, guru pengganti bisa menggunakan silabus dan
RPP.

b. Silabus dan RPP yang dibuat masih menggunakan silabus dan RPP yang dibuat secara
kolaboratif dalam MGMP sehingga proses pembelajaran yang direncanakan dan media,
serta lainnya belum seluruhnya menyentuh realitas yang ada di sekolah.

c. Teknik dan bentuk instrumen penilaian masih belum jelas. Seharusnya teknik penilaian
diisi dengan tes atau nontes, sedangkan bentuk instrumen diisi dengan uraian, pilihan
ganda, atau unjuk kerja.

d. Sumber belajar masih bersifat umum. Seharusnya sumber belajar ditulis dengan rinci. Jika
menggunakan buku, harus jelas judul, pengarang, dan penerbitnya. Jika menggunakan
media cetak, harus jelas jenis dan waktu terbitannya.

E. HASIL TELAAH PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI


Kegiatan Pengembangan Diri di MTS Ar Rofi’I ini karena lebih banyak mempelajari nilai-
nilai keagamaan. Semisalnya seperti diadakannya kegiatan tambahan Untuk kegiatan
tambahannya, yaitu :
 Sholat dhuha bersama
 Tadarus bersama
 Sholat dzuhur berjamaah
 Hadroh
 Literasi
 Jamiyah muballigin
 Muhadhoroh

F. PELAJARAN YANG DIPETIK


Kami sebagai mahasiswa ketika melakukan observasi dan datang langsung ke sekolah MTS
Ar Rofi’I ini dimana kita di sambut dengan baik oleh perwakilan salah satu guru dan bahkan
bertemu dengan Ketua Yayasan tersebut. Semoga apa yang sudah kami lakukan untuk
melakukan tugas observasi ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi kelompok
kami sendiri.

G. HASIL TELAAH SILABUS DAN RPP


Mata Pelajaran : Matematika
 Silabus
Satuan Pendidikan : MTS
Kelas VII
Semester 1
Standar Kompetensi :

KD 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KD 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaanya.
KD 3 : Memahami pengetahuan (factual, konsetual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, seni, teknologi, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KD 4 : Mencoba, mengolah, menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

No. Komponen Silabus Kelayakan Saran Perbaikan (Bila Ada)

1. Penilaian Kurang layak Mencari informasi sejarah seputar


perdagangan cakupan penilaian terlalu luas
sehingga siswa kesulitan mencari bahan
Mencari informasi tentang harga jual, harga
beli,untung dan rugi dari suatu barang
2. Kompetensi Dasar Layak
3. Materi Pokok layak
4 Pembelajaran layak
5 Alokasi Waktu layak
6 Sumber Belajar Kurang layak LKS

 RPP
Satuan Pendidikan : MTS
Kelas VII
Semester 1
Alokasi Waktu : 4 X 40 Menit (2x Pertemuan)

No. Komponen RPP Kelayakan Saran Perbaikan (Bila Ada)


1. Identitas layak
2. Kelengkapan komponen layak
3. Tujuan pembelajaran layak
4. Materi pembelajaran layak

5. Metode pembelajaran layak


6. Kegiatan pembelajaran layak
7. Penilaian layak
8. Lampiran-lampiran layak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
DARING
Sekolah : SMA Kelas/Semester :X/ KD : 3.4 dan 4.4
Mata Pelajaran : 2 Pertemuan ke : 14
SOSIOLOGI Alokasi Waktu :3x
45 menit
Materi : Metode Penelitian Sosial
(Sesuai Edaran Kemdikbud No 24 Tahun 2019)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan definisi penelitian, sikap dan cara pikir peneliti dan jenis-jenis penelitian
Menjelaskan poulasi dan sampel penelitian, data penelitian dan teknik pengumpulan data
penelitian
Menjelaskan pengolahan data penelitian, sistematikan laporan penelitian
Menjelaskan manfaat diskusi kelas hasil laporan penelitian
Melakukan kajian pustaka tentang metode-metode penelitian sosial sebagai persiapan
untuk merancang penelitian sederhana mengenai berbagai gejala sosial yang terjadi dalam
kehidupan di masyarakat
Mendiskusikan dan merumuskan pertanyaan terkait metode penelitian sosial yang akan
digunakan dalam penelitian sederhana tentang berbagai gejala sosial di masyarakat
Melakukan penelitian sederhana dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner,
observasi, dan kajian dokumen atau kajian pustaka tentang ragam gejala sosial dalam
masyarakat
Menentukan topik penelitian, metode penelitian, jenis data yang terkait dengan teknik
pengumpulan data dan analisis data tentang gejala sosial di masyarakat
Mengolah data, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian tentang berbagai
gejala sosial di masyarakat untuk memperkuat sikap jujur dan terbuka dalam menghargai
perbedaan sosial di masyarakat

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Media Alat/Bahan Sumber Belajar
• Whattsapp, Laptop, Handphone, • Buku guru dan siswa
Google classroom, tablet dan lain lain • Modul, bahan ajar,
• Telegram, zoom, google internet, dan sumber lain
form dll Slide presentasi yang relevan
(ppt)
PENDAHULUAN Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa bersama
(Religious)
Guru mengecek kehadiran peserta didik (melalui Whattsapp group,
Zoom, Google Classroom, Telegram atau media daring lainnya)
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik
yang akan diajarkan
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah
pembelajaran
KEGIATAN INTI Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
membaca dan menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan
bahan bacaan (melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom,
Telegram atau media daring lainnya) terkait materi Definisi
penelitian dan jenis-jenis penelitian. (Literasi)
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus
tetap berkaitan dengan materi Definisi penelitian dan jenis-jenis
penelitian. (HOTS)
Peserta didik diberi kesempatan untuk mendiskusikan, mengumpulkan
informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi
mengenai Definisi penelitian dan jenis-jenis penelitian.(Collecting
information and Problem solving)
Melalui Whattsapp group, Zoom, Google Classroom, Telegram
atau media daring lainnya,
Peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya kemudian ditanggapi
peserta didik yang lainnya (Communication)
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait
Definisi penelitian dan jenis-jenis penelitian, Peserta didik kemudian
diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum
dipahami (Creativity)
PENUTUP Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa

C. PENILAIAN ASSESMEN
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan (berupa tes tulis) dan presentasi unjuk kerja/hasil karya atau projek
dengan rubrik penilain sebagai nilai ketrampilan.
Mengetahui........................................................................................................................................
....2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

RODI GURUYES.COM, S.Pd RODI GUR, S.Pd


Nip. 196604211994121088 Nip. 197511062010012088

Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh
guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Perilaku yang Jumlah Skor Kode


No Nama Siswa Dinilai Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Cukup

25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah


kriteria = 100 x 4 = 400 3. Skor sikap = jumlah skor dibagi
jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)


25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian
tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian
diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang
akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Tidak Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Nilai
Skor Sikap
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 50
ide/gagasan.
2 Ketika kami berdiskusi, 50 250 62,50 C
setiap anggota
mendapatkan kesempatan
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil 50
diskusi kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100
= 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan


dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

Tidak Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat 100 450 90,00 SB
teman.

Memberikan solusi terhadap


2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat
3 sendiri kepada anggota 100
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan
: 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100
= 90,00 4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik
(SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan


Skala Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
Skor Sikap Nilai
25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka
telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik Baik
(100) (75) (50) (25)
1 Kesesuaian respon dengan
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal

(100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik

75 = Baik

50 = Kurang Baik

25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM),
maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!


2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester :
……………………………………………..

Mata Pelajaran :
…………………………………………….. Ulangan
Harian Ke :
…………………………………………….. Tanggal
Ulangan Harian :
…………………………………………….. Bentuk
Ulangan Harian :
……………………………………………..
Materi Ulangan Harian :
…………………………………………….. (KD /
Indikator) :
……………………………………………..

KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


No Pesert Nilai yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
a Didik Ulangan Dikuasai Remedial Remedial

1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal).

Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik


penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar.
LAMPIRAN KEGIATAN

SEKIAN DAN TERIMAKASIH DARI KELOMPOK 2


LAMPIRAN KEGIATAN

SEKIAN DAN TERIMAKASIH DARI KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai