BAB I
PENDAHULUAN
berkualitas.
amanat UUD 1945 dan UU No. 32 Tahun 2004, merupakan tantangan sekaligus
peluang bagi para manajer pendidikan di daerah otonom untuk secara kreatif
melalui keleluasaan mengelola sumber daya yang ada, partisipasi masyarakat, dan
hadiah dan hukuman sebagai kontrol, serta hal lain yang dapat menumbuh
2
Berbasis Sekolah memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah. sekolah
memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola
tahun 2014. SMK Bakti Wiyata Pampangan terletak di Jln Pampangan Kecamatan
Sekincau Kabupaten Lampung Barat. SMK Bakti Wiyata Pampangan ini telah
memakai kurikulum 2013. SMK Bakti Wiyata Pampangan adalah sebagai sebuah
baik dalam bidang administrasi, proses pendidikan, proses pengelolaan dan lain
sebagainya.
dan teknis sepedah motor (TSM). Meskipun masih berjalan lima tahun namun
sekolah ini sudah memiliki fasilitas yang lengkap dan beberapa prestasi yang
diperoleh, seperti leb TKJ yang sudah memiliki Komputer yang memadai dan
3
jaringan wifi, leb TSM dengan peralatan yang lengkap. Meskipun sekolah ini
belum lama bediri dan sekolah dibawah naungan swasta namun sudah mampu
bersaing dengan sekolah –sekolah lainnya. Pada tahun terahir SMK Bhakti wiyata
perlombaan, seperti FLSN, LKS OSN O2SN. Berikut prestasi yang diperoleh
SMK Bhakti Wiyata baik yang di ikuti ditingkat kabupaten mapun provinsi yaitu:
juara 1 dalam LKS otomotif, juara 3 LKS dari jurusan TKJ, juara 1 dalam
perlombaan atlentik, juara 3 teater, juara 2 lomba solosong, juaran 2 lomba musik
Wiyata Pampangan Sekincau Lampung Barat belum berjalan secara evektif, hal
ini terlihat dari Perencanaan MBS belum berjalan secara efektif, Pengorganisasian
dalam pelaksanaan, MBS perlu ditata kembali, Pelaksanaan MBS belum berjalan
ada partisipasi masyarakat terutama yang mampu dan peduli dalam meningkatkan
profesional para guru dan juga rendahnya tingkat kehadiran siswa. Hal ini dapat
dilihat melalui rekapitulasi kehadiran siswa SMK Bhanti Wiyata Pampangan ada
4
beberapa siswa yang tidak hadir disekolah/tanpa keterangan ketika dalam proses
adalah letak sekolah yang setrategis dan sekolah SMK Bakti Wiyata adalah satu
minat, partisipasi, dan apresiasi masyarakat terhadap sekolah ini sangat besar.
1. Fokus masalah
evektif.
3. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Kajian Teori
a. Sejarah MBS
itu kurang memberikan hasil yang maksimal. Bersamaan dengan berbagai upaya
komersial.
untuk diterapkan di dunia pendidikan. Sejak saat masyarakan mulai sadar bahwa
6
untuk meningkatkan kualitas pendidikan perlu melompat atau keluar dari lingkup
karena itu, diperlukan reformasi sistem secara struktural dan gaya manajemen
sekolah.
program MBS yang dalam proyek tersebut dikenal dengan nama Creating
pengelola pendidikan, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/ kota, sampai dengan
2003 tentang sistem pendidikan nasional, dan peraturan pemerintah pusat dan
Manajement, pertama kali muncul di Amerika Serikat ,Canada, Inggris dan New
tentang apa yang dapat diberikan sekolah kepada masyarakat dan juga apa
pengelolaan sekolah berdasarkan MBS ini juga memiliki potensi yang besar
ilmu dan teknologi, seperti yang di amanatkan dalam GBHN. Hal tersebut
ilmu dan teknologi, seperti yang di amanatkan dalam GBHN. Hal tersebut
Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun
ilmu dan teknologi, seperti yang di amanatkan dalam GBHN. Hal tersebut
Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, maupun mikro,
penelitian dan strategi yang bertujuan agar otonomi sekolah dan partisifasi
meningkatkan mutu.
based decision making and management. Konsep dasar MBS adalah mengalihkan
8
pengambilan keputusan dari pusat, kanwil, kandep, dinas ke level sekolah, seperti
(2004:24): MBS merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan yang
menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan
memadai bagi para peserta didik. Otonomi dalam manajemen merupakan potensi
terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola dengan baik dalam rangka
partisipatif yang melibatkan langsung semua warga sekolah yang dilayani dengan
tetap selaras pada kebijakan nasional pendidikan. Hal yang penting dalam
kepada pemerintah, orang tua siswa dan masyarakat pada umumnya sehingga
masyarakat. Oleh karena itu, jika model ini dikembangkan dua syarat pokok yang
harus dipenuhi oleh setiap pendidikan sekolah, pertama sekolah menjamin adanya
secara terbuka sebagai wujud pertanggung jawaban publik jadi, MBS merupakan
penting memberikan otoritas dari negara dan pemerintah daerah kepada individu
pelaksana di sekolah. MBS menyediakan kepala sekolah, guru, siswa, dan orang
tua kontrol yang sangat besar dalam proses pendidikan dengan memberi mereka
b. Pengertian MBS
semua warga sekolah atau madrasah sesuai dengan standar pelayanan mutu yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota. Secara umum,
langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah dll) untuk meningkatkan
Secara leksikal MBS berasal dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis dan
memberikan otonomi atau kewenagan dan tanggung jawab lebih besar kepala
secara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah dan sebagainya).
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah
langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang tua
Berbasis sekolah adalah desentralisasi yang sistematis pada otoritas dan tanggung
jawab tingkat sekolah untuk membuat keputusan atas masalah signifikan terkait
penyelenggaraan sekolah dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pusat terkait
lebih efisien sumber daya tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat bagi
12
oleh pemerintah atau otoritas pendidikan lainya masih diperlukan dalam rangka
sumber daya dilakukan oleh sekolah itu sendiri. Sekolah merupakan posisi terbaik
siswa, dengan mendorong dan menerima keterlibatan orang tua siswa di dalam
penerapan MBS untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara umum baik itu
manusia, baik guru maupun tenaga kependidikan lainya dan kualitas pelayanan
d. Manfaat MBS
Banyak manfaat yang telah dapat dirasakan baik oleh pemerintah daerah
maupun pihak sekolah yang secara langsung menjadi sasaran pelaksanaan. Hal
yang dikemkakan oleh Muhayu (2003) ada beberapa manfaat MBS antara lain:
peran-peran dari para pihakpara kepala sekolah, para guru dan siswa di sekolah
maupun masyarakat dan orang tua siswa. Di samping itu terdapat pula sejumlah
kendala yang potensial menghadang pelaksanaan MBS yaitu daya tahan para
tidak memadai, ketidaksejalanan harapan guru dan kebijakan yang ada, hambatan-
hambatan dalam pengambilan keputusan dan kegagala para pihak untuk fokus
pada tujuan utama MBS yaitu peningkatan kualitas pendidikan di sekolah yang
bersangkutan.
2. Implementasi MBS
kemampuannya dan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan. Maka sub fokus
a. Perencanaan MBS
yang samatujuan dari perencanaan ini adalah sebagai acuan untuk mengerjakan
suatu guna mencapai tujuan organisasi. Menurut Siagian dalam Husaini Usman
pengembanngan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.
fakta-fakta dan atau perkiraan yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk
daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan. Seperti yang dipaparkan oleh Terry (1975),
17
adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan-tujuan dan
sesuatu yang dilakukan sekolah di masa yang akan datang. Soekartawi (2000),
yang tersedia. Kusmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita
pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia. Dari pengertian diatas dapat
serta cara-cara mencapai tujuan, sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat
dalam organisasi pada pelaksanaan rencana yang telah disusun, merupakan alat
18
dilakukan seorang manajer harus menjawab pertanyaan 5W dan 1H, yaitu: What:
Apa tujuan yang ingin dicapai organisasi? Why: Mengapa hal tersebut menjadi
tujuan organisasi? , Where: Dimana lokasi yang paling tepat untuk mencapai
tujuan tersebut?, When: Kapan pekerjaan harus diselesaikan agar tujuan tercapai
(berhubungan dengan jadwal)?, Who: Siapa orang-orang yang tepat yang harus
tentunya memiliki tujuan yang berbeda-beda, dan tentu saja perencanaan yang
maupun non administrator agar berkerja sesuai dengan rencana, Menghindari atau
b. Pengorganisasian MBS
yaitu kegiatan mengatur proses seluruh komponen yang ada dalam organisasi.
melaksanakan tugas dalam situasi lingkungan yang guna mencapai tujuan dan
unit-unit kerja dalam suatu kelompok atau sering atau juga dapat diartikan
sebagai sistem kerja sama antara satu orang atau lebih dalam mencapai tujuan
organize barasal dari kata organ yang berarti bagian, badan dan alat (
atau juga dapat diartikan sebagai sistem kerja sama antara satu orang atau lebih
sekola, Sistem kerja sama dua orang atau lebih dalam rangka mencapai tujuan
yang diinginkan, Pembagian kerja dari satu orang kepada orang lain yang dinilai
waktu, tenaga dan pikiran perlu didelegasikan pada orang lain dalam suatu
dan tangggung jawab yang dibuat bersama seperti pekerjaan yang diberikan
kepala sekolah pada seorang guru atau staf maka ini dinamankan tugas.
Sedangkan wewenang adalah apa saja yang boleh dan tidak boleh dalam
menjalankan tugas. Berkaitan dengan kedua hal yaitu tugas dan wewenang maka
antara satu tim dengan tim yang lain dalam suatu lembaga pendidikan untuk
jalannya kerja sama antara komponen-komponen dan unit-unit kerja yang lain
yang ada di sekolah, Sebagai sarana untuk mengatur hubungan antara individu,
sekolah yang jelas dan dapat diketahui oleh semua komponen di sekolah, Semua
mencapai visi dan misi sekolah, Prinsip pembagian pekerjaan harus harus jelas,
menjadi jabatan yang mementingkan diri sendiri. Dia harus mampu mengatur
sekolahnya, Kesatuan komando dalam satu sekolah semestinya hanya ada satu
orang yang memberi komando yaitu kepala sekolah. Ini dilakukan agar segala
model yaitu : Kekuasaan dan tanggung jawab pimpinan secara struktural sangat
jelas dan tegas, Pemegang kekuasaan mulai dari puncak, sampai pada unit-unit
secara cepat, Kedisiplinan anggota mudah diawasi, Hubungan anggota lebih akrab
karena mudah dikenal. Adapun kekurangan model ini yaitu: hanya berdasarkan
22
masalah dan bisa berkonsultasi dengan staf ahli jika ada hal yang kurang
dipahami. Kelebihan model ini adalah: Adanya susuanan tugas dan tanggung
jawab antara anggota organisasi dan staf, Kelompok pekerja maupun kelompok
kewenangan yang dimiliki, dalam hal ini biasanya pimpinan mengambil alih
kewenangan dari stafnya, Selalu ada perbedaan pendapat antara lembaga dan juga
kepada bawahannya. Kelebihan dari model ini adalah Kegiatan yang ril dengan
Saling koordinasi. Adapun kekurangan dari model ini adalah : Para anggota
semakin berkurang. Model gabungan. Model ini merupakan gabungan dari empat
model sebelumnya.
c. Pelaksanaan MBS
Pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau
wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang
untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
rangkaian kegiatan, yaitu berawal dari kebijakan guna mencapai suatu tujuan
maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek.c) Siagian S.P
pemberian motivasi bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga pada
akhirnya mereka mau bekerja secara ikhlas agar tercapai tujuan organisasi dengan
bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah ditetapkan oleh
pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu di lapangan maupun di
luar lapangan, yang mana dalam kegiatannya melibatkan beberapa unsur disertai
1)Monitoring
kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan, yang fokus pada proses
program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus.Cassely
penting dipraktek manajemen yang baik dan arena itu merupakan bagian integral
sudah menyatu untuk memeriksa yang sudah untuk memeriksan bahwa semua
kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang
dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah
berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui
26
berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang tersedia untuk kegiatan
tersebut.
yang telah direncanakan atau proses rutin pengumpulan data dan pengukuran
kemajuan atas objektif program atau memantau perubahan yang fokus pada proses
dan keluaran. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan
pendekatan ini adalah wawancara dan observasi. Teknik ini digunakan untuk
yang dilaksanakan.
2) Evaluasi
evaluasi dan tentunya dalam hal ini dilakukan penilaian yang didasarkan pada
berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Sementara Raka
27
proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan
bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Proses evaluasi bukan sekedar
untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat
monitoring dan evaluasi. Berikut tabel 1.1 yang memuat perbedaan antara
Monitoring Evaluasi
Apa yang Output dan proses, tetapi sering Dampak jangka panjang,
kondisi/asumsi.
terlibat
informasi dokumen internal, dan laporan. laporan tugas, dan riset evaluasi.
28
organisasi lain.
penghentian program.
oleh informasi yang cepat, tepat dan cukup untuk pengambilan keputusan.
keputusan dan member masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan MBS
Pengawas, atau gabungan dari mereka. Hasil ME untuk system hadiah bagi
Menurut Udin Syaefudin Saud dalam artikel Sri hendrawati (2012), faktor-
tingkat sekolah perlu didasari dan didukung oleh adanya kewenangan institusi
yang dikehendaki. Sekolah perlu diberikan kewenangan yang jelas dan luas
untuk menetapkan visi, misi, dan tujuan-tujuan pendidikan yang sesuai dengan
staf sekolah yang lain, khususnya guru-guru, sebagai suatu team-work yang
belajar siswa perlu didukung oleh kelayakan fasilitas belajar yang ada di
siswa.
sekolah.
Selain itu, pimpinan sekolah dan guru dituntut untuk menunjukkan kinerja
profesional yang tinggi dalam pekerjaannya. Dalam MBS, setiap orang tuntut
untuk bekerja secara profesional sesuai dengan tugas dan peranannya masing-
memiliki kemampuan dan kinerja yang tinggi sebagai manajer yang mengatur
penyelenggaraan sekolah sesuai dengan tuntutan atau target yang disepakati. Guru
ditetapkan.
e. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi dan Intensif Pelaksanaan MBS
yang cukup besar dari masyarakat dalam era reformasi, Penerapan undang-undang
No.22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah yang menekankan pada otonomi
guru, adanya hadiah dan hukuman sebagai control serta hal yang dapat
stakeholder yang ada karena keterlibatan stakeholder merupakan salah salah satu
harus dilaksanakan agar tidak tertinggal dengan arus informasi dan globalisasi
serta dapat menjawab tantangan sekarang ini karena tugas lembaga pendidikan
32
yang begitu berat maka di dalam pengelolaan tidak lepas dari beberapa
a. Anak didik
Anak didik merupakan salah satu faktor utama pendidikan yang dapat
b. Pendidik
sarana prasarana.
d. Partisipasi masyarakat
Uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan faktor
laporan tertulis kepada komite sekolah, wali murid, dan warga sekolah, (3)
kerjasama antara warga sekolah dan antara warga sekolah dengan masyarakat
telah terjalin dengan baik, (4) sekolah memiliki kemandiran yang ditunjukkan
di bidang akademik maupun non akademik, (6) masih banyak kendala yang
dialami antara lain, sulit melakukan perubahan, kultur kerja keras belum
sosialisasi visi, misi, dan program lebih intensif, peningkatan peran warga
2. Penelitian tentang peran dan fungsi komite sekolah dalam meningkatkan mutu
Lampung Tengah) telah dilakukan oleh Katarina Istiani (2013). Penelitian ini
ketersediaan dana.
industri maupun dari masyarakat yang peduli pendidikan, dan masih hanya dari
bantuan orang tua siswa melalui iuran komite sekolah. Kemudian dalam
lebih utama sedang peran lainnya sebagai pendukung dan mediator belum
komite sekolah.
D. Kegunaan Penelitian
b. Bagi Guru
c. Bagi peneliti,
implementasikan dalam tatanan praktis dan menjadi umpan balik sejauh mana
implementasi MBS.
E. Definisi Istilah
menjalankan sistem yang berlaku dalam suatu lembaga atau isntitusi dalam
pendidikan nasional.
dalam organisasi
5. Pelaksanaan adalah dalam arti luas ialah suatu proses mempersiapkan secara
sedangkan evaluasi adalah kegiatan yang menilai hasil yang diperoleh selama
kesiapan dan komitmen sumber daya manusia (SDM) sehingga konsep dan
aplikasi MBS masih belum benar, sehingga kualitas partisipasi dan kurangnya
dukungan dari orang tua serta masyarakat terhadap layanan yang bermutu.
39
BAB II
METODE PENELITIAN
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian. Misalnya, perilaku,
persepsi, tindakan, motivasi dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peristiwa yang terjadi
secara alami terhadap aktivitas seluruh warga SMK Bakti Wiyata Pampangan
1. Dilakukan dalam kondisi alamiah, langsung kesumber data dan peneliti sebagai
instrumen kunci,
2. Lebih bersifat deskriptif, data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar
sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah,
wakil kepala sekolah, dewan Guru, Staf Tata Usaha, siswa (ketua OSIS)
Sekincau.
C. Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini secara umum terdiri atas empat
tahapan yaitu:
c. Mengurus perizinan secara formal dalam hal ini peneliti meminta izin
apa bila peneliti sudah mengetahui melalui orang dalam tentang situasi dan
informasi yang berguna sebagai pemberi informasi situasi dan kondisi latar
penelitian.
41
dan camera.
mempersiapkan diri
b. Memasuki lapangan
awal observasi
lapangan.
sesuai dengan fokus penelitian dan dimasukkan kedalam matrik cek data.
penelitian. Pembuatan laporan termasuk hasil kaji ulang pada empat fokus
data primer dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber yang dapat
diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan
merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau
Bakti Wiyata Pampangan yaitu dengan mewawancarai kepala sekolah, Guru, Staf
Tata Usaha, komite sekolah, waka kurikulum dan siswa (ketua OSIS) SMK Bakti
langsung memberikan data kepada pengumpulan data misalnya lewat orang lain,
atau lewat dokumen. Dalam hal ini sumber primer adalah kepala sekolah SMK
Bakti Wiyata Pampangan Sekincau, guru-guru, staf tata usaha, komite sekolah
dan siswa-siswi SMK Bakti Wiyata Pampangan Sekincau. Adapun sumber data
1. Wawancara
mendapatkan gambaran SMK Bakti Wiyata Sekincau dari kepala sekolah SMK
informan, pedoman observasi yang bertujuan menuliskan temuan data kasar dan
2. Metode Observasi
mengukur tingkah laku individu atau terjadinya suatu proses kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan”. Observasi
mengumpulkan data secara langsung dan sistematis terhadap obyek yang diteliti
notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dalam pengertian yang lebih luas,
dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-
siswa dan lain-lain baik yang terdapat pada sekolah sampel maupun dokumen dari
Dinas Pendidikan Kabupaten Umum. Metode ini penulis gunakan untuk meneliti
evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah, buku raport, data dari dokumen sekolah
tentang sejarah berdirinya SMK Bakti Wiyata Sekincau, jumlah siswa, responden
yang diteliti, daftar tenaga pendidik dan kependidikan dan lain sebagainya.
46
kajian kasus negatif, dan pengecekan anggota. Dalam penelitian ini menggunakan
1. Meningkatkan Ketekunan
interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang
untuk mencari ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
47
menelaah sampai pada suatu titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak
salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah dapat dipahami dengan benar.
2. Triangulasi
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. bila peneliti melakukan
kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dan
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa triangulasi berarti cara terbaik untuk
tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata
48
lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat memeriksa temuannya dengan jalan
membandingkannya dengan berbagai sumber, teknik, dan waktu yang tidak sama.
berdasarkan sumber.
3 Pemeriksaan Sejawat
mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya seperti guru dan staff SMK Bakti
tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama mereka peneliti dapat me-
F. Analisa Data
Spradley (1980) dalam bukunya yang berjudul participant observation dikutip dari
Muhtar (2013:71) mengemukakan bahwa ada empat macam analisis data dalam
peneliti melakukan tiga langkah persiapan yaitu memilih situasi sosial, melakukan
observasi partisipan dan membuat catatan etnografis. Setelah ketiga langkah awal
49
ini dilakukan maka peneliti harus melakukan observasi deskriptif dan selanjutnya
yang lebih banyak. Secara umum, domain budaya ini dikelompokkan dalam
Sembilan dimensi yaitu ruang, objek, tindakan, aktivitas, kejadian, waktu, pelaku,
dalam penelitian. Jika kita meneliti tentang implementasi MBS, maka yang kita
kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu dapat diikuti untuk
mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang
dirasakan cocok dengan sifat penelitinya. Bahan yang sama bisa diklasifikasikan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction (reduksi data), data display
kesimpulan/verifikasi).
50
Reduksi Data
Penarikan kesimpulan
data yang dilakukan peneliti dalam penelitian. Pengumpulan data diperoleh dari
hasil wawancara dengan kepala sekolah, dewan guru, staf tata usaha, komite
sekolah, waka kurikulum dan siswa berbagai sumber data seperti kepala sekolah,
guru, staf dan masyarakat yang dianggap mengetahui tentang implementasi MBS
di SMK Bakti Wiyata Pampangan Sekincau kabupaten Lampung Barat. Selain itu
dikumpulkan pula hasil observasi dan dokumentasi yang diperoleh sesuai dengan
pada hal-hal penting dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
dipahami. Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisasikan. Data
yang telah terkumpul, peneliti memilih sesuai fokus penelitian kemudian disajikan
dalam bentuk narafit, bagan dan matrik atau dideskripsikan secara jelas gambaran
Data yang disajikan tersebut baik dari hasil wawancara, observasi, maupun