Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL KELAS KARYAWAN

TP. 2022/2023
NAMA : YOPAMINARDO PANDIANGAN
Mata Kuliah : Manajemen Berbasis Sekolah
Dosen : Dra. Elisa, M.Pd
Email : marturiadeak62@gmail.com

SOAL
1. Apa yang dimaksud dengan MBS dan apa tujuannya?
Jawab:
Manajemen berbasis sekolah merupakan hasil terjemahan dari School Based
Management (SBM) adalah suatu pendekatan politik yang bertujuan untuk merancang
kembali pengelolaan sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada Kepala Sekolah dalam
upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru, siswa, kepala sekolah dan
meningkatkan partisipasi masyarakat. Program ini diterapkan dengan memberdayakan
seluruh potensi dan stakeholder sekolah sesuai kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, MBS
sangat penting untuk dipahami oleh guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah.
Manajemen berbasis sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan melaksanakan program
pendidikan di sekolah sesuai dengan kebutuhannya melalui pemberdayaan sumber-sumber
daya yang ada termasuk partisipasi masyarakat sehingga lebih mencerminkan adanya upaya
peningkatan pemberian pelayanan penyelenggaraan pendidikan secara demokratis, transparan
dan akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif
tanpa mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan utama penerapan manajemen berbasis sekolah adalah untuk meningkatkan
efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan di sekolah, dengan adanya
wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi sekolah untuk mengelola urusannya sendiri.
Sedangkan menurut Mulyasa (2006), tujuan manajemen berbasis sekolah yaitu:
1) Peningkatan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumber daya
partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
2) Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas
pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan profesionalisme guru dan kepala sekolah.
3) Peningkatan pemerataan, antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat
yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.

2. Deskripsikan peran MBS dalam rangka peningkatan mutu pendidikan!


Jawab:
Adapun peran MBS dalam rangka peningkatan mutu pendidikan untuk menjawab
sejauh mana keterkaitan antara MBS dan mutu pendidikan, perlu ada pemahaman bersama
tentang konsep mutu pendidikan, karena persepsi tentang mutu berbeda-beda antara yang satu
dengan yang lainnya. Sejauh mana konsep tentang mutu dan strategi peningkatan mutu dapat
diaplikasikan dalam dunia pendidikan dalam kerangka MBS.
Dalam konteks pendidikan banyak pendapat tentang mutu. Namun demikian, kajian
tentang mutu dalam pendidikan dapat ditinjau dari aspek input, proses, output dan dampak
serta manfaat. Pendidikan yang bermutu mengacu pada berbagai input seperti tenaga
pengajar, peralatan, buku, biaya pendidikan, teknologi, dan input-input lainnya yang
diperlukan dalam proses pendidikan. Ada pula yang mengaitkan mutu pada proses
(pembelajaran), dengan argumen bahwa proses pendidikan (pembelajaran) itu yang paling
menentukan kualitas. Jika mutu ingin diraih, maka proses harus diamati dan dijadikan fokus
perhatian. Melalui proses, penyelenggara pendidikan dapat mengembangkan pendidikan,
metoda, dan teknik-teknik pembelajaran yang dianggap efektif. Orientasi mutu dari aspek
output mendasarkan pada hasil pendidikan (pembelajaran) yang ditunjukkan oleh keunggulan
akademik dan nonakademik di suatu sekolah.

3. Jelaskan implementasi MBS di SD dan buat contohnya!


Jawab:
Adapun Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada hakikatnya adalah
pemberian otonomi yang lebih luas kepada sekolah dengan tujuan akhirnya meningkatkan
mutu hasil penyelenggaraan pendidikan sehingga bisa menghasilkan prestasi yang
sebenarnya melalui proses manajerial yang mapan.  
Contohnya; guru diberikan kewenangan untuk memilih sumber bahan pelajaran yang
dibutuhkan, tidak hanya terpaku pada satu sumber saja, misalnya pada satu buku pelajaran.
Guru kelas berwenang memberikan pelayanan individu kepada siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
4. Jelaskan prinsip pelaksanaan MBS dalam kaitannya dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas!
Jawab:
a. Kemandirian
Sekolah yang mandiri dapat diartikan sebagai sekolah yang mampu menyelesaikan
segala permasalahan tanpa terlalu mengandalkan campur tangan dari pemerintah pusat.
Sekolah diharapkan dapat berupaya menciptakan dan meningkatkan situasi, kondisi, dan
budaya kemandirian melalui berbagai cara seperti mengembangkan unit-unit usaha sekolah,
membangun kerja sama dengan pihak lain dalam bidang komersial, dan upaya-upaya lain
untuk meningkatkan pemasukan pendanaan dan peningkatan program sekolah. 
b. Kemitraan 
Prinsip kemitraan adalah suatu bentuk kerja sama antara sekolah dengan para
pemangku kepentingan. Esensi kemitraan pada dasarnya adalah untuk meningkatkan
keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan dari masyarakat baik berupa dukungan moral,
pemikiran, tenaga, material, maupun finansial. Bentuk kemitraan yang dapat dilakukan dapat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah sesuai kategori sekolah. Pastikan
kemitraan yang terjalin saling menguntungkan dan bersifat sejajar.
c. Partisipasi
Partisipasi dapat dimaknai sebagai keterlibatan para pemangku kepentingan secara
aktif. Konteks partisipasi dalam implementasi MBS antara lain dalam hal pengambilan
keputusan, pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan di
sekolah. Tujuan utama peningkatan partisipasi antara lain untuk meningkatkan kontribusi,
memberdayakan kemampuan pemangku kepentingan, meningkatkan peran pemangku
kepentingan, dan menjamin agar setiap keputusan yang diambil mewakili aspirasi pemangku
kepentingan.  Upaya peningkatan partisipasi di satuan pendidikan dapat diwujudkan melalui
penyediaan sarana partisipasi, advokasi, publikasi sekaligus transparansi terhadap pemangku
kepentingan. 
d. Keterbukaan
Sebagai lembaga pendidikan formal yang memberikan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat, maka prinsip keterbukaan sangat penting diimplementasikan. Keterbukaan dapat
membangun kepercayaan publik terhadap program-program yang dijalankan oleh sekolah.
Upaya yang dapat dilakukan oleh satuan pendidikan untuk membangun keterbukaan kepada
publik yaitu dengan mendayagunakan berbagai jalur komunikasi yang tersedia untuk
menyampaikan berbagai program yang akan dijalankan serta menyampaikan laporan dari
setiap program yang telah berjalan.
e. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan prinsip yang sangat penting dijalankan oleh sekolah.
Akuntabilitas memiliki arti suatu keadaan dimana suatu hal dapat dipertanggungjawabkan.
Upaya peningkatan akuntabilitas dapat dilakukan dengan menyusun pedoman pemantauan
kinerja satuan pendidikan, menyusun rencana pengembangan sekolah, memberikan
tanggapan terhadap pertanyaan dan pengaduan publik. 

5. Jelaskan ukuran keberhasilan implementasi MBS!


Jawab:
Dapat dilihat dari sekolah yang telah berhasil menerapkan MBS akan tercermin dari
adanya kinerja sekolah yang kian membaik atau meningkat. Dampak dari meningkatnya
kinerja sekolah adalah pengelolaan sekolah menjadi lebih efektif dan efisien.
Di samping kinerja sekolah tersebut, indikator lain yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan implementasi MBS adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan di sekolah yang menjadikan sekolah lebih demokratis, transparan dan
akuntabel.
Nurkholis (2003:271-282) menyatakan bahwa ukuran keberhasilan implemen-tasi
MBS di Indonesia dapat dinilai setidaknya dari sembilan kriteria.
a) Jumlah siswa yang mendapat layanan pendidikan semakin meningkat.
b) Kualitas layanan pendidikan menjadi lebih baik, yang berdampak pada peningkatan
prestasi akademik dan nonakademik siswa.
c) Tingkat tinggal kelas menurun dan produktivitas sekolah semakin baik.
d) Relevansi pendidikan semakin baik, karena program-programsekolah dibuat bersama-
sama dengan warga masyarakat dan tokoh masyarakat, baik dari aspek pengembangan
kurikulum maupun sarana dan prasarana sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan
lingkungan masyarakat.
e) Meningkatnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pengambilan keputusan di
sekolah, baik yang menyangkut keputusan instruksional maupun organisasional.
f) Kesejahteraan guru dan staf sekolah membaik.

Anda mungkin juga menyukai