PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pendidikan di sekolah perlu didukung kemampuan
manajerial para kepala sekolah. Sekolah perlu berkembang maju dari tahun
ke tahun. Karena itu, hubungan baik antar guru perlu diciptakan akan terjalin
iklim dan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Demikian halnya
penataan penampilan fisik dan manajemen sekolah perlu dibina agar sekolah
menjadi lingkungan pendidikan yang dapat menumbuhkan kreatifitas.,
disiplin, dan semangat belajar peserta didik. Dalam kerangka inilah dirasakan
perlunya implementasi MBS.
Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah secara efektif
dan efisien, kepala sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan,
perencanaan, dan pandangan luastentang sekolah dan pendidikan. Lebih
lanjut lagi, kepala sekolah dituntut untuk melakukan fungsinya sebagai
menejer sekolah dalam meningkatkan proses belajar-mengajar, dengan
melakukan supervisi kelas, membina, dan memberikan saran-saran positif
kepada guru. Di samping itu, kepala sekolah juga harus melakukan tukar
pikiran, sumbang saran, dan studi banding antarsekolah untuk menyerap kiar-
kiat kepemimpinan dari kepala sekolah yang lain.
Dalam mengimplementasikan MBS secara efektif dan efisen, guru juga
harus berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas. Guru adalah teladan
dan panutan langsung para peserta didik di kelas. Oleh karena itu, guru perlu
siap dengan segala kewajiban, baik manajemen maupun persiapan isi materi
pengajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Model managemen berbasis sekolah?
2. Aktor Dalam Implikasi MBS?
3. Dampak managemen berbasis sekolah terhadap mutu sekolah?
4. Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Penerapan MBS?
5. Strategi implikasi MBS?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui model managemen berbasis sekolah.
2. Untuk mengetahui actor dalam implikasi MBS
3. Untuk mengetahui dampak manajemen berbasis sekolah.
4. Untuk mengetahui Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui
Penerapan MBS.
5. Untuk mengetahui strategi implikasi MBS.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tingkat sekolah, peran kepala sekolah sangat sentral. Untu itu
peran kepala sekolah adalah : sebagai evaluator, manajer, administrator,
supervisor, leader, inovator dan motivator. Disamping enam fungsi diatas
Wohlstetter dan Mohrman menyatakan bahwa kepala sekolah berperan
sebagai designer, motivator, fasilitator dan liasion31 (Nurkholis,
2003:119-122). Dari fungsi-fungsi diatas Mulyasa (2005:97)
menambahkan satu fungsi lagi, yakni sebagai educator (pendidik), yakni
mampu memberikan pembinaan (mental, moral, fisik dan artistik) kepada
guru dan staf serta para siswa.
Drury dan Levin (1994) berpendapat bahwa MBS belum bisa secara
langsung meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa, namun memiliki
potensi untuk menerapkannya. Sedangkan Wohlstetter dalam Watson (1999)
memberikan panduan yang komprehensif sebagai elemen kunci reformasi
MBS yang terdiri dari atas: 1) menetapkan secara jelas visi dan hasil yang
diharapkan, 2) menciptakan fokus tujuan nasional yang memerlukan
perbaikan, 3) adanya panduan kebijakan dari pusat yang berisi standar-
standar kepada sekolah, 4) tingkat kepemimpinan yang kuat dan dukungan
politik serta dukungan kepemimpinan dari atas, 5) pembagunan kelembagaan
(capacity building) melalui pelatihan dan dukungan kepada kepala sekolah,
para guru, dan anggota dewan sekolah, 6) adanya keadilan dalam pendanaan
atau pembiayaan pendidikan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan undang-undang nomor 22 tahun 1999, desentralisasi sistem
pemerintah berdampak pada perubahan sistem pendidikan nasional yang juga
menganut sistem desentralisasi, yang disambut dengan munculnya Manajemen
Berbasis Sekolah.
Implementasi MBS diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan di Indonesia. Penerapan MBS tentu akan menggeser pola lama yang
sudah diterapkan puluhan tahun, sehingga perencanaan dan persiapan harus
matang. Hal ini juga menuntut keterbukaan dan kemandirian sekolah, sehingga
mampu mendorong kompetisi yang tinggi dan akuntabilitas publik yang akan
bermuara pada bermunculannya sekolah-sekolah yang bermutu.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA