BAB 1
A. Latar Belakang
MBS atau School Based Management mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai dampak
dari tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang relevan dengan kehidupan. Melalui MBS,
kewenangan dalam pengelolaan sekolah, bertumpu kepada sekolah dan stakeholder terkait
langsung. . Untuk optimalnya pengelolaan pendidikan di satu sekolah, maka diperlukan
manajemen pengelolaan yang unik yang disesuaikan dengan konteks lokal tersebut.
Bagaimana setiap sekolah dikelola, selayaknya disesuaikan dengan kondisi dan kebututihan
sekolah, kondisi dan kebutuhan peserta didik, daya dukung lingkungan serta berbagai faktor
lokal yang mewarnai. Atas dasar itulah kemudian muncul sebuah model pengelolaan sekolah
dengan basis kondisi dan konteks sekolah itu sendiri, yang kemudian dikenal sebagai
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
B. Pengertian MBS
MBS adalah salah satu basis manajemen pengelolaan sekolah yang memberikan otonomi
lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan bersama secarapartisipatif
dari semua warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya dalam upaya mengembangkan dan
meningkatkan mutu pendidikan
C. Tujuan MBS
MBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada sekolah untuk mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif.
D. Ruang Lingkup MBS
MBS memiliki ruang lingkup yang luas meliputi berbagai aspek: MBS merupakan otonomi
satuan pendidikan dalam mengelola pendidikan di satuan pendidikan yang bersangkutan.
Dalam hal ini, kepala sekolah dan guru dibantu komite sekolah dalam mengelola pendidikan.
Kewenangan kepala sekolah untuk menentukan secara mandiri untuk satuan pendidikan yang
dikelolanya dalam bidang manajemen, yang meliputi rencana strategis dan operasional,
struktur organisasi dan tata kerja, sistem audit dan pengawasan internal; dan sistem
penjaminan mutu internal.
BAB 2
C. MANFAAT MBS
Melalui MBS diperoleh berbagai keuntungan, antara lain:
1. Kebijakan dan kewenangan sekolah bersumber dari kondisi nyata yang dialami
sekolah dan membawa pengaruh langsung kepada siswa, orang tua, dan guru.
2. Sumberdaya lokal dapat termanfaatkan secara optimal danrelevan
3. Pengelolaan pendidikan dapat berjalan lebihefektif.
4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan yang memiliki dampak
langsung kepada guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah, perubahan
perencanaan
5. MBS memberikan peluang kepada guru dan kepala sekolah dalam mengelola sekolah
menjadi lebih efektif karena adanya partisipasi dan rasa kepemilikan dan keterlibatan
yang tinggi dalam membuat keputusan. Pengelola sekolah akan mempunyai kendali
dan akuntabilitas terhadap lingkungan sekolah. Pengelola pendidikan tingkat pusat
dan dasar hanya berperan dalam melayani kebutuhan sekolah.
6. MBS akan menciptakan berbagi kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah, serta sekolah yang memerlukan penataan secara hati-hati yang dilandasi
semangat kerjasama dan konsisten dalam kewajiban, kewenangan dan tanggung
jawab masing-masing.