DOSEN PENGAMPU: D
NAMA KELOMPOK:
PENJELASAN :
A. Input
Input pendidikan adalah segala macam sesuatu yang diperlukan dan harus tersedia demi
kelancaran suatu proses pendidikan. Input dalam dunia pendidikan dapat berupa sumber daya
manusia, sarana dan prasarana sekolah ataupun segala sesuatu yang tujuannya adalah
menunjang suatu proses pendidikan. Sumber daya manusia seperti guru, karyawan, kepala
sekolah dan juga peserta didik).sedangkan penunjang lainnya dapat berupa uang SPP, uang
gedung, dana BOSS dan sejenisnya. Kemudian ada juga sarana prasarana yang digunakan dalam
proses pendidikan seperti LCD proyektor, komputer sekolah, bis sekolah, kipas angin, lampu, dll.
B. Proses
Proses adalah kegiatan merubah segala sesuatu menjadi sesuatu yang lain dalam suatu
penyelenggaraan pendidikan, berikut adalah proses proses yang terdapat dalam
penyelenggaraan pendidikan:
1. Proses pengambilan keputusan
2. Proses kepengelolaan pendidikan
3. Proses pengelolaan program
4. Proses KBM (kegiatan belajar mengajar)
C. Output
Otput (keluaran) adalah hasil atau pencapaian dari suatu proses. Output dapat berupa hasil data
ataupun segala informasi yang telah di olah. Hasil hasil dari suatu proses akan menghasilkan
output, output ini kemudian diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna untuk
meningkatkan kualitas sekolah. Contoh output dalam pendidikan adalah ketika seorang peserta
didik sekolah di SMA jurusan IPA, maka diharapkan setelahnya peserta didik tersebut
melanjutkan sekolah di perguruan tinggi sesuai dengan keluaran jurusan yang ia ambil pada saat
ia SMA. Misalnya ia mengambil jurusan biologi, fisika, kimia dll.
Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan dinamika sekolah
menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan. Kapasitas intelektual, emosional,
spiritual dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas kepemimpinannya.
Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya membawa perubahan
signifikan dalam manajemen sekolah.
Oleh karena itu, kepala sekolah harus terus menerus mematangkan intelektual, emosional,
spiritual dan sosialnya. Meneruskan jenjang yang lebih tinggi, aktif dalam forum diskusi, intens dalam
organisasi sosial, dan rajin beribadah adalah keniscayaan bagi kepala sekolah agar kepemimpinannya
sukses lahir batim. Artinya, kepemimpinannya tidak hanya membawa perubahan formal struktural, tapi
kultural yang membekas dalam perilaku seseorang.
4) Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
3) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan per tahun
4) Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi : melaksanakan penerimaan peserta didik baru,
memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler untuk para
peserta didik
Tugas utama kepala sekolah dalam mengaplikasikan MBS adalah membuka lebar ruang demokratisasi,
dimana silang pendapat dan gagasan berjalan secara dinamis, egaliter, dan kompetitif.
Masyarakat, khususnya wali murid mempunya peran besar dalam MBS. Oleh sebab itu, kepala sekolah
harus memberikan ruag bebas wali murid dan masyarakat utnuk menyampaikan ide, kritik, masukan,
pemikiran, dan paradigm yang membangun kemajuan sekolah.
Tenaga terampil dan professional dalam melaksanakan MBS harus diwujudkan dengan baik dan
maksimal. Kepala sekolah harus pandai memilih personil personil yang mempunyai integritas yang
tinggi, kapabilitas intelektual yang memadai, dan komitmen total dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
Meciptakan forum komunikasi untuk menciptakan ide, mencari masukan, dan menetapkan keputusan
adalah suatu keniscayaan bagi kepala sekolah. Rapat adalah media komunikasi untuk mendamaikan
konflik, memutuskan sesuatu, merekatkan hubungan, mendialogkan gagasan dan mengembangkan
imajinasi dan kreasi.
Semua langkah yang dilakukan di atas difoksukan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kualitas itulah
yang menjadi parameter utama dan pertama dalam penyelenggaraan pendidikan.
SUMBER:
Arinil, H. 2016. Sinegritas Kepala Sekolah Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah
Dasar.
Partisipasi masyarakat.
Jakarta : Erlangga.