Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTORIAL 3

PEMBELAJARAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH


1. Inventarisasi masalah/kendala apa saja yang muncul dalam penerapan MBS di
lingkungan sekolah Anda?  Jelaskan pendapat Saudara bila perlu diperkuat dengan
data pendukung.
Jawab :
a. Evaluasi Diri Sekolah
Dalam melakukan evaluasi diri banyak faktor yang tidak ikut terlibat seperti
komite sekolah, orang tua. Kepala sekolah dan guru saja yang mencoba mencari
potensi dan kelemahan yang terjadi di sekolah. Kesadaran orang tua terhadap
mutu pendidikan juga masih rendah, apalagi saat ini sistem penerimaan siswa baru
di jenjang lanjut menggunakan sistem zonasi. Bagi mereka yang dekat dengan
sekolah yang mereka anggap unggulan (favorit) merasa tidak perlu belajar
sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang baik sebab dengan sistem zonasi
tersebut mereka berkeyakinan akan langsung diterima. Hal ini berbanding terbalik
dengan para orang tua yang sangat sadar akan pentingnya pendidikan, mereka
tetap berusaha memotivasi putra-putri mereka untuk tetap belajar dengan tekun
agar mendapatkan nilai yang maksimal. Berkaitan dengan sistem pembelajaran di
masa pandemi seperti sekarang ini, pendidik maupun peserta didik merasa
kesulitan dalam hal pembelajaran. Meskipun kegiatan belajar mengajar bisa
dilakukan secara daring namun hal ini belum bisa berjalan maksimal sesuai dengan
yang diharapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan
pendidikan daring ini, salah satu diantaranya adalah faktor sarana dan prasarana.
Tidak semua siswa memiliki perangkat yang memadai untuk menunjang pendidikan
daring tersebut, belum lagi jaringan internet yang tidak sama antar daerah juga
menjadi kendala. Mungkin di perkotaan jaringan internet bisa berjalan lancar,
namun di beberapa pelosok hal itu sangat sulit bahkan sinyalnya bisa blank
sewaktu-waktu. Quota internet yang juga harus tersedia setiap saat juga menjadi
kendala. Begitupun dengan pihak sekolah, guru juga mempunyai banyak kesulitan
dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Ketidakmampuan dalam bidang IT juga
dialami oleh guru-guru senior yang sudah mendekati masa purna tugas, beliau-
beliau ini sudah merasa kesulitan kalau harus belajar IT lagi. Belum lagi media
pembelajaran yang dipakai harus benar-benar sesuai dengan kemampuan siswa.
Sepandai apapun seorang guru dalam bidang IT kalau tidak pas dalam memilih
media pembelajaran juga akan sia-sia karena anak didik tidak akan bisa memahami
apa yang disampaikan oleh guru tersebut. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang
penting bagi pihak sekolah agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
b. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan
Visi sekolah kami adalah “Terwujudnya Imtaq, prestasi tinggi, berkarakter dan
berwawasan lingkungan”. Untuk mewujudkan hal tersebut beberapa langkah yang
dilakukan di sekolah kami antara lain :
1) Untuk mewujudkan iman dan taqwa maka setiap pagi sebelum jam pelajaran
dimulai diadakan kegiatan keagamaan yaitu membaca Al Qur’an bagi yang
beragama Islam dan membaca al kitab bagi yang non muslim. Selain itu juga
program sholat dhuhur berjamaah dilakukan setiap hari Senin s.d Kamis.
Ekstrakurikuler Baca Tulis Al Qur’an juga menjadi ekstrakurikuler tambahan di
sekolah kami untuk kelas rendah serta program hafalan surat untuk kelas tinggi.
2) Untuk meningkatkan prestasi peserta didik bagi siswa berbakat dilakukan
pembinaan khusus untuk mengikuti kejuaran-kejuaraan baik ditingkat
kecamatan, kabupaten maupun provinsi baik untuk prestasi akademik seperti
lomba OSN, Siswa berprestasi dan lain-lain serta lomba non akademik lainnya.
Hasilnya sekolah kami pernah menjadi juara III tingkat provinsi.
3) Siswa yang berkarakter tidak dapat dibentuk begitu saja tanpa melalui sebuah
proses. Dalam rangkat meningkatkan karakter siswa kegiatan Senyum, salim,
sapa senantiasa dilakukan setiap hari ketika anak-anak baru tiba di sekolah
(kegiatan sebelum pandemi), kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan,
gotong royong juga selain untuk meningkatkan karakter siswa juga dapat
menumbuhkan wawasan lingkungan sekitar.
c. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan di sekolah kami memperhatikan beberapa hal berikut.
1) Mempertimbangkan skala prioritas, artinya sesuatu yang mendesak harus
segera dilakukan karena kalau tidak dikerjakan terlebih dahulu akan
mengganggu proses belajar, khususnya program peningkatan mutu.
2) Mempertimbangkan kondisi awal yang telah dirumuskan melalui langkah
evaluasi diri untuk menentukan prioritas yang akan ditetapkan dan sebagai titik
berangkat.
3) Perencanaan Sekolah (RAPBS) tahunan harus ada kaitannya dengan kemajuan
mutu yang ingin dicapai pada tahun yang bersangkutan.
4) Mempertimbangkan konteks lingkungan dan aspirasi masyarakat khususnya
orang tua murid.
5) Melibatkan komite sekolah dalam setiap perencanaan sekolah.

d. Pelaksanaan
1) Kepala sekolah
Sebagai manajer ditingkat sekolah, kepala sekolah bertanggungjawab atas
terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Dalam pengorganisasian kepala
sekolah memberikan tugas dan wewenang kepada masing-masing staf (guru
dan karyawan) untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka
mewujudkan rencana yang dibuat sekolah. Sebagai pemimpin di sekolah kepala
sekolah juga bertugas membuat keputusan dan menjalin komunikasi dengan
semua pihak yang terkait baik itu dinas pendidikan, komite sekolah dan
masyarakat sekitar.
2) Guru dan staff
Guru dan staff juga mempunyai tanggungjawab yang sama seperti kepala
sekolah, namun ruang lingkupnya berbeda dalam hal mengelola proses
pembelajaran sesuai kelompok belajar (kelas) masing-masing. Setiap guru wajib
memahami visi, misi yang telah ditetapkan sekolah, merencanakan proses
pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran dan mengambil keputusan
sesuai dengan batas wewenangnya masing-masing.
3) Orang tua siswa dan masyarakat
Peran masyarakat sangat penting dalam mengembangkan anak. mereka secara
bersama-sama dengan pihak sekolah melaksanakan fungsi pendidikan sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Masyarakat sebagai wadah interaksi sosial
bagi individu dan juga kelompok dengan aneka ragam kepentingan. Komite
sekolah sebagai lembaga mandiri dengan peran secara umum mendukung
peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan,
arah dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan.

e. Pelaporan
Kegiatan pelaporan dilakukan paling tidak setahun sekali kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Laporan diperlukan sebagai informasi umum yang tersedia di
sekolah bagi siapa saja yang memerlukan sebagai kemudahan akses informasi bagi
masyarakat luas sehingga sekolah memperoleh dukungan dari berbagai pihak.
Pelaporan hasil kerja sekolah merupakan kegiatan manajemen yang penting selain
sebagai bahan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan. Pelaporan
dilakukan dengan secara reliable dan akuntable sehingga dapat mendukung
kemajuan sekolah secara berkelanjutan.

2. Bila Anda sebagai seorang kepala sekolah, buatlah rancangan kegiatan sekolah yang
dapat meningkatkan mutu sekolah dengan penerapan MBS! Hendaknya diperkuat
dengan teori yang mendukung rancangan Saudara.
Jawab :
PELATIHAN
EVALUASI
(WORKSHOP)
PENINGKATAN
MUTU SEKOLAH
SOLUSI
PENAMBAHAN
SARPRAS
HASIL

Untuk meningkatkan mutu sekolah beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain :
a. Mengadakan pelatihan-pelatihan khususnya peningkatan kemampuan IT bagi guru
dan pemanfaatan media internet dalam meningkatkan mutu pendidikan
Salah satu tuntutan pembangunan nasional adalah tersedianya tenaga-tenaga yang
cakap dan terampil dalam jumlah yang memadai, maka Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS) tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan masyarakat terhadap
tenaga-tenaga tersebut. Selanjutnya untuk memenuhi tuntutan tersebut upaya-
upaya yang dilakukan antara lain melalui penekanan pada konsep-konsep sebagai
berikut:
1) Konsep pendidikan berkelanjutan Ketentuan pemerintah mengenai jalur
penyelenggaraan pendidikan yaitu jalur pendidikan sekolah dan pendidikan luar
sekolah. Dua jalur tersebut dalam pelaksanaannya memiliki karakteristik yang
berbeda. Pendidikan berkelanjutan ini termasuk dalam jalur pendidikan luar
sekolah, jalur pendidikan berkelanjutan tidak terbatas pada usia dan ruang
sekolah secara formal. Pendidikan berkelanjutan adalah konsep pendidikan yang
berlangsung sepanjang hayat, termasuk dalam konsep ini adalah bentuk
pelatihan yang mempunyai ciri sebagai berikut: a) Pelatihan mengasumsikan
adanya dasar pendidikan formal. B) Pelatihan mempunyai konotasi keterampilan
tertentu. c) Modalitas pendidikan dan pelatihan berbeda. d) Dimensi
pengembangan perilaku berbeda.
2) Pendidikan dan pelatihan
Tinjauan teoritik di atas menunjukkan bahwa pembedaan antara pendidikan
(formal) dan pelatihan adalah artifisial. Keduanya saling mengisi dalam rangka
pengembangan manusia Indonesia seutuhnya sebagai pelaksana pembangunan.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana melalui perencanaan dan pengadaan pada
APBS
Faktor sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang KBM. Hal ini penting
tanpa sarana dan prasarana yang memadai kegiatan belajar mengajar tidak akan
dapat berjalan dengan lancar. Pengadaan alat multimedia visual seperti LCD dan
laptop penting dalam meningkatkan pembelajaran di kelas. Dengan menampilkan
materi secara visual anak akan lebih tertarik dengan materi yang disampaikan dan
diharapkan daya serap materi juga akan lebih baik karena anak secara langsung
melihat berbagai proses dari awal secara nyata. Pengadaan jaringan internet yang
stabil juga sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Dari
internet guru bisa mencari sumber belajar yang beraneka ragam sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi siswa di sekolah.
c. Evaluasi secara berkala
Sebuah program tidak akan diketahui sukses tidaknya tanpa adanya evaluasi.
Tujuan diadakan evaluasi adalah untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari
program yang dijalankan. Apa saja yang telah dilaksanakan, bagaimana
pelaksanaannya, kendala apa saja yang dialami, solusi apa yang harus dilakukan
untuk mengatasi masalah-masalah tersebut semuanya harus dievaluasi dengan
baik.

Anda mungkin juga menyukai