1. Kurikulum 2013,
2. Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan oleh Pemerintah,
3. Melakukan penyederhanaan Kurikulum 2013 secara mandiri. Dalam Keputusan
Menteri tersebut Kurikulum Darurat disebut sebagai Kurikulum pada Kondisi Khusus.
Jawab:
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang teratur dalam
berlangsungnya suatu pembelajaran(Suyono:2012).
Active learning atau cara belajar siswa aktif, dapat diartikan sebagai pembelajaran
yang mengarah pada pengoptimalisasian yang melibatkan segi intelektual dan segi
emosional siswa dalam proses pembelajaran yang mengarah pada pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai (Mudjiono:2013).
1. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa, sehingga siswa berperan lebih aktif
dalam mengembangkan pengetahuan serta siswa berperan pada perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian proses belajar dan pengalaman siswa lebih di utamakan
dalam memutuskan titik tolak kegiatan.
2. Guru sebagai pembimbing terjadinya pengalaman belajar, guru bukan hanya
sebagai satusatunya sumber informasi, guru merupakan salah satu sumber belajar
yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat meperoleh pengetahuan atau
keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam
dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman.
3. Tujuan kegiatan bukan hanya untuk sekedar mengajar standar akademis,
melainkan kegiatan di tekankan untuk mengembangkan kemampuan siswa secara
utuh dan seimbang.
4. Pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada kreatiftas para siswa,
dan memperhatikan kemajuan siswa untuk menguasai pengetahuan dengan
mantap.
5. Penilaian dilaksanakan untuk mengamati dan mengatur kegiatan siswa serta
mengukur keterampilan yang tidak dikembangkan misalnya keterampilan
berbahasa, keterampilan sosial dan keterampilan lainnya serta mengukur hasil
belajar siswa. (Dimyati, mujiono, belajar dan pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka
cipta, 2013)
Jawab:
Dalam pelaksanaannya disekolah tes formatif ini merupakan ulangan harian, yakni
setelah berakhirnya satu unit bahan pelajaran. Dengan adanya pemberian ulangan harian
para siswa akan menjadi giat belajar. Oleh karena itu, memberikan ulangan harian juga
merupakan sarana motivasi.
Evaluasi formatif dapat memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa
yaitu; dengan memberikan umpan balik tentang keberhasilan mereka memahami materi
pembelajaran, melibatkan siswa secara aktif dalam memantau kemajuan dan prestasi
mereka sehingga memotivasi siswa dan meningkatkan kepercayaan diri , menyesuaikan
pembelajaran, memberikan pengakuan dan penghargaan, serta meningkatkan pengaturan
tujuan. Dengan meningkatnya motivasi belajar, siswa cenderung lebih terlibat dalam
proses pembelajaran dan mencapai hasil yang lebih baik.
1. Bagaimana sekolah dapat memastikan bahwa kebutuhan setiap siswa terpenuhi di kelas
inklusif?
2. Apa saja tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan pembelajaran inklusif dan
bagaimana mengatasinya?
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, keberadaan siswa ABK ini tentu membuat
kelas inklusi berbeda dengan pembelajaran di kelas dengan siswa normal umumnya.
Dan akan menjadi tantangan tersendiri bagi guru kelas menghadapi beberapa
permasalahan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru telah melakukan semua tahapan-tahapan
dalam pembelajaran yang tertuang dalam RPP. Meski demikian guru mengalami
hambatan-hambatan seperti:
Pada praktiknya, mengajar di kelas inklusi, tidak jauh berbeda dengan mengajar di
kelas pada umumnya. Bedanya hanya pada keberadaan ABK di dalam kelas yang ikut
belajar bersama dengan siswa normal. Hambatan yang terjadi diantaranya adalah -
iswa di kelas sering gaduh apalagi jika guru sedang keluar kelas. Dalam mengelola
materi pembelajaran di kelas, jika disamaratakan dengan siswa normal, jelas yang
ABK tidak bisa mengikuti, jadi selain guru menyiapkan materi untuk siswa normal,
guru juga harus menyiapkan materi khusus untuk ABK. Hambatan yang masih
dialami di sekolah adalah ketersediaan sarana prasarana pendukung pembelajaran
siswa ABK di dalam kelas yang masih kurang memadai dan keberadaan GPK sekolah
masih kurang jumlahnya.