Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Rezza Khaerunisa

NIM : 18101241048

PRODI : Manajemen Pendidikan

MATA KULIAH : Perencanaan Pendidikan

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Nurtanio Agus Purwanto, M. Pd.

1. Unsur apa saja yang harus diperhatikan dalam perencanaan pendidikan. Jelaskan!
Jawab: Perencanaan pendidikan tentu sangat dibutuhkan dalam sebuah lembaga
pendidikan guna mencapai suatu tujuan lembaga pendidikan tersebut agar dapat berjalan
dengan baik, efektif, serta efisien. Perencanaan juga dibuat untuk mengatasi berbagai
masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan pendidikan pada suatu lembaga
pendidikan. Karena adanya suatu perencanaan pendidikan maka lembaga pendidikan
akan mengetahui tujuan yang akan dicapai, langkah-langkah suatu lembaga pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidikan, strategi-strategi dalam pemecahan masalah suatu
lembaga pendidikan, serta siapa saja yang akan terlibat dalam proses pendidikan itu
sendiri. Oleh karena itu, dalam perencanaan suatu lembaga pendidikan, ada beberapa
unsur yang harus diperhatikan:
a. Penganalisisan yang dilakukan di dalam perencanaan pendidikan harus rasional serta
sitematis, karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses dimana pendidikan
akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu menuju pendidikan yang dicita-
citakan suatu bangsa, dari pendidikan pada masa sekarang menuju pendidikan dimasa
yang akan datang, yang tentunya akan lebih maju dan lebih baik lagi dibanding
dengan pendidikan yang lampau.
b. Suatu kegiatan di dalam lembaga pendidikan yang mempunyai tujuan pendidikan
sendiri, memerlukan suatu perencanaaan pendidikan, agar kegiatan yang dilakukan
dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dapat diambil contoh, suatu lembaga
pendidikan harus memperhitungkan sumber biaya serta pengalokasian biaya
pendidikan, dimana sumber biaya bisa didapatkan dari pemerintah maupun dari biaya
yang dimbil dari setiap peserta didik. Dalam pengalokasiannya pun juga harus
dihitung, mulai dari berapa luas suatu lembaga pendidikan, sampai dengan fasilitas
dari lembaga pendidikan itu sendiri disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang
mengampu pendidikan di lembaga tersebut.
c. Dalam perencanaan pendidikan hal yang harus diperhatikan adalah tujuan dari
pendidikan tersebut, mulai dari tujuan nasional maupun tujuan dari masyarakat lokal
maupun regional. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional, suatu lembaga
pendidikan harus menetapkan strategi serta memasukkan kebijakan yang telah
ditetapkan suatu negara untuk memajukan pendidikannya.

2. Pendekatan perencanaan pendidikan apa yang paling tepat bagi pendidikan di Indonesia,
beri rasional alasannya!
Jawab: Pendekatan perencanaan pendidikan yang paling tepat bagi pendidikan di
Indonesia saat ini adalah pendekatan integratif, karena pendekatan ini dianggap sebagai
penyempurna dari pendekatan-pendekatan sebelumnya. Pendekatan ini memperhatikan
kepentingan setiap individu maupun kelompok, pemenuhan kebutuhan tenaga kerja,
pertimbangan ekonomis, serta pertimbangan layanan sosial dan budaya. Dengan
pendekatan integratif maka setiap warga negara yang menempuh pendidikan dapat bebas
memilih jalan pendidikan mana yang sesuai dengan tujuan setiap individu. Pada dasarnya
setiap individu pasti mempunyai tujuan yang berbeda sesuai dengan kemampuan serta
keinginan yang ingin dicapainya. Misalnya ada peserta didik yang lebih memilih
bersekolah di SMK untuk memperoleh pendidikan dan pelatihan kerja agar nantinya
ketika lulus dapat langsung bekerja sesuai dengan apa yang dipelajarinya. Banyak juga
peserta didik yang memilih untuk bersekolah di SMA untuk mendapatkan suatu
pendidikan yang nantinya dapat menjadi bekal untuk melanjutkan pendidikan di
perkuliahan.

3. Pilihlah salah satu dari episode merdeka belajar, jelaskan bagaimana cara merencanakan
pelaksanaannya menurut anda, beri alasan!
Jawab: Cara merencanakan pelaksanana pendidikan menurut Merdeka Belajar episode 1
Ada 4 inisiatif jenis kebijakan perubahan yang sangat penting, 4 program pokok
pendidikan tersebut akan menjadi arah pembelajaran ke depan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, program tersebut meliputi:
1. USBN. Dengan kebijakan USBN yang sebelumnya, murid dievaluasi oleh guru, dan
kelulusan melalui penilaian dari sekolah. Untuk pembelajaran saat ini dirasa dengan
adanya usbn tidak optimal. Arahan kebijakan baru USBN akan diganti, sesuai dengan
kebijakan dan sesuai dengan kurikulum 2013. Diganti dengan essay, folio dan
penugasan kelompok. Hal ini dimaksutkan untuk menciptahkan penilaian yang
memang menguji kemampuan siswa bukan hanya kemampuan untuk menghafalkan
saja.
2. UN. Terdapat beberapa masalah UN pada saat ini, dengan materi UN yang terlalu
padat, sehingga fokus pembelajaran siswa hanya menghafal materi bukan
kemampuan belajar, ini menjadi beban stres terutama untuk murid dan orangtua,
mengingat UN sebagai standar kelulusan Nasional. Padahal tujuan utama dari
diadakannya UN adalah untuk mengecek apakah sekolah sudah berstandar menurut
pendidikan nasional, tidak menyentuh karakter siswa secara holistik. Untuk 2020 UN
akan tetap dilaksanakan seperti sebelumnya tahun sebelumnya. Tapi untuk
selanjutnya (tahun 2021) UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum
dan survey karakter yang meliputi:
a. Literasi : kemampuan menganalisa/memahami/bernalar menggunakan bahasa,
sehinngga siswa dapat menggunakan daya analisa dalam menjawab suatu soal.
b. Nurmerasi : kemampuan menganalisa menggunakan matematika dan angka-
angka, dengan ini siswa dapat mengaplikasikan konsep matematika dalam suatu
situai secara abstrak dan konkrit.
c. Karakter : misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinnekaan, dan perundungan.
Karena pada saat ini data yang didapat oleh Kemendikbud hanya data kognitif dan
tidak mengetahui kondisi ekosisitem di sekolah, apakah implementasi pancasila
sudah dilaksanakan dengan baik atau belum terlaksana dengan baik.

Asesmen yang tadinya dilakukan di akhir jenjang akan diganti di tengah jenjang, agar
guru dapat melakukan evaluasi peserta didik, dan perbaikan untuk menciptakan
output dan lulusan siswa terbaik.
3. RPP(Rencana Ppelaksanaan Pembelajaran) yang tadinya ada 13 komponen yang
padat dan menjadi beban bagi guru akan diubah menjadi format 1 halaman saja yaitu
3 komponen inti yang meliputi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran. Karena yang penting dalam RPP adalah proses refleksi pada
suatu guru, agar suatu RPP tetap tercapai dalam kegiatan pembelajaran. Diharapkan
guru dapat membuat RPP dengan singkat tapi tetap berkualitas.
4. Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru(PPDB) mengenai Zonasi, kemendikbud
mendukung penuh inisiatif zonasi. Tetapi ada beberapa daerah mengalami kesuliatan
karena ketidaksiapan untuk zonasi. Pemerintah ingin menciptakan kebijakan yaitu
pemerataan bagi murid agar mendapatkan kualitas yang baik, tetapi juga tetap
mengakomodir perbedaan di daerah-daerah. Didalam pelaksanaan zonasi yang akan
datang akan diberikan sedikit kelonggaran pada sistem zonasi yang tadinya jalur
prestasi hanya 15% sekarang 30%. Minimum zonasi yang tadinya 80% menjadi 50 %,
jalur afermasi (pemegang kartu indonesi pintar) 15 %, dan jalur perpindahan 5 %.
Zonasi bukan berarti hanya pemerataan saja, yang dampaknya lebih besar adalah
pemerataan kualitas dan kuantitas guru. Diharapkan guru melakukan evaluasi, mulai
dari kuantitas guru yaitu dengan membagi rata guru di setiap daerah, jadi guru tidak
hanya berkumpul pada suatu lembaga pendidikan saja akan tetapi harus dibagi rata
dengan lembaga yang sekiranya masih kekurangan tenaga pendidik. Kemendikbud
membutuhkan dukungan dari dinas untuk mensukseskan kebijakan zonasi yang telah
ditetapkan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai