PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan manusia pada zaman saat ini, Pendidikan merupakan modal yang harus
kita miliki dalam menghadapi tuntutan zaman. Maju mundurnya suatu bangsa
dipengaruhi oleh factor Pendidikan. Jika Pendidikan dalam suatu bangs aitu baik,
maka akan dapat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas baik dalam segi
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
yang ada didunia Pendidikan baik pada masa saat ini atau pu pada masa yang akan
1
karena Pendidikan salah satu penentu mutu SDM (sumber daya manusia) dimana
potensi yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
pada Pendidikan.
Pendidikan.
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pemetaan Pendidikan
1. Pemetaan Sekolah (School Mapping) dan Pemetaan Pendidikan
(Education Mapping)
Pemetaan sekolah adalah suatu kegiatan untuk memberikan gambaran atau
mungkin secara rinci dan tepat dipermukaan suatu daerah tertentu mengenai
luas. Tujuan dari pemetaan sekolah antara lain menata jaringan sekolah,
berpengaruh pada kualitas. Kualitas sekolah dan output yang dihasilkan oleh
sekolah harus memerhatikan aspek-aspek mudah dijangkau, jauh dari tempat yang
Pendidikan dalam ruang lingkup sekolah dibawa ke ranah yang lebih luas. Baik
dalam hal ruang lingkup kajian maupun luasan wilayah yang dibahas. Pemetaan
2
Sutiman dan Eli Rohaeti. Diktat Kuliah: Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Jurdik
FMIPA UNY.2012. H.22
3
Pendidikan ini mengadopsi dan mengadaptasi konsep pemetaan dari ilmu
geografi.
Peta sebagai salah satu bidang kajian geografi digunakan sebagai sarana
yang dimaksud pun dapat berupa geografi fisik maupun social (nonfisik).
Pendidikan
masyarakat luas memerlukan suatu dasar acuan yang jelas. Pemetaan Pendidikan
Paling seikit ada empat sistem yang mendukung perencanaan Pendidikan yang
set of techniques and procedures used to plan the demand for schools ar the local
4
Ibid, 20
4
resource allocation and prioritization of future school development.” Jelaslah
Reformasi Birokrasi dan Menteri Agama. SKB ini berisi kesepakatan untuk
B. Pemerataan Pendidikan
5
masih banyaknya nak usia sekolah yang belum dapat ditampung dalam suatu
pembelajaran.
beberapa cara. Cara-cara tersebut bias secara langsung pada sarana Pendidikan
atau pada pelaku Pendidikan. Pada sarana Pendidikan, dapat dilakukan misalnya
perbaikan dan penggantian Gedung sekolah yang tidak layak pakai serta
pengadaan system doble sift (bergantian pagi dan sore) untuk penggunaan Gedung
C. Mutu Pendidikan
mempunyai pimpinan yang mampu mengelola segala sumber daya yang dimiliki.
Oleh sebab itu, dalam rangka mengelola dan menciptakan sekolah yang
berkualitas tergantung kepada kepala sekolah beserta guru-guru dan staff lainnya
secara optimal.
6
Upaya meingkatkan mutu dalam bidang Pendidikan difokuskan kepada
secara produktif.
luas, nyata, dan bermakna. Dalam kaitan dengan strategi yang akan
taraf seperti yang diharapkan. Rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia)
pendidikan sistem yang kita pakai dapat menjadi penyebab dari permasalahan di
atas. Banyaknya pelajar Indonesia masih belajar dalam taraf menghafal saja.
6
Syaiful Sagala, Manajemen Strategi Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta,
2017. H. 170
7
maupun tambahnya kedewasaan seseorang. Di dalam belajar seharusnya disertai
benar menancap pada otak peserta didik. Dan pada akhirnya, ketika ia harus terjun
pelajari tersebut.
pemecahan permasalahan ini dapat ditempuh dengan cara: Mutu Pendidikan dapat
bagaimana ia belajar. Yang dilihat hanyalah hasil akhir dari sekian lama ia
apakah kualitas keluaran dari sistem Pendidikan itu termasuk ke dalam pribadi
mampu membangun dirinya sendiri dan juga lingkungannya. Tetapi jelas tidak
mudah mengukur mutu produk keluaran tersebut. Hal inilah yang membuat
masyarakat menilai seseorang hanya pada hasil keluarannya saja, tanpa melihat
D. Efesiensi Pendidikan
7
Sabandi, A. (2013). Supervisi Pendidikan untuk Pengembangan Profesiobalitas Guru
Berkelanjutan Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, XIII (2), 1-9
8
1. Pengertian Efesiensi Pendidikan
karena sekolah umunya dihadapkan pada masalah kelangkaan sumber dana, dan
membandingkan antara rencana dengan tujuan yang akan dicapai, efesiensi lebih
ditekankan pada perbandingan antara input atau sumber daya dengan output.
Suatu kegiatan dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan
perbandingan antara rencana dan tujuan yang dicapai, sedangkan efesiensi lebih
ditekankan pada perbandingan input/ sumber daya dengan output. Suatu kegiatan
mungkin.
Pendidikan. Hal ini tergantung bagaimana penggunaan dari sumber daya tersebut.
8
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2009. Hlm. 88-89
9
H. Sanusi Uwes & H.A.Rusdiana, Sistem Pemikiran Manajemen Pendidikan Alternatif
Memecahkan Masalah Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung. 2017. H.229
9
Akan dikatakan mempunyai efesiensi tinggi apabila penggunaannya hemat dan
tepat sasaran. Dan bila sebaiknya, maka efesiensinya rendah. Sumber daya yang
Tentu saja ini dapat dipecahkan melalui pendekatan teknologi Pendidikan. Hal
E. Relevansi
1. Pengertian Relevansi
kaitan. Relevansi sendiri terdiri dari relevansi internal dan relevansi eksternal.
komponen kurikulum seperti tujuan, isi, proses penyampaian dan evaluasi, atau
masyarakat. Dengan kata lain sistem Pendidikan dapat dikatakan relevan jika para
berguna bagi kehidupan, serta sebaliknya, jika kompetensi para lulusan suatu
10
Sukmadinata, 2007
10
Lembaga Pendidikan kurang fungsional bagi keperluan kehidupan berarti sistem
memberikan bekal kemampuan kepada peserta didik untuk dapat bergaul dengan
perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, sistem
kehidupan masa kini, juga harus dibekali dengan berbagai pengethuan atau hal-hal
Pendidikan dengan dunia luar yang telah dirancang dengan teratur guna
11
Suatu Lembaga Pendidikan tinggi dikatakan relevan kebaradaanya jika seluruhnya
atau sebagian besar lulusannya dapat terserap oleh dunia kerja yang sesuai dengan
BAB III
PENUTUP
13
Sadjad. 2002
12
A. Simpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini Penulis susun. Semoga apa yang telah Penulis uraikan
dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyarankan kita semua, agar dapat
membedakan mana kalimat yang efektif dan mana yang tidak. Agar komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Banghart W Frank dan Trull, 1978 Educational Planning. Mac Millan Company
13
Hadijaya, Y. (2012). Administrasi Pendidikan. Repository, 122
Sutiman dan Eli Rohaeti. (2012). Diktat Kuliah: Strategi Pembelajaran Kimia.
Yogyakarta: Jurdik FMIPA UNY.
14