Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ODHY LANGGIE SAPUTRO

NIM : 2171000510150
KELAS :A

TUGAS UAS WAWASAN PENDIDIKAN

SOAL
1. Bagaimana peran pendidikan dalam era globalisasi?
2. Jelaskan upaya-upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan?
3. Jelaskan pengaruh lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik?
4. Jelaskan dan berikan contoh masalah actual pendidikan di Indonesia dan upaya
penanggulangannya?
5. Jelaskan esensi pendidikan dan sumbangannya terhadap pembangunan?
6. Menurut pendapat anda sebagai seorang mahasiswa upaya-upaya apa yang harus
dilakukan di era globalisasi?

JAWABAN
1. Pendidikan memegang peranan penting di era globalisasi karena pendidikan merupakan
investasi masa depan. Pendidikan dipandang sebagai modal pribadi dan sosial yang
menopang dan mempercepat pembangunan bangsa. Individu yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan yang cukup akan memiliki kesempatan lebih besar untuk
menemukan pekerjaan atau karir untuk mengukir pekerjaan mereka sendiri
(wiraswasta). Orang dengan pendidikan tinggi dan pendidikan yang berkualitas akan
memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan atau pendapatan keuangan
mereka. Tidak hanya itu, pendidikan dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian
seseorang untuk melaksanakan pekerjaan yang memberikan kontribusi bagi diri sendiri
dan lingkungan. Kemampuan yang meningkat dan keahlian yang meningkat akan
memengaruhi produktivitas dan, pada gilirannya, meningkatkan pendapatan. Penduduk
berpenghasilan tinggi dapat menjadi investasi yang berpengaruh di suatu negara jika
hubungan dipetakan. Meski tidak akan terlihat dalam jangka pendek, selama sumber daya
manusia dapat dipupuk dan dikembangkan secara maksimal, manfaat pendidikan akan
lebih besar daripada investasi modal lainnya. Pendidikan merupakan salah satu syarat
yang diperlukan untuk memaksimalkan pendidikan di era globalisasi, karena alasan
sederhana bahwa di era globalisasi, setiap orang harus memiliki hak yang sama untuk
bersaing. Pendidikan saat ini tidak lagi berpusat pada guru dan segala pengajarannya,
tetapi sudah mulai beralih pada proses belajar siswa di sekolah dan belajar mandiri.
2. Untuk menghadapi tantangan masa depan yang globalisasi, IPTEK, arus informasi
yang cepat danlayanan professional, maka diperlukan pembaharuan pendidikan yang
dilakukan secara sistemik dan sistematik, yaitu pendidikan yang dirancang secara teratur
melalui perencanaan yang bertahapdan menyeluruh mulai dari lapisan system pendidikan
nasional, lembaga pendidikan sampai lapis individual. Oleh sebab itu, perlu dikaji
tuntutan bagi manusia masa depan dan upaya mengantisipasi masa depan.
a. Pembentukan/perubahan sikap atau nilai
Untuk mengantisipasi masa depan yanag bersifat global dan arus informasi yang
cepat, maka tugas seorang pendidik yang utama adalah pembentukan nilai dan sikap
yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian Indonesia.
Pembentukan nilai dan sikap diri seorang dapat dilakukan melalui bernagai cara,
seperti pembiasaan, keteladanan, dan sebagainya. Pembentukan harus dilakukan
dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat secara bersama dan
bertanggungjawab.
b. Pengembangan kebudayaan
Saling pengaruh dalam pengembangan kebudayaan di dunia merupakan hal yang
lumrah, namun pengemabngan budaya tersebut harus dapat melestarikan nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia sebagai ketahanan budaya yang menjadi acuan pokok dalam
memilih dan memilah segala pengaruh yang datang dari luar agar tidak terjadi krisis
identitas bangsa Indonesia.
c. Pengembangan sarana pendidikan
Pengembangan sarana pendidikan ,erupakan salah satu prasyarat utama untuk
memperoleh kesempatan menghadapi tantangan masa depan. Pengembangan sarana
pendidikan dalam rangka mengatasi permasalahan pendidikan telah dilakukan sejak
25 tahun yang lalu khususnya dalam mengatasi masalah pemerataan pendidikan dan
akan terus dilanjutkan.

3. Lingkungan pendidikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan


karakter anak melalui beberapa indikasi yaitu, anak mampu membiasakan sikap disiplin,
anak mampu membiasakan sikap jujur, anak mampu membiasakan sikap peduli
lingkungan, dll.

4. Masalah pendidikan di Indonesia dan solusinya :


a. Kurikulum yang Membingungkan dan Terlalu Kompleks
Kurikulum merupakan sebuah rancangan atau program yang diberikan oleh
penyelenggara pendidikan untuk peserta didiknya. Di Indonesia, terhitung sudah
mengalami 10 hingga 11 kali perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka. Tentu
perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi dapat membingungkan, terutama bagi
pendidik, peserta didik, dan bahkan orang tua. Menurut Nasution, Mengubah
kurikulum dapat juga diartikan dengan turut mengubah manusia, yaitu pendidik,
penyelenggara pendidikan, dan semua yang terlibat dalam pendidikan. Itu sebabnya
perubahan kurikulum terebut sering dianggap sebagai perubahan sosial atau social
change. (Nasution: 2009:252). Selain perubahan kurikulum, kurikulum yang
diterapkan di Indonesia juga terbilanggcukup kompleks. Hal ini sangat berdampak
pada pendidik dan peserta didik. Peserta didik akan terbebani dengan sejumlah
materi yang harus dikuasainya. Sehingga, sulit bagi peserta didik untuk memilih dan
mengembangkan potensi dalam dirinya yang sesuai dengan keinginan dan
kemampuan mereka.
Solusi : Saat ini Indonesia menerapkan kurikulum 2013 yang dianggap sebagai
penyempurna kurikulum-kurikulum sebelumnya. Penerapan kurikulum 2013 ini
diharapkan dapat menjadi kesempatan yang bagus untuk Indonesia dalam
meningkatkan kualitas pendidikannya dan meningkatkan daya saing agar setara
dengan negara-negaralain.
b. Pendidikan yang Kurang Merata
Permasalahan Pemerataan dapat terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi
antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, bahkan hingga daerah terpencil
sekalipun. Hal ini menyebabkan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat
dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan juga terjadi karena kurang
berdayanya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini
bisa saja terjadi jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah
tidak menjangkau daearh-daerah terpencil. Indonesia merupakan negara berkembang
yang masih mengalami berbagai proses pembangunan, termasuk dalam sektor
pendidikan. Sehingga, hal ini menyebabkan pelaksanaan proses pendidikan juga
masih dihadapkan oleh berbagai tantangan permasalahan di negara yang masih
berkembang, seperti kurang meratanya pendidikan terutama di daerah-daerah
tertinggal. Ketidakmerataan ini sering dialami oleh lapisan masyarakat yang miskin.
Seperti yang kita ketahui, semakin tinggi pendidikan semakin mahal juga biayanya.
Sehingga, tak jarang banyak orang yang memilih tidak sekolah dibandingkan harus
mengeluarkan banyak biaya.
Solusi : Permasalahan pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan
menyediakan fasilitas dan sarana belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib
mendapatkan pendidikan. Pemberian sarana dan prasrana pendidikan yang dilakukan
pemerintah sebaiknya dikerjakan setransparan mungkin, sehingga tidak ada oknum
yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini
c. Mutu dan Relevansi Pendidikan
Rendahnya mutu dan relevansi pendidikan juga disebabkan oleh rendahnya kualitas
tenaga pengajar. Penilaian dapat dilihat dari kualifikasi belajar yang dapat dicapai
oleh guru dan dosen tersebut. Dibanding negara berkembang lainnya, maka kualitas
tenaga pengajar pendidikan tinggi di Indonesia memiliki masalah yang sangat
mendasar. Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam
melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Kemampuan seorang guru untuk menciptakan model pembelajaran baru atau
memunculkan kreasi baru akan membedakan dirinya dengan guru lain. (Saptono,
2017)
Solusi : Seorang tenaga pengajar harus mengedepankan kreativitas agar mendapatkan
mutu yang baik dan berpengaruh positif terhadap rangkaian pembelajaran, hal ini
akan berpengaruh juga terhadap kecepatan daya tangkap suatu ilmu yang dicerna
oleh peserta didik selama proses pembelajaran.

5. Pendidikan adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Melalui pendidikan,


seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki karir yang baik serta dapat bertingkah
sesuai norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara
etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri,
kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di
masyarakat. Pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa. Pendidikan
memunculkan sumber daya manusia yang akan memegang peran penting untuk
memajukan bangsa baik di bidang ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya. Baik
buruknya pendidikan suatu bangsa akan berpengaruh terhadap pembangunan.
Sumbangsih pendidikan bagi pembangunan :
Pendidikan adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pembangunan
berkelanjutan terutama pembangunan yang terkait manusia (sosial). Pembangunan
manusia menjadi bagian vital dari investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan
ekonomi. Selain pendidikan, pembangunan manusia sebagai investasi meliputi pelayanan
kesehatan, pemenuhan gizi, dan asupan kesehatan lain yang membuat hidup menjadi
lebih produktif. Pembangunan manusia sebagai investasi dianggap sebagai modal
manusia yang setara dengan modal fisik investasi yaitu jalan-jalan dan jembatan-
jembatan (infrastruktur). Modal manusia bagi investasi dianggap sebagai indikator
penting bagi kemampuan individu atau keseluruhan individu sebagai kelompok
memberikan sumbangsih fungsinya secara maksimum bagi pembangunan ekonomi
melalui pendidikan yang mapan (berlanjut), keterampilan kerja, perbaikan kesehatan, dan
komponen lainnya yang sejenis (Mahat & Idrus, 2016). Pendidikan merupakan jalur
investasi yang disiapkan untuk anak-anak sebagai generasi penerus yang akan
melanjutkan perbaikan ekonomi baik secara individu bagi keluarganya maupun secara
berkelompok bagi komunitasnya (termasuk bagi kepentingan pembangunan di
Negaranya), sehingga pendidikan menjadi pondasi bagi keberhasilan pembangunan
industri dan peningkatan ekonomi. Pendidikan sebagai jalur investasi juga akan
menciptakan manusia yang mampu membuat siklus hidupnya secara individu (Lemos &
Agrawal, 2006). Siklus hidup ini menggambarkan bagaimana manusia secara individu
membuat pilihan-pilihan terbaik mulai dari tahapan dini sebuah siklus hidup untuk
menciptakan kecakapan, kesehatan dan produktifitas di semua tahapan kehidupan.

6. Upaya yang saya lakukan sebagai mahasiswa dalam menghadapi era globalisasi :
a) Bertanggung jawab untuk terus mengembangkan keterampilan teknologi, menjadi
pelopor inovasi, dan memastikan bahwa mereka memiliki wawasan yang cukup untuk
memahami dampak teknologi pada tingkat global.
b) Mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan keinginan. Mereka
dapat terlibat dalam kegiatan sosial, advokasi, dan proyek-proyek yang mendukung
pembangunan berkelanjutan
c) menjadi agen yang memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman antarbangsa.
Dengan meningkatkan toleransi, menghormati keberagaman, dan berpartisipasi dalam
pertukaran pelajar internasional, mahasiswa dapat membentuk hubungan yang positif
di tingkat global.
d) Membangun kesadaran politik, memperjuangkan hak asasi manusia, dan
berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan demokratis.

Anda mungkin juga menyukai