Anda di halaman 1dari 5

Tugas Pengayaan

Mahasiswa Pertukaran Merdeka 2


Pengantar Pendidikan

Nama : Muh. Farid


NIM : 210501502020
Kelas : PMM-DN 2

Soal

1. Anda tumbuh di lingkungan budaya akademik, sehingga jelaskan mengapa anda perlu
mempelajari pengantar pendidikan ?
2. Apa hubungan antara sifat hakekat manusia dengan kebutuhan akan pendidikan ?
3. Jelaskan pendapat Saudara tentang pendidikan yang tidak disertai dengan karakter ?
4. Jelaskan mengenai asas-asas pendidikan dan apa makna dari asas tersebut ?
5. Jelaskan pengaruh lingkungan pendidikan terhadap perkembangan peserta didik ?
6. Memukakan upaya apa yang dilakukan untuk pengembangan sistem pendidikan nasional ?
7. Jelaskan esensi pendidikan dan sumbangan terhadap pembangunan ?
8. Menurut pendapat saudara sebagai seorang mahasiswa upaya apa yang harus dilakukan di
era globalisasi ?

Jawab
1. Menurut saya perlunya mempelajari Pengantar Pendidikan didalam lingkungan budaya
akademik karena mata kuliah ini sebagai pondasi dasar kita sebagai mahasiswa calon guru
atau pendidik masa depan mengetahui langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika
terjun langsung ke dunia Pendidikan. Dasar ilmu Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
yang dapat berdiri sendiri yang mendorong adanya sikap yang sesuai aturan atau norma
yang berlaku. Pendidikan merupakan suatu kewajiban karena dari adanya pendidikan,
manusia dapat memiliki kemampuan dan kepribadian yang berkembang. Jadi, perlunya
pengantar Pendidikan dalam dunia akademik dapat mendorong hadirnya inovasi atau ide-
ide yang dapat membangun kualitas Pendidikan yang lebih baik. Melalui mata kuliah ini
juga kita belajar apa itu mendidik dan pendidikan yang merupakan dua hal yang memiliki
keterkaitan. Pendidikan bukan hanya soal sekolah atau kuliah saja, tapi Pendidikan yaitu
bagaimana cara kita bisa memperlihatkan seperti apa sosok orang yang berpendidikan dan
bisa memberikan yang terbaik dalam lingkungan budaya akademik serta bisa berpengaruh
dengan mahasiswa lainnya yang juga memiliki peranan didalam dunia Pendidikan
nantinya.

2. Dalam membangun rumah yang kokoh, terdapat pondasi yang kuat. Begitu pula dengan
pendidikan, jika perkembangan manusia dalam pendidikan tidak didasari dengan dasar
yang kuat, hal itu akan menciptakan kemungkinan terbesar bahwa proses perkembangan
pendidikan akan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka dari itu, sifat
hakekat manusia juga merupakan jantung dimana kebutuhan akan Pendidikan dapat
berjalan dengan baik. Manusia akan mengeksekusi sedangkan Pendidikan yang akan
menjadi konsep materi dasar untuk mengeksekusi. Kebutuhan Pendidikan pada setiap
zamannya dapat berkembang dan maju ketika manusia menyampaikan akal dan pikiran
idenya untuk membangun Pendidikan menjadi lebih baik mengingat setiap zamannya
Pendidikan terus berubah juga. Oleh karena itu, yang menjadi poin utamanya adalah
ketika ada kemauan pasti bisa berjalan, manusia harus benar-benar siap mengembangkan
Pendidikan agar Pendidikan sesuai kebutuhannya bisa berproses dengan baik.

3. Menurut saya tentang pendidikan yang tidak disertai dengan karakter adalah sebuah
permasalahan krusial yang harus segera diselesaikan. Karena ketika Pendidikan tidak
disertai dengan karakter maka poros jalannya dari sebuah Pendidikan tidak akan berjalan
dengan baik bahkan prosesnya saja akan bisa membuat hambatan atau kendala yang
berakibat buruk pada Pendidikan itu sendiri. Pentingnya Pendidikan karakter ada karena
dapat menjamin pembentukan kepribadian yang baik. Pada umumnya manusia adalah
makhluk yang berpengaruh pada kebiasaan, apabila anda memberikan pendidikan karakter
kepada ada anak dengan baik. Maka anda akan membentuk kepribadian anak yang baik.
Tujuan pendidikan bukan hanya membentuk anak menjadi generasi cerdas tetapi juga
membentuk karakter lebih baik, salah satu caranya dengan pendidikan karakter. Generasi
muda Indonesia harus memiliki karakter Pancasila yang artinya nilai-nilai dalam Pancasila
tersebut dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter menciptakan
generasi yang cerdas, jujur disiplin, dan pantang menyerah. Sekolah, guru dan orang tua
memiliki peran penting untuk menumbuhkan karakter anak sejak dini.

4. Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir,
baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia,
terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan
melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani,
Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar.
 Asas Tut Wuri Handayani
Sebagai asas pertama, tut wuri handayani merupakan inti dari sitem Among
perguruan. Asas yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dwantara ini kemudian
dikembangkan oleh Drs. R.M.P. Sostrokartono dengan menambahkan dua semboyan
lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso.
Kini ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:
a. Ing Ngarso Sung Tulodo (jika di depan memberi contoh)
b. Ing Madyo Mangun Karso (jika ditengah-tengah memberi dukungan dan semangat)
c. Tut Wuri Handayani (jika di belakang memberi dorongan)
 Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi
lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Kurikulum yang dapat
meracang dan diimplementasikan dengan memperhatikan dua dimensi yaitu dimensi
vertikal dan horisontal. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi keterkaitan
dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan dengan kehidupan
peserta didik di masa depan. Dimensi horisontal dari kurikulum sekolah yaitu
katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman di luar sekolah.
 Asas Kemandirian dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam
belajar itu dengan menghindari campur tangan guru, namun guru selalu suiap untuk
ulur tangan bila diperlukan. Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan
menempatkan guru dalamperan utama sebagai fasilitator dan motifator. Salah satu
pendekatan yang memberikan peluang dalam melatih kemandirian belajar peserta
didik adalah sitem CBSA (Cara Belajar Siwa Aktif).

5. Manusia tumbuh dan berkembang dalam lingkungan. Lingkungan memiliki hubungan


dengan manusia. Lingkungan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia, begitupun
sebaliknya manusia yang dapat mempengaruhi lingkungan. Dalam proses
pembelajaran, lingkungan dapat mempengaruhi pendidikan bagi peserta didik. Yang
dimana dapat diketahui ada dua faktor yang mempengaruhi pendidikan, yaitu
lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Secara garis besar dapat diketahui
lingkungan eksternal yaitu permasalahan globalisasi yang mempengaruhi mutu
pendidikan. Dengan adanya globalisasi dunia pendidikan akan bergantung pada
teknologi, yang dimana akan muculnya dampak tradisi yang serba instant. Kita dapat
dengan cepat dan mudah mengakses informasi yang dapatmembantu peserta didik
dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat menunjang pendidikan yang akan
berkembang pesat. Pada era globalisasi ini pendidikan nasional akan menghadapi
situasi kompetitif yang dimana akan adanya persaingan dengan pendidikan global.
Manfaatnya pada zaman sekarang dengan adanya globalisasi dapat membuka peluang
pendidikan nasional, contohnya pertukaran pelajar. Peserta didik sekarang dapat
memilih pendidikandi luar negeri, apalagi jika pendidikan nasional sendiri masih
kurang berkualitas.

Selain itu ada lingkungan internal yang juga memliki pengaruh terhadap pendidikan.
Lingkungan internal yaitu profesionalisme guru. Guru merupakan peran penting
dalam pendidikan yang dimana dengan kemajuan teknologi guru sebagai fasilitator
yang menunjang keberhasilan suatu pendidikan bagi peserta didik. Selain berperan
dalam menyalurkan ilmu dan pengetahuan, guru juga membentuk karakter dan moral
peserta didik. Guru harus memiliki landasan pengetahuan yang kuat, memiliki sistem
seleksi profesi dan sertifikasi. Namun pada kenyataannya kualitas guru yang kurang
sebagai contoh yaitu guru yang mengajar dua mata pelajaran yang bukan sama sekali
merupakan bidang yang dikuasainya sehingga proses pembelajaran terganggu atau
kurang maksimal. Kurangnya tenaga pengajar juga berpengaruh bagi keberhasilan
sebuah proses pembelajaran, terutama di daerah-daerah pelosok.

6. Upaya pembangunan sistem pendidikan nasional sebagai berikut:


 Pembaruan landasan yuridis, landasan yuridis adalah landasan hukum yang
mendasari semua kegiatan pendidikan dan mengenai hal-hal yang penting seperti
komponen struktur pendidikan, kurikulum, pengelolaan, pengawasan dan
ketenagaan.
 Pembaruan kurikulum, pembaruan kurikulum dapat dilihat dari segi orientasinya,
strategi, isi/program, dan metodenya. Seperti kurikulum 1975/1976, 1984, 1992,
1994, 1999, 2004 (KBK), dan yang terakhir adalah kurkulum 2006.
 Pembaruan tenaga pendidikan , yang dimaksud tenaga kependidikaan adalah
tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
mengembangkan, mengelolah, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan.
Jadi, sistem pendidikan nasional merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua
suatu kegiatan pendidikan yang saling berkaitan untuk menguasahakan tercapainya
tujuan pendidikan nasional dan di selenggarakan oeh pemerintah swasta di bawah
tanggung jawab Menteri Dikbud dan Menteri lainnya.

7. Adapun esensi pendidikan dan sumbangan terhadap pembangunan Pendidikan,


sebagai berikut:
a. Esensi Pendidikan
Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.
Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir
pembangunan adalah manusianya, yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah
dan rohaniah, sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk religius,
agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk. Jika
pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi kepada pemenuhan
hajat hidup manusia sesuai dengan kodratinya sebagai manusia maka dalam ruang
gerak pembangunan, manusia dapat dipandang sebagai “objek” dan sekaligus juga
sebagai “subjek” pembangunan. Sebagai objek pembangunan manusia dipandang
sebagai sasaran yang dibangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke
dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan
rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap
terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.
Manusia sebagai sasar embangunan wujudnya diubah dari keadaan yang masih
bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”. Potensi-potensi kebaikan yang perlu
dikembangkan aktualisasinya seperti kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan
menerima kenyataan, berpendrian, rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran,
toleransi, rendah hati, tenggang rasa, kemampuan bekerjasama, menerima,
melaksanakan kewajiban sebagai keniscayaan, menghormati hak orang lain dan
seterusnya. Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan
segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif,
baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual.
b. Sumbangan terhadap pembangunan Pendidikan
1. Segi sasaran
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar
menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.
2. Segi lingkungan Terdiri dari:
a. Lingkungan Keluarga Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai
kebiasaan yang baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan
dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
b. Lingkungan Sekolah Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta
didik dibimbing, untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari
lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
c. Lingkungan Masyarakat Di lingkungan masyarakat (pendidikan non
formal), peserta didik memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis
pekerjaan.

3. Segi jenjang pendidikan


Pendidikan dasar merupakan basic education yang memberikan bekal dasar
bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan tinggi
berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan pendidikan
menengah berkualitas, jika pendidikan dasarnya berkualitas.
4. Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang
ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi,
pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.

8. Upaya yang akan saya lakukan sebagai mahasiswa di era globalisasi ini, sebagai
berikut:
a. Mengikuti Organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa
Organisasi dapat meningkatkan leadership skill. Organisasi adalah wadah yang
cocok untuk pengembangan diri dan mengasah kepemimpinan. Dalam organisasi,
kita akan dituntut untuk bekerja dalam tim, bermusyawarah, menentukan pilihan,
dan tentunya kita juga akan merasakan pengalaman memimpin dan dipimpin.
b. Mengikuti Kegiatan Sosial dan Menjadi Relawan
Meskipun tidak digaji, menjadi relawan memiliki banyak manfaat yang tidak
dapat diukur dengan materi. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dapat
meningkatkan rasa syukur dan empati. Kita akan merasakan kepuasan tersendiri
ketika dapat membantu dan melihat dampak positif yang kita ciptakan dengan
menjadi relawan, tak peduli sekecil apapun bantuan yang kita salurkan.
c. Mengikuti Kontes dan Perlombaan
Sebagai mahasiswa, akan sangat banyak peluang yang terbuka. Salah satunya
adalah kontes atau perlombaan, ada banyak jenis kontes dan lomba yang dapat
kita ikuti sesuai dengan passion kita. Jika kriterianya sesuai dengan diri kita,
jangan ragu untuk ikut! Kita tidak perlu memikirkan menang atau kalah terlebih
dahulu, karena proses mengikuti kontes dan lomba itulah yang akan menjadi
pembelajaran yang tak ternilai untuk kita. Anggaplah menang hanya sebagai
bonus, tetap optimis dan usaha terus. Keikutsertaan dalam kontes dan lomba akan
mengasah kemampuan dan mental, sehingga kita akan lebih siap bersaing di dunia
global.

---TERIMA KASIH---

Anda mungkin juga menyukai