Anda di halaman 1dari 5

UTS PENGANTAR PENDIDIKAN

Nama : Ratih Mila Rani

NPM : 1802110020

Program Studi : Pendidikan Matematika

Kelas : 3A

Dosen : Wasilatul Murtafiah, M.Pd.

Soal

1. Pengembangan tingkah laku dapat meliputi arah yang horizontal dan vertikal. Apa
akibatnya jika pengembangan tingkah laku calon guru secara horizontal tidak terlaksana
dengan baik? Apa pula akibatnya jika pengembangan tingkah laku calon guru secara
vertikal tidak terlaksana dengan baik?
2. Jelaskan bahwa pendidikan formal, non formal, dan informal secara keseluruahn
merupakan sebuah sistem? Berikan contohnya.
3. Sebutkan bukti untuk setiap landasan dan asas pendidikan. Khusus untuk asas pendidikan
belajar sepanjang hayat dan kemandirian dalam belajar, upaya apa yang sedang Anda
lakukan untuk mewujudkannya?
4. Apa pendapatmu tentang profesionalisme guru? Persyaratan apa yang telah dan belum
cukup terpenuhi oleh guru profesional saat ini? Jika ada yang belum terpenuhi, apa lagi
yang harus diupayakan agar jabatan guru profesional sesuai?
5. Kemajuan teknologi informasi komunikasi mengakibatkan berbagai informasi dan
hiburan dapat diterima oleh setiap rumah tangga dengan bebas di seluruh dunia. Seperti
diketahui, pengaruhnya terhadap anak-anak sangat besar, utamanya pengaruh film,
sinetron, dan video klip. Sebagai calon orang tua dan guru di masa yang akan datang,
apakah yang dapat Anda lakukan untuk memanfaatkan serta menangkal pengaruh
negatifnya?
6. Apa pendapatmu dengan terpilihnya menteri pendidikan dan kebudayaan saat ini?
Apakah Anda setuju jika pendidikan tinggi digabung dengan mendikbud? Jelaskan!
Lembar jawaban

1. Jika pengembangan tingkah laku calon guru secara horizontal tidak terlaksana dengan
baik maka calon guru tersebut akan sulit melakukan hubungan sosial, karena pada
dasarnya calon guru jugalah manusia yang merupakan makhluk sosial. Hai ini atinya
calon guru tidak mampu hidup seorang diri tanpa bantuan orang-orang
disekelilingnya. Contohnya, seorang calon guru memerlukan masyarakat sekitar
dalam mendapat informasi mengenai sekolahan yang nantinya akan menjadi tempat
kerjanya, walaupun tidak bisa dipungkiri saat ini teknologi semakin canggih dan
informasi pun seakin mudah didapatkan, tetapi hubungan antar sesama tetaplah yang
paling penting.
Selanjutnya jika pengembangan tingkah laku calon guru secara vertikal tidak
terlaksana dengan baik maka calon guru tersebut tidak memiliki keselarahan dalam
hidup. Calon guru adalah seorang yang nantinya akan menjadi panutan bagi calon
peserta didiknya bukan hanya dalam segi pengetahuan dunia, tetapi juga tentang
pengetahuan agamanya. Pemahaman dan pengamalan nilai agama sangat penting
untuk dilakukan oleh seorang calon guru agar calon guru tidak lupa akan
komitmennya dan malah menyeleweng dari jabatan yang akan dia emban nantinya.
Hal tersebut dibutuhkan pemahaman agama yang kuat, karena pada dasarnya nilai-
nilai agama menjadi nilai dasar atau sebuah pondasi dari setiap nilai dan ilmu.
(Perlunya pengembangan perilaku secara vertikal dan horizontal dengan baik by:
Anugrah Putra)
2. Pendidikan formal, non formal dan informal merupakan jalur pendidikan. Dimana
jalur pendidikan ini masuk kedalam kategori Kelembagaan dan Pengelolaan
Pendidikan. Hal ini lah mengapa pendidikan formal, non formal dan informal
termasuk sebuah sistem pendidikan secara keseluruhan dan sesuai dengan Undang-
undang republik Indonesia Nomer 2 Tahun 1989 Bab 6 tentang Jalur, Jenjang dan
Jenis Pendidikan. Contoh : Saat sekolah setiap pendidik memilki metode yang
berbeda-beda kepada peserta didiknya, kesamaan para pendidik adalah tujuan mereka
untuk mencerdaskan anak bangsa yaitu peserta didiknya. (Sistem Pendidikan Nasional
by zkarnain)
3. Landasan Pendidikan
a. Landasan Filosofis
Guru melakukan pembelajaran di luar kelas sebagai pengimplementasian
pelajaran teoretik,
b. Landasan Sosiolagis
Diwajibkannya mata kuliah PKn di setiap Universitas Indonesia,
c. Landasan Kultural
Diadakan studi tour disetiap akhir semester dimana disana peserta didik di berikan
informasi dan pengetahuan mengenai kebudayaan yang ada di Indonesia,
d. Landasan Psikologis
Dilakukannya penyusunan kurikulum di setiap sekolah atau universitas,
e. Landasan Ilmiah dan Teknologis
Adanya mata pelajaran TIK yang melatih IPTEK peserta didik.
Asas-asas Pendidikan
a. Asas Tut Wuri Handayani
Guru mengadakan sesi tanya jawab di akhir pembelajaran serta melakukan
evaluasi pembelajaran dan sistem student center yang diterapkan saat ini,
b. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Kebijakan pemerintah dari yang dulu sekolah wajib 9 tahun menjadi 12 tahun.
Upaya yang saya lakukan demi mewujudkan belajar sepanjang hayat adalah
dengan menyadari bahwa belajar tidak hanya soal saat ini, karena semakin
berkembangnya zaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan. Oleh sebab
itu saya harus terus merefres otak saya tentang banyakya ilmu pengetahuan dan
tidak lupa mengikuti pekembangan zaman.
c. Asas Kemandirian dalam Belajar
Diadakannya sistem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Upaya yang saya lakukan
demi mewujudkannya adalah dengan melakukan pembelajaran ulang atau
mendalami lebih dahulu materi yang ingin atau sudah diajarkan di rumah.
(Bab III. Landasan dan Asas-Asas Pendidikan serta Penerapannya by Hartoto)
4. Profesionalisme guru adalah mutu dan kualitas guru dalam mendidik, disini artinya
guru bukan hanya menjadi pentrasfer ilmu, tetapi juga sebagai motivator dalam segala
hal, disini menurut saya pembelajaran bukan hanya sekedar materi yang memang
sudah ada di lingkungan pendidikan tetapi guru harus memberikan pengetahuan
mengenai kehidupan di luar sekolah yang nantinya dijadikan pembelajaran tambahan
untuk peserta didik. Guru harus mampu menguasai jalannya belajar mengajar
disekolah dan memberikan energi positif didalam kelas sehingga nantinya terciptalah
kualitas yang baik untuk para peserta didik.
Menurut saya saat ini peguasaan materi sudah cukup terpenuhi, karena diera ini sudah
ada peraturan yang menyatakan setiap guru harus mengajar sesuai dengan
kemampuan dan jurusan yang ditempuh saat universitas. Yang belum cukup terpenuhi
saat ini adalah komitmen guru yang semakin lama semakin luntur. Guru yang
harusnya mencerdaskan anak bangsa saat ini perlahan-lahan sudah mulai ternodai
dengan perilaku guru itu sendiri (tidak semua). Hal yang harus diupayakan adalah
meluruskan kembali komitmen guru, guru harus sepenuhnya sadar bahwa anak
bangsa akan tumbuh dengan baik jika komitmen dan pengajaran guru sesuai dengan
UUD 1945 dan tidak luput dari pengawasan agama. (Blog Pendidikan Indonesia
Sarjanaku.com)
5. Yang akan saya lakukan adalah mengawasi dan membatasi penggunaan teknologi
informasi komunikasi kepada anak ataupun calon peserta didik yang akan saya didik.
Bukan dalam bentuk mengekang, tapi dalam bentuk edukasi. Saya percaya setiap
tontonan dan bacaan pasti mengandung pembelajaran, entah itu kearah yang positif
atau kearah yang yang negatif. Saya akan memberikan informasi mengenai apa-apa
yang nantinya akan terjadi jika suatu tontonan atau bacaan itu dilakukan. Informasi-
informasi itu nantinya akan dicerna oleh anak atau calon peserta didik dan dijadikan
suatu ancaman atau motivasi tentang baik buruknya sesuatu yang akan dilakukan.
6. Pemilihan menteri periode ini memang sedikit berbeda dari pemilihan menteri yang
dilakukan di perode-periode sebelumnya. Menteri pendidikan dan kebudayaan
periode ini tidak memiliki latar belakang apapun mengenai pendidikan dan
kebudayaan. Tetapi menurut saya itu tidak bisa menjadi alasan untuk tidak
mempercayai beliau dalam hal pendidikan dan kebudayaan. Beliau adalah anak
bangsa yang memiliki banyak sekali prestasi dan dengan bekal itu saya harap beliau
juga mampu membenahi pendidikan dan lebih mengenalkan budaya Indonesia ke
kancah yang lebih besar lagi. Pendidikan yang memiliki pakem sistem tersendiri
bukan sistem yang mengambil dari pendidikan di luar negeri yang belum tentu cocok
dengan keadaan di Indonesia.
Tentang pendidikan tinggi saya setuju bila bergabung dengan mendikbud karena
menurut saya pendidikan tinggi adalah instansi pendidikan yang memang seharusnya
ditangani oleh mendikbud. Hal ini nantinya diharapkan mampu saling mengimbangi
antara pendidikan tinggi dan mrndikbud dalam mencapai visi misi pendidikan tinggi
untuk Indonesia. (wikipedia bahasa Indonesia dan Edukasi.kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai