Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Dosen Pembimbing : Sarwati, M, Pd.

KELOMPOK 5

Disusun Oleh :
1. Muliana(220102102)
2. Baehaki(220102089)
3. Sofiya Agistina Fajrin(220102113)
4. Yuni Astuti(220102124)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkanke hadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha
dan petunjuknya makalah ini tidak dapat di selesaikan.Dalam
kesempatan ini kami pengucapkan terima kasih kepada pengajar mata
kuliah Pengantar Pendidikan sehingga kami dapat meyelesaikan
makalah ini dengan judul “ ASAS-ASAS PENDIDIKAN ”.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi pegangan


dalam mempelajari materi Asas Asas Pendidikan. Kami juga
mengharapkan dengan adanya makalah ini, akan mempermudah
semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
PengantarPendidikan.

Kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun, khususnya dari


rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi. Sesugguhnya kesmpurnan itu
hanya milik Allah SWT. Akhirkatasemogasegala daya dan
upayayangkami lakukan bermanfaat, aamiin.

penyusun,

kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii

PENDAHULUAN
A .Latar Belakang………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………..1

C.Tujuan…………………………………………………………………...1

PEMBAHASAN
A.Asas Pokok Pendidikan……………………………………………….2

B. Macam-macam Asas Pendidikan ……………………………………2

PENUTUP
A. kesimpulan……………………………………………………………….8

B. Saran………………………………………………………………….....8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi, terutama teknologi informasi
menyebabkanarus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas.Hal ini
berdampak langsung pada bidang.Norma kehidupan dan ekonomi, seperti
tersingkirnya tenaga kerjayang kurang berpendidikan dan kurang trampil,
terkikisnya budaya lokal karena cepatnya arus informasi dan budaya global,
serta menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat pluralistik
sehingga rawan terhadaptimbulnya gejolak sosial dan disintegrasi bangsa.
Adanya pasar bebas,kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan
teknologi, menjadisemakin penting untuk kemajuan suatu bangsa.Ukuran
kesejahteraan suatu bangsa telah bergeser dari modal fisik atau sumber
daya alam ke modalintelektual, pengetahuan, sosial, dan kepercayaan.

Hal ini membutuhkan pendidikan yang memberikan kecakapan hidup


( LifeSkill ), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran, dan keahlian
dengankompetensi tinggi pada peserta didik sehingga selalu mampu
bertahan dalamsuasana yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif
dalam kehidupannya.Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak
dini mulai pendidikanformal di sekolah maupun yang bersifat informal, yang
akan membuatnyamenjadi masyrakat berpengetahuan yang belajar
sepanjang hayat (Life LongLearning).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian asas-asas pendidikan?

2. Ada berapa asas asas pendidikan?

C. Tujuan
Untuk mengetahui asas-asas pendidikan dan macam-macam asas
pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Asas Pokok Pendidikan

Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadidasar atau


tumpuan berpikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan
pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang
memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-
asas tersebut bersumber baik darikecenderungan umum pendidikan di
dunia maupun yang bersumberdari pemikiran dan pengalaman sepanjang
sejarah upaya pendidikan diIndonesia.Diantara asas tersebut adalah Asas
semesta menyeluruh danterpadu, Asas Belajar Sepanjang Hayat, Asas
tanggung jawab bersama, Asas Tut Wuri Handayani, Ing Ngarso Sung
Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso , dan Asas Kemandirian dalam Belajar .
Asas-asas itu dianggapsangat relevan dengan upaya pendidikan, baik
masa kini maupun masadatang. Oleh karena itu, setiap tenaga
kependidikan harus memahamidengan tepat asas tersebut agar dapat
menerapkannya dengansemestinya dalam penyelenggaraan pendidikan
sehari-hari.
B. Macam-macam Asas Pendidikan

1. Asas Semesta Menyeluruh dan Terpadu.

Semesta maksudnya pendidikan diselenggarakan secara terbuka bagiseluruh


rakyat Indonesia.Menyeluruh maksudnya, pendidikan harusmencangkup
semua jenis dan jenjang pendidikan.Terpadu artinya pendidikan tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan pembangunan Bangsa.

Asas semesta, menyeluruh, dan terpadu, yang berarti bahwa


pendidikannasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua
jenis dan jenjang pendidikan, dan merupakan satu kesatuan usaha sadar
yang tidakdapat dipisahkan dari keseluruhan usaha pembangunan
bangsa.Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) mempunyai hak untuk
memperoleh pendidikan yang sama dengan anak normal.
Anak berkebutuhan khusus adalah adalah anak yang memiliki karakteristik
khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya.Anak berkebutuhan
khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai
dengankekhususannya masing-masing.

Pendidikan luar biasa adalah merupakan pendidikan bagi peserta didikyang


memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karenakelainan fisik, emosional, mental sosial, tetapi memiliki potensi
kecerdasandan bakat istimewa. Selain itu pendidikan luar biasa juga berarti
pembelajaran yang dirancang khususnya untuk memenuhi kebutuhan
yangunik dari anak kelainan fisik. Pendidikan luar biasa akan sesuai
apabilakebutuhan siswa tidak dapat diakomodasikan dalam program
pendidikanumum. Secara singkat pendidikan luar biasa adalah program
pembelajaranyang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan unik dari individu
siswa.

2. Asas Pendidikan Seumur Hidup

Artinya, setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu


berkembangsepanjang hidupnya dan dilain pihak masyarakat dan pemerintah
diharapkanagar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk
belajar.Pendidikan sepanjang hayat adalah pendidikan yang harus :

a. Meliputi seluruh hidup setiap individu.


b. Mengarah kepada pembentukan, pembaruan, peningkatan dan
penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
c. Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (selffulfilment)
setiap individu
d. Meningkatkan kemampuan dan motivasi untuk belajar mandiri.
e. Mengakui kostribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi
termasuk formal, nonformal, dan informal.
Kurikulum yang dapat mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayatharus
dirancang dan diimplementasi dengan memperhatikan dua dimensisebagai
berikut:

a. Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah yang meliputi


disampingketerkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan,
harus pula terkait dengan kehidupan peserta didik di masa depan.
Termasukdimensi vertikal diantara lain :
1) Keterkaitan antara kurikulum dengan masa depan peserta didik.
2) Kurikulum dan perubahan sosial kebudayaan
3) “the forecasting curriculum” yakni perancangan kurikulum berdasarkan
suatu prognosis.
4) Keterpaduan bahan ajaran dan pengorganisasian pengetahuan.
5) Penyiapan untuk memikul tanggung jawab.
6) Pengintegrasian dengan pengalaman yang telah dimiliki pesertadidik.
7) Dapat melihat kemanfaatan yang akan didapatkan dengan
tetapmengikuti pendidikan.

b. Dimensi horizontal dari kurikulum sekolah yakni keterkaitan antara


pengalaman belajar di sekolah dengan pengalaman diluar sekolah.
antara lain :
1) Kurikulum sekolah merefleksi kehidupan di luar sekolah.
2) Memperluas kegiatan belajar keluar sekolah.
3) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan belajarmengajar.

3. Asas Tanggung Jawab Bersama

Tanggung jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya;


fungsimenerima pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak
lain.Tanggung jawab sangat berkaitan dengan kewajiban seseorang terhadap
tugasatau perbuatan yang dilakukan. Sesuatu aktivitas atau perbuatan
yangdilakukan tanpa adanya tanggung jawab akan terjadi secara tidak
terarah dancenderung asal-asalan saja dan bahkan dapat menimbulkan
masalah yang lain lagi.
Aktualisasi dari pengembangan dan penerapan asas tanggung jawabdalam
proses pelaksanaan kegiatan pendidikan akan tercermin dalam pemilihan dan
penetapan materi, metode, strategi, pelaksanaan, hubungan antara guru dan
siswa, sampai pada evaluasi harus berfokus pada pencapaian tujuan
pendidikan dan pengajaran itu.

4. Asas Manfaat, Adil, dan Merata


Yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa ada diskriminasi
antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, agama, jenis
kelamin, dan lain-lain.Hendaknya hasil pendidikan dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya bagikemanusiaan, bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat, dan bagi pengembangan pribadi setiap manusia Indonesia.
5. Asas Tut Wuri Handayani
Asas tut wuri handayani (jika dibelakang, mengikuti dengan awas)
yangmerupakan asas pendidikan Indonesia hingga saat ini bersumber dari
asasTaman Siswa.Asas ini dikumandangkan oleh Ki Hajar
Dewantara.Asas tutwuri handayani ini bermakna bahwa setiap orang
berhak mengatur dirinyasendiri dengan berpedoman kepada tata tertib
kehidupan yang umum.Asasini merupakan inti dari sistim among dari
perguruan tinggi itu yangmerupakan asas pertama. Asas yang
dikumandangkan oleh Ki HajarDewantara ini mendapat tanggapan positif
dari Drs. R.M.P. Sostrokartono(filsuf dan ahli bahasa)

Terdapat dua semboyan untuk melengkapinya agar menjadi satu kesatuan


asas, yakni :

a. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi contoh) adalah hal yang baik
mengingat kebutuhan anak maupun pertimbangan guru. Di bagiandepan,
seorang guru akan membawa buah pikiran para muridnya itu kedalam
sistem ilmu pengetahuan yang lebih luas. Ia menempatkan pikiran/
gagasan / pendapat para muridnya dalam cakrawala yang baru, yanglebih
luas. Dalam posisi ini ia membimbing dan memberi
teladan.Akhirnya, dengan filosofi semacam ini, siswa (dengan bantuan
guru danteman-temannya) mengkonstruksi pengetahuannya sendiri di
antara pengetahuan yang telah dikonstruksi oleh banyak orang termasuk
oleh para ahli.

b. Ing Madya Mangun Karsa

Ing madya mangun karsa (di tengah membangkitkan kehendak)diterapkan


dalam situasi ketika anak didik kurang bergairah atau ragu-ragu untuk
mengambil keputusan atau tindakan, sehingga perlu di upayakan untuk
memperkuat motivasi. Dan, guru maju ke tengah-tengah (pemikiran) para
muridnya. Dalam posisi ini ia menciptakansituasi yang memungkinkan para
muridnya mengembangkan,memperbaiki, mempertajam, atau bahkan
mungkin mengganti pengetahuan yang telah dimilikinya itu sehingga
diperoleh pengetahuan baru yang lebih masuk akal, lebih jelas, dan lebih
banyak manfaatnya.

6. Asas Kemandirian Dalam belajar


Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas ; tut wuri handayani dan belajar
sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harusmenjalankan
peran komunikator, fasilitator, organisator, dsb.Pendidikdiharapkan dapat
menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajarsedemikian rupa
sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar
tersebut.
Pengembangan kemandirian dalam belajar ini sebaiknya dimulai
dalamkegiatan intrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan
selanjutnyadalam kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler atau untuk latar
perguruantinggi.Dimulai dalam kegiatan tatap muka dan dikembangkan
laludimantapkan dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri.Kegiatanintrakurikuler berfungsi membentuk konsep-konsep dasar
dan cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar, yang menjadi dasar
pengembangankemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk
kegiatan terstruktur dan atau kegiatan kokurikuler dan ekstrakulikuler.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pendidikan selalu berkaitan dengan manusia, dan hasilnya tidak


segeratampak.Oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan
dilaksanakan secermatmungkin dengan memperhatikan sejumlah asas
pendidikan.Pendidikan di Indonesia tidak lepas dari kiprah Ki Hajar
Dewantara sang pelopor pendidikan yang mempopulerkan tiga asas
penting dalam kegiatan pendidikan yang masih dijadikan teladan sampai
sekarang yaitu asas tut wurihandayani, asas ing ngarso sung tolodo, dan
asas ing madyo mangun karso.

Ketiga asas ini saling berhubungan hendaknya menjadi acuan


untukmenerapkan sistem pendidikan yang tepat bagi bangsa ini dan
terusmenjunjung tinggi kebudayaan nasional daripada kebudayaan
asing.Semangatuntuk terus melestarikan “Tut Wuri Handayani” dalam
dunia pendidikan dirasa begitu penting, mengingat makna dari semboyan
Ki Hadjar tersebut yaitumembuat orang menjadi pribadi yang mandiri.

B.Saran

Kami sebagaipenulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini


masih jauhdari kata sempurna, oleh sebab itu kami sebagai penulis
mengharapkan masukan berupa kritikdan saran yang membangun guna
kesempurnaan pembuatan makalah ini dansemoga bermanfaat khususnya
untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
Daftar Pustaka

Syahril, dan Zelhendri Zen. 2012. Pengantar Pendidikan. Padang.


Sukabinahttp://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas-
pendidikan/.

H.Zahara Idris, dan H.Lisma Jamal.1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta


:PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Anda mungkin juga menyukai