2. NADIATUSSA’ADAH (220102105)
4. SUSANTI (2201021117)
PAGE \* MERGEFORMAT i
KATA PENGANTAR
Penulis
PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT i
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Genetika adalah suatu ilmu yang abstrak dimana umumnya dimulai dari rangkaian
hipotesis dalam pikiran para ahli genetika dan kemudian diidentifikasi dalam bentuk fisik.
Konsep gen (bukan kata ’gen’nya) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1865 oleh
Gregor Mendel. Setelah itu, tidak banyak kemajuan dalam memahami hereditas yang telah
dilakukan. Gagasan yang sedang berlaku pada saat itu adalah sperma dan sel telur
mengandung sebuah sampling/cuplikan intisari dari berbagai bagian pada tubuh induk;
sehingga pada proses pembuahan, intisari ini bercampur entah bagaimana untuk
membentuk sifat individu baru yang dihasilkan. Ide ini yang disebut ” blending
inheritance” (keturunan campuran) disusun untuk menjelaskan fakta bahwa hasil
keturunan biasanya menunjukkan beberapa sifat yang sama dengan kedua induknya.
Namun, ada beberapa masalah yang dihasilkan dari ide ini, satu diantaranya adalah hasil
keturunan tidak selalu merupakan campuran antara sifat kedua induknya. Usaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan teori ini tidak mengarahkan pada pengertian yang
lebih baik tentang hereditas.
Genetika merupakan suatu hal yang sudah diperhatikan manusia berabad – abad
dulu lamanya. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk
diwariskan(bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik),
dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lain (pewarisange
netik).Ilmu genetika dimulai dari penelitian yang dilakukan oleh Gregor Mendel
pada pertengahan abad ke-19.
B. Rumusan Masalah
PAGE \* MERGEFORMAT i
4. Bagaimana kaitan antara teori-teori genetika dengan pemanfaatannya dalam
kehidupan?
C. Tujuan
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang hereditas (pewarisan sifat) dan
variasi hereditas. Genetika dapat ditemukan pada semua tingkatan organisme mulai dari
tingkatan sel sampai molekul. Pada praktiknya sekarang genetika terus berevolusi dan
telah dimanfaatkan pada bidang pertanian dan kedokteran.
Hal ini berkaitan dengan manipulasi DNA sebagai materi genetik. Selain itu,
perkembangan genetika pada organisme ke arah DNA genom dan DNA komplemen.
Akuisisi data cepat, dan analisis urutan genom telah dilakukan pada semua spesies,
termasuk manusia. Genetika juga mencakup banyak hal mengenai evolusi di tingkat
molekuler atau dikenal dengan evolusi genom. Faktanya, metode dan peneluan genetika
merupakan katalis awal dari kemajuan di semua bidang biologi, dari biologi sel hingga
fisiologi, perkembangan organisme, perilaku organisme, bahkan ekologi. Salah satu ciri
kehidupan yaitu kemampuan organisme untuk bereproduksi, contohnya Harimau
menghasilkan harimau kecil dan Pohon Pinus menghasilkan anakan pohon pinus.
Transmisi sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya disebut warisan (inheritance) atau
hereditas. Namun, keturunannya tidak memiliki salinan sifat yang identik dari salah satu
orang tua atau saudaranya. Seiring dengan hereditas yang memiliki kesamaan, ada juga
variasi. Petani telah mengekploitasi prinsip-prinsip hereditas dan variasi selama ribuan
tahun untuk pemuliaan tanaman dan hewan untuk sifat yang diinginkan. Genetika
merupakan salah satu bidang ilmu yang paling maju dan berkembang pesat di bidang
sains, dengan adanya penemuan-penemuan baru yang penting dan dilaporkan setiap
PAGE \* MERGEFORMAT i
bulannya. Banyak artikel terkait genetika yang berasal dari negara maju seperti: Complete
genom dari Platipus, penemuan gen yang berperan dalam penyakit multiple sclerosis dan
kanker, analisis DNA dari hewan Mammut Berbulu yang telah punah, dan identifikasi gen
yang mempengaruhi pigmentasi kulit, dan tinggi badan. Selain itu, pengujian genetic
untuk menentukan ayah, seorang keturunan dan kerentanan terhadap penyakit tertentu.
Penemuan yang baru dan penerapan genetika memberi pengaruh yang signifikan sehingga
membuat studi tentang genetika menjadi menarik.
PAGE \* MERGEFORMAT i
B. Prinsip-Prinsip Genetika
Prinsip ilmu genetika adalah Hereditas atau pewarisan sifat . Pewarisan sifat berlangsung
dari generasi ke generasi. Dalam pewarisan sifat, yaitu bahwa sifat yang dimiliki akan
diturunkan kepada turunannya.
Ilmu genetika merupakan cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat-sifat genetik
makhluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya. Secara singkat dapat juga dikatakan
bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Gen terdapat di dalam DNA,
oleh karena itu dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran yang amat penting.
DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup,
tereskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat
diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik.
DNA membawa informasi genetik, yang mana informasi genetik dalam DNA tersebut dapat
diteruskan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi
suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi
polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekuler hingga populasi. Secara lebih
rinci, genetika berusaha menjelaskan:
material pembawa informasi untuk diwariskan (materi genetik),
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain
(pewarisan genetik).
Teori pewarisan sifat ini pertama kali ditemukan oleh Mendel yang melakukan
percobaan terhadap kacang ercis ( menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum
sativum ), dan membuktikan adanya pewarisan sifat dan konsep-konsep genetika yang di
kenal hingga sekarang. Kini Mendel disebut juga bapak genetika. Dalam karyanya itu,
Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman mengikuti sejumlah
nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana
nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'.
Dari karya tersebut , orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen
adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu
sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu
sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan
genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu
PAGE \* MERGEFORMAT i
bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan
dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait
dengan suatu genotipe disebut fenotipe.
Hukum Mendel
Hukum Mendel I (Segregation of Allelic Genes) atau hukum pemisahan menyatakan
bahwa pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan berpisah dan akan bertemu secara
acak pada saat pembuahan, sehingga tiap gamet mengandung salah satu alel. Hukum Mendel
I dibuktikan melalui persilangan Monohibrid, dan berlaku pada peristiwa monohibrid.
Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes) atau hukum berpasangan secara
bebas menyatakan bahwa pada saat pembentukkan gamet, alel mengadakan kombinasi secara
bebas sehingga sifat yang muncul dalam keturunan beraneka ragam. Sifat individu baru akan
ditentukan oleh kombinasi gen – alel baru yang terbentu, mungkin akan sama dengan induk
atau dapat berbeda. Hukum Mendel II berlaku pada peristiwa dihibrid dan polihibrid.
1.
PAGE \* MERGEFORMAT i
C. Menyesuaikan Genetika Dengan Kode-Kode Genetic
Kode genetik adalah satu set instruksi untuk mentransfer data genetik yang
tersimpan dalam bentuk DNA atau RNA menjadi protein. Kodon juga merupakan
rangkaian DNA atau RNA dari tiga nukleotida (trinukleotida) yang membentuk unit
informasi genom yang mengkode asam amino tertentu atau menandakan penghentian
sintesis protein (sinyal berhenti). Ada 64 kodon berbeda: 61 menentukan asam amino
dan 3 digunakan sebagai sinyal berhenti.
Telah di ketahui bawah ADN adalah bahan genetik yang memberi informasi
genetik dari sel ke sel dan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Serabai dan kawan kawan (1964) membuktikan bahwa urutan basa nitrogen dari
suatu segmen molekul ADN itu identik dengan urutan lineair dari asam-asam amino
didalam molekul protein. Empat basa ADN itu (A, T,S dan G) dapat dianggap sebagai
alfabet dalam molekul ADN. Berhubung dengan informasi gentetik harus dinyatakan
dengan empat alfabet ADN ini.
PAGE \* MERGEFORMAT i
linier dalam DNA berisi informasi rangkaian protein , protein tidak dibuat langsung dari
DNA. Sebaliknya, Molekul messenger RNA (mRNA) disintesis dari DNA dan
mengarahkan pembentukan protein. RNA terdiri dari empat nukleotida: adenin (A),
guanin (G), sitosin (C), dan urasil (U). Tiga nukleotida yang berdekatan membentuk
suatu unit yang dikenal sebagaikodon , yang mengkode asam amino. Misalnya,
rangkaian AUG adalah kodon yang menentukan asam amino metionin. Ada 64
kemungkinan kodon, tiga di antaranya tidak mengkode asam amino tetapi menunjukkan
akhir suatu protein. 61 kodon sisanya menentukan 20 asam amino yang membentuk
protein. Kodon AUG, selain mengkode metionin , ditemukan di awal setiap mRNA dan
menunjukkan permulaan suatu protein. Metionin dan triptofan adalah dua asam amino
yang dikodekan hanya oleh satu kodon (masing-masing AUG dan UGG).
kehidupan
Berikut adalah penjelasan mengenai kaitan teori-teori genetika degan pemanfatannya
dalam kehidupan sehari-hari:
PAGE \* MERGEFORMAT i
manusia. Genom manusia dapat digunakan memprediksi berbagai penyakit. Dengan ilmu
kedokteran prediktid dapat diketahui kemungkinan seseorang mengalami penyakit kanker
dengan analisa terhadap kombinasi gen-gen yang dimiliki.
Pada Industri farmasi
Rekayasa genetika memungkinkan dilakukannya pemotongan molekul DNA tertentu.
Fragmen-fragmen DNA hasil pemotongan ini disambung degan molekul DNA lain, sehingga
terbentuk molekul DNA rekombinan. Bila molekul DNA rekombinan dimasukkan dalam
suatu sel bakteri yang pertumbuhannya cepat, maka dengan mudah akan diperoleh salinan
molekul DNA rekombinan dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat.
.
.
PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang hereditas (pewarisan sifat) dan variasi
hereditas. Genetika dapat ditemukan pada semua tingkatan organisme mulai dari tingkatan sel
sampai molekul. Pada praktiknya sekarang genetika terus berevolusi dan telah dimanfaatkan
pada bidang pertanian dan kedokteran.
Prinsip ilmu genetika adalah Hereditas atau pewarisan sifat. Pewarisan sifat
berlangsung dari generasi ke generasi. Dalam pewarisan sifat, yaitu bahwa sifat yang dimiliki
akan diturunkan kepada turunannya.
B. Saran
Disarankan kepada mahasiswa untuk lebih memahami tentang genetika, agar kita
mengetahui proses pembentukan dan pewarisannya serta mempelajari mekanisme
eskpresinya dalam mengendalikan sifat organisme
PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR PUSTAKA
Artadana, I.B.M dan W.D. Safitri. 2018. Dasar-Dasar Genetika Mendel dan
Pengembangannya. Surabaya: Graha Ilmu
Tomy Zairin. 2015. Buku Ajar Dasar Sains Genetika. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press
David Kevin. 2010. Genetik. New York : Herper Collins
Hidayat Luthfi Muhammad. 2019. Genetika. Jakarta : Erlangga
PAGE \* MERGEFORMAT i