Anda di halaman 1dari 14

Cover

MAKALAH GENETIKA

INTERAKSI GEN

Dosen Pengampu : Rita Elfianis,SP.,M.Sc

Disusun Oleh :

Aditya Erha Saputra 11880212088


Albert Fernando 12280211049
Endah Tuti 12280223714
Keke Permata Sari 12280220175
Maulana Ubaidil Haq 12280214512
Muhammad Syukri 12280214173
Recky Jonathan 12280211715
Sherin Nur’aini Fermadina Rozi 12280224189

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN


PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU RIAU Tahun 2023/1444 H

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah ‫ ﷻ‬yang Maha Pengasih dan Maha


Penyayang.Kami ucapkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta berkah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradapan Islam
yang diberikan pada semester ini. Makalah ini disusun dari berbagai sumber yang
berkaitan dengan ajaran Islam. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Rita Elfianis,SP.,M.Sc selaku dosen
pengampu mata kuliah Sejarah Peradapan Islam yang telah memberikan bimbingan dan
saran sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga berterimakasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Pekanbaru, 08 maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Interaksi Gen.....................................................................................3
B. Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif............................................................5
C. Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan Rangkap............................................7
D. Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
Daftar pustaka..................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan") merupakan


cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub
organisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan,
genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh William
Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada
tahun 1906.

Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga populasi.


Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan,3 Material pembawa
informasi untuk diwariskan (bahan genetik), Bagaimana informasi itu
diekspresikan (ekspresi genetik), dan Bagaimana informasi itu dipindahkan dari
satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik). Meskipun orang
biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah
artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya kajian genetika
sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan
tehnik murni (pemuliaan) ternak dan tanaman. Orang juga sudah mengenal efek
persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan
peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu
yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji
orang sebelum itu. Kala itu, kajian semacam ini disebut "ilmu pewarisan" atau
hereditas Sejumlah percobaan terdokumentasi yang terkait dengan genetika telah
banyak dilakukan pada masa sebelum Mendel, yang kelak banyak membantu
memberikan bukti bagi teori Mendel. Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang
berarti "melahirkan") merupakan cabang biologi yang penting saat ini. Ilmu ini
mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat

1
pada organisme maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang
dengan singkat mengatakan.

genetika adalah ilmu tentang gen. Nama "genetika" diperkenalkan oleh


William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada
tahun 1906. Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah molekular hingga
populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan Material pembawa
informasi untuk diwaris kan (bahan genetik), Bagaimana informasi itu
diekspresikan (ekspresi genetik), dan Bagaimana informasi itu dipindahkan dari
satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik). Meskipun orang
biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah
artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebetulnya kajian genetika
sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan
tehnik murni (pemuliaan) ternak dan tanaman.

A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari interaksi gen ?
2. Apa pengertian Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif ?
3. Apa yang dimaksud dengan Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan
Rangkap?
4. Bagaimana Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif ?

B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari interaksi gen.
2. Untuk mengetahui Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif.
3. Untuk mengetahui Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan Rangkap.
4. Untuk mengetahui Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh
Komulatif.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Interaksi Gen

Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang


tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-
fenotipe yang merupakan hasil kerjasama atau interaksi dua pasang gen
nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara
genetik. Selainmengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya
peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum
Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasiofenotipe, tetapi menimbulkan
fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksidua pasang gen
nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut
(Suryo:2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson
dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger
ayam.1
Menurut William D. Stansfield (1991 : 56) fenotipe adalah hasil produk
gen yang dibawauntuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan
ini tidak hanya meliputi berbagaifaktor eksternal seperti: temperatur dan
banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktorinternalnya meliputi:
Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yangdiketahui
adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang menyebabkanpemecahan
atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di
dalam sel merupakan persoalan metabolisma.
Reaksi reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi
menjadi substansi lain, setiap langkah (tahap) diperantarai oleh suatu enzim
spesifik. Semua langkah yang mengubah substansi pendahulu (precursor)
menjadi produk akhir menyusun suatu jalur biosintesis.Interaksi gen terjadi bila

1
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.Yatim,

3
dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzimyang mengkatalis langkah
langkah dalam suatu jalur bersama

Dalam percobaan-percobaan genetika, para peneliti seringmenemukan rasio


fenotipe yang ganjil, seakan-akan tidak lagi mengikutihukum-hukum Mendel.
Misalnya, pada perkawinan antara dua individudengan 2 sifat beda, ternyata
rasio fenotipe F2 tidak selalu 9 : 3 : 3 : 1.188Namun, sering dijumpai
perbandingan-perbandingan 9 : 7 ; 12 : 3 : 1 ; 15 :1; 9 : 3 : 4; dan lain-lain. Jika
kita teliti betul-betul angka-angkaperbandingan di atas, ternyata merupakan
penggabungan angka-angkaperbandingan Mendel; 9 : (3 + 3 + 1) = 9 : 7; (9 +
3) : 3 : 1 = 12 : 3 : 1;(9+3+3): 1 = 15 : 1; dan (9 : 3 : (3+1) = 9 : 3 : 4 dan
seterusnya. Olehsebab itu, biasa di buku teks disebut sebagai penyimpangan
semu Mendeldengan alas an sebenarnya masih mengikuti Hukum
Mendel.Sebenarnya penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasanggen
atau lebih saling mempengaruhi fenotipe suatu individu. Peristiwapengaruh-
memengaruhi antara 2 pasang gen atau lebih disebut interaksigen. Perbedaan
perubahan rasio fenotipe bergantung pada macam interaksigennya.

Jadi interaksi gen terjadi di antara gen yang berbeda alel.Dibandingkan


dengan pewarisan Mendel terjadi di antara gen pada alelyang sama atau gen
pada kromosom yang sehomolog.Interaksi gen ada 5 macam, yaitu: Interaksi
Gen/Atavisme, Polimeri,Kriptomeri, Epistasis-hipostasis, dan Gen
Komplementer. Selain itudikenal ada sifat dominan tidak sempurna, kodominan.

1. Interaksi Gen/Atavisme
Interaksi gen pertama ditemukan oleh William Bateson (1861-1926)dan
R.C Punnet pada tahun 1906. Setiap gen memiliki pengaruh sendiriuntuk
menumbuhkan karakter (sifat). Namun ada juga beberapa gen yangbekerja
saling berinteraksi atau saling mempengaruhi dalam menghasilkan
karakter atau fenotipPada tahun 1906, W. Bateson dan R.C Punnet
menemukan bahwa pada persilangan F2 dapat menghasilkan rasio fenotipe
14 : 1 : 1 : 3. Mereka menyilangkan kacang kapri berbunga ungu yang
serbuk sarinya lonjong dengan bunga merah yang serbuk sarinya bulat.

4
Rasio fenotipe dari keturunan ini menyimpang dari hukum Mendel yang
seharusnya pada keturunan kedua (F2) perbandingan rasionya 9 : 3 : 3 :
1.Tahun 1910 T.H. Morgan, seorang sarjana Amerika dapat memecahkan
misteri tersebut. 2
Morgan menemukan bahwa kromosom mengandung banyak gen dan
mekanisme pewarisannya menyimpang dari Hukum II Mendel. Pada lalat
buah, sampai saat ini telah diketahui kira-kira ada 5.000 gen, sedangkan lalat
buah hanya memiliki 4 pasang kromosom saja.Berarti, pada sebuah
kromosom tidak terdapat sebuah gen saja, melainkan puluhan bahkan ratusan
gen. Pada umumnya, gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk
menumbuhkan sifat, tetapi ada beberapa gen yang berinteraksi atau
dipengaruhi oleh gen lain untuk menumbuhkan sifat. Gen tersebut mungkin
terdapat pada kromosom yang sama atau pada kromosom yang
berbeda.Interaksi antargen akan menimbulkan perbandingan fenotipe yang
keturunannya menyimpang dari hukum Mendel, keadaan ini disebut
penyimpangan semu hukum Mendel. Jika pada persilangan dihibrid,
menurut Mendel perbandingan fenotipe F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1, pada
penyimpangan semu perbandingan tersebut dapat menjadi (9 : 3 : 4), (9 : 7),
atau (12 : 3 : 1).Perbandingan tersebut merupakan modifikasi dari 9 : 3 : 3 :
1. Interaksi gen yangmenyebabkan terjadinya penyimpangan hukum Mendel
terdapat 4 bentuk, yaitu polimeri, kriptomeri, epistasis, hipostasis,
dan komplementer.

B. Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif

nteraksi beberapa gen, gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan
gen yang bersifat tertutupi (hipostasis). Epistasis-hipostasis pertama kali
ditemukan oleh (Nelson danEhle). Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan
(epistasis dominan), dan jika interaksi terjadiantar gen-gen resesif (epistasis
resesif).3

2
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.Yatim,
3
Wildan.1986. genetika. Bandung: Tarsito.

5
1. Epistasis Dominan
Epistasis dominan : gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen
lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh
suatu gen dominan yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F
dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1.Peristiwa epistasis
dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan warna buah waluh
besar(Cucurbita pepo)Dalam hal ini terdapat gen Y yang menyebabkan buah
berwarna kuningdan alelnya y yang menyebabkan buah berwarna hijau.
Selain itu, ada gen W yang menghalangi pigmentasi dan w yang tidak
menghalangi pigmentasi. Persilangan antara waluh putih (WWYY)dan
waluh hijau (wwyy) menghasilkan nisbah fenotipe generasi F sebagaI
berikut ;

2. Epistasis Resesif
Epistasis resesif : gen dengan alel homozigot resesif yang
mempengaruhi gen lain.Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen
resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini,
pada generasi Fakan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.Contoh epistasis
resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu mencit(Mus musculus) Ada
dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu gen
Amenyebabkan bulu berwarna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna

6
hitam, gen Cmenyebabkan pigmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak
ada pigmentasi. Persilanganantara mencit berbulu kelabu (AACC) dan
albino (aacc) dapat digambarkan seperti pada diagram berikut ini ;

C. Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan Rangkap

1. Gen Resesif Rangkap


Komplementer / epistasis resesif rangkap : interkasi beberapa gen yang
slaing melengkapi.Apabila gen resesif dari suatu pasangan gen, katakanlah
gen I, epistatis terhadap pasangan gen lain, katakanlah gen II, yang bukan
alelnya, sementara gen resesif dari pasangangen II ini juga epistatis terhadap
pasangan gen I, maka epistasis yang terjadi dinamakan epistasisresesif
ganda. Epistasis ini menghasilkan nisbah fenotipe 9 : 7 pada generasi F
Sebagai contoh peristiwa epistasis resesif ganda dapat dikemukakan
pewarisankandungan HCN pada tanaman Trifolium repens Terbentuknya
HCN pada tanaman ini dapatdilukiskan secara skema sebagai berikut.4

Gen L menyebabkan terbentuknya enzim L yang mengatalisis perubahan


bahan dasarmenjadi bahan antara berupa glukosida sianogenik. Alelnya, l,
menghalangi pembentukan enzimL. Gen H menyebabkan terbentuknya
enzim H yang mengatalisis perubahan glukosidasianogenik menjadi HCN,
sedangkan gen h menghalangi pembentukan enzim H. Dengandemikian, l
epistatis terhadap H dan h, sementara h epistatis terhadap L dan l.
Persilangan duatanaman dengan kandungan HCN sama-sama rendah tetapi

4
Ritonga.2012. Interaksi Gen,Diakses pada jumat 03 Mei 2013pukul16:55.

7
genotipenya berbeda (LLhh denganllHH) dapat digambarkan sebagai
berikut.

2. Gen Dominan Rangkap


Epistasis dominan rangkap : peristiwa dua gen dominan atau lebih yang
bekerja untukmunculnya satu fenotip tunggal.Apabila gen dominan dari
pasangan gen I epistatis terhadap pasangan gen II yang bukan
alelnya,sementara gen dominan dari pasangan gen II ini juga epistatis
terhadap pasangan gen I, makaepistasis yang terjadi dinamakan epistasis
dominan ganda. Epistasis ini menghasilkan nisbahfenotipe 15 : 1 pada
generasi F Contoh peristiwa epistasis dominan ganda dapat dilihat pada
pewarisan bentuk buah Capsella Ada dua macam bentuk buah Capsella yaitu
segitiga dan oval. Bentuk segitiga disebabkan olehgen dominan C dan D,
sedang bentuk oval disebabkan oleh gen resesif c dan d. Dalam hal ini
Cdominan terhadap D dan d, sedangkan D dominan terhadap C dan c.

8
D. Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif

1. Atavisme :
Interaksi gen dapat menyebabkan tersembunyi sifat keturunan untuk
beberapagenerasi.Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang
menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter
induknya. Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.ada 4
macam bentuk pial/jengger ayam yaitu: Interaksi antar gen-gen yang
menentukan bentukdari pial (jengger ayam).Hasil temuan: karakter
pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua genyang
berinteraksi.5

Pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram,
bulat, dan lonjong. Genyang mengatur pemunculan fenotipe tersebut ada dua
pasang, masing-masing B dan b serta Ldan l. Apabila pada suatu individu
terdapat sebuah atau dua buah gen dominan dari salah satu pasangan gen
tersebut, maka fenotipe yang muncul adalah bentuk buah bulat (B-ll atau
bbL-).Sementara itu, apabila sebuah atau dua buah gen dominan dari kedua
pasangan gen tersebut berada pada suatu individu, maka fenotipe yang
dihasilkan adalah bentuk buah cakram (B-L-).Adapun fenotipe tanpa gen
dominan (bbll) akan berupa buah berbentuk lonjong. Pewarisan sifat
semacam ini dinamakan epistasis gen duplikat dengan efek kumulatif.

5
Stansfield, D.illiam,1191.,G enetika. PT.Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

nteraksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang


tidak melibatkanmodifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-
fenotipe yang merupakan hasil kerjasama atau interaksi dua pasang gen
nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara
genetik. Selainmengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya
peristiwa aksi gen tertentu.
Epistasis dominan adalah gen dengan alel dominan yang menutupi kerja
gen lain. Sedangkan Epistasis resesif adalah gen dengan alel homozigot resesif
yang mempengaruhi gen lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi
penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya sedangkan
Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen resesif menutupi ekspresi gen
lain yang bukan alelnya.
Komplementer / epistasis resesif rangkap : interkasi beberapa gen yang
slaing melengkapi sedangkan Epistasis dominan rangkap : peristiwa dua gen
dominan atau lebih yang bekerja untukmunculnya satu fenotip tunggal. Interaksi
gen dapat menyebabkan tersembunyi sifat keturunan untuk bebera pagenerasi.

10
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya
suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya.

B. Saran

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta pihak-


pihak yang membantu terselesainya makalah ini, semoga bermanfaat bagi para
pembaca dan kami mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah
ini.

Daftar pustaka

Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.Yatim,


Wildan.1986. genetika. Bandung: Tarsito.
Ritonga.2012. Interaksi Gen,Diakses pada jumat 03 Mei 2013pukul16:55.
Stansfield, D.illiam,1191.,G enetika. PT.Gelora Aksara Pratama, Erlangga.

11

Anda mungkin juga menyukai