MAKALAH GENETIKA
INTERAKSI GEN
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Pengertian Interaksi Gen.....................................................................................3
B. Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif............................................................5
C. Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan Rangkap............................................7
D. Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
Daftar pustaka..................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pada organisme maupun sub organisme (seperti virus dan prion). Ada pula yang
dengan singkat mengatakan.
A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari interaksi gen ?
2. Apa pengertian Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif ?
3. Apa yang dimaksud dengan Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan
Rangkap?
4. Bagaimana Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif ?
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari interaksi gen.
2. Untuk mengetahui Epistasis Dominan dan Epistasis Resesif.
3. Untuk mengetahui Gen Resesif Rangkap dan Gen Dominan Rangkap.
4. Untuk mengetahui Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh
Komulatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.Yatim,
3
dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzimyang mengkatalis langkah
langkah dalam suatu jalur bersama
1. Interaksi Gen/Atavisme
Interaksi gen pertama ditemukan oleh William Bateson (1861-1926)dan
R.C Punnet pada tahun 1906. Setiap gen memiliki pengaruh sendiriuntuk
menumbuhkan karakter (sifat). Namun ada juga beberapa gen yangbekerja
saling berinteraksi atau saling mempengaruhi dalam menghasilkan
karakter atau fenotipPada tahun 1906, W. Bateson dan R.C Punnet
menemukan bahwa pada persilangan F2 dapat menghasilkan rasio fenotipe
14 : 1 : 1 : 3. Mereka menyilangkan kacang kapri berbunga ungu yang
serbuk sarinya lonjong dengan bunga merah yang serbuk sarinya bulat.
4
Rasio fenotipe dari keturunan ini menyimpang dari hukum Mendel yang
seharusnya pada keturunan kedua (F2) perbandingan rasionya 9 : 3 : 3 :
1.Tahun 1910 T.H. Morgan, seorang sarjana Amerika dapat memecahkan
misteri tersebut. 2
Morgan menemukan bahwa kromosom mengandung banyak gen dan
mekanisme pewarisannya menyimpang dari Hukum II Mendel. Pada lalat
buah, sampai saat ini telah diketahui kira-kira ada 5.000 gen, sedangkan lalat
buah hanya memiliki 4 pasang kromosom saja.Berarti, pada sebuah
kromosom tidak terdapat sebuah gen saja, melainkan puluhan bahkan ratusan
gen. Pada umumnya, gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk
menumbuhkan sifat, tetapi ada beberapa gen yang berinteraksi atau
dipengaruhi oleh gen lain untuk menumbuhkan sifat. Gen tersebut mungkin
terdapat pada kromosom yang sama atau pada kromosom yang
berbeda.Interaksi antargen akan menimbulkan perbandingan fenotipe yang
keturunannya menyimpang dari hukum Mendel, keadaan ini disebut
penyimpangan semu hukum Mendel. Jika pada persilangan dihibrid,
menurut Mendel perbandingan fenotipe F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1, pada
penyimpangan semu perbandingan tersebut dapat menjadi (9 : 3 : 4), (9 : 7),
atau (12 : 3 : 1).Perbandingan tersebut merupakan modifikasi dari 9 : 3 : 3 :
1. Interaksi gen yangmenyebabkan terjadinya penyimpangan hukum Mendel
terdapat 4 bentuk, yaitu polimeri, kriptomeri, epistasis, hipostasis,
dan komplementer.
nteraksi beberapa gen, gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan
gen yang bersifat tertutupi (hipostasis). Epistasis-hipostasis pertama kali
ditemukan oleh (Nelson danEhle). Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan
(epistasis dominan), dan jika interaksi terjadiantar gen-gen resesif (epistasis
resesif).3
2
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM.Yatim,
3
Wildan.1986. genetika. Bandung: Tarsito.
5
1. Epistasis Dominan
Epistasis dominan : gen dengan alel dominan yang menutupi kerja gen
lain. Pada peristiwa epistasis dominan terjadi penutupan ekspresi gen oleh
suatu gen dominan yang bukan alelnya. Nisbah fenotipe pada generasi F
dengan adanya epistasis dominan adalah 12 : 3 : 1.Peristiwa epistasis
dominan dapat dilihat misalnya pada pewarisan warna buah waluh
besar(Cucurbita pepo)Dalam hal ini terdapat gen Y yang menyebabkan buah
berwarna kuningdan alelnya y yang menyebabkan buah berwarna hijau.
Selain itu, ada gen W yang menghalangi pigmentasi dan w yang tidak
menghalangi pigmentasi. Persilangan antara waluh putih (WWYY)dan
waluh hijau (wwyy) menghasilkan nisbah fenotipe generasi F sebagaI
berikut ;
2. Epistasis Resesif
Epistasis resesif : gen dengan alel homozigot resesif yang
mempengaruhi gen lain.Peristiwa epistasis resesif terjadi apabila suatu gen
resesif menutupi ekspresi gen lain yang bukan alelnya. Akibat peristiwa ini,
pada generasi Fakan diperoleh nisbah fenotipe 9 : 3 : 4.Contoh epistasis
resesif dapat dilihat pada pewarisan warna bulu mencit(Mus musculus) Ada
dua pasang gen nonalelik yang mengatur warna bulu pada mencit, yaitu gen
Amenyebabkan bulu berwarna kelabu, gen a menyebabkan bulu berwarna
6
hitam, gen Cmenyebabkan pigmentasi normal, dan gen c menyebabkan tidak
ada pigmentasi. Persilanganantara mencit berbulu kelabu (AACC) dan
albino (aacc) dapat digambarkan seperti pada diagram berikut ini ;
4
Ritonga.2012. Interaksi Gen,Diakses pada jumat 03 Mei 2013pukul16:55.
7
genotipenya berbeda (LLhh denganllHH) dapat digambarkan sebagai
berikut.
8
D. Gen-gen Rangkap Yang Mempunyai Pengaruh Komulatif
1. Atavisme :
Interaksi gen dapat menyebabkan tersembunyi sifat keturunan untuk
beberapagenerasi.Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang
menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter
induknya. Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.ada 4
macam bentuk pial/jengger ayam yaitu: Interaksi antar gen-gen yang
menentukan bentukdari pial (jengger ayam).Hasil temuan: karakter
pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua genyang
berinteraksi.5
Pada Cucurbita pepo dikenal tiga macam bentuk buah, yaitu cakram,
bulat, dan lonjong. Genyang mengatur pemunculan fenotipe tersebut ada dua
pasang, masing-masing B dan b serta Ldan l. Apabila pada suatu individu
terdapat sebuah atau dua buah gen dominan dari salah satu pasangan gen
tersebut, maka fenotipe yang muncul adalah bentuk buah bulat (B-ll atau
bbL-).Sementara itu, apabila sebuah atau dua buah gen dominan dari kedua
pasangan gen tersebut berada pada suatu individu, maka fenotipe yang
dihasilkan adalah bentuk buah cakram (B-L-).Adapun fenotipe tanpa gen
dominan (bbll) akan berupa buah berbentuk lonjong. Pewarisan sifat
semacam ini dinamakan epistasis gen duplikat dengan efek kumulatif.
5
Stansfield, D.illiam,1191.,G enetika. PT.Gelora Aksara Pratama, Erlangga.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya
suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya.
B. Saran
Daftar pustaka
11