Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUBSTANSI GENETIKA

Nama: Dandy Dyanza


Kelas: XII MIPA 1
Absen: 9

SMA NEGERI 1 LEUWILIANG


2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum, wr. wb
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Subhana Wata'ala, shalawat serta
salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga,
sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Karena atas rahmat-Nya, penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini yang berjudul "Substansi Genetika".
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. Penyusun mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penyusun berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca dan memberikan gambaran mengenai materi
terkait yaitu Genetika. Sehingga pembaca dapat menggunakan makalah ini sebagai literatur pendukung
dalam pengembangan bidang ilmu selanjutnya yang terkait dengan genetika.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun
bahasanya, maka penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang menjadikan makalah ini
sebagai bahan literatur mengenai materi terkait. Amin.
Wassalamu'alaikum, wr. Wb.

Bogor, 10 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetika......................................................................................................2
B. Kromosom.....................................................................................................................2
1. Struktur Kromosom...........................................................................................2
2. Bentuk Kromosom............................................................................................3
3. Jumlah dan Tipe Kromosom.............................................................................3
C. Gen................................................................................................................................3
1. Sifat Gen...........................................................................................................3
2. Fungsi Gen........................................................................................................4
D. Asam Nukleat...............................................................................................................4
1. DNA..................................................................................................................4
2. RNA..................................................................................................................5
E. Sintesis Protein.............................................................................................................5
1. Transkripsi........................................................................................................5
2. Translasi............................................................................................................5
3. Kode Genetik....................................................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................8

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku
bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara "Etimologi" kata genetika berasal dari kata genos dalam
bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk
alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika
adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas)
itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya.
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta
setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak hidup autonom
dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. Oleh karena
itu, selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan
hewan. Genetika bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan.
Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain seperti kimia,
fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler,
histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu
pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan
masyarakat.

B. Rumusan Masalah
A. Apakah yang dimaksud dengan Genetika?
B. Apa sajakah struktur, bentuk dan tipe kromosom?
C. Apa fungsi dan sifat Gen?
D. Apa perbedaan DNA dan RNA?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran
"Biologi" kelas XII MIPA 1 di SMAN 1 Leuwiliang. Adapun manfaat penulisan makalah ini
diharapkan dapat memperluas wawasan serta pemahaman mengenai materi yang terkait yaitu
Genetika

1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses biologis
dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau keturunannya. Istilah Genetika
(kata scrapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari
kata bahasa Yunani: yevve, genno yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion).
Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam
Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun
1906.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran kontribusi yang amat penting
DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, terkeskpresikan
dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai
RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs)
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The
Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diteruskan ke sel-sel maupun individu
lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA,
yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari
organisme yang ada.
Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan keanekaragaman
organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi tentang kehidupan seperti bacteria,
plantac, animalia, dan manusia. Sejak dulu, telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan
varietas dari suatu tumbuhan dan hewan, Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada
pertengahan abad ke-19. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk
diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu lain (pewarisan genetik).

B. Kromosom
Kromosom adalah molekul seperti benang yang membawa informasi herediter untuk segala hal
mulai dari tinggi badan hingga warna mata. Ketika sel sedang membelah, kromosom berupa
benang-benang tipis yang disebut kromatin. Kromosom dibuat dari protein dan satu molekul DNA
yang berisi instruksi genetik suatu organisme yang diturunkan dari orang tua.
1. Struktur Kromosom
Secara umum, suatu kromosom terdiri atas sentromer atau kinetokor, telomer, kromomer,
satelit, dan kromatid.
a. Sentromer atau bagian kepala kromosom. Di dalam sentromer tidak terdapat gen.
Sentromer berfungsi se bagai tempat melekatnya benang-benang gelendong yang
mengarahkan pembelahan sel.
b. Telomer merupakan bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya ujung
kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.
c. Kromomer merupakan struktur berbentuk manik manik akumulasi dari materi kromatin
yang terkadang terlihat saat interfase.

2
d. Kromatid atau kromonema adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi (perbanyakan)
kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Kromonema
merupakan filamen yang sangat tipis yarg terlihat selama tahap profase.
e. Satelit merupakan bagian kromosom berbentuk bulatan yang terletak di ujung lengan
kromatid.

2. Bentuk Kromosom
Berdasarkan letak sentromernya, bentuk kromosom dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu
metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik
1. Kromosom metasentrik apabila sentromer terletak di tengah sehingga kromosom tampak
terbagi menjadi dua lengan yang sama panjang.
2. Kromosom submetasentrik apabila kedua lengan kromosom tidak sama panjangny dan
sentromer tidak berada di tengah.
3. Kromosom akrosentrik apabila letak sentromernya mendekati ujung sehingga salah satu
lengannya sangat pendek.
4. Kromosom telosentrik apabila sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom
tampak hanya terdiri atas satu lengan saja. Memiliki bentuk seperti Batang.

3. Jumlah dan Tipe Kromosom


Jumlah kromosom pada setiap jenis organisme berbeda-beda, namun bersifat tetap. Jumlah
kromosom tiap jenis organisme menunjukkan banyaknya kromosom yang ada pada sel
organisme tersebut. Tubuh organisme multiseluler mempunyai dua jenis kelompok sel, yaitu
sel somatis (sel tubuh) dan sel gamet (sel kelamin). Jumlah kromosom pada sel gamet adalah
separuh dari jumlah kromosom pada sel somatis. Dengan demikian, sel gamet bersifat haploid
(n) dan sel somatis bersifat diploid (2n). Berdasarkan jenis selnya, kromosom dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu kromosom sel tubuh (autosom) dan kromosom sel kelamin (gonosom).
a. Autosom (kromosom tubuh atau kromosom somatik) merupakan kromosom yang
menentukan sifat-sifat sel tubuh. Pada manusia, kromosom ini berjumlah 44 buah atau 22
pasang.
b. Gonosom (kromosom seks atau kromosom kelamin) merupakan sepasang kromosom yang
menentukan jenis kelamin suatu organisme. Kromosom kelamin dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kromosom X dan Y. Betina memiliki sepasang kromosom homolog X,
sedangkan jantan memiliki sebuah kromosom X dan kromosom Y.

C. Gen
Gen merupakan unit terkecil materi genetik. Gen berfungsi mengatur sifat yang tampak
pada makhluk hidup. Sifat yang tampak disebut fenotipe. Fenotipe merupakan perpaduan antara
faktor genetik dan faktor lingkungan. Gen terletak di dalam kromosom, tepatnya di bagian
kromomer. Di dalam sel tubuh, kromosom biasanya berpasangan. Sepasang kromosom merupakan
homolog sesamanya. Artinya, keduanya mempunyai bentuk yang sama dan lokus gen yang
bersesuaian. Gen yang terdapat pada lokus bersesuaian disebut alel.
1. Sifat Gen
a. Gen memiliki darah tersendiri dalam kromosom.
b. Gen mengandung informasi genetik.
c. Gen dapat menduplikasikan diri sehingga dapat menyampaikan informasi genetik pada
generasi berikutnya.
d. Setiap gen memiliki tugas dan fungsi yang berbeda-beda.

3
e. Kerja ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogennya.

4
2. Fungsi Gen
Gen merupakan substansi hereditas yang memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu.
b. Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya.
c. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.

D. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Asam
nukleat berperan dalam penyimpanan serta pemindahan informasi genetik yang berhubungan
dengan pewarisan sifat keturunan. Ada dua macam asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat
(DNA) dan asam ribonukleat (RNA).
1. DNA
Beberapa fungsi DNA, antara lain membawa informasi genetik, membentuk RNA, dan
mengontrol aktivitas sel, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, DNA juga
berperan penting dalam sintesis protein.
a. Struktur DNA
DNA merupakan rangkaian nukleotida. Satu nukleotida tersusun atas tiga komponen, yaitu
deoksiribosa, gugus fosfat, dan basa nitrogen. Gugus fosfat berfungsi menghubungkan
molekul gula yang satu dengan molekul gula yang lain. Gula pentosa pada nukleotida
merupakan gula deoksiribosa karena salah satu atom C-nya kehilangan gugus OH. Molekul
gula ini terikat pada basa nitrogen. Basa nitrogen tersusun atas purin dan pirimidin. Purin
tersusun atas guanin (G) dan adenin (A), sedangkan pirimidin tersusun atas timin (T) dan
sitosin (C). Basa-basa nitrogen ini mengadakan persenyawaan kimia dengan gula pentosa
membentuk molekul deoksiribonukleosida (nukleosida). Deoksiribonukleosida akan
bergabung dengan gugus fosfat untuk membentuk deoksiribonukleotida (nukleotida).
b. Replikasi DNA
Replikasi DNA terjadi pada tahap interfase saat sel akan membelah. Seperti halnya reaksi-
reaksi kimia lain yang terjadi di dalam sel, replikasi juga merupakan reaksi kimia yang
melibatkan beberapa enzim sebagai berikut.
1. DNA polimerase berperan dalam proses pemanjangan DNA baru pada cabang
replikasi. Caranya dengan menambahkan nukleotida pada ujung rantal RNA primer
menjadi nukleotida DNA dan memperbaiki kesalahan-kesalahan selama proses
penyalinan DNA
2. Helikase berfungsi membuka pita ganda DNA pada bagian cabang replikasi Caranya
dengan memisahkan kedua pita tersebut.
3. Protein pengikat untai tunggal berfungsi menjaga agar kedua pita yang sudah dibuka
oleh helikase tidak menyatu kembali selama proses replikasi berlangsung.
4. DNA primase berfungsi menggabungkan nukleotida-nukleotida RNA untuk
membentuk RNA primer. RNA primer merupakan pita awal dalam proses
Pemanjangan.
5. DNA ligase berfungsi menggabungkan fragmen-fragmen DNA ke untai yang sedang
tumbuh.
6. DNA nuklease berfungsi memotong pita DNA, misalnya apabila terjadi kerusakan di
bagian tertentu dari pita DNA.

5
2. RNA
Asam ribonukleat dapat dijumpai di dalam inti sel atau di dalam sitoplasma. RNA merupakan
hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih
pendek dibanding DNA. RNA memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan DNA.
a. Struktur RNA
RNA merupakan pita tunggal dan tidak berpilin. Susunan RNA terdiri atas gugus fosfat,
gula pentosa (ribosa), dan basa nitrogen. Basa nitrogen terdiri atas purin (adenin dan
guanin) dan pirimidin (sitosin dan urasil). Adenin selalu berpasangan dengan urasil dan
sitosin selalu berpasangan dengan guanin. Komponen-kom ponen tersebut dihubungkan
satu dan lainnya dengan cara yang sama seperti yang terjadi pada DNA. Jika dibandingkan
dengan DNA, terdapat dua perbedaan penting, yaitu molekul gula RNA mempunyai satu
atom oksigen yang tidak terda pat pada DNA dan RNA mempunyai basa urasil, sedangkan
pada DNA berupa basa timin.
b. Macam-macam RNA
1. RNA messenger (mRNA) atau RNA duta (RNA-d), mRNA merupakan asam nukleat
yang berbentuk pita tunggal dan dibentuk di dalam inti sel oleh DNA melalui proses
transkripsi. mRNA merupakan pita terpanjang yang bertindak sebagai pola cetakan
pembentuk polipeptida. Fungsi mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA
ke ribosom. Selain itu, mRNA juga berfungsi sebagai cetakan dalam sintesis protein.
2. RNA ribosom (rRNA), tipe RNA ini dicetak oleh DNA dalam nukleus. Selanjutnya,
bersama protein yang ada dalam sitoplasma disusun menjadi subunit ribosom. rRNA
merupakan enam puluh persen komponen pembangun ribosom yang berfungsi
membantu dalam penempelan antara kodon dan antikodon dalam ribosom.
3. RNA transfer (tRNA), tipe RNA ini dicetak oleh DNA dengan panjang sekitar delapan
puluh nukleotida dalam nukleus, selanjutnya diangkut ke sitoplasma. tRNA berfungsi
mengangkut asam amino dari sitoplasma menuju ribosom dan melepaskannya di sana
serta menerjemahkan kode-kode yang dibawa oleh RNA duta.

E. Sintesis Protein
DNA dan RNA melakukan pewarisan sifat kepada keturunannya dengan melakukan sintesis
protein. Sintesis protein merupakan proses penyusunan senyawa protein dengan membentuk
rangkaian rantai polipeptida. Sintesis protein terjadi di dalam ribosom dan pengaturan sintesis
protein dilakukan oleh DNA di dalam inti.
1. Transkripsi
Transkripsi adalah pembuatan RNA terutama mRNA dengan menyalin sebagian berkas
DNA oleh enzim RNA polimerase. Proses transkripsi menghasilkan mRNA dari DNA di dalam
sel yang menjadi langkah awal sintesis protein. Transkripsi merupakan bagian dari rangkaian
ekspresi genetik. Tujuan transkripsi adalah pembentukan RNA yang spesifik oleh DNA
sehingga mRNA berisi kode kode yang merupakan rumusan dari protein yang harus dibentuk.
2. Translasi
Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon dari mRNA
menjadi asam amino sehingga membentuk protein, Urutan basa nitrogen yang berbeda pada
setiap triplet akan diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda. Tahap ini terjadi pada
sitoplasma tepatnya di ribosom. Mula-mula mRNA keluar dari inti menuju sitoplasma untuk
menempel pada ribosom. Kemudian, terjadi penerjemahan kode genetik atau kodon pada
mRNA menjadi antikodon pada tRNA. tRNA akan datang untuk membawa asam amino sesuai
kode tersebut (hanya kodon yang akan diterjemahkan menjadi asam amino yang sesuai).

6
3. Kode Genetik
Kodon (kode genetik) adalah urutan basa nukleotida dalam asam nukleat (DNA dan
RNA) yang mengode rantai asam amino dalam sintesis protein. Kode genetik membawa
informasi tentang urutan asam amino yang dibutuhkan oleh protein. Informasi ini dibawa oleh
gen tertentu. Jenis informasi yang berada di dalam kode genetik berupa cara pengkodean
urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat
sintesis protein. kode genetik adalah kode yang berisi urutan nukleotida atau basa nitrogen
yang membentuk suatu protein. Ada empat basa nitrogen yang membentuk RNA yaitu adenin
(A), guanin (G), sitosin (S), dan Urasil (U).
Adapun tabel kodon dan protein yang disandikan.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Genetika adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan singkat dapat pula
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat. Secara umum, suatu kromosom
terdiri atas sentromer, telomer, kromomer, satelit, dan kromatid. Adapun Berdasarkan letak
sentromernya, bentuk kromosom dikelompokkan menjadi empat tipe, yaitu metasentrik,
submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik. Berdasarkan jenis selnya, kromosom dibedakan
menjadi dua tipe, yaitu kromosom sel tubuh (autosom) dan kromosom sel kelamin (gonosom).
Adapun fungsi Gen yaitu mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu,
Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, Sebagai penentu sifat yang
diturunkan. Gen memiliki sifat-sifat antara lain memiliki darah tersendiri dalam kromosom, Gen
mengandung informasi genetik, Gen dapat menduplikasikan diri sehingga dapat menyampaikan
informasi genetik pada generasi berikutnya.
Dari uraian diatas pun dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara DNA dan
RNA yaitu terlihat dari strukturnya. Struktur DNA adalah heliks ganda bentuk -B, yakni dua buah
molekul beruntai yang terdiri dari rantai panjang nukleotida. Sebaliknya, RNA umumnya berbentuk
heliks tunggal bentuk -A yang terdiri dari rantai nukleotida yang lebih pendek.

B. Saran
Mungkin penyusun menyarankan kepada para pembaca yang melihat makalah ini agar
mencari informasi lebih lanjut mengenai materi substansi genetika ini. Penyusun menyadari dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi materi
maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Genetika dasar http www.Buletin AgroBio.co.id.


Genetika.http.wikipedia.com.
Sejarah Genetika. http://open door.com.
Moeljopawiro, Sugiono. 2001. Paradigma Baru Pemanfaatkan Sumberdaya Genetika Untuk
Pembangunan Genetika Pertaniaan. www.bioteknologi untuk indonesia abad 21.
Neil Campbell. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta
Suryo.1992 Genetika Strata 1. Universitas Gajah Mada: Jogjakarta
Adisoenarto Soenartono. 1988. Genetika, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Belk, C. & Borden, V. (2003). Biology for Science. New York: Prentice Hall
Biggs, Alton., etc. 2008. Biology. New York: Mc Graw Hill Companies
Crowder L. V. 1982. Genetika Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Standfield, W. D. 1991. Genetika: Teori dan Soal-Soal. Erlangga: Jakarta.
Suryo. 1984. Genetika. Yogyakarta: University Press.
Wildan Yatim. 1991. Genetika. Bandung: Tarsito.
Suhardi, D. (2007). Genetika. Bandung : PPPG IPA
Zenius-karyn amanda (2022) Genetika zenius.net
Generasibiologi.com (2012) substansi genetika
Jendelabiologi.com substansi genetika

Anda mungkin juga menyukai