Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH GENETIKA 1

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

BIOLOGI DASAR

Dosen Pengampu : Imam Bukhori Muslim S.Pd.,M.Pd.

Anggota :

1. Agung Saputra : 1903402081011


2. Abd. Mukid : 1903402081048
3. Muhammad Yusuf : 1903402081024

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Genetika
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih
pada Bapak Imam Bukhori Muslim, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Biologi Dasar
Universitas Islam Jember yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai genetika. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Jember, 19 Desember 2019

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………..…………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………...…………………………….…….....
B. Rumusan Masalah…………………...……………………..…………...
C. Tujuan dan Manfaat…………………………………….……………..

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Genetika……..……………………………………………….
B. DNA dan RNA…………………………………………………………...
C. Reproduksi Materi Genetik……………………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………...………..……...

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….……...……..
BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya
suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara “Etimologi” kata genetika berasal dari kata
genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Genetika adalah ilmu yang
mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Dengan
singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat.
Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada
anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya.
Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri
serta setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. Kita sebagai manusia tidak
hidup autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin
ekosistem dengan mereka. Oleh karena itu, selain kita harus mengetahui sifat-sifat
menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Genetika bisa sebagai
ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu
pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain seperti kimia,
fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri
seperti bioselluler, histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan
evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan
ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan genetika?
2. Apa itu DNA dan RNA?
3. Apa saja reproduksi materi genetik?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Biologi Umum” di Universitas Borneo Tarakan.
Adapun manfaat penulisan makalah ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta
pemahaman mengenai materi yang terkait yaitu “Materi Genetika”.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya.  Istilah Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica,
adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa
Yunani: genno yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme
(seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika
adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan
oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun
1906.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran/ kontribusi yang amat
penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat
makhluk hidup, terkeskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak
seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki
reaksi katalitik, seperti SNRPs).
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat
diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat
diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian
dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari
organisme yang ada.
Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan
keanekaragaman organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi
tentang kehidupan seperti bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak dulu,
telah ada berbagai observasi untuk mengembangkan varietas dari suatu tumbuhan
dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai oleh Gregor Mendel pada pertengahan
abad ke-19. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk
diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi
genetik), dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
lain (pewarisan genetik).

B. DNA dan RNA


Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida,
jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut
dioksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut
asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab
antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan
fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada
mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
Dua tipe utama asam nukleat adalah DNA dan RNA. DNA terutama ditemui
dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat
memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru
untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu
sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA
(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe
protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990).
1. Struktur DNA
Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia
yang paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik
dari sel khususnya atau dari makhluk hidup  dalam keseluruhannya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. (Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin  (double
heliks). Setiap nukleotida terdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1
gula pentosa. Gula pentosa yang menyusun DNA terdiri dari gula deoksiribosa
yang kekurangan satu molekul oksigen. Basa nitrogen yang menyusun
DNA terdiri dari purin dan pirimidin. Purin terdiri dari adenin dan guanin,
sedangkan pirimidin terdiri dari sitosin dan timin.
Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan
gula pentosa. Menurut Watson dan Crick, susunan DNA adalah:
a. Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double
heliks).
b. Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan
membentuk anak tangga, sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
c. Antara 2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada
masing-masing pasangan basa nitrogennya.
d. Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang
selalu tetap.
Adenin (A) dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari
kelompok pirimidin, sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan
Sitosin (S) dari kelompok pirimidin.
2. Replikasi DNA
Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada
satu sel terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara
akurat (persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertikal
(dari sel induk ke sel anak supaya informasi genetik yang diturunkan sama
dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase S (pada mamalia),
Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada 3 teori yang menyatakan cara
duplikasi DNA:
a. Teori konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan
basabasa nitrogennya disalin sehingga terbentuk dua rantai DNA yang
sama persis.
b. Teori dispersive
DNA induk terpotong-potong, kemudian potongan-potongan tersebut
merangkai diri menjadi dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-
basa nitrogen sama persis seperti urutan basa nitrogen semula.
c. Teori semikonservatif
Pada saat akan mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan
memisahkan diri sehingga basa-basa nitrogen tidak
berpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen
yang bersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa
nitrogen dari kedua rantai DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA
yang sama persis.
3. Fungsi DNA
a.  Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena
DNA mampu melakukan proses replikasi.
b. Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
c. Sebagai pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel.
4. Struktur RNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari
polinukleotida penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula
pentosa yang menyusun RNA adalah gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di
dalam inti sel. Basa nitrogen yang menyusun RNA adalah Purin terdiri dari
adenin (A) dan guanin (G) serta Pirimidin terdiri dari sitosin (C) dan urasil
(U).
5. Macam-macam RNA
a. RNA duta (messenger RNA)
Fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom.
Pesanpesan ini berupa triplet basa yang ada pada RNA duta yang disebut
kodon. Kodon pada RNA duta merupakan komplemen dari kodogen,
yaitu  urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai pola
cetakan. Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel,
disebut transkripsi.
Contoh:
- Kodogen (DNA) = ASG TGG ATA SST
- Kodon (triplet basa RNA d) = UGS ASS UAU GGA
b. RNA transfer (RNA pemindah)
Fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di
ribosom. Peran RNA transfer ini dikenal dengan nama
translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen pada RNA transfer disebut
antikodon. Bentuk RNA transfer seperti daun semanggi dengan 4 ujung
yang penting, yaitu:
- Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
- Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
- Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
- Ujung pengenal ribosom.
Contoh: Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan UGS ASS
UAU GGA maka antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ASG
UGG AUA SSU.
c. Ribosom RNA (RNAr)
Fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. Ribosom RNA terdiri dari
2 sub unit, yaitu: sub unit kecil yang berperan dalam mengikat RNA
duta serta sub unit besar yang berperan untuk mengikat RNA transfer yang
sesuai.

6. Peran DNA dan RNA dalam Sintesis Protein


Sintesis protein merupakan suatu proses yang komplek, termasuk di dalamnya
penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Sintesis protein
melibatkan DNA, RNA, ribosom, asam amino, dan enzim. (Slamet Santosa,
2004: 134). Sintesis protein membutuhkan bahan dasar asam amino,
dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom. Tahap-tahap sintesis protein
dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Transkripsi
1) Berlangsung dalam inti sel.
2) Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA
polymerase.
3) Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita
template atau sense (kodogen) dan pita DNA yang tidak
mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
4) Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa
nitrogennya komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita
cetakan DNA.
5) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA
pencetak segera meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat
sintesis protein dalam sitoplasma. Pita RNA menempatkan diri pada
leher ribosom.
6) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap untuk berperan dalam proses
sintesis protein berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam
amino yang mengandung ATP.
b. Translasi
1) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa
nitrogen pada antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen
pada kodon RNAd. Misalnya AUG pada kodon RNAd berpasangan
dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga asam amino diikat oleh
RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino
merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada pada RNAd.
2) Ribosom dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
3) Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
4) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali
ke sitoplasma untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama.
RNAt berikutnya datang untuk berpasangan dengan kodon RNAd
berikutnya.
5) Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai
terbentuk polipeptida tertentu yang terdiri dari asam amino dengan
urutan basa nitrogen tertentu
7. Kode genetic
Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai
lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-
macam asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara
pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan
asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung
pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG
yang mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon
permulaan (kode ‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida
apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA
(pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino
apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi
dengan double helix asam amino) disebut kodon terminasi/ kodon nonsense
(kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama
berlaku untuk semua jenis makhluk hidup. Dengan adanya kodon permulaan
dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan  basa berfungsi sebagai
kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di
antara kodon permulaan dan kodon terminasi.
8. Perbedaan DNA dan RNA
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki
perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Suryo, 1992):
a) Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA
berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun
demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double
namun tidak terpilih sebagai spiral.
b) Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan
DNA yaitu:
1. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
2. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi
urasil.
c) Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung
dari macamnya:
1. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah
satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
2. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di
sitoplasma.
3. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
d) Fungsi
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan
fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
1. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan
transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
2. RNA t, mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di
ribosom.
3. RNA r, sebagai tempat pembentukan protein.
C. Reproduksi Materi Genetik
a. Transkripsi 
Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat
genetik yang nantinya muncul sebagai fenotip. RNA: selalu “single stranded” .
Pada proses transkripsi hanya 1 untai DNA yang disalin DNA  ®  RNA.
Sintesis RNA : 5’  ®  3’.
1.  Inisiasi Transkripsi 
Pembentukan kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks
promoter terbuka. Penggabungan beberapa nukleotida awal (sekitar 10
nukeotida). Perubahan konformasi RNA polimerase karena subunit/faktor
σ dilepaskan dari kompleks holoenzim.
Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai
mekanisme pada prokariot 
Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor
transkripsi dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter 
Berbeda dg prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara
langsung pada DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan
protein-protein lain, yg disebut faktor transkripsi (transcription factor =
TF) .
TF dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yg khusus untuk suatu gen
n TF umum dlm mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah
TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE, TFIIF, TFIIH, TFIIJ
2. Produk Transkripsi 
mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA’ yang pada
proses translasi akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. tRNA (transfer RNA) :
berperanan membawa asam amino spesifik yang akan digabung pada
proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan
untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein . 
3. Faktor transkripsi 
- Diperlukan untuk sintesis semua mRNA 
- Mengenali urutan promoter basal spesifik 
- Menentukan situs inisiasi transkripsi 
- Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut 
- Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal
membentuk Kompleks inisiasi Transkripsi 
- Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir
secara serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi
sudah dpt dimulai 
- Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan
translasi berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom) 
- Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi,
yg disebut sebagai fase pasca-transkripsi 
- Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA
(RNA-splicing); 2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada
ujung 3’mRNA); 3). Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA
dan 4). Penyuntingan mRNA 
b. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam
urutan asam amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada
transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Semua tahapan ini
memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA, tRNA, dan ribosom
selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin
triphosphat), suatu molekul yang mirip dengan ATP.
1. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah
tRNA yang memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub
unit ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh
ribosom, kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika
mRNA masuk ke ribosom, ribosom “membaca” kodon yang masuk.
Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa hingga selesai
seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon
biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal
sebagai polisom membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya
adalah “mRNA” dan daging adalah “ribosomnya”. Dengan demikian,
proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara berurutan. Ketika
kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah
ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik
antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub
unit ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA
ribosomal.

2. Elongasi
Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan
satu per satu pada asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser
agar mRNA lebih masuk, guna membaca kodon II. Misalnya kodon II
UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti kodon AGU sambil
membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama
kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.
Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG,
segera diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino
glisin. tRNA tersebut masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan
dengan dipeptida yang telah terbentuk sehingga membentuk tripeptida.
Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu berlangsung di
dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna
dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino
yang tepat. Molekul mRNA yang telah melepaskan asam amino akan
kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam
amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai
enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang
menggabungkan polipeptida yang memanjang ke asam amino yang baru
tiba.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon
stop mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan
UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam amino melainkan bertindak
sinyal untuk menghentikan translasi. Polipeptida yang dibentuk kemudian
“diproses” menjadi protein.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Genetika adalah
ilmu yang mempelajari sifat keturunan (pewarisan sifat) dari orang tua atau induknya
kepada keturunannya. Genetika dapat disebut juga sebagai ilmu gen dan segala
aspeknya.
DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan
tempat penyimpanan informasi genetik.
RNA   (   ribonucleic   acid   )   atau   asam   ribonukleat   
yang  berfungsi  sebagai  penyimpan  dan  penyalur  informasi genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA.
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi,
elongasi, dan terminasi.
B. Saran
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di
masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahman. 2013. Genetika.  http://fathurrahmankidbuu.blogspot.com. Di unduh tanggal


21 September 2014.
Nelly Wedya. 2010. Pengenalan Materi Genetika. http://nellywedya.wordpress.com. Di
unduh tanggal 21 September 2014.
Wikipedia. 15 Juli 2014. Genetika. http://id.wikipedia.org. Di unduh tanggal 21 September
2014.
Anonymus, 2009 “Mitosis”, http://nafisabio2008.wordpress.com/2009/12/29/mitosis/, Senin
25 Maret 2013, 16:20
Anonimus,2012 “ Replikasi
DNA ”, http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Paramita%20Cahyaningrum
%20Kuswandi,%20M.Sc/7a.%20REPLIKASI%20DNA.pdf, Senin 25 Maret 2013, 16:15
Anonimus, 2012 “ Sintesis Protein Replikasi DNA Transkripsi Kode
Genetik ”,  http://perpustakaan.or.id/2012/10/16/sintesis-protein-replikasi-dna-transkripsi-
kode-genetik/, Senin 25 Maret 2013, 16:17s

© MATERI GENETIK (MAKALAH BIOLOGI) - Melji Salwanis


Source: http://meljisalwanis.blogspot.com/2015/12/materi-genetik-makalah-biologi.html

Anda mungkin juga menyukai