Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah/paper dengan judul “Materi Genetika” .
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dan
kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami yaitu Ibu
Sulistiyawati, S.Pd.I., M.Si. Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas biologi dasar agar dapat menjadi rujukan dalam mempelajari genetika .
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, waktu dan tenaga yang dimiliki
kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca guna perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
berguna dan dapat bermanfaat khususnya bagi diri kami dan bagi para pembaca pada
umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika adalah sebuah cabang ilmu biologi yang terfokus dalam bidang pewarisan sifat
pada organisme makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) maupun suborganisme
makhluk hidup (virus dan prion). Sederhananya, genetika merupakan ilmu yang mempelajari
tentang gen dengan segala aspek yang terkait dengannya. Sebenarnya secara tidak sadar
manusia telah menerapkan prinsip-prinsip genetika dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Genetika secara resmi dikenal ketika Gregor Johann Mendel melakukan percobaan terhadap
kacang ercis hingga menghasilkan sebuah buku Proceedings of the Brunn Society for Natural
History yang diterbitkan pada tahun 1866.
Setiap organisme yang hidup terdapat materi genetika. Asam Nukleat adalah salat satu
makromolekul yang memegang peran dalam organisme karena di dalamnya tersimpan
informasi genetik. Terdapat dua macam asam nukleat, yaitu asam deaksiribonukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat merupakan materi genetic dan juga termasuk
dalam senyawa organik serta menjadi bahan penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini
diisolasi dari inti sel. Asam nukleat ditemukan pada semua sel makhluk hidup serta pada
virus.
DNA adalah polimer asam nukleat yang tersusun secara sistematis dan merupakan
pembawa informasi genetic yang diturunkan kepada jasad keturunannya. Informasi genetic
disusun dalam bentuk kodon yang berupa tiga pasang nukleotida dan menentukan bentuk,
struktur, maupun fisiologi suatu jasad. Secara struktural, DNA merupakan polimer
nukleotida, diama untuk setiap nukleotida tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa.
Polimer tersebut membentuk struktur double helix dimana kedua helix disatukan oleh ikatan
hydrogen yang terjadi antara basa-basa yang ada. Ada empat macam basa yang terdapat
didalam DNA yaitu adenin, sitosin, guanin, dan timin. Adenin akan membentuk 2 ikatan
hidrogen dengan timin, sedangkan guanin akan membentuk 3 ikatan hidrogen dengan sitosin.
Kombinasi jumlah dan susunan yang terjadi antara ikatan-ikatan basa ini memungkinkan
setiap organisme memiliki cetak biru genetic yang spesifik (khas) yang membedakannya dari
cetak biru milik organisme lainnya.
RNA adalah senyawa yang dapat ditemukan di dalam makhluk hidup, baik pada sel
hewan, tumbuhan, maupun virus. Perbedaan RNA dengan DNA yang paling mendasar adalah
bahwa gula yang menyusun gula ribosa dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA. Pada
umumnya, RNA terletak didalam inti sel, sitoplasma, dan ribosa. Bentuk normal RNA adalah
rantai tunggal yang memiliki 3 jenis yaitu, ARN duta, ARN transport, dan ARN. Jumlahnya
dapat berubah tergantung aktivitas sintesis protein.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian genetika?
2. Apa pengertian asam nukleat?
3. Bagaimana struktur DNA dan RNA?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakekat genetika.
2. Untuk mengetahui definisi dari asam nukleat.
3. Untuk mengetahui bagaimana struktur DNA dan RNA.

D. Manfaat Penulisan Makalah


1. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi para mahasiswa yang sedang
membutukan materi genetika.
2. Diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi semua orang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetika
Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan") merupakan cabang
biologi yang penting saat ini. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut
pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub organisme (seperti virus dan
prion). Ada pula yang dengan singkat mengatakan, genetika adalah ilmu tentang gen.
Genetika adalah ilmu tentang hereditas atau variasi yang terkait denganya. Sedangkan
hereditas sendiri adalah perpindahan sifat dari satu generasi ke generasi selajutnya. Jadi dapat
disimpulkan jika genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati
dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut
mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan
singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat ( Saefudin,
2007).
Peletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir
abad ke-19 oleh Gregor Johan Mendel. Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika'
setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo
de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak padatahun 1900.
Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada
tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti
sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan
bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan
Mendel' Hukum pewarisan Mendel adalah hukum yang mengatur pewarisan sifat secara
genetik dari satu organisme kepada keturunannya. Hukum tersebut terdiri dari dua bagian :
a. Hukum Pertama Mendel (hukum pemisahan atau segregation) Isi dari hukum segregasi :
Pada waktu berlangsung pembentukan gamet, setiap pasang gen akan disegregasi ke
dalam masing-masing gamet yang terbentuk.
b. Hukum Kedua Mendel (hukum berpasangan secara bebas atau independent assortment)
Isi dari hukum pasangan bebas : Segregasi suatu pasangan gen tidak bergantung kepada
segregasi pasangan gen lainnya, sehingga di dalam gamet-gamet yang terbentuk akan
terjadi pemilihan kombinasi gen-gen secara bebas (Cahyono 2011).
Perkembangan penelitian genetika molekuler terjadi demikian pesatnya. Jika ilmu
pengetahuan pada umumnya mengalami perkembangan dua kali lipat (doubling time) dalam
satu dasawarsa, maka hal itu pada genetika molekuler hanyalah dua tahun! Bahkan,
perkembangan yang lebih revolusioner dapat disaksikan semenjak tahun 1970- an, yaitu pada
saat dikenalnya teknologi manipulasi molekul DNA atau teknologi DNA rekombinan atau
dengan istilah yang lebih populer disebut sebagai rekayasa genetika (nn, 2007).
B. Pengertian Asam Nukleat
Asam nukleat adalah makromolekul kompleks yang tersusun atas rantai nukleotida yang
menyimpan informasi genetik dari suatu makhluk hidup (Albertset al., 2014). Adapun
pengertian asam nukleat yang lain, asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul
tinggi dengan unit monomernya mononukleotida.
Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk menyimpan dan
mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis
protein yang khas bagi masing masing sel Asam nukleat, jika unit-unit pembangunnya
deoksiribonukleotida. disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit
ribonukleotida disebut asam ribonukleotida (RNA).
Asam Nukleat juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida.
Bila nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic
acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung
deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pembentukan inti sel. Dalam asam nukleat
terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA maupun
DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu stosin dan urasil, dalam
DNA pirimidin selalu stosin dan timin.

2. Struktur DNA

Ada beberapa struktur DNA yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Struktur Primer

DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu basa nitrogen
berupa senyawa primidin atau purin. satu molekul fosfat dan satu gula pentosa berupa 2’-deoksi-D-
ribosa dalam bentuk furanosa. Penulisan urutan basa dimulai dari kiri yaitu ujung 5’ bebas (tidak
terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan gugus 3’ hidroksil bebas atau dengan arah 5’ → 3’

2. Struktur Sekunder

komposisi basa penyusun adalah salah satu sifat biokimia DNA yang menentukan fungsinya sebagai
pembawa informasi genetik. Pada tahun 1949-1953, Edwin Chargaff menggunakan metode
kromatografi untuk pemisahan dan analisis kuantitatif keempat basa DNA, yang diisolasi dari
berbagai organisme. Kesimpulan yang diambil dari data yang terkumpul adalah sebagai berikut :

a. Komposisi basa DNA bervariasi antara spesies yang satu dengan spesies yang lain.
b. Sampel DNA yang diisolasi dari berbagai jaringan pada spesies yang sama mempunyai
komposisi basa yang sama.

c. Komposisi DNA pada suatu spesies tidak berubah oleh perubahan usia, keadaan nutrisi
maupun perubahan lingkungan.

d. Hampir semua DNA yang diteliti mempunyai jumlah residu adenin yang sama dengan jumlah
residu timin (A=T), dan jumlah residu guanin yang sama dengan jumlah residu sitosin (G=C) maka
A+G = C+T, yang disebut aturan Charrgaff.

e. DNA yang diekstraksi dari spesies-spesies dengan hubungan kekerabatan yang


dekat mempunyai komposisi basa yang hampir sama.

Pada tahun 1953, James D. Watson dan Francis H.C. Crick berhasil menguraikan struktur sekunder
DNA yang berbentuk heliks ganda melalui analisis pola difraksi sinar X dan membangun model
strukturnya (Darnell, et al. dalam T. Milanda, 1992). Heliks ganda tersebut tersusun dari dua untai
polinukleotida secara antiparalel (arah 5’→3’ saling berlawanan), berputar ke kanan dan melingkari
suatu sumbu. Unit gula fosfat berada di luar molekul DNA dengan basa-basa komplementer yang
berpasangan di dalam molekul. Ikatan hidrogen di antara pasangan basa memegangi kedua untai
heliks ganda tersebut (Willbraham and Matta dalam T. Milanda, 1992). Kedua untai melingkar
sedemikian rupa sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan kembali bila putaran masing-masing
untai dibuka.

Gambar 1. Struktur DNA

Keterangan : a. Struktur primer DNA

b. Struktur sekunder DNA

Jarak di antara kedua untai hanya memungkinkan pemasangan basa purin (lebih besar) dengan basa
pirimidin (lebih kecil). Adenin berpasangan dengan timin membentuk dua ikatan hidrogen
sedangkan guanin berpasangan dengan sitosin membentuk tiga ikatan hidrogen. Dua ikatan
glikosidik yang mengikat pasangan basa pada cincin gula, tidak persis berhadapan. Akibatnya, jarak
antara unit-unit gula fosfat yang berhadapan sepanjang heliks ganda tidak sama dan membentuk
celah antara yang berbeda, yaitu celah mayor dan celah minor (Marks, et al., 1996 ; Robert K.
Murray, et al., 2000).
3. Struktur Tersier

Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar. Konformasi ini terjadi
karena kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup yang tidak berujung. Molekul DNA
lingkar tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil,
selain itu DNA dapat berbentuk molekul linier dengan ujung-ujung rantai yang bebas.

Gambar 2. Struktur Tersier DNA

Keterangan : a. Konformasi DNA sirkular

b. Konformasi DNA linear

Anda mungkin juga menyukai