Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI

SUBTANSI MATERI GENETIK

DI

OLEH :

KELOMPIK V

 NURFAJRIANI
 NURWALIDA
 NURUL ANNISYA
 NUR QURANIL AINUN
 NURUL ANNISA
 MUHAEMINA

MA MA’ARIF LASEPANG
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rahmat-Nya,
sehingga penulis beserta teman-teman dapat menyelesaikan makalah tentang “SUBTANSI
MATERI GENETIK”.

Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam


hal menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang Subtansi Genetik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kelompok yang telah


mendukung dan menjalin kerjasama yang baik sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari makalah  ini terdapat banyak kekurangan, maka penulis


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bantaeng, September 2022

Penulis
PEMBAHASAN
A. Pengertian Genetika
Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan. Keturunan adalah proses
biologis dimana orangtua atau induk mewariskan gen kepada anaknya atau
keturunannya.  Istilah Genetika (kata serapan dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi
dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani: genno yang berarti
"melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat
pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat juga
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika"
diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran/ kontribusi yang amat penting.
DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup,
terkeskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat
diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs).
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The
Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun
individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam
bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu
fenotipe dari organisme yang ada.
Dalam biologi, ilmu genetika mempelajari gen, pewarisan sifat, dan keanekaragaman
organisme hidup. Genetika dapat diaplikasikan ke berbagai studi tentang kehidupan seperti
bacteria, plantae, animalia, dan manusia. Sejak dulu, telah ada berbagai observasi untuk
mengembangkan varietas dari suatu tumbuhan dan hewan. Ilmu genetika modern dimulai
oleh Gregor Mendel pada pertengahan abad ke-19. Genetika berusaha menjelaskan material
pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi itu diekspresikan
(ekspresi genetik), dan bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu
lain (pewarisan genetik).

B. DNA dan RNA


Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-
unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat (DNA)
dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA).
DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit
mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi
3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya (Harpet, 1980).
Dua tipe utama asam nukleat adalah DNA dan RNA. DNA terutama ditemui dalam inti
sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi
dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam
sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe
RNA, yaitu messenger RNA (mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis
dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden,
1990).
a. Struktur DNA
Asam deoksiribonukleat atau disingkat DNA merupakan persenyawaan kimia yang
paling penting pada makhluk hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya
atau dari makhluk hidup  dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
(Suryo, 2004:57).
DNA merupakan suatu polimer nukleotida ganda yang berpilin  (double heliks). Setiap
nukleotida terdiri dari 1 gugus phospat, 1 basa nitrogen, dan 1 gula pentosa. Gula pentosa
yang menyusun DNA terdiri dari gula deoksiribosa yang kekurangan satu molekul
oksigen. Basa nitrogen yang menyusun DNA terdiri dari purin dan pirimidin. Purin terdiri
dari adenin dan guanin, sedangkan pirimidin terdiri dari sitosin dan timin.
Nukleotida merupakan ikatan antara basa nitrogen dengan gula pentosa. Menurut Watson
dan Crick, susunan DNA adalah:
1) Setiap DNA terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang berpilin (double heliks).
2) Setiap nukleotida terletak pada bidang datar yang tegak lurus seakan-akan membentuk
anak tangga, sedangkan phospat membentuk ibu tangganya.
3) Antara 2 rantai polinukleotida dihubungkan oleh ikatan hidrogen pada masing-masing
pasangan basa nitrogennya.
4) Basa purin selalu berkaitan dengan basa pirimidin, dengan pasangan yang selalu tetap.
Adenin (A) dari kelompok purin selalu berpasangan dengan Timin (T) dari kelompok
pirimidin, sedangkan Guanin (G) selalu berpasangan dengan Sitosin (S) dari kelompok
pirimidin.
b. Replikasi DNA
Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia pada satu sel
terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi secara akurat (persis tidak
boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi vertikal (dari sel induk ke sel anak supaya
informasi genetik yang diturunkan sama dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase
S (pada mamalia), Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan ada 3 teori yang menyatakan cara duplikasi DNA:
1) Teori konservatif
DNA induk tidak mengalami perubahan apapun, lalu urutan basabasa nitrogennya disalin
sehingga terbentuk dua rantai DNA yang sama persis.
2) Teori dispersif
DNA induk terpotong-potong, kemudian potongan-potongan tersebut merangkai diri menjadi
dua buah DNA baru yang mempunyai urutan basa-basa nitrogen sama persis seperti urutan
basa nitrogen semula.
3) Teori semikonservatif
Pada saat akan mengadakan replikasi kedua, rantai polinukleotida akan memisahkan diri
sehingga basa-basa nitrogen tidak berpasangan. Nukleotida bebas mengandung basa nitrogen
yang bersesuaian akan menempatkan diri berpasangan dengan basa nitrogen dari kedua rantai
DNA induk, sehingga terbentuk dua buah DNA yang sama persis.
c. Fungsi DNA
1) Menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya, karena DNA mampu
melakukan proses replikasi.
2) Tempat sintesis semua kode jenis asam amino dalam sel.
3) Sebagai pengatur seluruh metabolisme sintesis protein sel.
d. Struktur RNA
RNA merupakan polinukleotida, namun ukurannya jauh lebih pendek dari polinukleotida
penyusun DNA. RNA hanya terdiri dari satu rantai. Gula pentosa yang menyusun RNA
adalah gula ribosa. RNA dibentuk oleh DNA di dalam inti sel. Basa nitrogen yang menyusun
RNA adalah Purin terdiri dari adenin (A) dan guanin (G) serta Pirimidin terdiri dari sitosin
(C) dan urasil (U).
e. Macam-Macam RNA
1) RNA duta (messenger RNA)
Fungsinya membawa informasi DNA dari inti sel ke ribosom. Pesanpesan ini berupa triplet
basa yang ada pada RNA duta yang disebut kodon. Kodon pada RNA duta merupakan
komplemen dari kodogen, yaitu  urutan basa-basa nitrogen pada DNA yang dipakai sebagai
pola cetakan. Peristiwa pembentukan RNA duta oleh DNA di dalam inti sel, disebut
transkripsi.
Contoh:
- Kodogen (DNA) = ASG TGG ATA SST
- Kodon (triplet basa RNA d) = UGS ASS UAU GGA
2) RNA transfer (RNA pemindah)
Fungsinya mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom. Peran
RNA transfer ini dikenal dengan nama translasi (penerjemahan). Urutan basa nitrogen pada
RNA transfer disebut antikodon. Bentuk RNA transfer seperti daun semanggi dengan 4 ujung
yang penting, yaitu:
- Ujung pengenal kodon yang berupa triplet basa yang disebut antikodon.
- Ujung perangkai asam amino yang berfungsi mengikat asam amino.
- Ujung pengenal enzim yang membantu mengikat asam amino.
- Ujung pengenal ribosom.
Contoh: Apabila kodon dalam RNA duta mempunyai urutan UGS ASS UAU GGA maka
antikodon yang sesuai pada RNA transfer adalah ASG UGG AUA SSU.
3) Ribosom RNA (RNAr)
Fungsinya sebagai tempat pembentukan protein. Ribosom RNA terdiri dari 2 sub unit,
yaitu: sub unit kecil yang berperan dalam mengikat RNA duta serta sub unit besar yang
berperan untuk mengikat RNA transfer yang sesuai.
f. Peran DNA dan RNA dalam Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan suatu proses yang komplek, termasuk di dalamnya
penerjemahan kode-kode pada RNA menjadi polipeptida. Sintesis protein melibatkan DNA,
RNA, ribosom, asam amino, dan enzim. (Slamet Santosa, 2004: 134). Sintesis protein
membutuhkan bahan dasar asam amino, dan berlangsung di dalam inti sel dan ribosom.
Tahap-tahap sintesis protein dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Transkripsi
a) Berlangsung dalam inti sel.
b) Dimulai dengan membukanya pita "Double Helix" oleh enzim DNA polymerase.
c) Pita DNA yang berfungsi sebagai pencetakan RNA disebut pita template atau sense
(kodogen) dan pita DNA yang tidak mencetakan RNA disebut dengan pita antisense.
d) Pita RNA dibentuk sepanjang pita DNA pencetak dengan urutan basa nitrogennya
komplementer dengan basa nitrogen yang ada pada pita cetakan DNA.
e) Pita RNA yang telah selesai menerima pesan genetik dari pita DNA pencetak segera
meninggalkan inti nukleus menuju ke ribosom, tempat sintesis protein dalam sitoplasma.
Pita RNA menempatkan diri pada leher ribosom.
f) RNA yang ada dalam sitoplasma bersiap untuk berperan dalam proses sintesis protein
berikutnya. Setiap satu RNA ini, mengikat satu asam amino yang mengandung ATP.
2) Translasi
a) RNAd dan RNAt setelah sampai di ribosom selanjutnya tiga basa nitrogen pada
antikodon RNAt berpasangan dengan tiga basa nitrogen pada kodon RNAd. Misalnya
AUG pada kodon RNAd berpasangan dengan UAC pada antikodon RNAt, sehingga
asam amino diikat oleh RNAt adalah metionin. Dengan demikian nama asam amino
merupakan terjemahan dari basa-basa nitrogen yang ada pada RNAd.
b) Ribosom dengan RNAd bergerak satu dengan yang lainnya.
c) Sebuah asam amino ditambahkan pada protein yang dibentuk.
d) Asam amino yang pertama (metionin) segera lepas dari RNAt kembali ke sitoplasma
untuk mengulang fungsinya dengan cara yang sama. RNAt berikutnya datang untuk
berpasangan dengan kodon RNAd berikutnya.
e) Proses keseluruhan ini berkesinambungan sampai terbentuk polipeptida tertentu yang
terdiri dari asam amino dengan urutan basa nitrogen tertentu.
g. Kode Genetik
Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa
nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam
tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA
atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul
protein tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida.
Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang
mengkode asam amino metionin, karenanya disebut sebagai kodon permulaan (kode
‘start’). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat kodon UAA,
UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan
UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak dapat
bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut kodon terminasi/ kodon nonsense
(kode ‘stop’). Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk
semua jenis makhluk hidup. Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti
tidak semua urutan  basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah
urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi.
Tabel. Kode genetik

h. Perbedaan DNA dan RNA


Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan
DNA, antara lain yaitu (Suryo, 1992):

1) Ukuran dan bentuk


Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix,
sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman,
RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.
2) Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a) Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b) Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.
3) Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya:
a) RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA
yang berlangsung didalam nukleus.
b) RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c) RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.
4) Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA
tergantung dari macamnya, yaitu:
a) RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi,
berlangsung didalam inti sel.
b) RNA t, mengenali kodon dan menerjemahkan menjadi asam amino di ribosom.
c) RNA r, sebagai tempat pembentukan protein.

C. Reproduksi Materi Genetik


a. Transkripsi 
Transkripsi : proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi
molekul RNA. Merupakan proses yan mengawali ekspresi sifat-sifat genetik yang nantinya
muncul sebagai fenotip. RNA: selalu “single stranded” . Pada proses transkripsi hanya 1 untai
DNA yang disalin DNA    RNA. Sintesis RNA : 5’   3’
Pembentukan kompleks promoter tertutup. Pembentukan kompleks promoter terbuka.
Penggabungan beberapa nukleotida awal (sekitar 10 nukeotida). Perubahan konformasi RNA
polimerase karena subunit/faktor σ dilepaskan dari kompleks holoenzim.
 Mekanisme transkripsi pada eukariot pada dasarnya menyerupai mekanisme pada
prokariot 
 Proses transkripsi diawali (diinisiasi) oleh proses penempelan faktor-faktor transkripsi
dan kompleks enzim RNA polimerase pd daerah promoter 
 Berbeda dg prokariot, RNA polimerase eukariot tidak menempel secara langsung pada
DNA di daerah promoter, melainkan melalui perantaraan protein-protein lain, yg
disebut faktor transkripsi (transcription factor = TF) .
 TF dibedakan 2, yaitu : 1) TF umum dan 2) TF yg khusus untuk suatu gen n TF umum
dlm mengarahkan RNA polimerase II ke promoter adalah TFIIA, TFIIB, TFIID, TFIIE,
TFIIF, TFIIH, TFIIJ
1. Produk Transkripsi 
mRNA (messenger RNA) : salinan kode genetik pada DNA’ yang pada proses translasi
akan diterjemahkan menjadi urutan asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau
protein tertentu. tRNA (transfer RNA) : berperanan membawa asam amino spesifik yang
akan digabung pada proses translasi (sintesis protein). rRNA (ribosomal RNA) : digunakan
untuk menyusun ribosom sebagai tempat sintesis protein . 
2. Faktor transkripsi 
 Diperlukan untuk sintesis semua mRNA 
 Mengenali urutan promoter basal spesifik 
 Menentukan situs inisiasi transkripsi 
 Menginstruksikan RNA polimerase II ke tempat tersebut 
 Bersama-sama dengan RNA polimerase dan promoter basal membentuk
Kompleks inisiasi Transkripsi 
 Pada prokariot, proses transkripsi dan translasi berlangsung hampir secara
serentak, artinya sebelum transkripsi selesai dilakukan, translasi sudah dpt
dimulai 
 Pada eukariot, transkripsi berlangsung di dlm nukleus , sedangkan translasi
berlangsung di dlm sitoplasma (ribosom) 
 Dengan demikian, ada jeda waktu antara transkripsi dengan translasi, yg disebut
sebagai fase pasca-transkripsi 
 Pd fase ini, terjadi proses : 1). Pemotongan dan penyambungan RNA (RNA-
splicing); 2). Poliadenilasi (penambahan gugus poli-A pada ujung 3’mRNA); 3).
Penambahan tudung (cap) pada ujung 5’ mRNA dan 4). Penyuntingan mRNA 
b. Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi,
dan terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang membantu mRNA,
tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi dan elongasi rantai polipeptida juga
membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu
molekul yang mirip dengan ATP.

3. Inisiasi
Tahap inisiasi terjadi karena adanya tiga komponen yaitu mRNA, sebuah tRNA yang
memuat asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom.
mRNA yang keluar dari nukleus menuju sitoplasma didatangi oleh ribosom,
kemudian mRNA masuk ke dalam “celah” ribosom. Ketika mRNA masuk ke ribosom,
ribosom “membaca” kodon yang masuk. Pembacaan dilakukan untuk setiap 3 urutan basa
hingga selesai seluruhnya. Sebagai catatan ribosom yang datang untuk mebaca kodon
biasanya tidak hanya satu, melainkan beberapa ribosom yang dikenal sebagai polisom
membentuk rangkaian mirip tusuk satu, di mana tusuknya adalah “mRNA” dan daging adalah
“ribosomnya”. Dengan demikian, proses pembacaan kodon dapat berlangsung secara
berurutan. Ketika kodon I terbaca ribosom (misal kodonnya AUG), tRNA yang membawa
antikodon UAC dan asam amino metionin datang. tRNA masuk ke celah ribosom.
Ribosom di sini berfungsi untuk memudahkan perlekatan yang spesifik antara
antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit ribosom dibangun
oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA ribosomal.

4. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino-asam amino ditambahkan satu per satu pada
asam amino pertama (metionin). Ribosom terus bergeser agar mRNA lebih masuk, guna
membaca kodon II. Misalnya kodon II UCA, yang segera diterjemahkan oleh tRNA berarti
kodon AGU sambil membawa asam amino serine. Di dalam ribosom, metionin yang pertama
kali masuk dirangkaikan dengan serine membentuk dipeptida.

Ribosom terus bergeser, membaca kodon III. Misalkan kodon III GAG, segera
diterjemahkan oleh antikodon CUC sambil membawa asam amino glisin. tRNA tersebut
masuk ke ribosom. Asam amino glisin dirangkaikan dengan dipeptida yang telah terbentuk
sehingga membentuk tripeptida. Demikian seterusnya proses pembacaan kode genetika itu
berlangsung di dalam ribobom, yang diterjemahkan ke dalam bentuk asam amino guna
dirangkai menjadi polipeptida.
Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen dengan antikodon molekul
tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang tepat. Molekul mRNA yang telah
melepaskan asam amino akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali
pengangkutan asam amino. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai
enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida
yang memanjang ke asam amino yang baru tiba.

3.Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop
mencapai ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sinyal untuk menghentikan translasi.
Polipeptida yang dibentuk kemudian “diproses” menjadi protein.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Genetika adalah ilmu
yang mempelajari sifat keturunan (pewarisan sifat) dari orang tua atau induknya kepada
keturunannya. Genetika dapat disebut juga sebagai ilmu gen dan segala aspeknya.

DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik.
RNA   (   ribonucleic   acid   )   atau   asam   ribonukleat   merupakan makromolekul yang
berfungsi sebagai  penyimpan  dan  penyalur  informasi genetik.
Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetik yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA.
Translasi adalah proses penerjemahan kode genetik oleh tRNA ke dalam urutan asam amino.
Translasi menjadi tiga tahap (sama seperti pada transkripsi) yaitu inisiasi, elongasi, dan
terminasi.
B. Saran
Penyusun menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai