DOSEN PEMBIMBING
NAMA : DODI
NIM : R011191119
UNIVERSITAS HASANUDDIN
F-KEP/ILMU KEPERAWATAN
TA 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.......................................................................... 13
3,2 SARAN.......................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya
dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu
dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis
molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein
dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990)
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa
rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi
tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Secara kimia DNA mengandung
karakteristik/sifat sebagai berikut:
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin(A).
7
Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit deoksiribosa
manapun. Namun demikian, setiap fosfat masih memiliki satu proton asam
yang biasanya terionisasi pada tingkat keasaman 7, menghasilkan oksigen
bermuatan negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan bersifat asam; dengan
demikian di namai asam nukleat. Penjelasan lengkap mengenai molekul
DNA tertentu, yang mengandung ribuan bahkan jutaan unit nukleotida,
harus mencantumkan urutan tepat dari basa heterosiklik (A, C, G, dan T) di
sepanjang rantai (Kimia Organik, 2003: 563).
8
kelenturan bagaimana molekul DNA mampu mengenali dan berinteraksi
dengan komponen sel lainnya untuk melaksanakan fungsinya (Kimia
Organik, 2003: 567).
3.Replikasi DNA
proses replikasi DNA dalam suatu sel yang khas dimulai dengan
terurainya (unwinding;Jawa; udar) untaian-rangkap yang dikatalis oleh
ensim. sementara untaian rangkap itu terurai, nukleotida baru (dalam hal ini
trifosfat) terpasangberjajar sepanjang tiap untaian. nukleotida-nukleotida itu
digabungkan, satu persatu, dengan suatu cara yang paling melengkapi secara
tepat. timina bersebrangan dengan adenina dan sitosina bersebrangan
dengan guanina.
9
2.2 Struktur RNA
10
Asam Ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-
molekul ribonukleutida. Asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan
antara atom C nomor 3 dan atom C nomor 5 pada molekul ribose dengan
perantaraan gugus fosfat (Poedjiati, 2006: 138).
11
2.3 Perbedaan Struktur DNA dan RNA
1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma,
ribosom
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA
adalah deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA
bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat
sehingga mempunyai rantai ganda
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti
DNA, tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA
mengandung urasil. Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda
dengan bagian basa pirimidin DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan
sitosin, demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan
urasil.
12
Secara struktural RNA berbeda dari DNA yang terdiri dari ribosa
sebagai gula pentosa dan Urasil sebagai kelompok pirimidin. RNA
bukan heliks ganda, tetapi DNA membentuk struktur heliks yang
sama dengan pasangan basa. Sama seperti dalam DNA, basa adalah
hidrogen terikat pada RNA di daerah heliks ini. RNA hadir sebagai
heliks tunggal di sebagian besar wilayah.
Gula pentosa pada RNA adalah ribosa dan DNA itu adalah
deoksiribosa. Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada
karbon 5′ dari gula ribosa.
Dalam RNA, Timin digantikan oleh Urasil yang berikatan dengan
Adenin membentuk struktur heliks.
Secara struktural, DNA adalah sebuah molekul yang lebih kompak
yang memiliki ketinggian tertentu, lebar, dan dimensi alur besar dan
kecil.
Secara fungsional DNA bertindak sebagai materi genetik yang
diwariskan kepada generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme
pembawa informasi yang dilalui tubuh untuk memproduksi protein
yang berfungsi secara penuh.
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu
makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya
melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen
terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-
masing gen dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri
sifat yang sama atau berbeda, misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai
pendek.
Fungsi
13
1. Pengatur metabolism tubuh, pertumbuhan dan perkembangan
organism
2. Penyampai informasi genetic dari induk kepada keturunannya
[dari generasi ke generasi berikutnya] .
14
dengan diameter antara 0,2–20 mikron. Bentuk kromosom pada setiap fase
pertumbuhan dalam pembelahan mitosis senantiasa berubah-ubah.
Pewarisan Sifat
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis mengetahui masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu penulis berharap kepada Dosen mata kuliah dan
semua pihalk yang membaca makalah ini dapat memberikan
saran,masukan, dan kritiknya agar supaya makalah ini dapat dimenerti
dengan baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Quipper.com/id/blog/maple/biologi/materi-genetik-pengertian-gen-dan-alel/
(diaskses tanggal 21 Agustus 2019 pukul 22.15)
Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid. 2.Jakarta
:Erlangga.
17