Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Perbedaan DNA,RNA,Gen,Kromosom,dan Sifat Pewarisan”

DOSEN PEMBIMBING

Dr.KADEK AYU ERIKA S.Kep,.Ns,.M.Kes

NAMA : DODI

NIM : R011191119

UNIVERSITAS HASANUDDIN

F-KEP/ILMU KEPERAWATAN

TA 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur alhamdullilah, saya panjatkan kepada hadirat Allah


SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat karunia dan hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikansebagai salah satu tugas matakuliah
Ilmu Dasar Keperawatan,Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.

Shalawat serta salam semoga terlimpah curah kepada Rasul kita


Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pencerahan kepada kita.
Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan serta
dukungan dari semua pihak baik orang di sekitar saya ataupun teman
sahabat saya sehingga makalah ini dapat terselesai dengan baik. Tentunya
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Karena
keterbatasan saya, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka saran
dan kritik sangat saya dibutuhkan demi penyempurnaan makalah ini..

Makassar 26 Agustus 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG..................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................2

1.3 TUJUAN MAKALAH.................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................3

2.1 STRUKTUR DNA.........................................................................3

2.2 STRUKTUR RNA.........................................................................7

2.3 PERBEDAAN STRUKTUR DNA DAN RNA............................9

2.4 GEN DAN FUNGSINYA...........................................................10

2.5 KROMOSOM DAN FUNGSINYA............................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................13

3.1 KESIMPULAN.......................................................................... 13

3,2 SARAN.......................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Awal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang


mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, ia memilih sel yang terdapat pada
nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam
asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang. masih terikat pada
sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel
diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam.
kemudian zat ini dinamakan ”nuclein” sekarang dikenal dengan nama
nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah
satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.

Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid )


atau asam deoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam
ribonukleat. DNA oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui
penelitian kimia pada sel-sel. Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang
terdapat pada nanah untuk dipelajarinya dan ia mendapatkan sel-sel tersebut
dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah. Asam
nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting
dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikatpada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA
dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat
dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan
suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam
amino, melainkan nukleotida.

4
DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan
pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya
dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu
dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis
molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA (mRNA),
meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein
dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya (Fessenden, 1990)

Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki


perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu (Poedjiati, 1994):

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA


adalah deoksiribosa.

2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa
rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.

3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi
tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.

4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin,
demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sttruktur DNA dan RNA?


2. Bagaimanakah perbedaan struktur DNA dan RNA?
3. Menjelaskan defenisi GEN dan fungsinya?
4. Menjelaskan defenisi Kromosom beserta dengan fungsinya?.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Mampu mengetahui lebih jelas mengenai DNA dan RNA


2. Mampu mengetahui struktur dan perbedaan DNA dan RNA
3. Mengetahui GEN,Kromosom beserta dengan fungsinya

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur DNA

Gen tersusun atas asam nukleat yang disebut asam deoksiribonukleat


(deoxyribonucleic acid, DNA). Molekul tersebut berperan sebagai pembawa
informasi genetik pada semua organisme selain beberapa jenis virus(
Genetika, 2007: 53).

Asam ini adalah polimer yang terdiri dari molekul-molekul


deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain, sehingga bentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh
ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C no 5 pada molekul
deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat (Dasar-dasar Biokimia, 2006 :
135).

DNA adalah suatu polimer. Rekombinasi DNA merupakan suatu


proses alamiah dengan mana unsur-unsur material genetic ( pecahan-
pecahan polimer DNA) dipersatukan kedalam suatu moekul DNA yang lain.
DNA produk di rujuk sebagi DNA rekombinan. (Fessenden, 1982

6
Secara kimia DNA mengandung
karakteristik/sifat sebagai berikut:

1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.

2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin(A).

3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel

4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan


berpasangan spesifik satu dengan lain. Guanin selalu berpasangan
dengan sitosin (G±C), dan adenidan adenin berpasangan dengan
timin (A - T), sehingga jumlah guanin selalu sama dengan jumlah
sitosin. Demikian pula adenin dan timin.

1. Struktur Primer DNA

Pada asam deoksiribonukleat (DNA), penyusun utamanya adalah


unit 2-deoksiri-D-ribosa dan fosfat yang tersusun secara berselang-seling.
Hidroksil 3’ dari satu unit ribosa ditautkan dengan hidroksil 5’ dari unit
ribosa berikutnya oleh ikatan fosfodiester. Basa heterosiklik dihubungkan
dengan karbon anomerik dari setiap unit deoksiribosa oleh ikatan β-N-
glikosidik (Kimia Organik, 2003).

7
Pada DNA, tidak ada gugus hidroksil tersisa pada unit deoksiribosa
manapun. Namun demikian, setiap fosfat masih memiliki satu proton asam
yang biasanya terionisasi pada tingkat keasaman 7, menghasilkan oksigen
bermuatan negatif. Jika proton ini ada, zat ini akan bersifat asam; dengan
demikian di namai asam nukleat. Penjelasan lengkap mengenai molekul
DNA tertentu, yang mengandung ribuan bahkan jutaan unit nukleotida,
harus mencantumkan urutan tepat dari basa heterosiklik (A, C, G, dan T) di
sepanjang rantai (Kimia Organik, 2003: 563).

2.Struktursekunder DNA; Heliks rangkap

Sudah diketahui bahwa molekul DNA memiliki bentuk yang diskret,


sebab kajian sinar-x pada benang DNA menunjukkan pola penumpukan
yang beraturan dengan keberlakaan tertentu. Pengamatan penting oleh E.
Chargaff (columbia university) pada tahaun 1950 memberi petunjuk penting
mengenai struktur. Chargaff menganalisis kadar basa DNA dari berbagai
organisme yang berbeda dan menemukan bahwa banyaknya A dan T selalu
ekuivalen dan banyaknya G dan C juga selalu ekuivalen. Contohnya, DNA
manusia mengandung sekitar 30% A maupun T dan 20% G maupun C.
Sumber DNA lain memberikan persentase berbeda, tetapi nisbah A terhadap
T dan nisbah G terhadap C selalu satu (Kimia Organik, 2003: 566).

Konformasi keseluruhan yang di ambil oleh molekul DNA


bergantung antara lain dengan urutan basa yang sesungguhnya. Contohnya,
DNA sintetik yang dibuat dengan unit purina-pirimida berselang-seling
memiliki konformasi yang berbeda dengan DNA yang dibuat dari blok basa
purina diikuti oleh blok basa pirimidina. Demikian juga, pasangan basa A-T
dan G-C dengan ikatan H yang berbeda dari yang diajukan semula oleh
watson dan crick telah ditemukan (Kimia Organik, 2003: 567).

Keragaman dalam perincian struktur DNA menghasilkan molekul


DNA dengan bengkokan, gelang jepit-rambut (hairpin loop), superkoil,
gelang untaian-tunggal, dan bahkan menyalib (gelang berikatan H dalam
untaian yang keluar dari heliks rangkap). Perubahan strukur ini menambah

8
kelenturan bagaimana molekul DNA mampu mengenali dan berinteraksi
dengan komponen sel lainnya untuk melaksanakan fungsinya (Kimia
Organik, 2003: 567).

3.Replikasi DNA

proses replikasi DNA dalam suatu sel yang khas dimulai dengan
terurainya (unwinding;Jawa; udar) untaian-rangkap yang dikatalis oleh
ensim. sementara untaian rangkap itu terurai, nukleotida baru (dalam hal ini
trifosfat) terpasangberjajar sepanjang tiap untaian. nukleotida-nukleotida itu
digabungkan, satu persatu, dengan suatu cara yang paling melengkapi secara
tepat. timina bersebrangan dengan adenina dan sitosina bersebrangan
dengan guanina.

Polimerisasi nukleotida-nukleotida ini (dan serempakk terbentuknya


gugus difosfat). dikatalis oleh enzim DNa polimerase menghasilkan
sepasang untaian baru. tiap untaian baru merupakan komplemen
(pelengkap) salah satu untaian lama. hasilnya ialah sepasang spiral DNA
yang identik, padahal semula hanya ada satu spiral.

9
2.2 Struktur RNA

Asam ribonukleat (ribonucleic acid) disingkat menjadi RNA adalah


satu dari tiga makromolekul utama (bersama dengan DNA dan protein) yang
berperan penting dalam segala bentuk kehidupan (Key, 1976: 463).

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawa bahan genetik dan


memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok
(central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara
informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam
bentuk protein(Key, 1976: 463).

RNA terdiri atas rantai poliribonukleotida yang basa-basanya


biasanya adalah adenine, guanine, urasil dan sitosin. RNA ditemukan dalam
nucleus maupun sitoplasma sel. Variasi bentuk RNA lebih banyak dari
DNA. RNA memiliki berat molekul antara 25.000 samapai beberapa juta.
Sebagian besar RNA berisi rantai polinukleutida tunggal, tetapi rantai ini
bisa terlipat sedemikian rupa membentuk daerah heliks ganda yang
mengandung pasangan basa A : U dan G. Terdapat tiga tipe utama RNA,
yakni transfer RNA ( tRNA), ribosomal RNA (rRNA), dan messenger RNA
(mRNA). RNA berperan dalam ekspresi informasi genetic. tRNA
(Mr25.000) berfungsi sebagai suatu adapter dalam sintesis rantai
polipeptida. tRNA meliputi 10-20 persen total RNA dalam sel. Setidaknya
terdapat satu tipe tRNA untuk setiap tipe asam amino. tRNA memiliki
proporsi nukleosida yang relative tinggi. Nukleosida ini memiliki struktur
unik, misalnya adenine, citosin, guanine, serta urasil yang termitilasi atau
terasetilasi (Ngili, 2013: 307-308).

Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer


yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu
gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N).
Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu
nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

10
Asam Ribonukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas molekul-
molekul ribonukleutida. Asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan
antara atom C nomor 3 dan atom C nomor 5 pada molekul ribose dengan
perantaraan gugus fosfat (Poedjiati, 2006: 138).

DNA membawa kode genetika, tetapi RNA-lah yang


"menerjemahkan" kode itu ke dalam sintesis protein. struktur RNA serupa
dengan struktur DNA; sederet satuan gula (dalam hal ini : ribosa) tergabung
bersama-sama oleh ikatan-ikatan fosfat. tiap gula terikat ke suatu basa. basa
utama dalam RNA ialah adenina, guanina, sitosina, dan urasil (sebagai ganti
timina). urasil membentuk ikatan hidrogen yang disukai (yang sama dengan
ikatan hidrogen pada timina), dengan adenina, dan selalu berpasangan
dengan adenina dalam sintersis RNA.

RNA pesuruh (mRNA) disintesis dibawah pengarahan DNA.


molekul-molekul mRNA lebih kecil dari pada molekul-molekul DNa. dalam
sintesis suatu molekul mRNA, hanya sebagian spiral DNA yang terurai,
kemudian berjajarlah ribonukleotida yang komplementer, lalu
berpolimerisasi. setelah polimerisasi, suatu molekul mRNa tidaklah
membentuk sebuah sprila dengan molekul DNA. melainkan meninggalkan
inti sel untuk membantu biosintesis protein. (Fessenden, 1982).

11
2.3 Perbedaan Struktur DNA dan RNA

Meskipun banyak persamaannya dengan DNA, RNA mempunyai perbedaan


dengan DNA yaitu:

1. DNA terletak di inti sel dan RNA terletak di inti sel, sitoplasma,
ribosom
2. Bagian pentose RNA adalah ribose, sedangkan bagian pentose DNA
adalah deoksiribosa.
3. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA
bukan heliks ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat
sehingga mempunyai rantai ganda
4. RNA mengandung basa purin, adenine, guanine, dan sitosin seperti
DNA, tetapi tidak mengandung timin. Sebagai gantinya, RNA
mengandung urasil. Dengan demikian basa pirimidin RNA berbeda
dengan bagian basa pirimidin DNA.
5. Jumlah guanine dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan
sitosin, demikian pula jumlah adenine tidak harus sama dengan
urasil.

Perbedaan struktur DNA dan RNA:

12
 Secara struktural RNA berbeda dari DNA yang terdiri dari ribosa
sebagai gula pentosa dan Urasil sebagai kelompok pirimidin. RNA
bukan heliks ganda, tetapi DNA membentuk struktur heliks yang
sama dengan pasangan basa. Sama seperti dalam DNA, basa adalah
hidrogen terikat pada RNA di daerah heliks ini. RNA hadir sebagai
heliks tunggal di sebagian besar wilayah.
 Gula pentosa pada RNA adalah ribosa dan DNA itu adalah
deoksiribosa. Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada
karbon 5′ dari gula ribosa.
 Dalam RNA, Timin digantikan oleh Urasil yang berikatan dengan
Adenin membentuk struktur heliks.
 Secara struktural, DNA adalah sebuah molekul yang lebih kompak
yang memiliki ketinggian tertentu, lebar, dan dimensi alur besar dan
kecil.
 Secara fungsional DNA bertindak sebagai materi genetik yang
diwariskan kepada generasi. RNA bertindak sebagai mekanisme
pembawa informasi yang dilalui tubuh untuk memproduksi protein
yang berfungsi secara penuh.

2.4 GEN dan Fungsinya

Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA)
dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu
makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya
melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga
keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen
terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-
masing gen dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri
sifat yang sama atau berbeda, misalnya sifat tangkai panjang dan tangkai
pendek.

 Fungsi

13
1. Pengatur metabolism tubuh, pertumbuhan dan perkembangan
organism
2. Penyampai informasi genetic dari induk kepada keturunannya
[dari generasi ke generasi berikutnya] .

2.5 Kromosom dan Fungsinya

Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel


(nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan
protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat
berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang
memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak
berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom
adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina
saja.

“Kromosom” berasal dari dua kata, yaitu “kroma” yang artinya


benang, dan “soma” yang berarti badan. Sesuai dengan namanya tersebut,
Kromosom adalah struktur berupa benang halus yang membawa informasi
genetik (gen). Kromosom terdapat di dalam setiap inti sel makhluk hidup.
Gen adalah materi genetik yang memiliki informasi tetang sifat yang akan
diwariskan dari induk kepada keturunannya. Di dalam kromosom, gen
tersimpan di sebuah area khusus yang disebut lokus. Gen yang berpasangan
di dalam lokus disebut alel. Tubuh kromosom terdiri oleh benang-benang
kromatin yang disusun oleh asam nukleat (DNA dan RNA) dan protein.
Komposisinya 60% protein, 35% DNA, dan 5 % RNA. Istilah
kromosompertama kali dikemukakan oleh W. Waldenger dan diartikan
sebagai chroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan. Dari asal
katanya tersebut kromosom dapat diartikan sebagai badan-badan halus yang
berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok yang mudah
menyerap zat warna. Ukuran dan bentuk kromosom berbeda-beda pada
setiap spesies makhluk hidup. Panjang kromosom antara 0,2 –50 mikron

14
dengan diameter antara 0,2–20 mikron. Bentuk kromosom pada setiap fase
pertumbuhan dalam pembelahan mitosis senantiasa berubah-ubah.

 Peran Kromosom dalam Membawa Sifat Individu

DNA merupakan molekul panjang yang menyimpan informasi


genetik.Total informasi genetis yang di dalam DNA suatu sel disebut
genom.Genom DNA tersusun atas gen-gen.Tiap gen mengandung satu unit
informasi mengenai suatu karakteryang dapat diamati.
Gen terdapat di dalam kromosom, dengan kata lain gen adalah fragmen
DNA di dalam kromosom.

 Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari induk


(orang tua) kepada keturunannya (anak). Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat ini disebut genetika.Sifat-sifat suatu makhluk hidup
diwariskan melalui sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Bagian sel
yang bertanggung jawab terhadap penurunan sifat ini terdapat di bagian inti
sel (nukleus). Di dalam inti sel terdapat kromosom. Kromosom merupakan
benang-benang halus yang berfungsi sebagai faktor pembawa sifat
keturunan. Di dalam kromosom terdapat substansi pembawa sifat keturunan
yang terdiri atas senyawa kimia yang disebut gen. Gen berfungsi sebagai
penentu sifat-sifat suatu makhluk hidup. Kromosom dan gen inilah yang
mengendalikan pewarisan sifat pada makhluk hidup. Pewarisan sifat atau
hereditas merupakan penurunan sifat dari induk (orang tua) kepada
keturunannya (anak). Sifat yang diturunkan ini dapat apa saja. Sebagai
contohnya, warna kulit yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya
ataupun tinggi badan yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Ilmu
yang mempelajari tentang pewarisan sifat ini disebut Genetika. Pewarisan
sifat ini dikendalikan oleh materi genetis yaitu gen dan kromosom.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. DNA [deoxyribonucleic acid] adalah polinukelotida yang


mempunyai deret unit deoksiribosanukleotida spesifik dan
bertindak sebagai pembawa informasi genetik.
2. RNA [ribonucleic acid] adalah suatu poliribonukleotida
bersekuen khusus yang dihubungkan berturut-turut oleh ikatan 3’,
5’ fosfodiester
3. Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia
(DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan
ciri genetis suatu makhluk hidup.
4. Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel
(nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat)
dan protein.
5. Pewarisan sifat atau hereditas merupakan penurunan sifat dari
induk (orang tua) kepada keturunannya (anak).

3.2 Saran
Penulis mengetahui masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, untuk itu penulis berharap kepada Dosen mata kuliah dan
semua pihalk yang membaca makalah ini dapat memberikan
saran,masukan, dan kritiknya agar supaya makalah ini dapat dimenerti
dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Quipper.com/id/blog/maple/biologi/materi-genetik-pengertian-gen-dan-alel/
(diaskses tanggal 21 Agustus 2019 pukul 22.15)

Campbell, N.A., dkk. (2008). Biologi Edisi 8 Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Fessenden, R.J., and Fessenden, J.S. 1982. Kimia Organik jilid. 2.Jakarta
:Erlangga.

Ngili, Yohanis. 2013. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains

17

Anda mungkin juga menyukai